Khanza
>>Hanafi adalah seorang yang tampan, tinggi, gagah, memiliki senyuman yang menawan. Kulitnya putih bersih, hidung mancung, memiliki bibir yang menggoda. Dia adalah seorang yang berperan sebagai seorang ayah, yang memimpin sebuah perusahaan besar Wijaya group.
>>Insha adalah seorang wanita yang sangat cantik, tidak begitu tinggi, kulitnya begitu putih kadang pipinya sampai bersemu merah ketika tersenyum manis, memiliki hidung mancung, bibir yang ranum dan tutur kata yang lembut. Dia sangat baik hati, Insha berperan sebagai seorang ibu yang memiliki kekayaan dari bisnis pakaian modifikasi rajut yang sudah berkembang pesat
>>Khanza adalah seorang wanita dengan wajah yang cantik, hidung mancung, bibir tipis, senyuman yang manis, memiliki tinggi seperti ibunya, kulit yang putih dan memiliki sifat sedikit keras kepala, Dia berperan sebagai anak pertama.
>>Hafsah adalah seorang pria dengan perawakan dan wajah sangat mirip seperti ayahnya, hanya saja dia terlihat lebih tinggi dari ayahnya. Memiliki ketampanan dan senyuman menawan yang menurun langsung dari ayahnya. Dia pria baik hati dan berperan sebagai anak kedua,.memiliki jarak usia 3 tahun dengan Khanza.
>>Adam adalah seorang lelaki dengan wajah tampan, senyuman yang manis, hidung mancung, bibir yang menggoda, kulitnya putih menurun dari sang ibu. Dia lelaki yang penurut, baik hati dan memiliki tutur kata yang lembut. Dia memiliki jarak usia 2 tahun dengan sang kakak Hafsah.
>>Zakki adalah seorang lelaki yang memiliki wajah tampan yang menawan, dia menurunkan wajah dan tubuh yang sama persis seperti ibunya, tapi dia adalah versi lelakinya. Sedikit memiliki sifat kekanakan karna dia terbiasa menjadi anak terkecil dari ke empatnya. Tapi zakki tetaplah lelaki mandiri, dia hanya kekanakan ketika di samping orang tuanya. Dia memiliki beda usia 2 tahun dari sang kakak Adam.
>>Ada juga mbak Risna dan mbak Fatimah sebagai pelayan di rumah mewah Insha. mereka telah bekerja bersama keluarga ini sejak Hanafi masih belum memiliki istri.
Mereka sudah seperti saudara untuk Hanafi dan Insha karna kesetiaannya.
>>jangan lupakan pak Toni dan pak Sardi yang sudah mulai menua, tapi masih bisa sangat di percaya ketika menjalankan tugasnya. Mereka berperan sebagai seorang sopir dan penjaga rumah.
>>Kriss tetap menjadi asisten pribadi Hanafi. Meski kini dia telah memiliki seorang istri dan anak. Tapi dia masih setia di samping tuan mudanya yang telah mengubah kehidupannya menjadi lebih baik. Bersama Hanafi Kriss seperti memiliki keluarga dengan segala kesibukannya.
>>>>><<<<<
Pagi itu Insha sedang memasak makanan untuk Hanafi dan Hafsah. Ya karna sekarang Khanza sedang melakukan perjalanan bisnisnya mengembangkan usaha Insha di luar negeri. Sedangkan Adam dan Zakki tengah menjalani pendidikannya di negara B, mereka berada di fakultas yang sama dan tinggal bersama pula di sebuah rumah yang sudah di sewa oleh Hanafi untuk mereka.
Pagi ini Hafsah akan berkunjung ke kota A untuk menemui klien ayahnya, dia ingin menawarkan kerjasama baru dengan perusahaan Wijaya group.
sudah beberapa tahun belakangan Hafsah di minta Hanafi untuk mulai belajar mengendalikan perusahaan besar Hanafi.
Hanafi berharap Hafsah bisa segera menguasai segala ilmu bisnisnya agar Hanafi bisa segera beristirahat di usianya yang tak lagi muda.
Kelak Hafsah juga yang akan mengajari adik-adiknya untuk memimpin bersama perusahaan besar Wijaya group milik ayahnya itu.
Sedangkan Khanza lebih di fokuskan untuk mengembangkan usaha Insha di luar negeri disana Khanza memiliki banyak teman. Karna sebelumnya Khanza berkuliah di negara B juga dan menamatkan gelar S2 nya disana.
Tentu beberapa tahun disana membuatnya memiliki banyak teman yang siap membantu mengembangkan usahanya.
Khanza adalah wanita yang sangat mudah bergaul, ceria dan gesit dalam bekerja. Dia selalu menemukan celah untuk mengembangkan usahanya dengan berbagai cara. Dengan sifat inilah Khanza mampu membuat brand fasion milik Insha terkenal hanya dalam beberapa bulan di negara B.
Khanza sendiri sudah mempunyai rencana, dia akan mengembangkan usaha ibunya ini di negara-negara lain dengan koneksi teman-temannya.
Pagi itu Insha tengah memasak rendang daging untuk Hafsah dan Hanafi. Semalam Hafsah meminta Insha untuk memasak rendang kesukaannya, bahkan dia juga meminta Insha membekali perjalanannya kali ini dengan rendang masakan Insha. Menurut Hafsah rendang buatan ibunya ini sangat terasa enak dan berbeda dari rendang-rendang lainnya. Bahkan ketika Hafsah makan di restorant ternama pun rasanya masih kalah dengan rendang buatan Insha.
Memang ya masakan ketika di buat dengan di bumbui cinta rasanya akan sangat berbeda dan lebih nikmat.
Insha masih fokus pada kompor yang masih menyala di depannya. Tiba-tiba sebuah tangan yang putih mulus merangkulnya dari belakang sambil berkata.
"Ibu sedang masak apa..."
Terkaget dengan suara yang ada di belakangnya Insha segera melepas pelukan itu dan menoleh ke belakang.
"Sayang...kapan kau pulang..."
Di lihatnya seorang Wanita dengan rambut hitam lurus, wajah yang cantik juga senyuman yang manis, dia adalah Khanza.
Insha cukup terkaget pasalnya Khanza tak memberitahukan kepulangannya kali ini. kemarin dia menelpon jika masih berada di negara B dan mengatakan mungkin akan pulang minggu depan. Tapi tiba-tiba kini Khanza ada di hadapannya di waktu yang masih sangat pagi.
Dengan gerakan cepat Khanza mencium kedua pipi Insha, yang masih terkaget dengan kedatangannya.
"Ibu apa kabar...aku sangat merindukan ibu..."
Khanza memeluk Insha lagi dengan manja.
"Astaga kapan kau pulang sayang...kenapa tidak bilang pada ibu...ibu bisa menjemputmu di bandara..."
kata Insha sambil mengusap puncak kepala Khanza.
"Hehe...maaf aku tak mau merepotkan ibu...lagi pula aku mendarat di larut malam bu....aku takut mengganggu istirahat ibu..."
"Lalu siapa yang mengantarmu pulang..."
"Hehe...aku naik taxi bu tenanglah...yang penting sekarang kan aku sudah ada di hadapan ibu..."
"Hmm...kau ini...lain kali kabari ibu jika kau pulang meski itu larut malam...ibu takut nanti..."
Khanza memotong kalimat Insha dan secepat kilat berkata.
"sssstth....ibu... aku bukan anak kecil lagi bu...aku bisa menjaga diriku...."
"Hey...kapan kakak pulang..."
Hafsah dengan tiba-tiba sudah berada disana dan memeluk Khanza dengan eratnya.
"Haduh...bisa tidak pelan-pelan sedikit...kau bisa membuatku serangan jantung tau..."
jawab kesal Khanza karna Hafsah yang tiba-tiba menabrakkan dirinya dan memeluk Khanza erat.
"iiihh...lepaskan...kau bisa membuatku kesulitan bernafas karna tubuhmu yang besar itu..."
imbuh Khanza lagi berusaha melepaskan diri dari Hafsah karna tubuhnya yang mungil merasa sesak saat di peluk erat oleh Hafsah.
"Hehe...aku kan merindukanmu kak...sudah lama kita tak bertemu..."
kata Hafsah sambil tertawa ringan.
Insha pun hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil tersenyum cerah, melihat tingkah kedua anaknya yang selalu saja bertengkar saat bersama dan merindu saat salah satu sedang tidak ada.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Endah Sri Rahayu
bacany klau udah banyak dl aja ah ...biar seru
2022-06-08
1
Xyylva Xyylva
tetap setia thor.up double thor
2022-06-01
1