Perhatian Bara

''kamu ikut Kakak ke ruang Dosen ya, biar Kakak kenal 'kan kamu sama Dosen-dosen yang lain dulu, setelah itu baru Kakak antar ke kelas'' kata Bara lembut menatap wajah cantik alami Dara, tangannya masih memegang tangan Dara.

''baik Kak'' jawab Dara menurut.

Setelah sampai di ruang Dosen, Bara memperkenalkan Dara kepada semua Dosen yang ada di ruangan itu tanpa terkecuali. Semua Dosen menyambut Dara ramah. Dan karena Bara adalah merupakan penanam saham terbesar di Kampus itu.

Ketika jam pelajaran di mulai, Bara dan Dara berjalan berdampingan menuju kelas Dara, kebetulan Bara juga ada jadwal mengajar di kelas Dara.

Ketika Bara dan Dara masuk, Mahasiswa lain sudah duduk rapi.

Tatapan tanda tanya dari orang-orang di ruang itu hampir seluruh tertuju ke arah Dara. Tidak lama setelah itu Bara memperkenalkan Dara kepada Mahasiswa yang berada di kelas. Dara pun lanjut memperkenalkan dirinya sendiri dengan percaya diri. Dara berdiri di depan teman-teman sekelas nya. Dia memakai pakaian yang amat pas di tubuhnya, dengan rambut di gerai, rambut tebal hitam pekatnya terlihat sangat indah. Dara terlihat sangat anggun.

''wiihhh Mahasiswi baru, cakep banget.'' celoteh salah satu mahasiswa laki-laki dengan tangan berpangku pada dagu sedangkan matanya fokus melihat Dara.

''iihhh dasar ganjen,'' timpal mahasiswi Perempuan.

''sudah diam! Kalian jangan mengganggu Dara ya, perlakukan dia dengan baik,'' titah Bara tegas. Semuanya mengangguk.

''Dara kamu duduk di depan sini ya,'' lontar Bara lembut seraya menunjuk Kursi paling depan. Kebetulan di depan tempat duduk lagi kosong.

''baik, Pak'' jawab Dara mengangguk sopan. Dara gadis yang pintar, dia tahu panggilan apa yang pantas dia semat untuk Bara ketika lagi berada di Kampus. Meski tanpa di kasih tau terlebih dahulu oleh Bara.

Setelah itu pelajaran di mulai, Bara menjelaskan materi pelajaran dengan sangat jelas dan bagus, hingga mudah di mengerti oleh Mahasiswa. Beberapa kali Bara melempar tanya tentang Pelajaran yang dia sampaikan ke Mahasiswa, dan Dara selalu menjawab dengan benar. Membuat Bara kagum akan kecerdasan Adik angkatnya itu.

Tidak lama setelah itu jam pelajaran berakhir, waktu istirahat telah datang.

Bara keluar dari ruangan, sebelum keluar dia melempar senyum simpul ke arah Dara, Dara balas senyum ke arah Kakak angkatnya itu. Dara merasa senang karena hari ini Bara bersikap sangat baik dan perhatian terhadap dirinya.

''eehhh ... Dara perkenalkan nama aku Allia.'' ucap teman sebelah Dara seraya menjulurkan tangannya ke Dara.

''hallo Allia. Senang bisa berkenalan sama kamu. Mulai hari ini kita temenan ya'' balas Dara ramah menyambut tangan Allia.

''okey'' tersenyum Allia menatap Dara senang karena dia mendapatkan teman baru.

''ihhh, apaan sih?'' protes Allia, karena dari tadi punggung nya terus di colek oleh Rangga, teman sekelas yang duduk di belakang mereka.

''minta no WA Dara dong,'' bisik Rangga.

''no WA apaan, kita aja baru kenalan,'' jawab Allia ketus dengan nada suara tinggi. Dara yang mendengar tersenyum sambil menggeleng kepalanya.

''ke Kantin yuk, Ra'' ajak Allia tanpa memperdulikan Rangga yang terus memperhatikan Dara.

''yukkk.'' jawab Dara.

''aku ikuttt ...'' Rangga ikut bersuara. Rangga adalah laki-laki yang lucu, wajahnya lumayan, tidak tampan dan tidak jelek juga. Bisa di bilang pas-pasan.

***

Setelah meletakkan semua buku di ruang Dosen, Bara kembali keluar. Dia akan menemui Dara mengajak Dara untuk makan bersama di Kantin. Saat sedang berjalan menuju kelas Dara, tiba-tiba saja Ponsel Bara yang ada di saku celana bergetar. Bara mengambilnya cepat, lalu dia menggeser gambar warna gagang telpon bewarna hijau tersebut.

''iya, Sayang'' Jawab Bara lirih.

''beib, makan siang bareng yuk. Aku baru selesai pemotretan ni. Jemput aku ya di tempat biasa'' ajak Jessica seperti biasa.

''maaf Jess. Aku hari ini nggak bisa jemput kamu. Aku lagi ada tugas tambahan ini'' tolak Bara lembut. Karena Bara tidak mungkin meninggalkan Kampus sebelum Dara pulang kerumah. Sesuai sama perjanjian nya dengan sang Mama. Dan itu juga sudah tertanam di hati Bara untuk menjaga Dara dengan sebaik mungkin.

''kamu ngebantah permintaan aku Beib?'' Protes Jessica marah.

''bukan begitu, kita ketemuan nanti sore aja ya Sayang setelah aku selesai ngampus''

''ahh, kamu nggak asik!'' Jessica memutuskan panggilan begitu saja.

''Jessica egois sekali, sampai kapan aku harus sabar menghadapi sifat kekanak-kanakan nya'' batin Bara, Bara kembali melanjutkan langkahnya menyusul Dara.

***

Ditempat yang berbeda.

Jessica, Blasteran, seorang Model terkenal, hanya dengan sekali pemotretan saja dia akan mendapatkan banyak uang. Dia cantik, tubuhnya tinggi langsing, warna kulit putih mulus, rambut bewarna sedikit kecoklatan, hidung mancung khas seperti orang luar negeri. Dia adalah tunangan Bara, mereka bertunangan sudah hampir setahun yang lalu. Dulu berulang kali keluarga Bara meminta agar Jessica dan Bara segera melangsungkan akad nikah. Tetapi Jessica selalu menolak, beralasan kalau dia belum siap menjadi seorang Istri. Dia masih ingin bebas dan menjalani hubungan apa adanya bersama Bara.

''bikin kesel aja. Ini pasti gara-gara gadis kampung itu. Baru kali ini Bara menolak ajakan aku. Iya, Bara sedikit berubah dan acuh sama aku semenjak gadis kampung itu tinggal di rumahnya.'' batin Jessica bermonolog seraya menghempaskan kaki ke lantai. Dia sedang duduk di sebuah kursi, lalu setelah itu dia beranjak, dia berinisiatif akan menyusul Bara ke Kampus.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!