Bab 7 Gantar dan Hachi

Setelah memakai sabuk pengaman Bintang pun melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, didalam perjalan mereka berdua hanya terdiam,sepi rasanya didalam mobil tak ada yang bicara tiba-tiba Bintang menyetel musik dan langsung terdengar lagu sebuah lagu dari yovie and nuno.

Dengarkanlah wanita pujaan ku

Malam ini akan kusampaikan

Hasrat suci kepada mu dewi ku

Dengarkanlah kesungguhan ini

Aku ingin mempersuntingmu

Tuk yang pertama dan terakhir

Tiba-tiba Hana bicara.

"Lirik nya bagus kalau untuk ngelamar cewe ya? "

Bintang langsung menoleh ke arah Hana.

"Kamu mau dinyanyikan lagu ini pas di lamar? "tanya Bintang sambil tersenyum.

"Eh... bukan begitu maksud ku"Hana jadi keki.

"Aku hanya suka saja liriknya"Hana bicara lagi untuk menghilangkan rasa kaku yang sedang terjadi saat ini.

"Oh... "Bintang hanya ber oh... saja dan tetap fokus mengemudi.

Saat Bintang sedang fokus mengemudi Hana memperhatikan wajah serius Bintang,dia memperhatikan wajah Bintang cukup lama, dan Bintang menyadari hal itu.

"Kenapa kok ngeliatnya begitu? "Bintang keki.

"Nggak apa-apa"Hana langsung memalingkan wajahnya ke arah jendela ketika di tegur Bintang.

"Aku tampan ya... "ledek Bintang.

Hana tersenyum dan berkata.

"Ya... kamu tampan"

Dan jawaban Hana malah membuat Bintang salah tingkah.

"Aku heran sama kamu"Hana berbicara lagi.

"Heran kenapa? "Tanya Bintang.

"Kamu itu tampan, berprestasi, kaya,banyak yang suka tapi kok nggak punya pacar? "

Pertanyaan Hana langsung menusuk kepala Bintang seolah-olah beberapa pisau besar jatuh menancap di kepalanya.

"Hehehe aku bercanda kok"Hana cengengesan.

"Aku tau alasan kamu nggak punya pacar karena apa"Hana melanjutkan perkataannya.

"Karena apa?! "Bintang ketus wajahnya sedikit cemberut.

"Karena kamu cuma suka sama aku"ledek Hana.

Dan Bintang langsung menginjak rem mendadak saat mendengar ucapan Hana.

Hana bingung kenapa tiba-tiba Bintang berhenti.

"Ada apa Bi... "Tanya Hana.

"Ada kucing lewat"jawab Bintang asal.

"Aku becanda Bi... jangan di anggap serius"kata Hana sambil tersenyum.

Bintang lalu menepikan mobilnya.

"Aku juga bingung kenapa sulit sekali aku jatuh cinta"Bintang mulai serius.

Sekarang Hana yang jadi serba salah dia agak sedikit menyesal dengan perkataannya tadi.

"Padahal teman-teman atlet juga banyak yang wanita baik dari dalam negri maupun luar negri, kaki mereka tinggi-tinggi, kulit mereka halus dan bersih, mereka juga berprestasi tapi aku nggak bisa anggap mereka lebih dari teman"

Hana yang mendengar Bintang berbicara perihal postur tubuh,kulit dan prestasi dari teman -teman sesama atletnya, jadi melihat kearah dirinya sendiri.

Bintang sama yang cakep-cakep ajah nggak naksir apa lagi sama gue hadeuh... sadar Hana sadar... diri mana mungkin Bintang mau sama cewe kaya lu yang cuma tukang mie ayam di kantin.

"Kenapa kok bengong? "tanya Bintang saat melihat Hana melamun.

"Eh... nggak"Hana langsung melihat ke arah Bintang lagi.

"Ya... mungkin kamu memang belum ketemu jodoh mu ajah nanti bila sudah di pertemukan jodoh mu kamu juga akan merasakan jatuh cinta"Hana mulai bicara lagi.

"Memangnya seperti apa sih rasanya jatuh cinta? "Bintang bertanya polos.

"Seperti apa ya...? "Hana berfikir.

"Kamu kan pernah pacaran masa kamu nggak tau rasanya jatuh cinta? "Bintang mulai sewot.

"Aku... pacaran sama dia itu bukan karena cinta karena aku bosan di kejar-kejar terus sama dia"

"Tapi ujung-ujunya diputusin hahaha"Bintang tertawa lepas.

"Tuh... kan begini nih... "gumam Hana.

"Maaf.. maaf hahaha"Bintang masih tertawa.

"Aku senang kamu tertawa Bi setelah kemarin kamu murung dan sedih melihat Oma sakit"Hana menatap Bintang dengan penuh kehangatan.

Bintang langsung terdiam mendengar ucapan Hana,dan dia pun langsung melajukan mobilnya menuju rumah sakit tempat Oma di rawat.

...***...

Hana dan Bintang berjalan di koridor rumah sakit menuju ruangan Oma, saat mereka berjalan ada seorang pria jangkung yang memperhatikan Hana pria itu pun mengikuti Hana dan Bintang ia pun langsung memanggil Hana.

"Hachi... "panggil pria itu.

Hana langsung menghentikan langkahnya.

Hachi... yang manggil gue dengan sebutan ini cuma satu orang di dunia ini pasti dia.

Hana langsung menoleh kearah suara tersebut.

Tuh kan bener dia...kenapa orang ini ada disini sih?

"Gantar... "gumam Hana.

"Ah... benar kamu Hachi lama nggak jumpa aku rindu"katanya sambil ingin memeluk Hana tapi Hana menghindarinya dengan membungkungkukan badannya dan menggeser kakinya.

"Lu ngapain disini? "tanya Hana sewot.

"Ah... Hachi sudah lupa kamu sama mantan pacar mu ini"katanya sambil ingin memegang rambut Hana tapi di tepis.

"Apaan sih lu"Hana kesal.

"Siapa dia Han? "tanya Bintang bingung

"Dan kenapa dia panggil kamu hachi?"

ketika Hana ingin menjelaskan tiba-tiba tangan pria jangkung itu langsung merangkul Hana.

"Itu panggilan sayang aku sama dia"kata pria itu.

"Gantar apaan sih"Hana kesal dan langsung melepaskan rangkulan pria tersebut..

"Gue lucky"kata pria itu yang langsung mengulurkan tangannya pada Bintang untuk berjabat tangan.

Sebenarnya nama pria ini Gantar atau Lucky?

Bintang yang masih bingung pun menyambut jabatan tangan Lucky.

"Bintang"Bintang menjabat tangan Lucky.

"Lu belom jawab pertanyaan gue ngapain lu disini malam-malam? "Hana sewot.

"Oh... itu kaka gue lagi oprasi cesar"jawab Lucky santai.

"Oh... mba Lusi lahiran? "Hana yang tadinya sewot jadi berubah lebih friendly.

"Iya gue nganterin tadi sama suaminya ini lagi nemenin kaka ipar gue"

Lucky dan Hana asik berbicara Bintang pun pamit untuk ke ruangan Oma lebih dulu.

"Itu pacar lu? "tanya lucky saat melihat Bintang pergi.

"Bukan dia sahabat gue"Hana menjelaskan

"Oh... berarti masih ada kesempatan dong buat gue"kata Lucky sambil menaik turunkan alisnya.

"Apaan sih lu"Hana tersenyum, ia tahu kalau Lucky hanya bergurau saja.

"Eh... bentar ya gue mau nengokin Omanya Bintang dulu"Hana pamit dari hadapan Lucky.

Tapi Lucky mengikuti langkah kaki Hana tanpa Hana sadari.

Saat sampai di depan pintu kamar Oma Hana mendengar banyak suara.

sepertinya ada keluarga nya Bintang.

Hana ragu untuk membuka pintu,tapi saat ia memegang gagang pintu ia. mendengar sesuatu yang membuatnya tidak berani melangkah lebih jauh dari depan pintu.

"Iya Bi... bagaimana kalau kalian bertunangan dulu atau mau labgsung menikah? "tanya Oma.

"Iya kalian serasi sekali"Suara Mama Bitha pun terdengar senang.

"Iya Nadia kan juga teman kamu sedari kecil"kata Oma sambil tersenyum.

memdengar Oma berbicara membuat Hana memundurkan langkahnya. Ia lalu berbalik badan dan meninggalkan ruangan tersebut.Hana berjalan sendirian ke arah taman rumah sakit, ia duduk di bangku taman.

huft... Hana... Hana dasar bodoh harusnya kamu sadar diri siapa kamu dan siapa Bintang,mana mau Bintang sama kamu.

saat Hana sedang merundungi kebodohannya tiba-tiba Lucky duduk disampingnya.

"Kenapa kok lu malah disini katanya mau nengokin Neneknya teman lu"

Lucky mengejut kan Hana.

"Di ruangannya banyak tamu nggak enak masuknya"

"Oh... "

"Lu sendri ngapain disini bukannya temenin kaka ipar lu? "Hana balik bertanya dia bertanya tanpa melihat ke arah Lucky.

"Mau nemenin lu emang lu nggak kangen apa sama gue kita kan dah lama nggak ketemu"Lucky mulai menggoda Hana.

Lucky selalu menggoda Hana dia senang bila melihat Hana sudah kesal.

Lucky adalah teman sekelas Hana sejak SMP sampai SMA dan mereka selalu sekelas. lucky adalah termasuk idola di sekolah saat sekolah ia adalah kapten tim basket mangkanya badannya jangkung dan tubuhnya kekar dan wajahnya pun sangat tampan. sedangkan Hana yang tingginya hanya 155cm terlihat sangat kecil bila sedang berjalan dengannya, oleh karena itu lucky memanggilnya Hachi itu adalah singkatan Hana cilik, sedangakan Hana memanggil Lucky dengan sebutan Gantar karena ia tinggi seperti gantar bambu yang biasa di gunakan orang untuk memetik buah di pohon.

...***...

Episodes
1 Bab 1 Permintaan Oma
2 Bab 2 Makan Malam
3 Bab 3 Permintaan Oma bag 2
4 Bab 4 Putus
5 Bab 5 Di Pasar Malam
6 Bab 6 Di Pasar Malam bag 2
7 Bab 7 Gantar dan Hachi
8 Bab 8 Indentitas Hana Yang Lain
9 Bab 9 Kembali ke asrama
10 Bab 10 Perdebatan
11 Bab 11 Penyerangan
12 Bab 12 Penyerangan bag 2
13 Bab 13 Nona Cantik
14 Bab 14 Perkenalan
15 Bab 15 Oleh-oleh
16 Bab 16 Kenangan
17 Bab 17 Ancaman
18 Bab 18 Senyum Bintang Tangis Clara
19 Bab 19 Bye Cantik
20 Bab 20 Juragan
21 Bab 21 Obrolan Sore
22 Bab 22 Pertemuan Keluarga
23 Bab 23 Cemburu
24 Bab 24 Aku Datang Untuk Menemui Mu
25 Bab 25 Aku Bahagia Bila Disampingnya
26 Bab 26 Curhatan Lucky
27 Bab 27 Virus Cinta
28 Bab 28 Dilema Hati
29 Bab 29 Sam dan Dini
30 Bab 30 Di arena
31 Bab 31 Aslan
32 Bab 32 Bintang Sakit
33 Bab 33 Merawat Bintang
34 Bab 34 Seorang Malaikat
35 Bab 35 Bisikan Malam
36 Bab 36 Jadilah Istri ku
37 Bab 37 Obrolan Lucky dan Bintang
38 Bab 38 Kemarahan Hana
39 Bab 39 Skenario
40 Bab 40 Hana Pulang
41 Bab 41 Minta Ijin
42 Bab 42 Owner
43 Bab 43 Seminar
44 Bab 44 Pertemuan Tak Terduga
45 Bab 45 Ayah Dan Bintang
46 Bab 46 Calon Istri Ku
47 Bab 47 Semangat Hana
48 Bab 48 Rival
49 Bab 49 Kecelakaan
50 Bab 50 Kecelakaan part 2
51 Bab 51 Mutiara Dasar Laut
52 Bab 52 Pernikahan
53 Bab 53 Kedatangan Ibu
54 Bab 54 Tamu tak di undang
55 Bab 55 Ide Melamar
56 Bab 56 Tragedi
57 Bab 57 Masa sekolah
58 Bab 58 Lamunan Oma
59 Bab 59 Jendela Kamar
60 Bab 60 Jalan-jalan
61 Bab 61 Jalan-jalan part 2
62 Bab 62 Kram
63 Bab 63 Lamaran
64 bab 64 Saksi cinta
65 Bab 65 Pembicaraan di telpon
66 Bab 66 Trauma
67 Bab 67 Kembaran
68 Bab 68 Layang-layang
69 Bab 69 Sunset
70 Bab 70 Hasil Terapi
71 Bab 71 Pertengkaran
72 Bab 72 Pulang
73 Bab 73 Cinta Gila
74 Bab 74 Lagu Persembahan
75 Bab 75 French angelfish
76 Bab 76 Madu Penyubur
77 Bab 77 Kerumah Ibu
78 Bab 78 solusi
79 Bab 79 Dipingit
80 Bab 80 Pohon Cinta
81 Bab 81 Gelas pecah
82 Bab 82 Inspirasi ku
83 Bab 83 Little angle
84 Bab 84 Penculikan
85 Bab 85 Trauma
86 Bab 86 Minum obat
87 Bab 87 Gila karena mu
88 Bab 88 Cinta tak berbalas
89 Bab 89 Lucas dan Nina
90 Bab 90 Lucas dan Nina part 2
91 Bab 91 Pengunduran Diri
92 Bab 92 Persidangan
93 Bab 93 Pembatalan
94 Bab 94 Rahasia dibawah Pohon
95 Bab 95 H B
96 Bab 96 Ukiran Pohon
97 Bab 97 curahan hati Nina
98 Bab 98 Interview
99 Bab 99 Rencana Yang Gagal
100 Bab 100 Pertengkaran di rumah
101 Bab 101 Bidadari Surga
102 Bab 102 Kemenangan
103 Bab 103 Pengumuman
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1 Permintaan Oma
2
Bab 2 Makan Malam
3
Bab 3 Permintaan Oma bag 2
4
Bab 4 Putus
5
Bab 5 Di Pasar Malam
6
Bab 6 Di Pasar Malam bag 2
7
Bab 7 Gantar dan Hachi
8
Bab 8 Indentitas Hana Yang Lain
9
Bab 9 Kembali ke asrama
10
Bab 10 Perdebatan
11
Bab 11 Penyerangan
12
Bab 12 Penyerangan bag 2
13
Bab 13 Nona Cantik
14
Bab 14 Perkenalan
15
Bab 15 Oleh-oleh
16
Bab 16 Kenangan
17
Bab 17 Ancaman
18
Bab 18 Senyum Bintang Tangis Clara
19
Bab 19 Bye Cantik
20
Bab 20 Juragan
21
Bab 21 Obrolan Sore
22
Bab 22 Pertemuan Keluarga
23
Bab 23 Cemburu
24
Bab 24 Aku Datang Untuk Menemui Mu
25
Bab 25 Aku Bahagia Bila Disampingnya
26
Bab 26 Curhatan Lucky
27
Bab 27 Virus Cinta
28
Bab 28 Dilema Hati
29
Bab 29 Sam dan Dini
30
Bab 30 Di arena
31
Bab 31 Aslan
32
Bab 32 Bintang Sakit
33
Bab 33 Merawat Bintang
34
Bab 34 Seorang Malaikat
35
Bab 35 Bisikan Malam
36
Bab 36 Jadilah Istri ku
37
Bab 37 Obrolan Lucky dan Bintang
38
Bab 38 Kemarahan Hana
39
Bab 39 Skenario
40
Bab 40 Hana Pulang
41
Bab 41 Minta Ijin
42
Bab 42 Owner
43
Bab 43 Seminar
44
Bab 44 Pertemuan Tak Terduga
45
Bab 45 Ayah Dan Bintang
46
Bab 46 Calon Istri Ku
47
Bab 47 Semangat Hana
48
Bab 48 Rival
49
Bab 49 Kecelakaan
50
Bab 50 Kecelakaan part 2
51
Bab 51 Mutiara Dasar Laut
52
Bab 52 Pernikahan
53
Bab 53 Kedatangan Ibu
54
Bab 54 Tamu tak di undang
55
Bab 55 Ide Melamar
56
Bab 56 Tragedi
57
Bab 57 Masa sekolah
58
Bab 58 Lamunan Oma
59
Bab 59 Jendela Kamar
60
Bab 60 Jalan-jalan
61
Bab 61 Jalan-jalan part 2
62
Bab 62 Kram
63
Bab 63 Lamaran
64
bab 64 Saksi cinta
65
Bab 65 Pembicaraan di telpon
66
Bab 66 Trauma
67
Bab 67 Kembaran
68
Bab 68 Layang-layang
69
Bab 69 Sunset
70
Bab 70 Hasil Terapi
71
Bab 71 Pertengkaran
72
Bab 72 Pulang
73
Bab 73 Cinta Gila
74
Bab 74 Lagu Persembahan
75
Bab 75 French angelfish
76
Bab 76 Madu Penyubur
77
Bab 77 Kerumah Ibu
78
Bab 78 solusi
79
Bab 79 Dipingit
80
Bab 80 Pohon Cinta
81
Bab 81 Gelas pecah
82
Bab 82 Inspirasi ku
83
Bab 83 Little angle
84
Bab 84 Penculikan
85
Bab 85 Trauma
86
Bab 86 Minum obat
87
Bab 87 Gila karena mu
88
Bab 88 Cinta tak berbalas
89
Bab 89 Lucas dan Nina
90
Bab 90 Lucas dan Nina part 2
91
Bab 91 Pengunduran Diri
92
Bab 92 Persidangan
93
Bab 93 Pembatalan
94
Bab 94 Rahasia dibawah Pohon
95
Bab 95 H B
96
Bab 96 Ukiran Pohon
97
Bab 97 curahan hati Nina
98
Bab 98 Interview
99
Bab 99 Rencana Yang Gagal
100
Bab 100 Pertengkaran di rumah
101
Bab 101 Bidadari Surga
102
Bab 102 Kemenangan
103
Bab 103 Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!