Bab 4 Putus

Di kamar Hana langsung merebahkan dirinya si kasur,ia memandangi langit-langit kamarnya.

"Ya allah apa yang harus aku lakukan untuk meluruskan masalah ini, aku tidak mau menikah karena terpaksa seperti ini, dan aku yakin Bintang pun seperti itu"

Hana pun mutuskan untuk Shalat isya dulu dan berdoa meminta petunjuk allah SWT. Saat ia selesai berdoa tiba-tiba ponselnya berdering. Di lihatnya layar ponselnya tertera nama Wisnu. Itu pacar Hana, Hana bingung ingin menerima telpon itu atau tidak dan Hana memutuskan untuk tidak mengangkatnya dan membiarkan telpon tersebut.

Hana ingin tenang sejenak tapi Wisnu mengirim chat dan sebuah gambar dengan malas Hana membaca chat dan membuka gambar yang di kirim Wisnu.

Mata Hana langsung terbelalak dia pun langsung bangun dari tempat ia shalat. Bagaimna ia tidak terkejut yang di kirim Wisnu adalah fotonya bersama Bintang dengan tulisan yang diambil Wisnu dari salah satu situs gosip.

BINTANG ATLET BERBAKAT SUDAH BERANI MENUNJUKAN CALON ISTRINYA

"Ini kan waktu aku dan Bintang di parkiran rumah sakit" kata Hana saat melihat foto tersebut.

pantas kamu tidak ada kabar seharian ternyata kamu jalan sama pria lain atlet lagi

itu isi chat Wisnu.

"Astagfirullah masalah baru apa ini" Hana mengusap-usap wajahnya dengan kedua tangannya.

kita putus aku nggak suka cewe nggak bener kaya kamu.

Wisnu mengirim chat lagi.

Saat membaca chat dari Wisnu tiba-tiba ponsel Hana berdering kembali tertera nama di layar ponselnya Dini itu adalah sahabat Hana,tanpa fikir panjang Hana pun mengangkat telpon dari Dini.

"Ya... Din... " jawab Hana malas.

"Han... itu berita benar? kamu jadian sama Bintang? "Dini nyerocos.

Hana memijat-mijat kepalanya. dia berfikir cepat sekali gosip itu menyebar.

"Din... bisa datang kerumah nggak, nanti aku ceritain semuanya"Hana berusaha tetap tenang walau kepalanya sedikit sakit karena memikirkan hal ini.

setelah menutup telpon dari Dini Hana pun mengirimkan chat kepada Wisnu.

Wisnu kamu salah faham,bisa kita bertemu besok.

itu adalah isi chat Hana,tapi chat tidak dilihat atau pun dibaca, saat Hana mencoba menelpon Wisnu sudah tidak dapat tersambung Wisnu langsung memblokir nomor Hana.

Saat Hana merapihkan peralatan shalatnya, tiba-tiba terdengar suara motor berhenti didepan rumahnya. Hana pun langsung menuju pintu untuk membukakan pintu, karena ia tahu yang datang adalah sahabatnya Dini. Dini pun memarkirkan motornya di depan rumah Hana. Dia pun langsung masuk kedalan rumah setelah memarkir motornya.

Dini tak sabar mendengar penjelasan dari Hana perihal berita yang sedang viral di internet. Hana pun langsung menceritakan pada Dini dari awal hingga akhir dan berakhir seperti ini.

"Wah rumit juga kalau begini jadinya Han... "Dini berkomentar dan Hana hanya menghela nafas lalu bersandar diding rumahnya.

mereka berdua duduk di lantai rumah Hana karena di kontrakan Hana tidak menyediakan kursi, rumah kontrakan yang hanya tiga petak berbeda dengan rumah besar yang di tempati Bintang.

"Terus Wisnu benar-benar nggak mau dengar penjelasan kamu? "tanya Dini.

"Nomor ku langsung di blokir sama dia, mungkin besok aku ketempatnya saja, kamu tolong temani aku ya Din... "Hana nampak tak bersemangat.

"Kamu kan sudah putus sama Wisnu...ya sudah kamu nikah saja sama Bintang turutin kemauan Omanya" Dini langsung memberi saran yang menurut Hana setengah gila.

"Udah gila ya kamu,kamu tahu nggak nikah sama Bintang itu resikonya banyak, nih kaya sekarang ini ajah belum apa-apa sudah heboh apa lagi udah nikah"

"Ya... wajarlah kamu kan nikah sama idola jadi pasti ada yang pro dan ada yang kontra, kamu ngga usah ambil pusing yang terpenting orang tuanya merestui"

"ngomong itu gampang sob...tapi ngejalaninnya susah"kata Hana sambil menepuk punggung Dini.

"Tapi aku yakin kamu pasti bisa melewati semua ini sob... "Dini pun Menepuk-nepuk pundak Hana.

"Lagi pula yang ingin kita nikah tuh Omanya bukan Bintang"

"Lagi pula menurut kamu apa Bintang mau menikah sama perempuan kaya aku? "

"Ya... mau ajah kali kan kalian sudah kenal lama"

"Bukan masalah kenal lama atau baru Din... maksud aku tuh mana mungkin seorang atlet idola berbakat, kaya dan tampan seperti Bintang mau menikah sama cewe penjual mie ayam? "

"Namanya juga cinta Han... nggak kenal kasta, ya contohnya aja Omanya Bintang bisa setuju sama kamu dari pada Bintang sama artis,berarti ada sesuatu yang special dari dalam diri kamu sobat... "Dini sangat antusias.

"Bisa saja kamu"Hana mulai tersenyum dan mendorong Dini dengan ke empat jarinya.

"Gitu dong... senyum ini baru Hana wanita yang manis dengan senyuman yang manis" gurau Dini.

...***...

Setelah Dini pulang meninggalkan rumah Hana,Hana pun berbaring di kasurnya matanya tak dapat terpejam tak ada rasa kantuk,dia mencoba mengantur nafasnya mengirup dan membuangnya kembali ia lakukan dan tak lupa ia berdoa hingga rasa kantuk itu pun datang dan ia pun tertidur.

Pukul 03.00 dini hari,Hana terbangun karena alarm ponselnya berdering.dia pun dengan malas dan mata yang masih mengantuk ia mematikan alarm di ponselnya. dia pun berjalan menuju kamar mandi mengambil wudhu untuk melaksanakan shalat malam.

Setelah salam dia pun mengangkat kedua tangannya dan berdoa meminta petunjuk yang terbaik untuk dirinya.

ya... allah bila memang dia jodoh ku maka dekatkan lah, tapi bila bukan maka jauh kan lah tanpa harus ada yang tersakiti aamiin.

Setelah shalat malam Hana tidak tidur lagi ia melanjutkan ibadahnya dengan mengaji membaca ayat-ayat suci alquran sambil menunggu adzan subuh.

Pagi ini Hana melakukan rutinitas seperti biasa. Sehabis shalat subuh dia langsung pergi menuju pasar terdekat rumahnya,ia pergi berbelanja untuk dagangannya. Dia membeli ayam, bumbu-bumbu dan juga terigu.

Mie ayam yang Hana jual adalah prodaknya sendiri yang ia uleni dengan tangannya dan di giling dengan mesin pasta, ia tidak membeli mie yang sudah jadi di pasar.

Saat sepulangnya Hana dari pasar tiba-tiba ponselnya bedering ia lihat di layar ponsel tertera nama Dini,ia pun langsung mengangkatnya.

"Han... sebaiknya jangan jualan dulu"Dini langsung bicara.

"Kenapa? "Hana bingung

"Itu didepan gor banyak wartawan"

"HAH... "Hana terkejut.

"Kayanya gara-gara berita semalam jadi heboh mereka nungguin Bintang sama kamu untuk wawancara deh kayanya"

"Waduh... untung kamu sampai lebih dulu Din... makasih ya infonya"

"Ya... sama-sama kita ngga usah dagang dulu ajah Han... untuk beberapa hari ini"

"Ya... ya... "Hana menuruti saran Dini.

Hana dan Dini berjualan bersama di kantin gor.

...***...

Saat pelatih Yoga sampai di gor tiba-tiba ia langsung di kerumuni wartawan yang ingin tahu kejelasan berita tentang anak didiknya. tapi pelatih Yoga hanya tersenyum dan berkata.

"No coment"

Ia berusaha pergi dari kerumunan wartawan.

saat sudah lepas dari kerumunan wartawan.pelatih Yoga langsung menelpon Bintang, pelatih Yoga pun baru tahu berita tentang anak didiknya pagi ini. ia meminta Bintang untuk tidak datang latihan di gor dulu selama seminggu.

Bintang sempat cerita pada pelatihnya tentang permasalahannya dengan Hana dan Omanya yang sekarang di rawat di rumah sakit, tapi pelatih Yoga tidak menyangka akan ada berita lain yang ia dengar hari ini.

"Ya... coach"Jawab Bintang di telpon.

"Dimana kamu? "Tanya coach Yoga sambil celingungkan takut di awasi wartawan.

"Di rumah sakit coach nungguin Oma"

"Kamu jangan ke gor dulu untuk seminggu ini, banyak wartawan"katanya sambil setengah berbisik.

"Wartawan? "Bintang bingung.

"Iya wartawan kamu pasti belum lihat berita tentang mu di internet nanti saya kirim ke kamu gambarnya" coach langsung menutup telponnya.

Tak lama "Tling" ponsel Bintang berbunyi dan ia langsung membuka gambar yang dikirim coach Yoga, saat ia membuka gambar tersebut matanya menyipit, melihat sebuah gambar dan artikel mengenai dirinya dan Hana.

Apa-apaan ini dan kapan ada yang mengambil foto ku? dan siapa yang iseng melakukan ini hadeuh...

Bintang menggeleng-gelengkan kepalanya.

Dia lalu teringat Hana ia pun langsung menelpon Hana.

Ponsel Hana berdering di lihat di layar ponselnya tertera nama Bintang, Hana pun mengangkat telponnya.

"Hana... "suara Bintang terdengar cemas.

"Ya... Bi... kenapa ko kedengerannya cemas begitu"Tanya Hana bingung.

"Kamu sudah lihat berita di internet? "tanya Bintang.

Sepertinya Bintang baru tahu tentang berita ini.

"Ya... Bi... sudah"jawab Hana santai.

"Kamu... ngga apa-apa? "tanya Bintang ragu.

"Nggak Bi... aku nggak apa-apa cuma gara-gara itu aku... "

"Kamu kenapa? "Bintang langsung memotong pembicaraan Hana.

"Ya... gara-gara itu aku di putusin sama pacar aku dan nggak bisa julan dulu untuk semntara hehe"terdengar suara tawa Hana.

"Ya... ampun Han maafin aku ya gara-gara aku "Bintang merasa bersalah.

"Nggak Bi... kamu nggak usah minta maaf, mungkin orang itu bukan jodoh ku dan aku nggak masalah kok tenang ajah hehe"

"Kamu masih bisa tertawa setelah di putusin pacar? "Bintang seolah tak. percaya dengan apa yang didengarnya.

"Sudah-sudah aku baik-baik saja ko, o... ya gimana Oma? "Hana langsung mengalihkan pembicaraan.

"Oma masih tidur semalam Oma sudah siuman dan detak jantung Oma pun sudah normal"

"Alhamdulillah kalau begitu nanti aku kesana setelah aku selesai dengan urusan ku"

"Urusan apa"Bintang penasaran.

"Ada lah... urusan wanita"Hana asal bicara"Sudah ya aku ingin ke kamar mandi nih kebelet "Hana langsung mematikan telponnya.

"Dia itu selalu begitu blak-blakan"kata Bintang sambil memandang layar ponselnya dan entah kenapa ia tersenyum -senyum sendri.

Bintang tidak sadar kalau Omanya sudah bangun dan melihatnya tersenyum-senyum sendiri. tiba-tiba.

"Bintang... "suara Oma mengagetkannya.

"Oma sudah bangun? "Bintang langsung menghampiri tempat tidur Oma.

Oma Lina hanya tersenyum melihat cucu kesayangannya tersenyum-senyum sendiri.

"Oma mau makan? "tanya Bintang lembut.

Oma Lina hanya menggeleng dan tersenyum melihat cucunya yang sangat perhatian.

"Kenapa senyum-senyum sendiri? "tanya Oma iseng.

Bintang tersenyum malu.

"Hei... cucu Oma kenapa? "Oma memegang pipi Bintang.

"Apa kamu sedang jatuh cinta? "ledek Oma.

"Jatuh cinta,tidak Oma"Bintang mencoba mengelak.

"Sayang...Oma hafal sifat mu jangan bohong dengan Oma"Oma mencolek hidung Bintang.

"Katakan siapa orangnya? "Oma bertanya.

"Bukan Oma aku bukan sedang jatuh cinta, aku tersenyum karena tadi Hana di telpon bilang ingin ke kamar mandi dia kebelet ingin buang air kecil begitu Oma"

Oma mendengarkan cucunya bercerita yang mencoba mengelak dari tuduhan Omanya.

Oma Lina terus menatap Bintang dan senyumnya sekarang lebih lebar dari sebelumnya.

"Kenapa Oma tersenyum seperti itu?"Bintang bingung.

"Kalau kamu cinta sama Hana kenapa nggak di nikahi saja"

"Oma... "Bintang tertunduk malu.

"Mumpung dia masih pacaran kamu masih punya kesempatan"Oma memberikan semangat.

"Lagi pula usia kalian ini sudah terlalu cukup untuk menikah kalian sudah berusia 28tahun sudah matang"

"Hana... baru putus Oma dari pacarnya"Bintang berkata ragu.

"Apa"Oma terkejut "Ya sudah ini kesempatan kamu"terlihat wajah senang di mata Bintang"kejarlah cinta mu bukan kah kau sudah mencapai cita-cita mu sekarang kejarlah cinta mu, mumpung Oma masih ada umur, Oma takut tidak ada umur sebelum meliat kamu menikah".

Ucapan Oma Lina membuat Bintang sedih.

"Oma.. Oma... jangan bicara begitu, Oma dan Opa pasti panjang umur karena Oma dan Opa orang-orang baik".

"Sayang... umur, jodoh dan rezeki itu ada yang mengatur kita manusia wajib berusaha, tapi bila allah berkehendak lain kita nggak boleh kecewa"

"Bintang... Oma ingin kamu menikah karena bila kamu sudah memiliki pendamping Oma akan tenang bila harus meninggalkan dunia ini".

"Oma... Oma... jangan bicara begitu"Bintang sedih.

"Karena bila kamu mempunyai pendamping setidaknya ada seseorang yang mendampingi mu di saat Oma sudah tidak ada"

"Sudah Oma... sudah bicaranya jangan begitu Bintang sedih mendengarnya"

Bintang hampir menangis.

...@@@@@...

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

cuma bisa kasih hadiah 🌹bunga buat author.. 💪smngat berkarya.

2022-10-27

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Permintaan Oma
2 Bab 2 Makan Malam
3 Bab 3 Permintaan Oma bag 2
4 Bab 4 Putus
5 Bab 5 Di Pasar Malam
6 Bab 6 Di Pasar Malam bag 2
7 Bab 7 Gantar dan Hachi
8 Bab 8 Indentitas Hana Yang Lain
9 Bab 9 Kembali ke asrama
10 Bab 10 Perdebatan
11 Bab 11 Penyerangan
12 Bab 12 Penyerangan bag 2
13 Bab 13 Nona Cantik
14 Bab 14 Perkenalan
15 Bab 15 Oleh-oleh
16 Bab 16 Kenangan
17 Bab 17 Ancaman
18 Bab 18 Senyum Bintang Tangis Clara
19 Bab 19 Bye Cantik
20 Bab 20 Juragan
21 Bab 21 Obrolan Sore
22 Bab 22 Pertemuan Keluarga
23 Bab 23 Cemburu
24 Bab 24 Aku Datang Untuk Menemui Mu
25 Bab 25 Aku Bahagia Bila Disampingnya
26 Bab 26 Curhatan Lucky
27 Bab 27 Virus Cinta
28 Bab 28 Dilema Hati
29 Bab 29 Sam dan Dini
30 Bab 30 Di arena
31 Bab 31 Aslan
32 Bab 32 Bintang Sakit
33 Bab 33 Merawat Bintang
34 Bab 34 Seorang Malaikat
35 Bab 35 Bisikan Malam
36 Bab 36 Jadilah Istri ku
37 Bab 37 Obrolan Lucky dan Bintang
38 Bab 38 Kemarahan Hana
39 Bab 39 Skenario
40 Bab 40 Hana Pulang
41 Bab 41 Minta Ijin
42 Bab 42 Owner
43 Bab 43 Seminar
44 Bab 44 Pertemuan Tak Terduga
45 Bab 45 Ayah Dan Bintang
46 Bab 46 Calon Istri Ku
47 Bab 47 Semangat Hana
48 Bab 48 Rival
49 Bab 49 Kecelakaan
50 Bab 50 Kecelakaan part 2
51 Bab 51 Mutiara Dasar Laut
52 Bab 52 Pernikahan
53 Bab 53 Kedatangan Ibu
54 Bab 54 Tamu tak di undang
55 Bab 55 Ide Melamar
56 Bab 56 Tragedi
57 Bab 57 Masa sekolah
58 Bab 58 Lamunan Oma
59 Bab 59 Jendela Kamar
60 Bab 60 Jalan-jalan
61 Bab 61 Jalan-jalan part 2
62 Bab 62 Kram
63 Bab 63 Lamaran
64 bab 64 Saksi cinta
65 Bab 65 Pembicaraan di telpon
66 Bab 66 Trauma
67 Bab 67 Kembaran
68 Bab 68 Layang-layang
69 Bab 69 Sunset
70 Bab 70 Hasil Terapi
71 Bab 71 Pertengkaran
72 Bab 72 Pulang
73 Bab 73 Cinta Gila
74 Bab 74 Lagu Persembahan
75 Bab 75 French angelfish
76 Bab 76 Madu Penyubur
77 Bab 77 Kerumah Ibu
78 Bab 78 solusi
79 Bab 79 Dipingit
80 Bab 80 Pohon Cinta
81 Bab 81 Gelas pecah
82 Bab 82 Inspirasi ku
83 Bab 83 Little angle
84 Bab 84 Penculikan
85 Bab 85 Trauma
86 Bab 86 Minum obat
87 Bab 87 Gila karena mu
88 Bab 88 Cinta tak berbalas
89 Bab 89 Lucas dan Nina
90 Bab 90 Lucas dan Nina part 2
91 Bab 91 Pengunduran Diri
92 Bab 92 Persidangan
93 Bab 93 Pembatalan
94 Bab 94 Rahasia dibawah Pohon
95 Bab 95 H B
96 Bab 96 Ukiran Pohon
97 Bab 97 curahan hati Nina
98 Bab 98 Interview
99 Bab 99 Rencana Yang Gagal
100 Bab 100 Pertengkaran di rumah
101 Bab 101 Bidadari Surga
102 Bab 102 Kemenangan
103 Bab 103 Pengumuman
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1 Permintaan Oma
2
Bab 2 Makan Malam
3
Bab 3 Permintaan Oma bag 2
4
Bab 4 Putus
5
Bab 5 Di Pasar Malam
6
Bab 6 Di Pasar Malam bag 2
7
Bab 7 Gantar dan Hachi
8
Bab 8 Indentitas Hana Yang Lain
9
Bab 9 Kembali ke asrama
10
Bab 10 Perdebatan
11
Bab 11 Penyerangan
12
Bab 12 Penyerangan bag 2
13
Bab 13 Nona Cantik
14
Bab 14 Perkenalan
15
Bab 15 Oleh-oleh
16
Bab 16 Kenangan
17
Bab 17 Ancaman
18
Bab 18 Senyum Bintang Tangis Clara
19
Bab 19 Bye Cantik
20
Bab 20 Juragan
21
Bab 21 Obrolan Sore
22
Bab 22 Pertemuan Keluarga
23
Bab 23 Cemburu
24
Bab 24 Aku Datang Untuk Menemui Mu
25
Bab 25 Aku Bahagia Bila Disampingnya
26
Bab 26 Curhatan Lucky
27
Bab 27 Virus Cinta
28
Bab 28 Dilema Hati
29
Bab 29 Sam dan Dini
30
Bab 30 Di arena
31
Bab 31 Aslan
32
Bab 32 Bintang Sakit
33
Bab 33 Merawat Bintang
34
Bab 34 Seorang Malaikat
35
Bab 35 Bisikan Malam
36
Bab 36 Jadilah Istri ku
37
Bab 37 Obrolan Lucky dan Bintang
38
Bab 38 Kemarahan Hana
39
Bab 39 Skenario
40
Bab 40 Hana Pulang
41
Bab 41 Minta Ijin
42
Bab 42 Owner
43
Bab 43 Seminar
44
Bab 44 Pertemuan Tak Terduga
45
Bab 45 Ayah Dan Bintang
46
Bab 46 Calon Istri Ku
47
Bab 47 Semangat Hana
48
Bab 48 Rival
49
Bab 49 Kecelakaan
50
Bab 50 Kecelakaan part 2
51
Bab 51 Mutiara Dasar Laut
52
Bab 52 Pernikahan
53
Bab 53 Kedatangan Ibu
54
Bab 54 Tamu tak di undang
55
Bab 55 Ide Melamar
56
Bab 56 Tragedi
57
Bab 57 Masa sekolah
58
Bab 58 Lamunan Oma
59
Bab 59 Jendela Kamar
60
Bab 60 Jalan-jalan
61
Bab 61 Jalan-jalan part 2
62
Bab 62 Kram
63
Bab 63 Lamaran
64
bab 64 Saksi cinta
65
Bab 65 Pembicaraan di telpon
66
Bab 66 Trauma
67
Bab 67 Kembaran
68
Bab 68 Layang-layang
69
Bab 69 Sunset
70
Bab 70 Hasil Terapi
71
Bab 71 Pertengkaran
72
Bab 72 Pulang
73
Bab 73 Cinta Gila
74
Bab 74 Lagu Persembahan
75
Bab 75 French angelfish
76
Bab 76 Madu Penyubur
77
Bab 77 Kerumah Ibu
78
Bab 78 solusi
79
Bab 79 Dipingit
80
Bab 80 Pohon Cinta
81
Bab 81 Gelas pecah
82
Bab 82 Inspirasi ku
83
Bab 83 Little angle
84
Bab 84 Penculikan
85
Bab 85 Trauma
86
Bab 86 Minum obat
87
Bab 87 Gila karena mu
88
Bab 88 Cinta tak berbalas
89
Bab 89 Lucas dan Nina
90
Bab 90 Lucas dan Nina part 2
91
Bab 91 Pengunduran Diri
92
Bab 92 Persidangan
93
Bab 93 Pembatalan
94
Bab 94 Rahasia dibawah Pohon
95
Bab 95 H B
96
Bab 96 Ukiran Pohon
97
Bab 97 curahan hati Nina
98
Bab 98 Interview
99
Bab 99 Rencana Yang Gagal
100
Bab 100 Pertengkaran di rumah
101
Bab 101 Bidadari Surga
102
Bab 102 Kemenangan
103
Bab 103 Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!