Bintang merapihkan pakaiannya,di masukan sebagian pakaiannya ke dalam tas ransel miliknya.saat ia keluar dari kamarnya Akam langsung menegurnya.
"Mau kemana kamu?"tanya Akam ketika melihat adiknya menggedong tas besar miliknya.
"Ke asrama aku tinggal disana dulu,aku ingin fokus latihan karena minggu depan turnamen sudah di mulai"Jawab Bintang sambil menutup pintu kamarnya.
"Aku ingin fokus latihan dan tidak mau di pusingkan oleh perjodohan yang plin plan ini"Bintang ketus.
"Tapi Bi..."
"Aku titip Oma mungkin selama aku di asrama aku tidak bisa menemani Oma di rumah sakit"
Akam belum menyelesaikan perkataannya Bintang sudah memotongnya,seolah Bintang tak mau mendengarkan apa pun alasan yang di buat kakanya untuk menahannya agar tetap berada di rumah.
Bintang pun langsung berjalan keluar rumah menuju garasi mobil,ia pun langsung menyalakan mobilnya dan pergi dari halaman rumah.Akam hanya melihat dari depan pintu rumah dan membiarkan adiknya pergi.
Ya mungkin hanya dengan memukul bola bulu lah yang bisa membuatnya bahagia.
...***...
"Gimana lu mau nggak kerja sama buat karya terbaru sama gue?"tanya lucky.
"Kok lu bisa tau sih?"Hana penasaran bagaimana Lucky bisa mengetahui indentitasnya yang lain.
"Lu lupa profesi gue apa?"Lucky tersenyum kecil.
"Oh...iya lu wartawan ya?"kata Hana sambil menggaruk-garuk kepalanya.
"Terus lu mau kita bikin apaan?"tanya Hana.
"Begini ide cerita dari gue lu tinggal gambar ajah gimana?"
"Boleh"Hana mengangguk setuju
"Emang ide lu apaan?"tanya Hana lagi.
"Nanti gue kasih tau yang penting lu sekarang setuju ajah buat kerja sama"
"Oh...begitu,eh...turunin gue di depan situ itu rumah gue"Hana menunjuk kesebuah rumah kecil.
ketika Hana ingin turun dari mobil,Hana tak lupa mengucapkan terima kasih.tapi langkahnya terhenti ketika Lucky berbicara.
"Lu nggak salah tinggal di rumah kontrakan sekecil itu?"Lucky menyeringai
"Emang penghasilan lu sebagai komikers dan seorang pemilik beberapa restaurant di luar negri kurang hingga lu nggak bisa beli rumah yang mewah"tanya Lucky heran.
"Hei...harta nggak di bawa mati,lagi pula kalau gue tinggal di rumah besar sendirian capek tau bebersih dan bebenahnya"Hana bergurau.
"Ya udah ya nanti kabarin ajah kalo lu dah ada idenya dan satu hal lagi cukup lu dan Dini ajah yang tau siapa gue sebenarnya,kalau sampai lu bilang ke orang lain jangan harap gue mau kerja sama lagi sama lu"ancam Hana.
"Siap...gue nggak akan bilang siapa-siapa kalau lu punya tangan ajaib yang bisa membuat gambar menjadi nyata dan seorang chef profesional yang punya resto di luar sana"
"Oke...thanks"Hana pun menutup pintu mobil.
Hana pun berjalan ke arah rumahnya dan menghilang di balik pintu.
Kenapa Han...kenapa lu harus menutupi jati diri ku sebenarnya?apa lu takut kalau sampai ibu lu tau lu mewarisi tangan ajaib ayah lu,hingga lu harus sembunyi dari dunia.
Lucky pun berlalu dari depan rumah Hana dan kembali lagi ke rumah sakit.
...***...
Bintang mengetuk pintu kamar asrama yang di tempatinya selama ini bersama teman seprofesinya.
Tok...tok...
"Maxi...buka pintunya"kata Bintang memanggil teman sekamarnya.
Pintu pun tak lama terbuka.
"Eh...kamu"kata Maxi dari balik pintu.
Bintang pun masuk kedalan kamar dia menaruh tasnya diatas tempat tidurnya,lalu merebahkan dirinya di atas kasur.
"Bukannya Oma mu sakit?"Maxi bertanya
"Iya dari kemarin sakit dan sedang di rawat di rumah sakit"jawab Bintang yang masih rebahan di kasur.
"kok kamu malah ke asrama bukannya nungguin Oma mu di rumah sakit?"
"Sudah ada Mama dan Papa ku juga kaka ku kerja di rumah sakit tersebut,aku mau fokus latihan untuk turnamen minggu depan"Bintang masih berbaring.
"Oh..."Maxi hanya ber oh...
Tak lama setelah berbincang dengan Maxi Bintang pun terlelap tidur.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
GK SUKA DGN KARAKTER BINTANG YG GK TEGAS... SPRTI BONEKA YG DIATUR2 TERUS
2023-07-16
0