Ketemu Lagi

Hari ini, rombongan di bawa ke pantai Pandawa. Pemandangan pantai di balik bukit membuat pantai ini menjadi salah satu tempat wisata yang terkenal.

"Riani, jidat kamu itu kenapa sih?" tanya Dessy.

"Kejedot di pintu kamar mandi. Kamu saja yang tidurnya semalam kayak kerbau sampai tak mendengar aku yang merintih kesakitan."

Dessy tertawa. "Aku capek. Terlalu asyik mandi di pantai sampai akhirnya tenagaku terkuras."

Mereka pun mengambil beberapa foto secara bersama. Setelah itu mereka diijinkan untuk menikmati pantai Pandawa ini selama 2 jam sebelum akhirnya rombongan akan berangkat ke tempat lain lagi.

"Setelah ini kita akan kemana?" tanya Riani kepada Dewa.

"Kita akan pergi makan siang di salah satu restoran yang letaknya 30 menit dari sini, kemudian kita akan pergi ke beberapa tempat yang ada di sekitar sini."

"Oh begitu ya. Jadi kita akan ketemu lagi di dekat pintu keluar 2 jam dari sekarang?"

"Iya." ujar Dewa.

Riani mencari teman-temannya yang entah sudah pergi kemana. Ia pun segera merekam keadaan di sekitar pantai untuk nanti dikirimnya kepada Arma anaknya.

Setelah puas meliput beberapa bagian pantai itu, Riani memutuskan untuk membeli beberapa oleh-oleh. Ia pun masuk ke salah satu toko.

Sedang asyiknya ia memilih beberapa jepit rambut untuk anaknya, Riani mendengar suara seseorang yang sedang bicara. Suara yang sepertinya ia kenal. Namun Riani menggelengkan kepalanya karena tiba-tiba saja ia mengingat Jack.

Dan saat ia menoleh ke sumber suara itu, Riani terkejut melihat Jack sedang bersama dengan 2 orang teman bulenya dan seorang gadis remaja.

Riani tak ingin terlihat oleh Jack. Ia ingat janjinya semalam jika mereka ketemu lagi maka ia harus kencan dengan bule itu. Riani mencari tempat untuk bersembunyi dan akhirnya ia menemukan tempat yang aman yaitu diantara baju-baju yang digantung. Namun entah kesialan apa yang sedang menimpanya, kaki Riani tersangkut di salah satu kaki gantungan pakaian dan akhirnya ia terjatuh sekaligus gantungan baju itu roboh menimpah dirinya.

"Aow......!" Riani menjerit kesakitan sambil kembali memegang jidatnya.

2 orang penjaga toko segera datang menolongnya dan sambil mendirikan kembali gantungan baju itu.

"Apakah anda baik-baik saja, nona?" tanya salah satu penjaga toko.

Wajah Riani menjadi merah karena malu. Ia tahu pasti semua yang ada di toko itu sedang menatapnya.

"Iya." Riani mengangguk sambil memperbaiki rambutnya yang berantakan.

"Riani....!" Jack akhirnya melihat dia dan mendekat.

"Hai....!" Riani terlihat salah tingkah sambil membersihkan debu yang ada di celananya.

"Bagaimana keadaanmu?" tanya Jack

"Baik."

"Oh..., pelipis mu terluka." Jack secara spontan langsung menyentuh pelipis Riani membuat perempuan itu mundur.

"Maaf. Apakah aku menyakitimu?"

"No...!" Riani menggeleng.

"Ayo ku obati lukamu dulu."

"Eh, biar aku sendiri saja." Riani langsung membalikan badannya dan bermaksud akan pergi namun di depannya berdiri gadis kecil yang tadi Riani lihat ada bersama Jack. Ia mengulurkan sebungkus tissue basah.

"Lukamu harus dibersihkan nona." ujar gadis itu.

"Oh, thanks." ujar Riani lalu menerima tissue itu.

"Toiletnya di sana!" kata Jack sambil menunjuk tulisan yang bertuliskan toilet.

Riani pun segera ke sana. Ia terkejut melihat ada luka di atas pelipisnya. Ia tak tahu entah mengapa ia bisa sebodoh ini. Apakah aku gugup karena bertemu Jack lagi? Ih..., kenapa juga aku harus gugup?

Setelah membersihkan lukanya itu, Riani pun keluar dari toilet dan kembali terkejut melihat Jack ada di sana.

"Lukamu harus di tutup." Jack mengangkat sebuah plester obat.

"Oh, biar aku saja."

"Aku saja." Jack langsung mendekat, Membuat Riani akhirnya tak bisa bergerak karena lorong itu yang sempit dan punggung Riani sudah menyentuh dinding.

Dengan sangat lembut Jack menempelkan plester itu untuk menutupi luka Riani. Ia juga menyentuh dahi Riani. "Yang bekas semalam masih sakit?"

"Ya....eh tidak!"

Jack tersenyum melihat Riani yang salah tingkah.

" Aku senang sekali bisa bertemu lagi denganmu, Riani. Namamu cantik. Secantik orangnya."

Riani orang nya tak baperan. Namun entah kenapa kali ini ia merasa kalau jantungnya berdebar sangat kencang.

"Terima kasih!" Riani berusaha menunjukan sikap yang biasa saja. "A..aku mau mencari teman-temanku dulu."

"Aku tunggu kamu di depan hotel jam 8 malam." ujar Jack sebelum Riani menghilang.

Perempuan itu terkejut. Apakah Jack menagih jajinya untuk kencan?

*************

Riani gelisah. Ini sudah jam 8 lewat 30 menit. Dessy pun sudah tertidur karena begitu lelahnya mereka hari ini.

Apakah dia masih menunggu? Kenapa juga aku harus memikirkannya? Ya Tuhan, bagaimana ini? Kencan Dengan seorang bule? Nggak, ah. Bagaimana kalau dia adalah bule yang maniak?

Jarum jam kini sudah menunjukan angka setengah sepuluh malam. Riani tak juga bisa tertidur. Ia pun memutuskan untuk keluar dari kamar dan duduk sebentar di lobby hotel. Namun alangkah terkejutnya Riani saat melihat Jack ada di sana. Sedang duduk dengan seorang anak perempuan yang tadi memberikan tissue padanya.

"Jack, what are doing here?"

Jack tersenyum. Ia menatap Putrinya yang juga sedang tersenyum padanya.

"We are waiting for you for dinner." ujar Jack membuat Riani merasa sangat bersalah apalagi ada seorang gadis kecil bersama Jack.

"Oh Jack. I'am sorry!" Ujar Riani.

"No problem. The important thing is that you come." Jack menunjukan wajah ramahnya. "This is my daughter. Her name is Cassie"

"Oh.... anakmu?" Riani terkejut mendengar kalau gadis cantik itu adalah anak Jack.

Cassie menjabat tangan Riani dengan bersahaja. "Hallo. Namaku Cassie."

"Hi Cassie." Riani menjabat tangan Cassie.

"Daddy, boleh aku pergi sekarang?" tanya Cassie.

"Tentu saja." jawab Jack.

Cassie kembali menatap Riani. "Tolong temani Daddy untuk makan malam, ya? Aku sudah memanggilnya dari tadi untuk pergi namun Daddy yakin kalau kamu akan datang."

Riani hanya menatap Jack dengan perasaan yang semakin bersalah.

"Daddy akan mengantar mu ke hotel."

"Ada paman Charles yang menunggu aku di depan." Cassie melambaikan tangannya pada seorang lelaki bule. Pria itu langsung mendekat.

"Have a night, dad. Nice to meet you Miss Riani." pamit Cassie lalu segera berlari ke arah pria yang sudah menunggunya.

"Maaf ya. Aku ketiduran." Riani beralasan.

"Tak masalah. Yang pentingkan kamu datang. Mau menemani aku makan malam? Di dekat sini ada sebuah warung makan. Bebek guling. Aku ingin mencobanya."

Riani mengangguk. Jack pun langsung berdiri dan mengajak Riani untuk pergi.

Warung makan yang dimaksud memang tak jauh dari hotel. Mereka cukup berjalan kaki saja.

Setelah memesan makanan, keduanya ngobrol sambil menikmati secangkir teh hangat.

"Cassie adalah anakku. Dia berusia 12 tahun. Ibu Cassie meninggal saat melahirkannya sehingga Cassie tak pernah mengenal ibunya." Jack memulai percakapan diantara mereka.

"Kasihan....!"

Jack mengangguk sedih. "Aku selalu berusaha menjadi ayah sekaligus ibu baginya."

"Kenapa tak mencari pengganti ibunya?"

Jack menarik napas panjang. "Aku terlalu fokus mengurus Cassie saat ia lahir. Cassie mengalami masalah paru-paru dan jantung. Ia bahkan harus ada di inkubator selama 4 bulan. Ibunya melahirkan Cassie saat ia baru 7 bulan karena mobil yang dikendarai oleh ibunya ditabrak oleh sebuah mobil truk. Setelah Cassie keluar dari rumah sakit, ia harus dijaga layaknya porselen. Hampir setiap bulan ia harus dilarikan di rumah sakit. Nanti disaat usianya 5 tahun, Cassie dinyatakan sembuh. Jujur saja, aku beberapa kali dekat dengan perempuan namun Cassie menolaknya."

"Tentulah itu bukan perjuangan yang mudah."

"Benar. Cassie adalah anugerah Tuhan untukku. Makanya saat ia bilang ingin datang ke Bali, aku memintanya untuk bersabar selama hampir 2 tahun. Agar aku bisa mengumpulkan uang dan memenuhi keinginan anakku itu."

Riani menjadi kagum dengan Jack.

"Bagaimana dengan dirimu?" tanya Jack.

"Aku seorang janda. Aku memiliki 1 anak perempuan yang berusia 7 tahun."

Jack terkejut mendengarnya. "Memangnya usiamu berapa? Dan kamu menikah diusia berapa?"

"Usiaku 25 tahun."

"Jadi kau menikah masih sangat muda?"

"18 tahun." Riani jadi tertawa sendiri. "Aku ditinggalkan suamiku setelah 3 hari kami menikah. Aku menikah muda karena terlanjur hamil duluan."

"Kenapa dia meninggalkanmu?"

"Karena dia harus menikah dengan perempuan pilihan orang tuanya. Orang tuanya tak menyukai aku karena keluargaku miskin dan orang kampung."

"Dia membuang permata yang berharga saat meninggalkanmu."

Riani terkejut mendengar perkataan Jack. Namun ia sekali lagi tak ingin merasa baper apalagi besar kepala dengan perkataan Jack.

Mereka pun menikmati makan malam sambil menceritakan tentang pekerjaan masing-masing. Jack ternyata bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik dan parfum.

Selesai makan, Jack mengantarkan Riani kembali ke hotelnya.

"Riani, bolehkah kita bertemu lagi besok?" tanya Jack.

"Aku tak tahu kemana guide akan membawa kami."

Jack memberikan ponselnya. "Bolehkah ku tahu nomor telepon mu?"

Riani agak ragu memberikannya karena bagaimana pun mereka baru berkenalan. Namun entah mengapa hati Riani yakin kalau Jack adalah orang baik. Ia pun mengambil hp Jack dan mengetik nomornya.

"Terima kasih." Kata Jack dengan wajah berseri karena ia sudah mendapatkan nomor telepon dari Riani.

"Good night!" ujar Riani bermaksud akan pergi namun Jack menahan tangan nya.

"Riani, i feel that I fell in love with you."

Riani terkejut. Jantungnya langsung berdetak sangat cepat. Banyak pria yang sudah menyatakan cinta padanya semenjak ia menjadi janda. Namun Riani tak pernah merasa segugup ini.

"Jack, You don't know who I am. Good night!" Riani sedikit berlari meninggalkan Jack yang masih berdiri menatapnya.

Jack

Riani

Cassie

Arma

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

Next

2024-03-25

0

anisa f

anisa f

christ hemsworth??

2023-06-23

0

Debbie Teguh

Debbie Teguh

duh, ada thor disini

2022-12-01

0

lihat semua
Episodes
1 Pengalaman Pertama yang Menyakitkan
2 Pertemuan Pertama
3 Ketemu Lagi
4 Menyangkal Hati
5 Merasa Kehilangan
6 Selepas 2 minggu
7 Pendekatan
8 Sakit Yang Membawa Berkah
9 Hari Bahagia
10 Malam Milik Kita
11 Berat Untuk Meninggalkan
12 Ketemu Pujaan Hati
13 Rumah Kita
14 Hari Pertama Yang sangat Berkesan
15 Tentang Mama Cassie
16 Tak Ingin Kembali ke Masa Lalu
17 Membuang Rasa Ingin Tahu
18 Selamat Ulang Tahun Sayang
19 Pekerja Cantik
20 Teman Jack?
21 Jack Yang Cemburu
22 Tempat Yang Memiliki Kenangan
23 Permintaan Maaf
24 Yang Tak Diharapkan
25 Kehadiran yang menganggu
26 Kenyataan Yang Mengejutkan
27 Kembali Cemburu
28 Ngambek
29 Sifat Jack yang Keras
30 Subuh Yang Panas
31 Jack Yang Berbeda
32 Menanti Kejujuran
33 Pembelaaan Clark
34 Demi Kebaikan Bersama
35 Jangan Tinggalkan Aku
36 Kebenaran Yang Sebenarnya
37 Rumah Jack
38 Rumah Jack (Part 2)
39 Memulai Hidup Mandiri
40 Belum Siap Menjadi Nyonya
41 Mencoba Menerima
42 Istri Jack Almond
43 Riani Yang Bijaksana
44 Dua Garis
45 Kebahagiaan Jack Yang Terusik
46 Ketahuan
47 Di buru Wartawan
48 Saling Membela
49 Ancaman Cecilia
50 Sifat Riani Yang Lain
51 Mendadak Hilang
52 Saat Boss Besar Marah
53 Kelemahan Jack
54 Keras Kepala
55 Demi Arma
56 Demi Arma (part 2)
57 Mama Yang Kuat
58 Seperti Tak Dianggap
59 Siapa Mamaku?
60 Sedikit Menghukum Jack
61 Kehilangan Baby
62 Pembelaan Seorang Suami
63 Keputusan Cassie yang Mengejutkan
64 Pemberontakan Cassie
65 Tetap Pada Pendirian
66 Like Father like Daughter
67 Kedatangan Arma
68 Adiknya Cassie dan Arma
69 Merasa Ditinggalkan
70 Menanti Kelahiran
71 Selamat Datang Baby Boy
72 Ulang Tahun Jack
73 Kembali ke Rumah
74 Maaf Aku Pergi Tanpa Ijin
75 Tak Pernah Terbayangkan
76 Haruskah Seperti Ini?
77 Tak Bisa Pergi
78 Perjuangan Riani
79 Perjuangan Riani (part 2)
80 Usaha Yang Membuahkan Hasil
81 Berubah Untuk Tegar
82 Sakit
83 Pesta Para Bintang
84 Stok ASI Habis
85 Janda Incaran Bule
86 Murka
87 Penyesalan Jack
88 Ku Kejar Cintamu
89 Jack dan Usahanya
90 Jack dan Usahanya (Part 2)
91 Usaha Jack (Part 3)
92 Usaha Jack (Part 4)
93 Membuka Hati Kembali
94 Yang Patah Hati Akhirnya Memiliki
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Pengalaman Pertama yang Menyakitkan
2
Pertemuan Pertama
3
Ketemu Lagi
4
Menyangkal Hati
5
Merasa Kehilangan
6
Selepas 2 minggu
7
Pendekatan
8
Sakit Yang Membawa Berkah
9
Hari Bahagia
10
Malam Milik Kita
11
Berat Untuk Meninggalkan
12
Ketemu Pujaan Hati
13
Rumah Kita
14
Hari Pertama Yang sangat Berkesan
15
Tentang Mama Cassie
16
Tak Ingin Kembali ke Masa Lalu
17
Membuang Rasa Ingin Tahu
18
Selamat Ulang Tahun Sayang
19
Pekerja Cantik
20
Teman Jack?
21
Jack Yang Cemburu
22
Tempat Yang Memiliki Kenangan
23
Permintaan Maaf
24
Yang Tak Diharapkan
25
Kehadiran yang menganggu
26
Kenyataan Yang Mengejutkan
27
Kembali Cemburu
28
Ngambek
29
Sifat Jack yang Keras
30
Subuh Yang Panas
31
Jack Yang Berbeda
32
Menanti Kejujuran
33
Pembelaaan Clark
34
Demi Kebaikan Bersama
35
Jangan Tinggalkan Aku
36
Kebenaran Yang Sebenarnya
37
Rumah Jack
38
Rumah Jack (Part 2)
39
Memulai Hidup Mandiri
40
Belum Siap Menjadi Nyonya
41
Mencoba Menerima
42
Istri Jack Almond
43
Riani Yang Bijaksana
44
Dua Garis
45
Kebahagiaan Jack Yang Terusik
46
Ketahuan
47
Di buru Wartawan
48
Saling Membela
49
Ancaman Cecilia
50
Sifat Riani Yang Lain
51
Mendadak Hilang
52
Saat Boss Besar Marah
53
Kelemahan Jack
54
Keras Kepala
55
Demi Arma
56
Demi Arma (part 2)
57
Mama Yang Kuat
58
Seperti Tak Dianggap
59
Siapa Mamaku?
60
Sedikit Menghukum Jack
61
Kehilangan Baby
62
Pembelaan Seorang Suami
63
Keputusan Cassie yang Mengejutkan
64
Pemberontakan Cassie
65
Tetap Pada Pendirian
66
Like Father like Daughter
67
Kedatangan Arma
68
Adiknya Cassie dan Arma
69
Merasa Ditinggalkan
70
Menanti Kelahiran
71
Selamat Datang Baby Boy
72
Ulang Tahun Jack
73
Kembali ke Rumah
74
Maaf Aku Pergi Tanpa Ijin
75
Tak Pernah Terbayangkan
76
Haruskah Seperti Ini?
77
Tak Bisa Pergi
78
Perjuangan Riani
79
Perjuangan Riani (part 2)
80
Usaha Yang Membuahkan Hasil
81
Berubah Untuk Tegar
82
Sakit
83
Pesta Para Bintang
84
Stok ASI Habis
85
Janda Incaran Bule
86
Murka
87
Penyesalan Jack
88
Ku Kejar Cintamu
89
Jack dan Usahanya
90
Jack dan Usahanya (Part 2)
91
Usaha Jack (Part 3)
92
Usaha Jack (Part 4)
93
Membuka Hati Kembali
94
Yang Patah Hati Akhirnya Memiliki

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!