Bintang merasa bersalah pada Hana karena dia berfikir Hana putus dengan pacarnya karena dia, dia lalu menghampiri Hana dan menepuk pundaknya dari belakang,Hana pun langsung menoleh.
"Bintang... "Hana seolah tak percaya dengan apa yang di lihatnya.
"Kok kamu bisa ada disini? "Hana bingung.
"Aku yang nyuruh dia kesini,kasihan Bintang juga kan butuh hiburan selama ini dia sibuk latihan dan bertanding nah... mumpung kita lagi ngumpul dan free gimana kalau kita naik kincir angin jarang-jarang kan kita kaya gini"alasan Dini.
"Ayo... "kata Hana yang langsung berlari membeli tiket.
"Ayo... Bi... kita naik"Kata Hana dan Dini berbarengan.
Mereka pun mengantri menaiki komedi putar,tiba giliran mereka bertiga Dini sengaja membiarkan Hana dan Bintang masuk kedalam kurungan komedi putar lebih dulu sementara dia menunggu di luar.
"Loh... Din kamu kok diam saja ayo naik"ajak Hana.
"Nanti saja lah kalian duluan saja aku mau ketoilet Dulu"Dini beralasan
"Bang tutup pintunya"pinta Dini pada petugas permainan itu.
Petugas itu pun langsung menutup pintu kurungan yang di tempati oleh Hana dan Bintang.
Dini sengaja membiarkan meteka berdua, Bintang dan Hana sempat bingung, dan tiba-tiba kincir angin mulai berputar dan menggoyangkan tubuh mereka berdua Hana tiba-tiba menabrak tubuh Bintang dan refleks Bintang pun langsung memeluk Hana.
"Asik... "Dini berteriak kegirangan melihat sahabatnya terlihat romantis didalam kurungan komedi putar.
"Semoga kalian bersatu selamanya sob... "Dini berdoa dalam hatinya.
Bintang yang tidak sengaja memeluk Hana langsung melepaskan pelukannya.
"Maaf"Bintang keki.
"Ya... nggak apa-apa"Hana pun keki.
Mereka hanya terdiam saat menaiki komedi putar,terdiam sampai akhirnya mereka turun dari wahana permainan tersebut.
saat mereka berdua turun Dini sudah menunggu mereka tak jauh dari wahana permainan tersebut.
"Kok kamu nggak ikut naik? "tanya Hana saat menghampiri Dini.
"Aku kebelet tadi nyari toilet dulu"Dini beralasan.
"Lagi pula nggak enak ganggu kalian berdua "Dini mulai bergurau.
"Ih... kamu ini apaan sih"Hana memukul bahu Dini.
Saat tangan Hana memukul bahu Dini Bintang melihat jari-jari Hana lebam.
"Han... tangan kamu kenapa? "tanya Bintang khawatir.
Hana baru menyadari tangannya lebam karena tadi memukul Wisnu langsung bingung menjawab pertanyaan Bintang. Dini pun baru menyadari kalau tangan Hana lebam dia pun sedikit khawatir.
"Coba lihat"Dini penasaran dan khawatir.
"Nggak aku nggak apa-apa"Hana berusaha menyembunyikan tangannya di belakang tubuhnya.
"Coba lihat... "Dini memaksa dan menarik tangan Hana dan dilihatnya keempat jari Hana lebam.
"Ya... ampun kamu mukul Wisnu sampai tangan mu seperti ini pantas dia babak belur tadi"Dini setengah berteriak.
"Sebegitu kerasnya muka Wisnu ya Han? "Dini melanjutkan kata-katanya.
"Sudah nggak usah hiper bola"Hana langsung melepas tangannya dari Dini.
Bintang yang mendengar Dini berkata Hana memukul seseorang langsung bingung.
"Kamu mukul wajah siapa?"tanya Bintang bingung.
"Dan siapa itu Wisnu? "Bintang penasaran.
"Man...tannya dia"jawab Dini ragu.
"Kenapa kamu pukul? "Bintang terus bertanya.
Bintang yang tidak suka dengan kekerasan penasaran kenapa Hana bisa memukul seseorang walau mereka berteman sejak kecil tapi Bintang belum banyak mengetahui sisi Hana yang lain.
"Karena... "Hana ragu untuk menjawab karena Hana tahu kalau Bintang tidak suka kekerasan.
"Karena Wisnu ngedorong aku sampai aku jatuh dan dia juga sebenarnya sudah punya cewe lain dan beralasan mutusin Hana karena berita kalian kemarin,tapi ayukur deh Hana putus dari si udang kering itu,aku lebih suka kalau Hana sama kamu Bi"Dini nyerocos terus.
Bintang yang awalnya sedikit kesal merasa lega dan senang mendengar kalimat terakhir yang di ucapkan Dini.
"Kita pulang yuk... sudah hampir larut nih"ajak Hana.
"Ayo... "Kata Bintang dan Dini bersamaan.
Mereka bertiga pun berjalan bersama ketempat parkir. saat di parkiran, Dini menyuruh Hana pulang bersama Bintang tapi Hana tidak mau.
"Sudah... kamu sama Bintang saja aku mau mampir ke tempat lain soalnya"Dini beralasan.
"Ya... sudah aku ikut kamu kemana pun kamu pergi"Hana polos.
"Kamu sama Bintang saja sekalian tengokin Omanya di rumah sakit"Dini tetap kekeh tidak mau membonceng Hana di motornya.
Bintang yang melihat motor Dini tidak jalan-jalan akhirnya menepikan mobilnya dan menghampiri mereka berdua.
"Kenapa Din? "tanya Bintang.
"Eh... Bi... Hana bilang mau nengokin Oma, bareng kamu ajah ya aku masih ada perlu soalnya ketempat lain"Dini beralasan lagi.
Hana gemas dengan tingkah Dini,dia lalu mencubit paha Dini, cubitan kecil yang mengisyaratkan jangan bicara lagi.
"Aw... sakit Han.. "Dini kesakitan di cubit Hana sementara Bintang nampak bingung.
"Ya... sudah Han...aku antar kamu kalau mau jenguk Oma"ajak Bintang.
Hana pun akhirnya mengikuti langkah Bintang, tapi tiba-tiba Dini berteriak.
"Bi... "Bintang pun menoleh kearah Dini.
"Apa"Bintang setengah berteriak.
Dini langsung menghampiri mereka berdua dan memegang tangan keduanya kemudian tangan Bintang dan Hana disatukan.
"Di pegang dong tangannya nanti ilang diambil orang loh"ledek Dini.
Wajah Bintang seketika memerah.
Dini pun berlalu dan melambaikan tanganya pada mereka berdua.Bintang yang memegang tangan Hana tak mengelak ketika tangannya di satukan oleh Dini, mereka berpegangan tangan sampai kearah mobil bahkan Bintang masih memegang tangan Hana saat membukakan pintu mobil untuk Hana.
"Bi... lepasin"Hana meminta di lepaskan tangannya kerena sulit masuk kedalam mobil.
"Oh... ya maaf"Bintang langsung melepaskan tangannya dan berputar memasuki mobik ke arah kemudi.
...***...
Sementara itu di rumah sakit di ruangan Oma kedua orang tua Bintang yang datang dari luar kota menunggu kedatangan Bintang,mereka ingin menanyakan perihal berita yang tersebar di media kemarin, tapi selain kedua orang tua Bintang ada seseorang juga yang menunggu Bintang disana.
Seseorang yang juga di sukai oleh Omanya dan sangat di sukai oleh kedua orang tua Bintang.
Dia seorang dokter sekaligus artis ya... dia adalah Clara Nadia Oma tak mengetahui kalau yang selama ini di gosipkan oleh Bintang adalah dirinya,Oma fikir itu artis yang lain bukan Clara Nadia yang Oma kenal sejak masih kecil, Clara atau biasa dipanggil Nadia oleh keluarganya adalah salah satu dokter di rumah sakit tempat ka Akam bekerja.
Dia adalah anak dari pemilik rumah sakit tempat dimana dr. Akam bekerja, wajahnya yang cantik rambutnya yang panjang tubuhnya yang semampai di tambah profesinya yang bagus dan lahir dari keluarga yang hebat membuat kedua orang tua Bintang sangat mendukung bila Bintang menjalin hubungan dengannya.
Saat Oma mengetahui indentitas Clara Oma lupa akan perkataannya dengan Bintang untuk segera menikah dengan Hana. Oma menyetujui bila Bintang dengan Clara bisa menikah,Oma fikir Hana dan Bintang hanya berteman saja tidak lebih dari itu.
dr. Akam bingung dengan fikiran Oma dia jadi tidak enak hati pada Hana karena sempat memaksanya untuk menerima perjodohan ini, tapi malam ini dia menyaksikan hal lain yang membuat Omanya gembira.
Apa yang harus aku katakan pada mereka berdua? terutama pada Hana, ya... allah sebegitu cepatnya kau membolak balikan hati Oma.
dr. Akam hanya berkata dalam hati saja.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments