Pagi hari, saat Riani sementara menonton TV setelah Jack pergi bekerja, ia tertegun melihat pagelaran busana rumah mode The Aslon yang kini ditangani oleh Maura Aslon.
Mata Riani terbelalak melihat salah satu model nya adalah Cecilia Smith.
Riani pun kembali ke gudang. Ia mencari foto Cecilia namun foto itu tak ditemukannya lagi. Riani bingung. Foto itu kemarin secara jelas ada di dekat lemari buku. Kenapa sekarang tak ada? Apakah Jack yang memindahkannya?
Riani mencoba mengingat-ingat apakah tadi Jack masuk ke gudang? Tadi Jack hanya berolahraga sedikit di halaman.
Dengan perasaan bingung, Riani kembali ke dalam rumah. Rasa penasarannya membuat ia kembali gelisah dan memutuskan untuk ke taman bunga saja. Kebetulan di rumahnya, Riani juga suka memelihara bunga. Sahabatnya Dessy juga. Riani jadi rindu dengan sahabatnya itu. Ia pun mengambil beberapa foto dan menuliskan di halaman instagramnya dengan tulisan : Saatnya mengurus kebun bunga ku di sini. Jadi kangen dengan seseorang yang jauh di sana.#colek Dessy
Ia kemudian mulai melihat apakah ada sesuatu yang harus ia kerjakan di halaman yang penuh bunga ini.
"Good morning nyonya Almond!"
Riani menoleh dan mencari sumber suara itu. Seorang wanita tua berusia sekitar 60an, berdiri di depan pagar rumahnya yang terbuat dari kayu.
"Hi.....!" sapa Riani lalu mendekati wanita tua itu.
"Kau juga menyukai bunga?" tanya wanita itu.
"Ya. Aku sangat suka bunga. Semua jenis bunga aku sukai kecuali kaktus."
"Saya nyonya Delia. Rumah saya ada di sana!" Delia menunjukan sebuah rumah berwarna putih. Mereka ternyata bertetangga.
"Senang berkenalan dengan anda nyonya. Mari masuk!" ajak Riani.
Delia masuk sambil memperhatikan taman bunga itu. "Senang rasanya melihat taman ini ada yang mengurusnya. Kalau tuan Jack sibuk bekerja, ia selalu meminta aku untuk mengurus taman ini."
"Oh, jadi anda yang sering diminta oleh suami saya untuk mengurus taman ini?"
"Iya. Tuan Jack sangat menjaga taman ini karena semua bunga ini ditanam oleh mendiang istrinya. Walaupun dalam keadaan hamil namun setiap pagi ia selalu mengurus bunga-bunganya."
"Nyonya mengenal baik istri pertama Jack?"
"Tidak terlalu dekat karena dia orangnya pendiam dan lebih suka mengurung diri di rumah. Sayang sekali kalau umurnya sangat pendek. Dan tuan Jack akhirnya menemukan seseorang yang mirip dengannya."
Hati Riani jadi tak enak.
Delia tersenyum. "Jangan sedih hati saat ada yang mengatakan kalau kamu mirip dengan istri pertama Jack. Karena bagiku, kamu sangat jauh berbeda dengannya. Kamu ramah, suka tersenyum dan selalu menyapa kami."
"Terima kasih."
Delia mengangguk. "Kalau merasa kesepian, silahkan datang ke rumahku. Tuan Jack seringkali pulang malam dari tempat kerjanya. Ia juga kadang tak pulang."
"Nyonya, mendiang istri Jack, apakah dikuburkan di sini?"
Delia menggeleng. "Tidak. Keluarganya mengambil mayatnya dan menguburkan di tempat mereka. Namun tuan Jack dan nona Cassie, selalu berkunjung di sana setiap ulang tahun tuan Jack."
"Oh ya?"
"Ya. Karena hari ulang tahun tuan Jack adalah hari kematian istrinya."
"Oh.....!" Riani terkejut mendengarnya.
"Tapi semua penduduk desa ini bersyukur, setelah 12 tahun, akhirnya tuan Jack menemukan wanita hebat seperti dirimu."
"Aku bukan wanita hebat."
"Siapa bilang? Bagi kami kau adalah wanita hebat, karena dari sekian banyak wanita yang dekat dengannya, hanya kamu yang bisa membuat tuan Jack menikahimu. Pada hal dulu saat istrinya meninggal, tuan Jack pernah mengatakan kalau ia tak akan menikah lagi seumur hidupnya."
Riani semakin terkejut.
Delia menepuk bahu Riani. "Kamu sungguh beruntung!" ujarnya. "Aku permisi dulu ya?" Delia pun pergi, membuat Riani seakan baru menyadari. Aku menikah dengan lelaki yang sama sekali tak ku kenal.Aku bahkan tak pernah mengetahui keluarga besarnya.
***********
Jack membawa Riani ke dalam pelukannya saat keduanya sudah mencapai puncak kepuasan malam ini.
Riani berbaring di lengan kokoh suaminya sambil menikmati belaian tangan Jack di rambutnya.
"Capek?" tanya Jack lembut lalu mencium puncak kepala Riani.
"Ya. Dan agak dingin." jawab Riani. Malam ini mereka sudah sudah melakukannya sebanyak 2 ronde. Namun karena Jack sangat pintar menahan dirinya agar tak cepat keluar, satu ronde bisa selesai sampai hampir 2 jam jika ditambah dengan pemanasan. Riani baru menyadari bahwa Jack orangnya tak mau buru-buru selesai seperti Daniel.
Jack menarik selimut dengan ujung kakinya lalu menutupi tubuh polos mereka berdua.
"Terima kasih, sayang." kata Riani sambil mendongak dan menatap suaminya yang juga sedang menatapnya.
Hati Riani selalu bergetar menerima tatapan Jack itu.
"Sayang, boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Riani tanpa bisa menyembunyikan rasa penasarannya lagi.
"Tentu saja boleh."
"Di mana keluargamu yang lain? Papa, mama atau kakak beradikmu."
Jack menarik napas panjang lalu membuangnya secara perlahan. "Papaku ada di London. Hubungan kami sudah tak baik selama bertahun-tahun. Aku memiliki seorang adik perempuan. Hubungan kami pun tak begitu dekat. Adikku sudah menikah dengan pria asal Spanyol dan menetap di sana. Suaminya seorang dosen. Mamaku meninggal saat aku masih berusia 18 tahun. Rumah ini adalah rumah masa kecil mamaku bersama kedua orang tuanya. Mamaku anak tunggal. Mama meninggal dalam suatu kecelakaan mobil. 6 bulan setelah kematian mama, papa menikah lagi dengan gadis yang lebih pantas menjadi anaknya. Aku baru tahu setelah kematian mama, kalau papa sudah selingkuh dengan banyak wanita dan itu yang membuat mamaku depresi dan sakit. Itulah sebabnya hubungan kami jadi tak baik. Aku meninggalkan rumah, hidup sendiri di rumah ini dan berusaha dengan tanganku sendiri untuk membiayai hidupku. Itulah hidupku, sayang. Sangat jauh berbeda dengan dirimu yang memiliki keluarga utuh dan saling menyayangi."
Riani terharu mendengar kisah hidup Jack. Ia membalikan badannya sehingga kini ia tidur tengkurap sambil kepalanya ada di atas dada Jack. "Sayang, kau tak mencoba berbaikan dengan papamu?"
"17 tahun telah berlalu semenjak aku pergi dari rumah, namun ia sama sekali tak pernah mencari aku. Aku pun tak mau menemui dia. Aku dan adikku sesekali masih saling teleponan dan mengirim pesan singkat. Itu saja. Dan aku tak ingin mengingat masa lalu yang menyakitkan itu. Aku hanya ingin bahagia dengan dirimu, Cassie dan juga Arma."
Riani mencium dada Jack. "Aku akan selalu membahagiakan kamu, Jack."
Jack menarik tubuh Riani agar berada di atasnya. Ia kemudian memegang tengkuk istrinya dan mereka kembali berciuman dengan sangat mesra.
"Sayang, ulang tahun mu 3 hari lagi kan? Kamu ingin ku masakin apa?" tanya Riani saat ciuman mereka berakhir.
"Apa saja. Asal jangan sampai membuatmu capek."
"Memasak tak akan membuatku capek. Berapa banyak orang yang diundang?"
"Mungkin sekitar 20an sayang."
"Ok. Nggak masalah. Aku boleh buat makanan Indonesia nggak?"
"Boleh. Jangan lupa ada nasi gorengnya ya?"
"Ok." Riani mencium pipi suaminya. "Sekarang kita bobo aja, ya. Sudah hampir jam 1 nih!"
"Aku ingin kita tidur seperti ini."
"Aku di atasmu?" tanya Riani agak terkejut.
"Ya."
"Tapi aku berat, sayang."
"Nggak."
Riani sebenarnya kurang nyaman tidur dengan cara seperti ini. Namun dia akhirnya melakukannya juga demi menuruti sang suami.
Mulai malam ini, Riani berjanji tak akan pernah mengusik masa lalu Jack. Apalagi tentang keluarga dan mendiang istrinya. Bagi Riani, jika Jack ingin bercerita maka ia akan mendengarkan. Karena masa lalu Jack ternyata tak menyenangkan untuknya.
*********
Cassie terkejut saat melihat kalau Riani yang menjemputnya.
"Surprise......!" ujar Riani membuat Cassie langsung berlari dan memeluknya.
"Daddy tak mengatakan kalau mommy sudah datang."
"Mommy?"
"Bolehkan aku memanggilmu mommy?"
"Tentu saja, sayang." Riani menangkup kedua pipi Riani. "Kamu juga adalah anakku sekarang."
Mata Cassie sempat berkaca-kaca. Ia bahagia karena kini memiliki seorang ibu.
"Ayo kita pergi."
Keduanya langsung memasuki taxi yang tadi dinaiki Riani untuk datang ke sini.
Jack hanya memberikan alamat sekolah Cassie dan Riani bisa menemukannya dengan sangat mudah karena sekolah ini letaknya memang di jalan utama kota Manchester.
Sesampai di rumah, Cassie langsung menikmati makanan yang disiapkan oleh Riani.
"Enak, sangat enak!" Cassie memuji masakan ibu sambungnya itu.
Riani senang saat Cassie menyukai masakannya.
Selesai makan, Cassie pun melangkah menuju ke kamarnya. Ia membuka pintu kamarnya. Riani pun ikut masuk ke dalam kamarnya dan melihat kamar putri sambungnya itu yang bernuansa pink putih.
"Aku jarang sekali ada di rumah ini. Daddy lebih suka kalau aku ada di asrama. Kami juga jarang bersama jika ada di London. Daddy kayaknya tak terlalu suka orang melihat kebersamaan kami. Daddy melarang aku untuk mengapload foto apapun jika sedang bersama Daddy. Namun daddy bilang, jika saatnya sudah tiba, aku bisa mengunggah fotoku bersama daddy."
"Kenapa begitu?"
"Entahlah. Aku juga selalu bertanya Adan Daddy selalu mengatakan kalau itu untuk kebaikanku."
Riani merasa ada sesuatu yang Jack sembunyikan dari putrinya. Namun ia berusaha tak terlalu memusingkannya.
"Cassie, punya foto ibunya Cassie?"
Cassie menggeleng. "Daddy tak pernah mau aku mengingat wajahnya. "
Nah.....lho......piye to
dukung terus ya???
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
gia nasgia
Miss you Ben si mantan Casanova 😘
2024-03-28
1
Pratiwi Ratih
waah ada maura...apakah ada bang Ben jg thor...??😉
2022-12-17
1
gia gigin
jack penuh dgn misteri 🤔
2022-07-27
0