Hari Pertama Kuliah

Mama Arum dan anggota keluarga nya memperlakukan aku dengan begitu baik, Ayah pasti sudah tenang di sana, karena setelah kepergian Ayah aku di pertemukan dengan keluarga yang tulus seperti keluarga Mama Arum.

Bara? Aku tahu dia adalah penyebab Ayah meninggal, tapi aku tahu semua sudah menjadi takdir Ayah, jatah Ayah di dunia hanya sebatas ini. Aku sudah ikhlas.

***

''ayo pilih semua yang kamu suka sayang, mumpung kita masih di sini'' ucap Mama Arum, Mama sibuk memilih baju untuk aku.

''Udah Ma. Ini udah banyak banget'' kata ku lembut dan merasa tidak enak karena perlakuan Mama yang menurut ku terlalu berlebihan. Aku tidak mau terlalu merepotkan Mama.

''kamu yakin?''

''iya, Ma''

''ya udah, sekarang kita cari tempat makan dulu ya, habis itu baru kita pulang''

Aku mengangguk setuju dengan senyum simpul yang aku tunjukkan ke arah Mama. Saat ini kami sedang berada di sebuah Mall di Ibukota, awal masuk Mall tadi kaki ku terasa gemetaran, dan tubuh ku terasa begitu dingin. Ini kali pertamanya aku masuk Mall, aku bersikap begitu norak, tapi untung Mama selalu berada di samping aku dan dengan sabar Mama menjelaskan semua yang ada di Mall kepada ku. Maklum aku hanya anak kampung, selama ini aku hanya menetap di kampung bersama Ayah. Eehhh ... Sekali nya keluar dari Kampung aku harus menerima kenyataan kehilangan Ayah dan bertemu keluarga sebaik keluarga Mama Arum.

****

Malam hari yang cerah, aku duduk di bangku taman di samping rumah. Pemandangan nampak sangat indah, bulan malam ini begitu terang menerangi Bumi. Tapi masih kalah jauh sama keindahan pemandangan di Kampung ku. Membuat aku rindu sama tempat aku di besarkan itu.

''lagi apa?'' sapa Kak Shaki yang sudah duduk tepat di sebelah ku.

''em ini, aku lagi pengen cari udara segar aja, Kak.'' jawabku gugup. Karena Kak Shaki memperhatikan aku cukup dekat dan lekat. Wajah tampannya terlihat jelas.

''ohhh ... Kamu betah tinggal di sini?''

''Alhamdulillah betah, Kak. Mama Arum dan kalian semua sangat baik,''

''syukurlah. Malam sudah semakin larut, masuk yuk. Besokkan kamu sudah mulai kuliah,''

''iya, Kak.''

Aku dan Kak Shaki masuk rumah bersamaan, tepat di depan pintu utama aku dan Kak Shaki berpas-pasan sama Kak Bara yang baru pulang entah dari mana.

''acieeee, pacaran terus. Nikah aja mending. Lama amat,'' lontar Kak Shaki, Kak Shaki sepertinya sengaja menggoda Kak Bara.

''ya iyalah, dari pada lho jomblo awetttt,'' balas Kak Bara, seraya menepuk kecil pundak Kak Shaki.

''gue belum ketemu yang pas aja Kak,''

''hahaha kelamaan lho,''

Kak Bara dan Kak Shaki terus saja saling melempar guyonan, mereka berdua cukup akrab.

****

Ke esokan pagi nya.

''kalian hati-hati ya'' pesan Mama, saat aku, Kak Bara, dan Kak Shaki hendak berangkat. Aku dan Kak Bara satu mobil menuju Kampus, sedangkan Kak Shaki bersama sang Sopir menuju Kantor. Keluarga ini memiliki Perusahaan yang cukup besar dan maju, setahu aku sakarang Kak Shaki lah yang mengelola dan memimpin Perusahaan mengganti kan Papa. Usia Papa belum terlalu tua tetapi Papa sudah menjatuhkan tanggung jawab kepada Kak Shaki, sedangkan Kak Bara tidak mau memimpin Perusahaan, Kak Bara lebih suka menjadi seorang Dosen. Begitulah cerita yang aku dengar dari Mama.

****

Di dalam mobil, aku terus saja menautkan kedua tangan ku yang terasa dingin. Ini hari pertama aku masuk kuliah, aku merasa sangat gugup harus ketemu orang-orang baru yang belum aku kenal.

''kenapa?'' Kak Bara bersuara. Sepertinya dia menyadari kegelisahan aku, karena aku duduk di kemudi, di sampingnya.

''aku nggak kenapa-napa, Kak.'' jawabku berbohong.

''nggak usah gugup ya, santai aja. 'Kan ada Kakak yang akan menjaga kamu di Kampus, lagipula semua anak-anak Kampus baik kok.'' Kak Bara berbicara seraya mengelus pucuk kepala ku. Persis seperti yang biasa Ayah lakukan.

''iya, Kak'' jawabku.

***

Tidak berapa lama kami tiba di Kampus, di halaman Kampus terlihat sudah ramai oleh anak-anak seusiaku, bahkan ada juga yang sudah berumur dari aku. Aku tidak perlu mengikuti ospek lagi karena aku sudah telat masuk. Aku hanya perlu masuk kelas dan memulai pelajaran hari ini. Kak Bara akan mengantarkan aku menuju kelas.

Begitu aku dan Kak Bara keluar dari mobil, banyak mata yang tertuju ke arah kami.

''siapa sih itu?''

''mahasiswa baru mungkin,''

''kok bisa barengan sama Pak Dosen tampan,''

''cantik ya''

''beruntung sekali dia,''

''kalau sampai Kak Jessica melihat nya bisa brabe,''

''mungkin wanita itu anggota keluarga Pak Bara''

Suara-suara Mahasiswi yang melihat kami terdengar hingga sampai ke telinga. Pak Bara berjalan di samping ku dengan begitu gagah dan berwibawa tanpa menghiraukan suara dan tatapan para mahasiswa nya. Lalu kemudian Pak Bara menggandeng tangan ku menuju pelataran Kampus.

''Kak,'' ucapku, melihat tanganku yang di gandeng Kak Bara.

''santai aja, kamu itu Adik aku sekarang.'' ucapnya santai dengan wajah datar.

Terpopuler

Comments

Adila Ardani

Adila Ardani

visualnya mna thor 😍

2022-07-19

0

Patrica Anita Siagian

Patrica Anita Siagian

lanjut thor

2022-06-08

0

Mitha

Mitha

cerita nya seru, lanjuttt Thor

2022-06-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!