Lucky mengantar Clara sampai depan rumahnya,rumah yang besar dan mewah.
"Terima kasih sudah mengantar"ucap Clara ketika ia ingin membuka pintu mobil.
"Ya...istirahat lah dan tidur lah yang nyenyak tak perlu kau mengingat kejadian yang menyakitkan hati ingat lah hal-hal yang menyenangkan saja"pesan Lucky saat Clara ingin turun dari mobilnya.
Clara tersenyum.
"Nah gitu dong senyum kamu jadi semakin cantik bila tersenyum".
"Apaan sih gombal"Clara lalu membanting pintu mobil Lucky hingga membuat Lucky terperanjat kemudian tersenyum melihat Clara memasuki gerbang rumahnya dan menghilang di balik pintu rumahnya.
Di dalam rumah Clara mengintip dari balik gorden rumahnya,ia melihat Lucky sudah melajukan mobilnya dan menghilang dari depan rumahnya.ia tersenyum sendiri.
"Terima kasih karena kau ada di saat ku butuh sandaran" bisiknya.
"Nadia..."suara bass seorang laki-laki paruh baya terdengar dari belakangnya dan membuatnya terperanjat.
"Papah...bikin kaget saja"kata Clara saat melihat ke arah Papahnya yaitu Bapak Andre pemilik rumah sakit tempat dr.Akam dan Clara bekerja.
"Kenapa intip-intip gorden begitu?"Pak Andre meyelidik.
"Nggak ada apa-apa pah"Clara berjalan menuju tangga.
"Nadia jangan lupa pertunangan mu sudah di tentukan bersama Bintang mungkin setelah Ibu Lina keluar dari rumah sakit keluarganya akan mempersiapkan untuk peresmian pertunangan kalian"
Langkah Clara terhenti mendengar ucapan Papah nya.
"Pah...bisa tidak semua itu dibatalkan?"
Pertanyaan Clara membuat Pak Andre bingung.
"Kenapa bukan kah kau sangat mencintai Bintang?"Pak Andre bingung.
"Aku cinta dia tapi dia tidak mencintai ku sama sekali"Clara tertunduk.
"Sayang..."Pak Andre mendekati Putri semata wayangnya dan mengangkat wajah putrinya yang tertunduk.
"Cinta bisa tumbuh setelah kalian menikah dan seringnya kalian bersama".tatap Pak Andre hangat.
"Tidak Pah tidak semudah itu,aku mohon batalkan saja perjodohan ini"Clara memohon.
"Tapi nak..."
"Pah...Nadia ingin mencintai dan di cintai aku tidak ingin hanya mencintai pah,Nadia harap Papah mengerti"Clara pun akhirnya menaiki tangga menuju kamarnya.
...***...
Pak Andre memasuki kamarnya disana ada istrinya Ibu Maria yang sedang duduk sendirian sambil menatap layar ponselnya.melihat kedatangan suaminya Ibu Maria menghentikan kegiatannya melihat ponselnya.
"Kenapa Pah?"tanya Ibu Maria saat melihat wajah suaminya tampak murung.
"Nadia minta perjodohannya di batalkan"
"Apa?"Ibu Maria terkejut.
"Kenapa bukankah Nadia sangat mencintai Bintang?"
"Ya...putri kita memang sangat mencintai Bintang tapi kata Nadia Bintang tidak pernah mencintai dia"
"Pasti ada yang tidak beres disini apa Bintang mempunyai wanita lain selain anak kita?"Ibu Maria sedikit geram.
"Mamah akan tanya kepada Nyonya Bitha"Ibu Maria langsung menekan nomor Mamah Bitha di ponselnya,tapi Pak Andre menahannya.
"Sudah Mah...tidak usah dibicarakan di telpon,lagi pula Nadia sudah tidak menginginkan perjodohan ini sebaiknya kita hargai perasaan putri kita sendiri"
"Tapi Pah rencana ini sudah sangat lama kita sepakati"
"Biar besok kita bicara secara kekeluargaan tentang masalah ini setelah Ibu Lina kembali ke rumahnya"
"Baiklah kalau itu yang terbaik untuk Nadia".
Ibu Maria pun menyetujui saran suaminya.
...***...
Selesai memeriksa kondisi Hana dokter memberitahukan kalau Hana bisa pulang besok tapi tetap menjalani perawatan jalan untuk mengecek lukanya.
"Alhamdulilah ya allah aku sudah boleh pulang besok"Hana bersyukur.
Oma Lina pun di perbolehkan pulang setelah dokter memeriksa kesehatannya yang nampak membaik.
Hana tidak memberi kabar pada Bintang kalau dirinya sudah boleh keluar rumah sakit besok,Hana hanya memberitahu Dini dan Lucky.Hana ingin menepati janjinya pada Mamah Bitha dia tidak ingin di sebut pembohong oleh Mamah Bitha.
Mulai besok ia akan menghindari Bintang,Hana memberitahu Dini dan Lucky kalau Bintang tidak boleh mengetahui tentang dirinya.
"Kenapa sih Han...Bintang nggak boleh tahu?"Tanya Dini bingung.
"Gue udah janji sama Mamahnya kemarin gue nggak bakalan ngedeketin Bintang dan berteman dengan Bintang lagi"kata Hana sambil mengemas barang-barangnya ke dalam tas.
"Tapi Bintang nggak mungkin diem ajah loh dia pasti maksa kita biar bisa ketemu sama lu"
"Emang dia beneran jadi tunangan sama Clara?"sambung Lucky.
"Nggak tau tapi Mamahnya bener-bener nggak suka sama gue"
"Karena dia belum tahu siapa elu sebenernya"kata Dini dan Lucky berbarengan.
"Dia nggak perlu tahu siapa gue yang sebenarnya untuk suka sama gue ya kan?"
Dini dan Lucky hanya mengangguk membenarkan perkataan Hana.
"Dah yok kita balik"
"Yuk..."Kata Dini dan Lucky berbarengan dan mengikuti langkah Hana.
Saat Lucky melewati ruang praktek Clara dia sempat melihat ruangan tersebut dari jauh.
Mungkin kemarin adalah pertemuan terakhir kita,bye cantik semoga kau menemukan cinta sejati mu.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments