Malam Milik Kita

"Mama mau mandi dulu, boleh nggak?" tanya Riani.

"Boleh."

"Baiklah." Riani membuka lemari pakaian untuk mengambil handuk bersih. Ia kemudian melangkah ke luar kamar untuk menuju kamar mandi yang ada di belakang.

Arma menatap Jack sambil tersenyum. "Hi...!" sapa nya.

"Mau Daddy tidurkan?"

"Daddy?"

"Yes. call me Daddy."

Arma tersenyum senang. Dia akhirnya punya papa. Di sekolah, ia sering dibully karena tak punya papa. Mamanya sendiri tak pernah mau mengatakan kalau siapa papanya.

"Thank you Daddy."

Jack memeluk Arma dengan sangat lembut. Ia jadi merindukan Cassie.

Arma kemudian membaringkan tubuhnya dan Jack ikut berbaring di belakangnya. Ia mengusap-usap punggung Arma sambil menyayikan sebuah lagu dalam bahasa Inggris.

Gadis kecil itu langsung memejamkan matanya karena seperti itulah cara mamanya menidurkan dia.

Ketika Riani selesai mandi, ia terkejut melihat Arma yang sudah terlelap sambil memeluk Jack.

"Kau menidurkan dia?" tanya Riani.

"Ya. Aku memintanya untuk memanggil aku Daddy. Dan dia sangat senang. Aku pun menidurkannya karena terlihat ia sudah sangat mengantuk."

Riani mengeringkan rambutnya dengan hair dryer. Ia memang harus cuci rambut karena merasa rambutnya kaku karena digunakan berbagai jenis foam rambut.

"Mari aku bantu!" Jack sudah berdiri di belakang Riani dan langsung mengambil hair dryer itu dari tangan istrinya. Riani merasa bahagia karena Jack memperhatikannya sampai pada hal sekecil ini.

"Apakah di luar masih banyak orang?"'

"Nggak. Semua saudara-saudara sudah pulang. Demikian juga para ibu yang bertugas di dapur, semuanya sudah pulang. Ibuku sudah selesai menyimpan makanan yang sisa untuk dipanaskan lagi besok. Para tetangga sangat senang karena ibu membagi-bagikan makanan pada mereka. Terima kasih ya?"

"Terima kasih untuk apa?"

"Terima kasih karena sudah menyiapkan pesta yang meriah seperti ini. Walaupun tamu undangan kita nggak banyak namun tak mengurangi kemeriahan perayaan pernikahan ini."

Jack melepaskan hair dryer yang ada di tangannya saat ia merasakan kalau rambut Riani sudah kering. Ia memegang pundak istrinya itu lalu menatap Riani dari pantulan kaca yang ada di depan mereka.

"Kita akan mengenang hari ini seumur hidup kita. Hari yang sangat membahagiakan. Walaupun malam pengantinnya harus gagal."

Riani terkekeh. Ia memegang tangan Jack yang masih ada dipundaknya. "Maafkan aku, ya?"

"Dimaafkan." Jack mencium puncak kepala istrinya.

Tak lama kemudian, pintu kamar Riani diketuk. Ia pun membukanya. "Ibu, ayah?"

Sulastri tersenyum. "Arma ada di sini?" tanya ibunya.

"Iya. Sudah tidur." Jawab Riani.

"Ayo ayah, pindahkan Arma ke kamar kita." ujar Sulastri. Arya pun segera masuk.

Jack langsung membungkuk hormat melihat kedua mertuanya.

"Nanti Arma bangun, bu." Riani mengingatkan.

"Nggak. Dia kan juga biasa tidur sama ayah dan ibu jika kamu tugas luar." kata Sulastri sambil membantu suaminya mengangkat Arma.

"Good night." ujar Arya sebelum keluar kamar membuat Riani menahan senyumnya karena ayahnya memang beberapa hari ini menjelang pernikahannya selalu meminta Arma untuk mengajarnya bahasa Inggris.

Saat ayah, ibu dan Arma sudah keluar, Riani pun mengunci pintu kamarnya kembali dengan jantung yang berdebar. Ia bahkan masih berdiri di depan pintu dan tak tahu harus bicara apa.

Riani memang bukan anak perawan lagi. Ia bahkan sudah punya anak. Namun, jika Riani mengingatnya, ia dan Daniel baru 4 kali melakukannya. Dua kali sebelum mereka menikah dan dua kali setelah mereka menikah.

"Honey, what are you doing?" Jack bertanya sambil mendekati Riani. Wajah pria bule itu nampak berseri-seri karena merasa orang tuanya Riani sangat pengertian.

Riani membalikan badannya dan Jack sudah berada di depannya.

"Kenapa kau terlihat gugup?" tanya Jack sambil membelai wajah Riani.

Perempuan itu menarik napas panjang. Ia memberanikan diri menatap Jack. "Aku takut Jack." lalu ia tertunduk lagi.

"Kenapa harus takut?" tanya Jack begitu lembut. Ia menangkup kedua pipi Riani dan mendongak kan wajah istrinya itu agar menatapnya.

"A...ku takut mengecewakanmu di malam pertama kita. Aku memang seorang janda, namun sesungguhnya dengan mantan suamiku, kami hanya 4 kali melakukannya."

"Oh ya?" Jack terkejut.

Riani mengangguk malu membuat Jack semakin gemas kepada istrinya itu.

"Kita akan sama-sama melakukannya. Bukan hanya aku yang menikmati, tapi juga kau yang menikmati. Aku akan menghilangkan semua kenangan mu bersama mantan suamimu itu. Hari-hari selanjutnya hanya ada aku, kamu, Cassie dan Arma."

Riani mengangguk dengan mata yang berkaca-kaca. Ia tak tahu mengapa sekarang ia jadi gampang menangis.

Jack mengecup dahi istrinya, lalu turun ke hidung, ke pipi kanan dan kirinya lalu berhenti di bibir istrinya itu.

Riani menikmati ciuman Jack yang sangat memabukkan itu. Apalagi ketika tangan suaminya membuka kancing piyama yang dikenakannya. Riani merasakan seluruh tubuh nya bergetar dengan rasa ingin lebih lagi disentuh oleh Jack.

Ketika piyama itu jatuh di lantai, Jack melepaskan ciumannya di bibir Riani. Ia kemudian membuka kaos yang dipakainya, Lalu membuka juga celana yang dipakainya.

Riani menahan napas melihat bagaimana atletisnya tubuh Jack yang kini hanya mengenakan boxer. Wajahnya menjadi merah membayangkan apa yang akan terjadi pada mereka selanjutnya.

Jack tersenyum bahagia. Ia mengecup punggung istrinya dengan kecupan-kecupan ringan namun membuat Riani justru kehilangan kontrol atas dirinya. Lalu perlahan pria itu mengangkat tubuhnya dan segera melangkah ke arah ranjang untuk memulai malam pertama mereka.

************

Senyum di wajah Riani terlihat jelas ketika ia membuka matanya keesokan paginya dan menemukan bahwa ia ada dalam pelukan Jack. Bersandar di lengan kekar suaminya sambil memeluk pinggang Jack.

Ia mengingat kembali malam panjang yang baru saja ia dan Jack lewati. Jack sangat lembut saat menyentuh semua bagian tubuhnya, Jack memujanya dengan kata-kata manis. Apalagi saat penyatuan mereka terjadi, Jack mengucapkan kata-kata indah seolah ia baru saja mendapatkan seorang perawan.

Mungkin karena setelah melahirkan Arma, yang berat badannya tak sampai 2 kg, Sulastri merawat Riani dengan sangat baik, di samping memberikan ramuan jamu, seorang tukang pijat di kampungnya ini memberikan Riani pijatan untuk mengencangkan kembali inti tubuhnya.

Riani bahkan sempat merasa nyeri sedikit ketika penyatuan itu pertama kali terjadi. Namun Jack dengan pintar mencium dan merayunya sehingga rasa nyeri itu berganti dengan rasa nikmat yang membuat Riani sadar, ia tak pernah mengalami hal itu saat Daniel menyentuhnya.

Perlahan Riani bangun sambil menahan selimut di tubuhnya yang polos. Ia semalam tak sempat mengenakan lagi pakaiannya karena merasa lelah setelah 3 ronde si bule menyerangnya.

Saat kakinya menyentuh lantai, Riani merasakan badannya pegal semua. Kakinya agak gemetar ketika ia berdiri saat memakai lagi bajunya yang semalam.

Apakah pengaruh karena Jack begitu lama menyentuhku? Namun bukankah aku sangat menikmatinya?

Riani menggelengkan kepalanya saat mengingat dalam satu ronde entah berapa kali Jack membuatnya tiba pada puncak nya. Riani bahkan harus menutup mulutnya dengan rapat karena takut suaranya di dengar orang tuanya.

"Honey, are you awake?" terdengar suara Jack yang parau khas orang bangun tidur.

"Yes. I want to help my mom prepare breakfast."

Jack pun bangun sambil menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnya membuat Riani langsung membalikan badannya saat melihat tubuh suaminya yang polos itu.

Jack mendekat dan memeluk istrinya dari belakang. "Ayo tidur lagi."

"Jack, memangnya kamu tak lapar?"

"Lapar juga. Namun sayang, ini kan sudah lewat jam makan pagi?"

Riani menatap jam dinding yang ada di kamarnya dan ia sangat terkejut saat melihat jam yang sudah menunjukan waktu pukul 10 lewat 13 menit.

Riani melepaskan tangan Jack yang masih melingkar di pinggangnya. "Aku harus ke dapur, Jack." Ia kemudian menggulung rambutnya secara asal ke atas, lalu mencari sandalnya. Namun saat ia melangkah, ia merasakan nyeri di inti tubuhnya dan membuatnya agak kesulitan berjalan dengan baik.

Namun ia tetap keluar kamar diiringi suara kekehan suaminya.

Ruang tamu nampak sepi. Begitu juga dengan dapurnya.

Riani kaget saat melihat di atas meja sudah ada makanan yang di panaskan oleh ibunya dan ada juga roti tawar, keju, mentega dan coklat yang tersedia di sana.

Kemana ayah, ibu dan Arma ya?

Ia menuju ke kamar ayah dan ibunya yang berdekatan dengan ruang makan. Namun mereka pun tak ada. Motor ayahnya juga tak ada.

Tak lama kemudian Jack keluar sambil membawa ponsel Riani.

"Sayang, ada panggilan dari ibu."

Riani menerima ponselnya. "Hallo ibu, kalian ada di mana?" tanya Riani.

"Inikan tanggal merah, Arma tak masuk sekolah. Besok juga Arma katanya nggak sekolah karena guru-guru ada kegiatan di kecamatan. Ayah dan ibu mengajak Arma nyekar di makam kakek dan nenek, setelah itu kami mau main ke pantai. Besok pagi baru pulang. Nikmati saja waktu berdua bersama suamimu karena dia akan pergi lusa."

"Ibu...." Riani jadi terharu. Orang tuanya sangat pengertian.

"Sampaikan salam ibu buat Jack ya? Ibu tutup dulu."

Riani meletakan ponselnya di atas meja makan. "Ibu, ayah dan Arma pergi liburan ke pantai. Mereka pulangnya besok."

Jack tersenyum nakal. "Ayah dan ibumu sangat pengertian. Jadi....."

"Jack, ayo kita makan dulu." kata Riani saat melihat seringai nakal di wajah suaminya.

"Satu ronde dulu. Menggantikan waktu sarapan yang sudah kita lewatkan."

"Tapi Jack....!"

Jack langsung mengangkat tubuh Riani membuat ia langsung menjerit. Untung saja rumah mereka letaknya agak berjauhan dengan para tetangga.

Dan mereka pun menikmati menikmati keintiman di hari itu tanpa ada yang menganggu mereka.

*************

Selamat pagi........

Semangat weekend

dukung terus cerita ini ya guys

Love Eini-Amanda

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

cieee ternyata mertuanya om bule pengertian juga

2024-03-28

2

fajar Rokman.

fajar Rokman.

waduh ayah sama ibu pengertian bngt,klo dude sama jande mau buka puasa..

2023-08-23

1

weny

weny

hedeh cape di gempur trs lo punya suami bule kyy. 😂😂

2022-11-01

2

lihat semua
Episodes
1 Pengalaman Pertama yang Menyakitkan
2 Pertemuan Pertama
3 Ketemu Lagi
4 Menyangkal Hati
5 Merasa Kehilangan
6 Selepas 2 minggu
7 Pendekatan
8 Sakit Yang Membawa Berkah
9 Hari Bahagia
10 Malam Milik Kita
11 Berat Untuk Meninggalkan
12 Ketemu Pujaan Hati
13 Rumah Kita
14 Hari Pertama Yang sangat Berkesan
15 Tentang Mama Cassie
16 Tak Ingin Kembali ke Masa Lalu
17 Membuang Rasa Ingin Tahu
18 Selamat Ulang Tahun Sayang
19 Pekerja Cantik
20 Teman Jack?
21 Jack Yang Cemburu
22 Tempat Yang Memiliki Kenangan
23 Permintaan Maaf
24 Yang Tak Diharapkan
25 Kehadiran yang menganggu
26 Kenyataan Yang Mengejutkan
27 Kembali Cemburu
28 Ngambek
29 Sifat Jack yang Keras
30 Subuh Yang Panas
31 Jack Yang Berbeda
32 Menanti Kejujuran
33 Pembelaaan Clark
34 Demi Kebaikan Bersama
35 Jangan Tinggalkan Aku
36 Kebenaran Yang Sebenarnya
37 Rumah Jack
38 Rumah Jack (Part 2)
39 Memulai Hidup Mandiri
40 Belum Siap Menjadi Nyonya
41 Mencoba Menerima
42 Istri Jack Almond
43 Riani Yang Bijaksana
44 Dua Garis
45 Kebahagiaan Jack Yang Terusik
46 Ketahuan
47 Di buru Wartawan
48 Saling Membela
49 Ancaman Cecilia
50 Sifat Riani Yang Lain
51 Mendadak Hilang
52 Saat Boss Besar Marah
53 Kelemahan Jack
54 Keras Kepala
55 Demi Arma
56 Demi Arma (part 2)
57 Mama Yang Kuat
58 Seperti Tak Dianggap
59 Siapa Mamaku?
60 Sedikit Menghukum Jack
61 Kehilangan Baby
62 Pembelaan Seorang Suami
63 Keputusan Cassie yang Mengejutkan
64 Pemberontakan Cassie
65 Tetap Pada Pendirian
66 Like Father like Daughter
67 Kedatangan Arma
68 Adiknya Cassie dan Arma
69 Merasa Ditinggalkan
70 Menanti Kelahiran
71 Selamat Datang Baby Boy
72 Ulang Tahun Jack
73 Kembali ke Rumah
74 Maaf Aku Pergi Tanpa Ijin
75 Tak Pernah Terbayangkan
76 Haruskah Seperti Ini?
77 Tak Bisa Pergi
78 Perjuangan Riani
79 Perjuangan Riani (part 2)
80 Usaha Yang Membuahkan Hasil
81 Berubah Untuk Tegar
82 Sakit
83 Pesta Para Bintang
84 Stok ASI Habis
85 Janda Incaran Bule
86 Murka
87 Penyesalan Jack
88 Ku Kejar Cintamu
89 Jack dan Usahanya
90 Jack dan Usahanya (Part 2)
91 Usaha Jack (Part 3)
92 Usaha Jack (Part 4)
93 Membuka Hati Kembali
94 Yang Patah Hati Akhirnya Memiliki
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Pengalaman Pertama yang Menyakitkan
2
Pertemuan Pertama
3
Ketemu Lagi
4
Menyangkal Hati
5
Merasa Kehilangan
6
Selepas 2 minggu
7
Pendekatan
8
Sakit Yang Membawa Berkah
9
Hari Bahagia
10
Malam Milik Kita
11
Berat Untuk Meninggalkan
12
Ketemu Pujaan Hati
13
Rumah Kita
14
Hari Pertama Yang sangat Berkesan
15
Tentang Mama Cassie
16
Tak Ingin Kembali ke Masa Lalu
17
Membuang Rasa Ingin Tahu
18
Selamat Ulang Tahun Sayang
19
Pekerja Cantik
20
Teman Jack?
21
Jack Yang Cemburu
22
Tempat Yang Memiliki Kenangan
23
Permintaan Maaf
24
Yang Tak Diharapkan
25
Kehadiran yang menganggu
26
Kenyataan Yang Mengejutkan
27
Kembali Cemburu
28
Ngambek
29
Sifat Jack yang Keras
30
Subuh Yang Panas
31
Jack Yang Berbeda
32
Menanti Kejujuran
33
Pembelaaan Clark
34
Demi Kebaikan Bersama
35
Jangan Tinggalkan Aku
36
Kebenaran Yang Sebenarnya
37
Rumah Jack
38
Rumah Jack (Part 2)
39
Memulai Hidup Mandiri
40
Belum Siap Menjadi Nyonya
41
Mencoba Menerima
42
Istri Jack Almond
43
Riani Yang Bijaksana
44
Dua Garis
45
Kebahagiaan Jack Yang Terusik
46
Ketahuan
47
Di buru Wartawan
48
Saling Membela
49
Ancaman Cecilia
50
Sifat Riani Yang Lain
51
Mendadak Hilang
52
Saat Boss Besar Marah
53
Kelemahan Jack
54
Keras Kepala
55
Demi Arma
56
Demi Arma (part 2)
57
Mama Yang Kuat
58
Seperti Tak Dianggap
59
Siapa Mamaku?
60
Sedikit Menghukum Jack
61
Kehilangan Baby
62
Pembelaan Seorang Suami
63
Keputusan Cassie yang Mengejutkan
64
Pemberontakan Cassie
65
Tetap Pada Pendirian
66
Like Father like Daughter
67
Kedatangan Arma
68
Adiknya Cassie dan Arma
69
Merasa Ditinggalkan
70
Menanti Kelahiran
71
Selamat Datang Baby Boy
72
Ulang Tahun Jack
73
Kembali ke Rumah
74
Maaf Aku Pergi Tanpa Ijin
75
Tak Pernah Terbayangkan
76
Haruskah Seperti Ini?
77
Tak Bisa Pergi
78
Perjuangan Riani
79
Perjuangan Riani (part 2)
80
Usaha Yang Membuahkan Hasil
81
Berubah Untuk Tegar
82
Sakit
83
Pesta Para Bintang
84
Stok ASI Habis
85
Janda Incaran Bule
86
Murka
87
Penyesalan Jack
88
Ku Kejar Cintamu
89
Jack dan Usahanya
90
Jack dan Usahanya (Part 2)
91
Usaha Jack (Part 3)
92
Usaha Jack (Part 4)
93
Membuka Hati Kembali
94
Yang Patah Hati Akhirnya Memiliki

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!