Hari ini rombongan kembali melanjutkan perjalanan. Mereka mengunjungi beberapa tempat. Riani pun berusaha untuk menikmati perjalanannya walaupun sebenarnya hati perempuan sedang galau. Wajah Jack selalu membayanginya dan membuat matanya selalu celingukan mencari Jack setiap kali mereka ada singgah di suatu tempat.
Dan benar saja, saat mereka mampir di toko Joger, Cassie datang menyapa Riani.
"Hallo Miss Riani!"
"Hai Cassie!" Riani langsung senang melihat gadis kecil itu. "Kau sendiri?"
"Dengan Daddy. Namun Daddy sedang memilih sendal. Tuh!" Cassie menunjuk papanya yang ada di bagian sendal. Jack nampak sangat tampan dengan celana jeans selutut, sepatu kets dan kaos singlet hitam yang membungkus tubuhnya. Ia memakai topi dan kacamata hitam.
Ya Tuhan, kenapa hatiku bergetar menatap Jack? Jerit hati Riani.
"Daddy....!" Panggil Cassie.
Jack menoleh. Saat melihat Riani ada bersama anaknya, ia pun segera mendekat.
"Riani?" Sapa Jack. Ia terlihat sangat senang.
"Ha....hai...!"
Jack membuka kacamata hitamnya. "Sudah membeli oleh-oleh?" tanya Jack.
Riani mengangkat kantong belanja di tangannya. "Aku membeli beberapa untuk anakku dan orang tuaku."
Teman-teman Riani mulai memperhatikan Riani yang asyik bercerita dengan seorang bule.
"Dia seksi. Seperti bintang film siapa ya?" tanya Dessy.
"Mark Wahlberg!" Ujar Bunga.
"Benar. Ya ampun, lihat cara pria itu menatapnya. Apakah ia menyukai Riana?" Dessy jadi antusias. Sudah lama ia ingin melihat sahabatnya itu kencan lagi.
"Riani, jam berapa rombongan kalian akan selesai?" tanya Jack
"Biasanya sore jam 5 kami sudah kembali ke hotel. Setelah itu acara bebas."
"Kalau begitu, jam setengah enam, kita pergi ya? Cassie ingin makan malam di Jimbaran. Katanya di sana banyak cafe di pinggir pantai. Dan dia ingin mengajakmu." Jack menatap putrinya. Cassie mengangguk sambil menatap Riani dengan wajah penuh permohonan.
Riani tak sampai hati untuk menolaknya. Ia pikir tak masalah jika mereka akan pergi karena kali ini bersama Cassie. "Baiklah."
"Terima kasih." Cassie nampak sangat senang.
Mereka pun berpisah dan Riani kembali bergabung dengan teman-temannya.
"Itu si bule yang aku lihat berbincang denganmu di pantai Kuta kan? Ya ampun. Dia ganteng banget." Dessy jadi penasaran.
"Iya."
"Sepertinya dia suka sama kamu, Riani." ujar Bunga.
"Nggak mungkin. Dia hanya suka berteman saja. Gadis kecil itu adalah anaknya."
"Dia sudah menikah?" Dessy terlihat kecewa.
"Dia seorang duda."
"Wah, cocok dong!" Dessy jadi antusias kembali.
"Aku nggak mau punya hubungan dengan bule. Kita kan tak mengenal mereka dengan baik. Ayo naik ke bus." Riani berusaha menutupi apa yang mulai tumbuh dalam hatinya. Ia tak mau peristiwa yang dulu terulang lagi. Ia tak mau terpesona pada pria hanya karena Ketampanannya.
*********
Dessy melihat sahabatnya yang sudah rapi dengan sebuah gaun santai berwarna putih dan Sepatu tali yang baru saja dibelinya tadi. Rambut Riani diikat satu dan ia menggunakan make up tipis.
"Mau kemana?"
"Jack dan putrinya mengajak aku untuk ke Jimbaran. Makan malam"
"Jack? Si bule itu?"
"Iya."
"Nah...., kan. Jujur saja kalau kamu memang suka dengan bule itu."
'Aku hanya menghargai ajakan putrinya. Jam 9 kami pasti sudah kembali ke sini."
Dessy tersenyum. "Bersenang-senanglah sahabatku. Kau berhak bahagia. Karena kau sudah terlalu lama menderita."
"Aku hanya berteman dengan Jack. Tidak akan lebih karena aku tak mau salah membuka hati." Riani mengambil tas Selempang nya lalu segera keluar kamar.
Ketika ia turun ke bawa, Jack dan Cassie sudah menunggunya.
Mereka bertiga pun naik taxi menuju ke Jimbaran.
"Teman-temanmu yang lain mana?" tanya Riani ketika mereka sudah turun dari taxi.
"Mereka sudah lebih dulu datang." Jawab Jack lalu membayar taxi yang ada. Ternyata teman-teman Jack sudah memesan tempat di salah satu cafe yang ada. Jack memperkenalkan temannya yang bernama Charles dan Arnold.
Kedua teman Jack itu adalah orang yang asyik diajak ngobrol. Mereka bicara yang ringan-ringan saja karena ada Cassie diantara mereka.
Selesai makan, Cassie mengajak Riani untuk berfoto bersama. Mereka pun mengambil beberapa foto. Cassie bersama Riani, lalu bersama dengan Jack dan juga Charles dan Arnold. Paling terakhir, Cassie meminta papanya untuk foto berdua dengan Riani. Walaupun agak malu-malu, mereka berdua pun bisa difoto berdua.
"Cassie anak yang manis ya? Dia juga kelihatannya pintar." kata Riani saat mereka ditinggal berdua oleh Cassie yang ikut dengan kedua teman Jack untuk masuk ke beberapa toko yang ada di sana.
"Iya. Dia memang anak yang manis dan pintar namun sedikit posesif dengan daddy nya."
"Maksudnya?"
"Dia sangat menjaga aku kalau mau dekat dengan seorang perempuan. Tapi sepertinya tidak saat denganmu."
Riani menghentikan langkahnya. Ia menatap Jack walaupun dengan sedikit malu-malu.
"Riani, seperti yang ku katakan padamu, kalau aku jatuh cinta padamu. Aku bahkan jujur dengan Cassie. Dia bilang, kalau orangnya seperti nona Riani, Cassie pasti setuju. Aku tak tahu apa yang dilihatnya darimu. Kita baru saja 3 hari kenalan. Tapi inilah yang kurasakan dan inilah yang anakku rasakan."
"Tapi Jack, aku ....!"
Jack meraih kedua tangan Riani dan menggenggamnya erat.
"Look at my eyes. You will find my sincerity. I fall in love with you"
Riani menatap mata Jack. Ia melihat ada kejujuran di sana. Tapi, sejenak keraguan itu muncul kembali. Membuat Riani memalingkan wajahnya ke tempat lain. Tempat mereka berdiri saat ini memang agak sepi karena sudah jauh dari kawasan cafe dan deretan toko-toko yang ada.
Jack melepaskan tangannya yang menggenggam tangan Riani. Kini ia menangkup kedua pipi Riani agar gadis itu kembali menatapnya.
"Aku dapat merasakan kalau kau juga memiliki rasa yang sama denganku." ujar Jack.
Riani menelan salivanya. Jarak mereka begitu dekat dan itu membuat jantung Riani berdetak sangat cepat.
"Aku.....!" Riani menjadi sangat gugup.
Tangan kanan Jack melingkar di pinggang Riani dan menarik perempuan itu agar semakin dekat padanya. "Aku dan anakku akan pulang ke London besok karena memang ijin berkunjung kami hanya 10 hari."
"Kau akan pulang besok?" Entah mengapa Riani merasa tak rela.
Tangan kiri Jack membelai wajah Riani. "Ya. Namun aku akan mengumpulkan uang lagi dan datang kembali ke Indonesia untuk melamarmu."
"Me.... melamar?"
"Ya. Namun aku butuh kepastian apakah kau mau menerima cintaku. Duda beranak satu ini."
Riani kembali menatap Jack. Seluruh akal sehatnya tiba-tiba saja hilang karena terpesona dengan pancaran mata pria bule itu. Sekuat apapun Riani berusaha menyangkal isi hatinya, nyatanya ia juga merasakan getaran cinta untuk pria itu.
"Jack, bukankah kita baru bertemu? Bagaimana mungkin kita berdua bisa yakin dengan perasaan ini?"
Jack tersenyum. "Aku selalu percaya bahwa cinta datang kapan saja, dimana saja, dalam situasi apapun."
"Jack, aku tak mau dipermainkan. Aku sudah pernah terluka dan itu sangat menyakitkan bagiku."
"Aku akan membuktikan perasaanku ini, Riani. Karena aku tak akan pernah menyakiti wanita. Apalagi wanita yang aku cintai."
Riani rasanya ingin menangis namun susah payah ditahannya.
"Jack, ini gila."
"Mungkin." Jack tertawa kecil. Ia kembali membelai wajah Riani. "Pertama kali melihatmu, aku bagaikan menemukan sesuatu yang selama ini aku cari." Jack kemudian menunduk, lalu memiringkan kepalanya sedikit. Tangannya kini berpindah ke tengkuk Riani dan akhirnya mereka berciuman.
Riani berusaha menarik diri dari ciuman itu. Namun entah mengapa, ia yang bahkan sudah lupa bagaimana cara berciuman itu bagaikan tersihir dengan sentuhan bibir Jack ke bibirnya. Ada sensasi hangat yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Bukan sekedar gairah, namun lebih ke perasaan bahagia karena merasa dicintai dan secara perlahan, walaupun masih terasa kaku, Riani membalas ciuman itu.
************
Hallo semua, bagaimana menurut kalian?
Apakah Riani yang sudah 7 tahun menjanda itu harus secepat itu menerima cinta Jack?
Semoga suka ya dengan episode ini.
Jangan lupa dukung emak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
gia nasgia
Ternyata Jack gercep juga
2024-03-28
0
Bzaa
ga ada salahnya mencoba membuka hati
2024-02-06
1
Nadia
Kalau sering lihat film Hollywood pasti gak heran sih kalau Jack langsung nyosor,,di LN mah biasa kayak gitu,asal felling so good bisa sj langsung ke adegan 21+,
2023-04-27
1