Di dalam mobil di perjalanan sepulang dari Kampus. Suasana tercipta begitu sunyi, senyap. Hanya suara kendaraan berlalu lalang yang terdengar. Bara lalu mengajak Dara mengobrol, karena tidak tahan dengan suasana yang di anggapnya begitu kaku.
''Dek, kita makan di resto yuk. Sekali-kali. Kamu tenang aja, Kakak yang traktir,'' ucap Bara dengan tatapan fokus ke depan. Sedetik, dua detik, hingga lima detik lamanya ucapan Bara tidak mendapat respon dari Dara. Bara memutuskan berbicara lagi.
''Dek, kamu denger nggak sih,'' lontar Bara.
''Dara!'' masih diam.
Karena tidak mendapat jawaban, Bara akhirnya mengalihkan pandangannya ke arah samping, di lihat lah oleh nya Dara yang ternyata sudah menutup mata dengan lelap nya. Dara tertidur begitu pulas.
''huh, pantasan. Ternyata udah tertidur''
''anak manis, pasti kamu capek sekali hari ini.'' gumam Bara. Bara membelai lembut rambut sang Adik. Dengan mobil yang melaju pelan.
***
Saat sudah tiba di rumah, Bara mencoba membangun kan Dara dengan pelan.
''Dek, bangun. Kita udah nyampe ini.'' ucap Bara lirih. Namun Dara tak kunjung bangun. Terpaksa Bara menggunakan cara lain. Bara memutuskan untuk menggendong tubuh sang Adik angkat. Bara menggendong tubuh Dara yang sedikit berisi tersebut dengan enteng. Dia membawa Dara kedalam rumah, lalu menuju kamar atas ke tempat tidur Dara. Di rumah terlihat sepi. Sepertinya Mama Arum dan Papa Handoko sedang tidak ada dirumah.
''duh berat juga ternyata. Ada ya manusia yang kayak gini, tidur kok kayak kebok.'' gumam Bara saat dia meletakkan Dara di atas tempat tidur. Bara meletakkan Dara dengan pelan. Saat Bara hendak beranjak tiba-tiba Bara di buat kaget karena ulah Dara.
''Ayah, jangan pergi dulu. Temani aku tidur.'' ucap Dara dengan mata masih terpejam. Dara memeluk bagian leher Bara dengan erat.
Bara merasa sedikit sesak karena pelukan Dara.
''Aayah'' lagi-lagi Dara bergumam pelan dengan suara terdengar manja.
Bara mengelus perlahan lengan Dara, dia mencoba memberikan rasa nyaman ke Dara. Dengan posisi masih berada di pelukan Dara. ''kasian, kamu pasti sangat merindukan Ayah mu.'' batin Bara masih dengan rasa bersalah. Bara menatap lekat wajah sang Adik angkat yang berada begitu dekat di bawahnya. Bara memandang setiap inci wajah Dara yang tanpa polesan. ''kamu begitu cantik.'' gumam Bara, dia hendak menyentuh bibir mungil Dara.
''ya ampun sadar, sadar. Apa yang ingin aku lakukan,'' Bara menggeleng pelan. Dengan hati-hati Bara melepaskan tangan Dara dari leher nya. Bara sungguh tidak tahan berada dekat-dekat dengan gadis muda itu, entah kenapa jiwa kelelakiannya tiba-tiba saja bangkit.
''tidur yang nyenyak'' ucap Bara seraya menyelimuti tubuh Dara. Setelah itu dia berlalu keluar.
Tanpa Bara sadari akhir-akhir ini perhatiannya sudah sepenuhnya dia curahkan ke Dara. Bahkan Bara sampai lupa sama Jessica sang tunangan.
****
Sore menjelang malam, Dara terbangun dari tidurnya. Dia kaget saat menyadari dirinya sudah berada di atas tempat tidur, tidak hanya itu, dirinya juga kaget melihat warna langit yang telah berubah sedikit jingga.
''uuuhhh ... '' usai menguap, Dara meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku. ''Tubuh aku pegel-pegel banget. Aku kok udah ada di tempat tidur, ya.'' gumam Dara bingung. Dia kemudian berdiri, beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Dara merasa dirinya begitu lelah karena tadi malam habis begadang menyelesaikan tugas kuliah, di tambah juga saat ini dia sedang datang bulan.
**
"Dara ... Sayang. Kamu di mana, Nak?'' panggil sang Mama berteriak. Saat dia masuk ke kamar Dara.
''aku lagi di kamar mandi Ma,''
''oh ya udah mandi yang bersih ya Sayang. Itu di bawah ada Kak Jessica, dia mau ketemu sama kamu katanya,''
''iya Ma'' sahut Dara dari dalam.
''kira-kira Kak Jess mau ngapain ya ketemu aku?'' batin Dara bertanya-tanya dengan tangan sibuk membersihkan anggota badan menggunakan sabun.
***
Di ruang tamu, Jessica duduk dengan jarak begitu dekat dengan Bara.
''Beib, maaf ya aku ke sini nggak ngabarin kamu terlebih dahulu. Aku pengen bikin kejutan buat kamu. Kamu terkejut nggak?'' ucap Jessica manja dengan tangannya bergelayut di tangan Bara.
''aku terkejut, terkejut banget. Lain kali jangan gitu lagi ya. Apalagi ini, kamu kok baru sekarang ngasih tahu kalau nanti malam ada party di rumah Vino.'' sahut Bara, dia membelai lembut pucuk kepala Jessica yang bersandar di dada bidangnya.
''kan kejutan Beib.''
''mmm... Ya juga ya.''
''kira-kira Dara mau ya kalau kita ajakin di ke party? Sekali-kali dia itu harus keluar supaya otaknya lebih pres,'' Jessica berbicara lagi. Suara manja khas nya berhasil membuat Bara menjadi bersikap lembut lagi terhadap dirinya.
''lihat aja nanti. Kita tunggu jawaban Dara. Jangan memaksa.''
''oke deh''
Jessica berdiri dari duduknya, dia berpindah ke sofa yang lain ketika dia mendengar suara langkah kaki mendekat.
Mama Arum dan Dara berjalan berdampingan, dengan penampilan Dara yang menawan. Mama Arum telah berhasil merubah Dara menjadi gadis yang sangat cantik dengan gaun bewarna putih di bawah lutut dan rambut terurai. Polesan tipis yang di ciptakan Mama Arum semakin menambah pesona nya.
Jessica memandang Dara dari ujung kepala hingga ke kaki. Dia merasa iri melihat kecantikan Dara.
Begit juga Bara, dia menatap Dara dengan intens. Dia terkagum-kagum melihat kecantikan sang Adik angkat.
''ini, Dara udah siap. Tadi udah Mama sampaikan ke dia kalau kalian ngajakin dia ke party. Kalian jaga Dara dengan baik ya. Dara baru pertama kali keluar ke acara party lho. Mama nggak mau dia kenapa-napa'' pesan Mama Arum.
''siap Tante'' sahut Jessica dengan semangat dan senyum lebar. Dia tertawa riang di dalam hati, karena dia merasa sebentar lagi rencananya untuk menghancurkan masa depan Dara akan berhasil.
''ayo Dara'' ucap Jessica seraya menggandeng tangan Dara.
''iya, Kak'' jawab Dara menurut.
''ternyata Kak Jessica orang nya sangat baik'' batin Dara polos.
Mereka berjalan menuju mobil. Saat di depan pintu utama, mereka berpas-pasan dengan Shaki dan Papa Handoko yang baru pulang dari Kantor.
''lho, kalian mau kemana?'' tanya Shaki dengan kening berkerut melihat Dara, Jessica dan Bara sudah berpenampilan rapi.
''mereka mau ke acara party nya Vino. Itu Vino Temennya Kak Jessica.'' jelas Mama Arum.
''Dara ikut?'' tanya Shaki lagi.
''iya.'' timpal Bara,
''apa perlu aku temani?'' tawar Shaki. Entah kenapa perasaan Shaki tidak enak. Dia takut Dara kenapa-napa. Apalagi saat dia melihat wajah Jessica, Shaki sudah kenal betul sama watak sang calon Kakak Ipar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
bunda Akram/Aqilah
shaki pintar bnget bisa bedain yg tulus sm yg busuk👍👍👍
2022-07-25
0
Rizna Madina
Lanjut thor, seru nih.
2022-06-15
0
huriati 94
bagus ceritanya lanjut thour.
2022-06-15
1