Merasa Kehilangan

Jack mengantarkan Riani ke hotelnya. Di depan lobby, Jack kembali menahan tangan Riani.

"Pesawat kami akan berangkat jam 10 malam. Bolehkah sebelum itu kita bertemu lagi? Aku ingin tahu tentang kamu, alamat rumahmu dan kebiasaan yang ada di daerah mu."

"Tapi Jack, rumahku di desa. Kami keluarga yang biasa-biasa saja."

"Aku juga bukan orang yang kaya. Aku hanya lelaki biasa yang beruntung bisa menemukan wanita yang luar biasa seperti dirimu."

"Jack, jangan melambungkan angan ku terlalu tinggi namun akhirnya aku akan jatuh lagi. Itu pasti sakit. Sudah cukup aku pernah punya pengalaman jatuh cinta tanpa memikirkan hal yang lain. Ternyata cinta buta itu menghancurkan hidupku."

Jack mencium kedua tangan Riani secara bergantian. "Aku tak mungkin menyakitimu."

Riani menarik napas panjang, mencoba untuk percaya namun rasanya sulit untuk percaya.

"Besok kami akan pergi ke tempat lain, Jack. Aku harus mendampingi rombonganku karena aku ketuanya. Aku tak tahu kapan akan kembali ke hotel. Maaf jika aku tak bisa mengantarmu ke bandara."

Jack mengangguk. "Aku akan menelepon besok sore."

"Baiklah. Aku masuk dulu ya?"

"Yes. Sweet dream baby." ujar Jack lalu mencium dahi Riani sebelum melepaskan tangan perempuan itu. Jelas sekali Jack terlihat tak rela dan masih ingin bersama Riani.

Saat Riani membuka pintu kamarnya, nampak Dessy, Sari, Bunga dan beberapa emak-emak ada di sana.

"Jadi bagaimana?" tanya Bunga tak sabar.

"Bagaimana apanya?"

"Kencan dengan si bule tampan itu." Sambung Sari.

"Biasa saja. Kami makan malam dengan anak dan 2 orang temannya. Setelah itu kami jalan-jalan di tepi pantai."

"Wah....wah...., dia duda?" tanya emak Tati yang berusia 50an.

"Iya, Mak. Istrinya meninggal saat melahirkan anak mereka. Dia sudah 12 menduda."

"Wah...., dia sudah lama kesepian. Pasti hot deh saat berdua." ujar Mak Tati lagi.

Riani hanya bisa menggeleng kan kepalanya melihat tingkah sahabat-sahabatnya.

"Jujur, aku terpesona padanya. Namun aku tak mau jatuh hati semakin semakin dalam padanya. Bagiku, cukup sekali patah hati jangan sampai terulang kembali. Lagi pula ia besok akan pulang ke negaranya." Riani membuka sepatunya.

"Lalu hubungan kalian bagaimana?" tanya Bunga penasaran.

"Dia sudah menyatakan cinta padaku dan berjanji akan kembali lagi. Dia sudah meminta alamat rumah dan tempat kerjaku. Namun aku tak mau berharap apalagi bermimpi. Jadi sekarang, ayo kembali ke kamar masing-masing karena masih banyak tempat yang harus kita datangi. Jangan lupa sudah mulai packing karena lusa kita pun akan kembali ke Surabaya. Ok?"

Semua pun bubar saat Riani memerintahkan mereka untuk kembali. Ia kemudian mencuci muka dan menggosok giginya lalu mengenakan dasternya dan naik ke atas tempat tidur.

Riani mencoba membuang semua harapan yang ada dalam hatinya. Ia bahkan ia melupakan ciuman itu. Walaupun pada kenyataannya malam ini ia memimpikan ciuman Jack itu.

*************

Sebuah pesan masuk. Pesan dari Jack.

Hai, sudah kembali ke hotel? Aku hanya ingin bertemu denganmu sebelum pergi. Cassie juga ingin memberikan sesuatu padamu. Please, hubungi aku jika kalian sudah kembali.

Riani tak membalas pesan itu. Walaupun ia tahu sepanjang hari ini ia gelisah memikirkan Jack. Ia mencoba tertawa bersama teman-temannya dan menikmati hari terakhir mereka di sini karena besok sore, mereka pun akan pulang ke tempat mereka.

Jam 5 lewat, mereka tiba kembali ke hotel. Riani langsung mandi sedangkan Dessy menyusun semua belanjaannya.

"Riani, dari tadi hp mu berbunyi terus." kata Dessy saat Riani baru keluar dari kamar mandi.

"Nggak tahu. Hp mu ada dalam tas. Aku mau mandi dulu ya?"

Saat Dessy mandi, Riani pun membuka tasnya dan mengambil hp nya. Ia melihat ada lima panggilan tak terjawab dari Jack. Hati Riani bimbang. Antara ingin menelepon atau membiarkan saja. Namun entah kenapa, jarinya justru menekan tombol hijau yang menghubungi kembali nomor Jack.

"Hallo.....!" sapa Riani.

"Hi baby. Aku senang karena kau mau menghubungiku. Please, aku ingin bertemu denganmu walaupun hanya 1 jam saja. Apakah boleh?"

"Aku....!"

"Please....!"

"Baiklah."

"Aku tunggu di hotel Xxx, kamar 2007. Aku tak bisa meninggalkan Cassie karena ia sedang sakit perut dan harus beristirahat sebentar sebelum kami akan berangkat."

"Cassie sakit?"

"Dokter sudah memeriksanya. Mudah-mudahan tak menghalangi keberangkatan kami malam ini."

"Baiklah. Aku ke sana."

Riani menuliskan sebuah pesan untuk Dessy yang mengatakan kalau ia keluar sebentar. Ia kemudian mengenakan pakaiannya dan segera menuju ke hotel yang tempatnya berdekatan dengan tempat Riani menginap. Ia hanya perlu jalan kaki.

Sebenarnya Riani tak berani menemui seorang lelaki di kamar hotelnya. Namun karena ia tahu di sana ada Cassie, Riani pun tak perlu takut.

Jack yang membukakan pintu langsung tersenyum senang saat melihat Riani berdiri di sana.

Saat masuk, Riani melihat dua buah koper besar dan dua tas ransel sudah siap di sana. Ia juga melihat Cassie yang nampak lelap.

"Dokter bilang apa penyebabnya?" tanya Riani lalu duduk di sebuah sofa yang letaknya tak jauh dari ranjang itu.

"Salah makan saja. Tapi pagi, saat sarapan, Cassie mencoba makan sayuran gado-gado, ia menambahkan cabe. Makanya lambungnya yang tak biasa mengalami gangguan. Sejak siang ia buang air besar terus dan mengeluh kalau perutnya sakit."

"Jam berapa ke bandara?"

"Jam 8." jawab Jack lalu ia yang duduk di sebelah Cassie meraih tangan perempuan itu. "Tunggu aku kembali ya? Aku akan datang. Aku tahu kalau saat ini kau meragukan aku. Namun akan ku buktikan bahwa perasaanku ini tulus."

"Jack......!"

"Ssst....!" Jack meletakan jari telunjuknya di depan mulut Riani. "Jangan bicara apapun jika itu menyangkut keraguanmu. Aku tahu masa lalu mu yang menyakitkan pasti menimbulkan keraguan itu." Jack membelai wajah Riani. Sangat lembut membuat Riani memejamkan matanya menikmati sentuhan Jack itu. "Bukalah hatimu untukku. Dan ijinkan aku membuatmu bahagia." kata Jack semakin pelan dan lembut membuat hati Riani bergetar. Lalu ia dapat merasakan napas Jack menyentuh kulit wajahnya. Dan saat Riani membuka matanya, Jack sudah menyatukan bibir mereka dalam ciuman yang lembut, menggoda dan membuatnya kehilangan akal sehat untuk berpikir.

Begitu lama mereka berciuman sampai Riani merasakan kalau dirinya mulai terbakar oleh percikan api gairah yang sudah lama tak dirasakannya. Ia perlahan mendorong tubuh Jack dan melepaskan ciuman itu. Pandangan mata mereka saling bertemu. Riani melihat mata Jack begitu indah dan menggoda. Ia tertunduk dengan wajah merah menahan malu karena membiarkan ia dirinya larut dalam ciuman Jack.

"Daddy....!" panggilan Cassie membuat Jack langsung berdiri. Ia mendekat ke arah ranjang.

"Yes, baby."

Cassie perlahan bangun. "Aku merasa sehat."

"Baguslah."

"Apakah nona Riani sudah datang?" tanya Cassie.

Jack membalikan badannya. "Tuh...!"

Cassie langsung turun dari tempat tidur dan mengambil sebuah kotak berwarna putih. "Ini sebuah hadiah kecil untukmu."

Riani membuka kotak itu dan terbelalak melihat sebuah jam tangan.

"Aku ingin kau mengingat waktu pertemuan kita saat di toko itu. Aku ingin kau juga punya waktu untuk memikirkan Daddy dan aku karena kami ingin di suatu hari nanti, kita akan punya waktu berempat. Aku, Daddy, dirimu dan juga anakmu." Lalu Cassie memeluk Riani dengan sangat erat. Pelukan dari seorang anak yang sebenarnya merindukan kasih sayang seorang ibu. Riani dapat merasakan kehangatan pelukan Cassie untuknya.

Mereka pun makan malam bersama di restoran hotel itu. Kemudian taxi yang akan membawa mereka ke bandara menjemput mereka berempat.

Riani merasakan ada rasa sedih saat melihat mereka yang akan pergi. Cassie pun kembali memeluknya dan memberikan dia ciuman tanda perpisahan. Yang paling terakhir adalah Jack. Ia pun memeluk Riani dan mereka kembali berciuman. Seolah tak peduli dengan yang ada di sekitar mereka.

"Tunggu aku!" kata Jack setengah berbisik lalu ia mengecup dahi Riani dan masuk ke dalam taxi.

Riani merasakan kalau dadanya sesak dan dia ingin menangis. Namun ia berusaha menguatkan hatinya dan segera kembali ke hotel.

**********

Berhasilkah Jack membuktikan kata-katanya?

Dukung emak terus ya guys

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

semangat menanti Riani😊

2024-03-28

0

🍀 chichi illa 🍒

🍀 chichi illa 🍒

ke kepoan yang haqiqi 🤭

2022-12-07

0

weny

weny

punya suami bule kyy tiap hari lemes y. 😁😁

2022-11-01

2

lihat semua
Episodes
1 Pengalaman Pertama yang Menyakitkan
2 Pertemuan Pertama
3 Ketemu Lagi
4 Menyangkal Hati
5 Merasa Kehilangan
6 Selepas 2 minggu
7 Pendekatan
8 Sakit Yang Membawa Berkah
9 Hari Bahagia
10 Malam Milik Kita
11 Berat Untuk Meninggalkan
12 Ketemu Pujaan Hati
13 Rumah Kita
14 Hari Pertama Yang sangat Berkesan
15 Tentang Mama Cassie
16 Tak Ingin Kembali ke Masa Lalu
17 Membuang Rasa Ingin Tahu
18 Selamat Ulang Tahun Sayang
19 Pekerja Cantik
20 Teman Jack?
21 Jack Yang Cemburu
22 Tempat Yang Memiliki Kenangan
23 Permintaan Maaf
24 Yang Tak Diharapkan
25 Kehadiran yang menganggu
26 Kenyataan Yang Mengejutkan
27 Kembali Cemburu
28 Ngambek
29 Sifat Jack yang Keras
30 Subuh Yang Panas
31 Jack Yang Berbeda
32 Menanti Kejujuran
33 Pembelaaan Clark
34 Demi Kebaikan Bersama
35 Jangan Tinggalkan Aku
36 Kebenaran Yang Sebenarnya
37 Rumah Jack
38 Rumah Jack (Part 2)
39 Memulai Hidup Mandiri
40 Belum Siap Menjadi Nyonya
41 Mencoba Menerima
42 Istri Jack Almond
43 Riani Yang Bijaksana
44 Dua Garis
45 Kebahagiaan Jack Yang Terusik
46 Ketahuan
47 Di buru Wartawan
48 Saling Membela
49 Ancaman Cecilia
50 Sifat Riani Yang Lain
51 Mendadak Hilang
52 Saat Boss Besar Marah
53 Kelemahan Jack
54 Keras Kepala
55 Demi Arma
56 Demi Arma (part 2)
57 Mama Yang Kuat
58 Seperti Tak Dianggap
59 Siapa Mamaku?
60 Sedikit Menghukum Jack
61 Kehilangan Baby
62 Pembelaan Seorang Suami
63 Keputusan Cassie yang Mengejutkan
64 Pemberontakan Cassie
65 Tetap Pada Pendirian
66 Like Father like Daughter
67 Kedatangan Arma
68 Adiknya Cassie dan Arma
69 Merasa Ditinggalkan
70 Menanti Kelahiran
71 Selamat Datang Baby Boy
72 Ulang Tahun Jack
73 Kembali ke Rumah
74 Maaf Aku Pergi Tanpa Ijin
75 Tak Pernah Terbayangkan
76 Haruskah Seperti Ini?
77 Tak Bisa Pergi
78 Perjuangan Riani
79 Perjuangan Riani (part 2)
80 Usaha Yang Membuahkan Hasil
81 Berubah Untuk Tegar
82 Sakit
83 Pesta Para Bintang
84 Stok ASI Habis
85 Janda Incaran Bule
86 Murka
87 Penyesalan Jack
88 Ku Kejar Cintamu
89 Jack dan Usahanya
90 Jack dan Usahanya (Part 2)
91 Usaha Jack (Part 3)
92 Usaha Jack (Part 4)
93 Membuka Hati Kembali
94 Yang Patah Hati Akhirnya Memiliki
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Pengalaman Pertama yang Menyakitkan
2
Pertemuan Pertama
3
Ketemu Lagi
4
Menyangkal Hati
5
Merasa Kehilangan
6
Selepas 2 minggu
7
Pendekatan
8
Sakit Yang Membawa Berkah
9
Hari Bahagia
10
Malam Milik Kita
11
Berat Untuk Meninggalkan
12
Ketemu Pujaan Hati
13
Rumah Kita
14
Hari Pertama Yang sangat Berkesan
15
Tentang Mama Cassie
16
Tak Ingin Kembali ke Masa Lalu
17
Membuang Rasa Ingin Tahu
18
Selamat Ulang Tahun Sayang
19
Pekerja Cantik
20
Teman Jack?
21
Jack Yang Cemburu
22
Tempat Yang Memiliki Kenangan
23
Permintaan Maaf
24
Yang Tak Diharapkan
25
Kehadiran yang menganggu
26
Kenyataan Yang Mengejutkan
27
Kembali Cemburu
28
Ngambek
29
Sifat Jack yang Keras
30
Subuh Yang Panas
31
Jack Yang Berbeda
32
Menanti Kejujuran
33
Pembelaaan Clark
34
Demi Kebaikan Bersama
35
Jangan Tinggalkan Aku
36
Kebenaran Yang Sebenarnya
37
Rumah Jack
38
Rumah Jack (Part 2)
39
Memulai Hidup Mandiri
40
Belum Siap Menjadi Nyonya
41
Mencoba Menerima
42
Istri Jack Almond
43
Riani Yang Bijaksana
44
Dua Garis
45
Kebahagiaan Jack Yang Terusik
46
Ketahuan
47
Di buru Wartawan
48
Saling Membela
49
Ancaman Cecilia
50
Sifat Riani Yang Lain
51
Mendadak Hilang
52
Saat Boss Besar Marah
53
Kelemahan Jack
54
Keras Kepala
55
Demi Arma
56
Demi Arma (part 2)
57
Mama Yang Kuat
58
Seperti Tak Dianggap
59
Siapa Mamaku?
60
Sedikit Menghukum Jack
61
Kehilangan Baby
62
Pembelaan Seorang Suami
63
Keputusan Cassie yang Mengejutkan
64
Pemberontakan Cassie
65
Tetap Pada Pendirian
66
Like Father like Daughter
67
Kedatangan Arma
68
Adiknya Cassie dan Arma
69
Merasa Ditinggalkan
70
Menanti Kelahiran
71
Selamat Datang Baby Boy
72
Ulang Tahun Jack
73
Kembali ke Rumah
74
Maaf Aku Pergi Tanpa Ijin
75
Tak Pernah Terbayangkan
76
Haruskah Seperti Ini?
77
Tak Bisa Pergi
78
Perjuangan Riani
79
Perjuangan Riani (part 2)
80
Usaha Yang Membuahkan Hasil
81
Berubah Untuk Tegar
82
Sakit
83
Pesta Para Bintang
84
Stok ASI Habis
85
Janda Incaran Bule
86
Murka
87
Penyesalan Jack
88
Ku Kejar Cintamu
89
Jack dan Usahanya
90
Jack dan Usahanya (Part 2)
91
Usaha Jack (Part 3)
92
Usaha Jack (Part 4)
93
Membuka Hati Kembali
94
Yang Patah Hati Akhirnya Memiliki

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!