Pilihan yang sulit

Malam itu di hari yang sama Hafsah baru saja pulang dari pulau X. Tak menemukan sebuah keanehan semua bersikap biasa saja seperti biasanya.

Hafsah membelikan seluruh isi rumah oleh-oleh berupa makanan khas dari pulau tersebut.

Pagi hari pun menjelang, semua seperti biasa sarapan di meja makan. Hafsah merasa ada yang aneh dengan tingkah kedua orangtuanya, yang lebih banyak diam. Biasanya mereka selalu berbicara, bertanya tentang kegiatan apa saja yang telah di lakukannya, jika Hafsah baru pulang dari liburannya.

Hafsah pun membuka suara.

"Ayah..ibu...nanti aku akan pergi bersama Zoya ke tempat pembuatan baju pengantin kami..."

Hanafi seketika berhenti mengunyah makanannya, sedangkan Insha malah tersedak makanan yang di telannya.

"Ibu...pelan-pelan kalau makan bu..."

kata Hafsah sambil memberikan segelas air putih pada Insha.

Insha langsung meneguknya hingga separuh, lalu meletakkan gelas itu di sampingnya.

insha kemudian menatap Hanafi, mengangguk pelan mengisyaratkan sesuatu pada Hanafi.

Tadi malam ketika keduanya akan tidur, Hanafi dan Insha berdiskusi mengenai masalah yang terjadi pada anak-anaknya. Dan dalam pembicaraan itu keduanya sepakat untuk menikahkan Khanza dan Zidan karna mereka tak bisa di pisahkan lagi, karna ada seorang anak yang sudah mengikat mereka berdua, dan keduanya harus segera di nikahkan.

Insha sebenarnya merasa tak rela dan berat hati jika Hafsah harus mengalah untuk Khanza, tapi keadaan memaksanya untuk setuju pada keputusan yang di ajukan keluarga Abimana. Mengingat juga tradisi di kedua keluarga yang tidak memperbolehkan memiliki 2 menantu dari satu keluarga.

Kembali ke meja makan, Hanafi yang tau akan arti tatapan Insha, dia segera berbicara pada Hafsah.

"Hafsah....bisakah kita berbicara sebentar di ruang keluarga bersama ibumu dan kakakmu...setelah sarapan selesai."

kata Hanafi tatapannya penuh harapan pada Hanafi.

"Ada apa yah...bukankah kita sudah bersama sekarang..lebih baik bicara disini saja kan sama saja."

jawab Hafsah ringan.

"Tidak... kita selesaikan dulu sarapannya..baru kita akan bicara..."

"Hmm..baiklah yah.."

Mereka pun memakan sarapan mereka dalam keheningan. Selesai dengan sarapannya, sesuai permintaan Hanafi mereka semua berkumpul di ruang keluarga, duduk saling berhadapan.

Hafsah yang memang suka sekali menggoda Khanza, dia mencoba menggodanya tapi hari itu Khanza tampak enggan dan tidak membalas Hafsah seperti biasanya, Khanza hanya terdiam dengan senyum yang sedikit di paksakan.

Cukup lama terdiam, kemudian Hafsah yang membuka pembicaraan.

"Ayah dan ibu ingin bicara apa dengan kami..."

tanya Hafsah dengan ringan.

Tak ingin berbasa-basi Hanafi langsung saja membicarakan apa yang sudah dia putuskan.

"Kau tak bisa menikahi Zoya...."

"Maksudnya...apa ayah bercanda..."

"Aku tidak bercanda Hafsah....pernikahanmu dan Zoya telah kami batalkan begitu juga dengan pihak keluarga Abimana..."

"Apa yang ayah katakan...pernikahan kami hanya tinggal beberapa bulan lagi ayah.."

kata Hafsah dengan pandangan penuh rasa kecewa pada Hanafi.

"Ayah tau...tapi kau tak bisa meneruskan hubungan ini..."

"Tapi kenapa ayah...ada apa sebenarnya...apa terjadi sesuatu antara ayah dan papa Abimana..."

"Bukan pada kami tapi pada kakakmu dan calon adik iparmu..."

Semakin tak mengerti dengan arah pembicaraan Hanafi, Hafsah menatap Khanza dan Insha bergantian membutuhkan sebuah penjelasan.

"Ibu...kak Khanza...ini sebenarnya ada apa sih....ayah...jelaskan padaku..."

jawab Hafsah dengan nada kesalnya.

"Kakakmu Khanza yang akan menjadi menantu keluarga Abimana....dia akan menikah dengan Zidan..."

kata Insha melirih

"Apaaa...ka....kak Khanza...Zidan...sebenarnya ada apa sih bu...jelaskan semuanya...aku semakin tak faham dengan arah pembicaraan kalian..."

"Ya Hafsah...Khanza akan menikah dengan Zidan secepatnya....karna dia sekarang tengah mengandung anak Zidan..."

Seakan tersengat listrik beribu volt, Hafsah langsung memandang Khanza yang ada di sampingnya.

"Kak...kak Khanza Hamil...hamil dengan Zidan...bagaimana mungkin..."

kata Hafsah terkaget dengan nada terbata.

Akhirnya Hanafi pun menceritakan semua yang telah di ceritakan Zidan kemarin kepada mereka semua, baik Khanza maupun Insha hanya terdiam seribu bahasa, sementara Hafsah mendengarkan dengan seksama yang di ceritakan ayahnya dengan mengepalkan tangannya kuat-kuat.

Belum selesai Hanafi menceritakan semuanya tapi Hafsah tiba-tiba berkata.

"Tapi mengapa harus kami yang mengalah...bukankah ayah dan ibu tau...aku dulu yang melamar Zoya untuk menjadi menantu kalian...Atau jika memang begitu, nikahkan kami semua...itu bukankah lebih baik untukku dan kak Khanza...aku mencintai Zoya..dan kak Khanza butuh pengakuan untuk anaknya..."

kata Hafsah dengan nada penuh kecewa.

"Kami sempat berfikir seperti itu sayang...tapi tradisi tidak memperbolehkan untuk itu...terutama pihak keluarga Abimana yang sangat-sangat menjunjung tinggi tradisi tidak memperbolehkan mempunyai 2 menantu dari 1 keluarga yang sama...jadi di antara kalian hanya ada 1 yang akan menjadi menantu keluarga Abimana...."

"Maka aku akan tetap menikahi Zoya apapun yang terjadi..."

"Hafsah tidakkah kau lihat kakakmu...dia butuh seorang ayah untuk anaknya..."

kata Hanafi sambil memandang Khanza yang sudah menitikkan air mata.

"Aku tak menyangka kak...kau begitu rendah...sampai-sampai kau melakukannya dengan pria yang jauh di bawah umurmu..."

kata Hafsah yang tak memperdulikan perkataan Hanafi, dia malah memaki Khanza.

"Maafkan aku Hafsah...seperti kata ayah..semua ini hanyalah sebuah kecelakaan...kami tak sengaja melakukannya...karna kami di pengaruhi oleh alkohol di malam itu.."

"Persetan dengan semua alasan yang kak Khanza buat...dari sekian banyak pria kenapa harus Zidan kak..."

kata Hafsah penuh kekesalan.

" Aku tak beralasan dan aku pun tak sengaja melakukannya..sungguh maafkan aku.."

"Apa kakak menyesal telah melakukannya.."

kata Hafsah berdiri di hadapan Khanza.

"Aku sangat menyesal Hafsah..aku sangat menyesal ...sungguh..."

kata Khanza dalam isaknya.

"Kalau begitu gugurkan dia...lalu aku yang akan menikah dengan Zoya..."

kata Hafsah sambil menunjuk ke arah perut Khanza.

"Tidakkk....apa yang kau katakan Hafsah...tidak mungkin kita membunuhnya...dia tak bersalah ....dia memiliki jiwa yang masih suci...dan dia juga anak dari kakakmu..kenapa kau tega membicarakan soal itu..."

kata Hanafi membantah Hafsah.

"Ayah membelanya...membela anak ayah yang jelas-jelas salah....aku bahkan juga bisa melakukannya pada Zoya yah....tapi tak pernah aku lakukan ...karna aku menjunjung tinggi kehormatan kalian....ketika sekarang anak perempuan satu-satunya dari keluarga ini melakukan sebuah kesalahan kalian malah membelanya...dan membiarkan aku yang harus mengalah karna ulahnya...sungguh dia bukanlah kakak yang baik untuk kami..."

Hafsah menjawab dengan menahan airmatanya karna rasa kecewa yang teramat sangat.

Sementara Insha hanya terdiam, bagaimana pun dari awal dia memang sepemikiran dengan Hafsah yaitu mengugurkan janin yang di kandung Khanza, karna menurutnya itu adalah sumber dari semua masalah yang terjadi.

Hanafi belum sempat menjawab tapi Hafsah sudah berkata lagi.

"Bunuh janin itu...atau aku...karna lebih baik aku mati daripada harus meninggalkan Zoya..."

kata Hafsah dengan nada lirih, airmatanya sudah menetes di kedua pipinya.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Endah Sri Rahayu

Endah Sri Rahayu

khanza jelmaan salma diam diam menghanyutkan,, pingin tau selanjutny sikap hanafi
gmn ya menghadapi ini,,, pasti bela khanza klihatan bgt dr dulu yg d utamakan khanza hasil k egois annya,.... bener bener insha kaya melihara ular,,, klau wanita baik nga akan mabuk mabukan sbelum bertindak udah mikir panjang dampakny, ini karna sikap hanafi yg nga tegas

2022-06-14

3

Mirna Inna

Mirna Inna

waduuuhh cerita nya kembali mengaduk aduk emosi readers niih, sifat nya ga ada bedanya sama ibunya, diam diam jahat

2022-06-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!