Setelah memakai sabuk pengaman Bintang pun melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, didalam perjalan mereka berdua hanya terdiam,sepi rasanya didalam mobil tak ada yang bicara tiba-tiba Bintang menyetel musik dan langsung terdengar lagu sebuah lagu dari yovie and nuno.
Dengarkanlah wanita pujaan ku
Malam ini akan kusampaikan
Hasrat suci kepada mu dewi ku
Dengarkanlah kesungguhan ini
Aku ingin mempersuntingmu
Tuk yang pertama dan terakhir
Tiba-tiba Hana bicara.
"Lirik nya bagus kalau untuk ngelamar cewe ya? "
Bintang langsung menoleh ke arah Hana.
"Kamu mau dinyanyikan lagu ini pas di lamar? "tanya Bintang sambil tersenyum.
"Eh... bukan begitu maksud ku"Hana jadi keki.
"Aku hanya suka saja liriknya"Hana bicara lagi untuk menghilangkan rasa kaku yang sedang terjadi saat ini.
"Oh... "Bintang hanya ber oh... saja dan tetap fokus mengemudi.
Saat Bintang sedang fokus mengemudi Hana memperhatikan wajah serius Bintang,dia memperhatikan wajah Bintang cukup lama, dan Bintang menyadari hal itu.
"Kenapa kok ngeliatnya begitu? "Bintang keki.
"Nggak apa-apa"Hana langsung memalingkan wajahnya ke arah jendela ketika di tegur Bintang.
"Aku tampan ya... "ledek Bintang.
Hana tersenyum dan berkata.
"Ya... kamu tampan"
Dan jawaban Hana malah membuat Bintang salah tingkah.
"Aku heran sama kamu"Hana berbicara lagi.
"Heran kenapa? "Tanya Bintang.
"Kamu itu tampan, berprestasi, kaya,banyak yang suka tapi kok nggak punya pacar? "
Pertanyaan Hana langsung menusuk kepala Bintang seolah-olah beberapa pisau besar jatuh menancap di kepalanya.
"Hehehe aku bercanda kok"Hana cengengesan.
"Aku tau alasan kamu nggak punya pacar karena apa"Hana melanjutkan perkataannya.
"Karena apa?! "Bintang ketus wajahnya sedikit cemberut.
"Karena kamu cuma suka sama aku"ledek Hana.
Dan Bintang langsung menginjak rem mendadak saat mendengar ucapan Hana.
Hana bingung kenapa tiba-tiba Bintang berhenti.
"Ada apa Bi... "Tanya Hana.
"Ada kucing lewat"jawab Bintang asal.
"Aku becanda Bi... jangan di anggap serius"kata Hana sambil tersenyum.
Bintang lalu menepikan mobilnya.
"Aku juga bingung kenapa sulit sekali aku jatuh cinta"Bintang mulai serius.
Sekarang Hana yang jadi serba salah dia agak sedikit menyesal dengan perkataannya tadi.
"Padahal teman-teman atlet juga banyak yang wanita baik dari dalam negri maupun luar negri, kaki mereka tinggi-tinggi, kulit mereka halus dan bersih, mereka juga berprestasi tapi aku nggak bisa anggap mereka lebih dari teman"
Hana yang mendengar Bintang berbicara perihal postur tubuh,kulit dan prestasi dari teman -teman sesama atletnya, jadi melihat kearah dirinya sendiri.
Bintang sama yang cakep-cakep ajah nggak naksir apa lagi sama gue hadeuh... sadar Hana sadar... diri mana mungkin Bintang mau sama cewe kaya lu yang cuma tukang mie ayam di kantin.
"Kenapa kok bengong? "tanya Bintang saat melihat Hana melamun.
"Eh... nggak"Hana langsung melihat ke arah Bintang lagi.
"Ya... mungkin kamu memang belum ketemu jodoh mu ajah nanti bila sudah di pertemukan jodoh mu kamu juga akan merasakan jatuh cinta"Hana mulai bicara lagi.
"Memangnya seperti apa sih rasanya jatuh cinta? "Bintang bertanya polos.
"Seperti apa ya...? "Hana berfikir.
"Kamu kan pernah pacaran masa kamu nggak tau rasanya jatuh cinta? "Bintang mulai sewot.
"Aku... pacaran sama dia itu bukan karena cinta karena aku bosan di kejar-kejar terus sama dia"
"Tapi ujung-ujunya diputusin hahaha"Bintang tertawa lepas.
"Tuh... kan begini nih... "gumam Hana.
"Maaf.. maaf hahaha"Bintang masih tertawa.
"Aku senang kamu tertawa Bi setelah kemarin kamu murung dan sedih melihat Oma sakit"Hana menatap Bintang dengan penuh kehangatan.
Bintang langsung terdiam mendengar ucapan Hana,dan dia pun langsung melajukan mobilnya menuju rumah sakit tempat Oma di rawat.
...***...
Hana dan Bintang berjalan di koridor rumah sakit menuju ruangan Oma, saat mereka berjalan ada seorang pria jangkung yang memperhatikan Hana pria itu pun mengikuti Hana dan Bintang ia pun langsung memanggil Hana.
"Hachi... "panggil pria itu.
Hana langsung menghentikan langkahnya.
Hachi... yang manggil gue dengan sebutan ini cuma satu orang di dunia ini pasti dia.
Hana langsung menoleh kearah suara tersebut.
Tuh kan bener dia...kenapa orang ini ada disini sih?
"Gantar... "gumam Hana.
"Ah... benar kamu Hachi lama nggak jumpa aku rindu"katanya sambil ingin memeluk Hana tapi Hana menghindarinya dengan membungkungkukan badannya dan menggeser kakinya.
"Lu ngapain disini? "tanya Hana sewot.
"Ah... Hachi sudah lupa kamu sama mantan pacar mu ini"katanya sambil ingin memegang rambut Hana tapi di tepis.
"Apaan sih lu"Hana kesal.
"Siapa dia Han? "tanya Bintang bingung
"Dan kenapa dia panggil kamu hachi?"
ketika Hana ingin menjelaskan tiba-tiba tangan pria jangkung itu langsung merangkul Hana.
"Itu panggilan sayang aku sama dia"kata pria itu.
"Gantar apaan sih"Hana kesal dan langsung melepaskan rangkulan pria tersebut..
"Gue lucky"kata pria itu yang langsung mengulurkan tangannya pada Bintang untuk berjabat tangan.
Sebenarnya nama pria ini Gantar atau Lucky?
Bintang yang masih bingung pun menyambut jabatan tangan Lucky.
"Bintang"Bintang menjabat tangan Lucky.
"Lu belom jawab pertanyaan gue ngapain lu disini malam-malam? "Hana sewot.
"Oh... itu kaka gue lagi oprasi cesar"jawab Lucky santai.
"Oh... mba Lusi lahiran? "Hana yang tadinya sewot jadi berubah lebih friendly.
"Iya gue nganterin tadi sama suaminya ini lagi nemenin kaka ipar gue"
Lucky dan Hana asik berbicara Bintang pun pamit untuk ke ruangan Oma lebih dulu.
"Itu pacar lu? "tanya lucky saat melihat Bintang pergi.
"Bukan dia sahabat gue"Hana menjelaskan
"Oh... berarti masih ada kesempatan dong buat gue"kata Lucky sambil menaik turunkan alisnya.
"Apaan sih lu"Hana tersenyum, ia tahu kalau Lucky hanya bergurau saja.
"Eh... bentar ya gue mau nengokin Omanya Bintang dulu"Hana pamit dari hadapan Lucky.
Tapi Lucky mengikuti langkah kaki Hana tanpa Hana sadari.
Saat sampai di depan pintu kamar Oma Hana mendengar banyak suara.
sepertinya ada keluarga nya Bintang.
Hana ragu untuk membuka pintu,tapi saat ia memegang gagang pintu ia. mendengar sesuatu yang membuatnya tidak berani melangkah lebih jauh dari depan pintu.
"Iya Bi... bagaimana kalau kalian bertunangan dulu atau mau labgsung menikah? "tanya Oma.
"Iya kalian serasi sekali"Suara Mama Bitha pun terdengar senang.
"Iya Nadia kan juga teman kamu sedari kecil"kata Oma sambil tersenyum.
memdengar Oma berbicara membuat Hana memundurkan langkahnya. Ia lalu berbalik badan dan meninggalkan ruangan tersebut.Hana berjalan sendirian ke arah taman rumah sakit, ia duduk di bangku taman.
huft... Hana... Hana dasar bodoh harusnya kamu sadar diri siapa kamu dan siapa Bintang,mana mau Bintang sama kamu.
saat Hana sedang merundungi kebodohannya tiba-tiba Lucky duduk disampingnya.
"Kenapa kok lu malah disini katanya mau nengokin Neneknya teman lu"
Lucky mengejut kan Hana.
"Di ruangannya banyak tamu nggak enak masuknya"
"Oh... "
"Lu sendri ngapain disini bukannya temenin kaka ipar lu? "Hana balik bertanya dia bertanya tanpa melihat ke arah Lucky.
"Mau nemenin lu emang lu nggak kangen apa sama gue kita kan dah lama nggak ketemu"Lucky mulai menggoda Hana.
Lucky selalu menggoda Hana dia senang bila melihat Hana sudah kesal.
Lucky adalah teman sekelas Hana sejak SMP sampai SMA dan mereka selalu sekelas. lucky adalah termasuk idola di sekolah saat sekolah ia adalah kapten tim basket mangkanya badannya jangkung dan tubuhnya kekar dan wajahnya pun sangat tampan. sedangkan Hana yang tingginya hanya 155cm terlihat sangat kecil bila sedang berjalan dengannya, oleh karena itu lucky memanggilnya Hachi itu adalah singkatan Hana cilik, sedangakan Hana memanggil Lucky dengan sebutan Gantar karena ia tinggi seperti gantar bambu yang biasa di gunakan orang untuk memetik buah di pohon.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments