Suasana Kantin Kampus terlihat ramai. Bara dan Dara makan bersama di Kantin Kampus. Dara memesan Mie rebus biasa dengan secangkir teh es. Itu adalah menu favorit nya, makhlum dulu waktu di Kampung Dara memang sudah terbiasa menyantap Mie dengan asap mengepul yang terasa begitu nikmat bagi dirinya. Sedangkan Bara, Bara memesan menu yang sama dengan Dara.
''enakkah?'' tanya Bara sebelum menyantap, karena biasanya saat jam makan siang Bara akan pergi makan keluar bersama sang tunangan, pergi ke kafe atau restoran mewah dengan menu dan harga yang fantastis.
''kalau bagi aku Mie ini nikmat banget, Kak. Kakak kalau nggak suka nggak usah di makan,'' Dara berbicara dengan meniup-niup Mie yang mengeluarkan asap.
''Kakak pengen merasa 'kan rasa yang biasa kamu rasa, sayangkan kalau nggak di makan mubasir''
Dara menatap Kakak angkatnya itu sekilas lalu mengangguk kecil dengan senyum simpul. ''ayo kita nikmati'' ucap Dara saraya memasukkan suapan pertama.
Bara dan Dara hanya berdua makan di satu meja. Sedangkan Allia memilih tidak jadi makan bersama Dara, karena Allia merasa sungkan kalau harus satu meja sama Bara-- sang Dosen Tampan di Kampus.
''mmmm, ini nikmat sekali,'' ucap Bara, setelah satu suapan masuk ke mulutnya. Dia menyeduh lagi dan lagi kuah Mie kental yang menurutnya sangat pas di lidah.
''enakkan, Kak?'' timpal Dara dengan makanan masih penuh di mulut.
''iya, ini enak sekali. Tapi kamu nggak boleh sering-sering makan Mie instan ya Dek, setahu Kakak nggak bagus buat kesehatan, apalagi kalau Mama tahu bisa di marahin kamu'' kata Bara. Mama Bara termasuk orang tua yang teliti, yang tidak asal memberi makan sang anak.
''iya, Kak,'' manut Dara.
''kalau perlu besok kalau ngampus kamu bawak bekal aja dari rumah''
''iiihhh Kakak, emang Dara anak TK apa pake acara bawa bekal segala. Malu tauk sama teman-teman'' Dara berbicara dengan wajah manyun. Bara tersenyum lebar melihat wajah sang Adik yang menurutnya begitu menggemaskan.
Dara dan Bara menyantap Mie instan dengan di sertai obrolan dan candaan ringan, tidak berasa Mie dan teh es mereka hampir habis. Sesekali Bara menatap lekat Adik angkatnya itu, Adiknya itu terlihat begitu cantik dalam posisi apapun. Cantik alami tanpa polesan yang sudah jarang sekali Bara lihat di Ibukota.
Saat mereka ingin memasukkan suapan terakhir kedalam mulut, tiba-tiba saja ada yang menyapa.
''beib, kamu di sini ternyata. Aku tadi udah keliling lho cari kamu, mana telpon dari aku juga nggak kamu angkat'' Jessica berbicara seraya duduk di bangku sebelah Bara dengan wajah merah dan tangan mengibas wajah.
Bara melihat heran ke arah sang kekasih yang datang secara tiba-tiba.
''Jessica, kamu ... Tumben!'' terbata Bara berucap seraya membersihkan mulutnya menggunakan tissue.
''kenapa? Kamu nggak suka aku nyamperin kamu.'' oceh Jessica. Hampir semua Mahasiswa yang berada di kantin menatap ke arah mereka. Mereka merasa senang melihat Jessica sang model yang biasa hanya mereka lihat di tv maupun media sosial tiba-tiba sekarang nongol di Kampus.
''hai Kak'' sapa Dara ramah dan tersenyum.
''hai juga'' balas Jessica dengan memaksa senyum ke arah Dara.
''beib, kamu makan Mie Instan?!'' protes Jessica yang melihat mangkok Mie instan tergeletak di hadapan Bara.
''iya, ini enak lho. Kamu mau?'' santai Bara berucap.
''iiihh nggak ah, kamu apa-apaan sih. Nggak level,'' jawab Jessica. Sebisa mungkin Jessica menahan rasa marahnya terhadap Bara. Menurutnya kali ini Bara benar-benar sudah keterlaluan. Bisa-bisa nya Bara bersikap santai, sementara dirinya dari tadi menahan emosi melihat kedekatan antara Bara dan Dara. Sebenarnya dari tadi Jessica sudah melihat Dara dan Bara dari jauh tanpa Bara dan Dara sadari.
''Bara perlahan emang udah berubah, kalau aku biarkan bisa-bisa dia berpaling sama cewek kampung sok polos ini'' batin Jessica menatap Dara sinis. Sementara Dara yang sadar dirinya di tatap merasa kikuk.
''kak, aku ke kelas dulu ya,'' pamit Dara sedikit menunduk. Dia merasa tidak enak berada di tengah-tengah pasangan yang sudah sama-sama dewasa tersebut.
''iya, kamu hati-hati'' titah Bara.
Dara tidak menjawab lagi, Dara berjalan cepat meninggalkan Kantin menuju Kelas.
Setelah Dara tak terlihat lagi, Jessica mulai berbicara.
''katanya tadi sibuk, sibuk apaan?'' todong Jessica. Jessica memain-mainkan kerah baju Bara, yang membuat Bara risih karena malu menjadi pusat perhatian Mahasiswa-Nya.
''maaf Sayang, aku harus menjaga Dara selama dia di Kampus,'' jelas Bara menatap Jessica lekat, seraya menyingkirkan lembut tangan Jessica dari kerah bajunya.
''mm, menjaga? emang dia anak kecil apa pake harus di jaga segala''
''Jess sudah, kita 'kan sebelumnya sudah pernah bahas ini. Ayah Dara meninggal karena aku, jadi aku harus bertanggung jawab dengan menjaga Dara.''
''menjaga, sampai kapan?! aku ini tunangan kamu Bara. Aku yang seharusnya kamu jaga'' Obrolan keduanya semakin panas.
''sudah lah Sayang, aku tidak mau kita terus ribut kayak gini'' ucap Bara mencoba mengerti Jessica.
''kalau kamu tidak mau kita ribut, kamu berhenti menjaga dia, kamu harus bersikap seperti biasa saat Dara belum ada di kehidupan kamu!''
''aku nggak bisa Jess,'' lirih Bara berucap dengan menghembus napas kasar.
''nggak bisa? sepenting itukah dia? lalu kamu menganggap aku apa?''
''ini baru hari pertama Dara ngampus, tapi kamu udah se, marah ini?''
''itu karena aku cemburu,''
''beib, kamu mengerti aku ya, Dara itu sudah aku anggap seperti Adik aku sendiri'' ucap Bara masih dengan suara lirih, biar bagaimanapun dia harus menjaga image nya sebagai seorang Dosen.
''nggak!'' bantah Jessica.
''Beib, Mama dan Shaki 'kan ada. Mereka bisa jaga Dara.'' lanjut Jessica lagi.
''tapi bukan itu masalahnya''
''apalagi?''
''mmm''
''ya udah kalau gitu kamu nikahi aku secepatnya!''
usai berbicara seperti itu, Jessica melangkah pergi meninggalkan Bara yang kaget mendengar ucapannya. Dulu Jessica selalu menolak di ajak untuk segera menikah, tapi sekarang?
Bara menggeleng lesu, dia tidak mengerti sama jalan pikiran sang tunangan yang di anggapnya terlalu berlebihan karena telah cemburu sama sang Adik angkat.
''aku tidak mungkin menyukai Adik aku sendiri, Jessica ada-ada saja'' batin Bara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Endang Winarsih
lanjut thooor
2022-07-18
0
Panji Ila Sodo
lanju dong
2022-06-12
0
Mitha
lanjut thorr
2022-06-12
0