Bab 5 Di Pasar Malam

Sore itu Hana dan Dini pergi menuju rumah kontrakan Wisnu, Hana memilih pergi sore hari karena bila pagi hari Wisnu bekerja di pabrik. Hana pergi menemui Wisnu bukan untuk meminta balikan tapi untuk menjelaskan kesalah fahaman.

Hana tidak ingin di nilai wanita tidak baik oleh Wisnu, untuk masalah hubungan yang sudah putus ya biarlah fikir Hana saat ini.

Sesampainya Hana dan Dini dikontrakan Wisnu, pada saat Hana ingin mengetuk pintu Hana melihat ada sandal wanita,tapi Hana tidak mau ambil pusing ketika pintu ia ketuk tak lama terbukalah pintu tersebut dibalik pintu tersebut terlihat seorang wanita yang lebih muda darinya. Hana berusaha tetap tenang dia berusaha untuk tersenyum, tak lama Wisnu keluar melihat siapa yang datang.

"Siapa sayang... "Wisnu terkejut melihat Hana ada di balik pintu.

"Mau apa kamu kesini"Wisnu sewot

"Kita sudah putus lebih baik kamu pergi " Wisnu mengusir Hana dengan kasar.

Dini yang melihat itu jadi kesal.

"Hei.. jangan kasar dong"Dini membentak Wisnu.

"Din... Sudah-sudah"Hana berusaha menenangkan Dini.

"Heh... denger ya baik-baik kawan gue datang kemari bukan mau balikan sama lu jangan ke geeran lu"Dini sewot.

"Udah kalian pergi dari sini cewe-cewe nggak bener"Wisnu tetap sewot.

"APA"Dini naik pitam.

"Siapa yang nggak bener hah... lu tuh cowo nggak bener baru semalam putus sama temen gue lu dah pacaran lagi, apa sebenernya elu yang ngeduain Hana duluan"

"Apaan sih lu...kalo jadi cewe tu mulut di jaga"Wisnu dan Dini jadi saling memaki.

"Sekarang ya gue tanya sama ini cewe, mba udah pacaran berapa lama sama dia"Dini bertanya sama wanita tersebut sambil. menunjuk ke arah Wisnu.

Hana yang melihat Dini menepuk jidatnya sendiri karena Dini memperpanjang masalah.

"Saya sudah satu bulan sama mas Wisnu"perempuan itu dengan polosnya menjawab pertanyaan Dini,sebab dia pun sebenarnya bingung dengan kedatangan Hana dan Dini.

"Tuh... kan elu... kan... dasar udang kering kambing buluk lu, elu yang ngeduain temen gue sialan lu"Dini mulai ngelantur ngocehnya.

"Sudah-sudah Din... "Hana berusaha menengangkan Dini.

"Pergi lu cewe nggak punya sopan santun"Wisnu mendorong Dini hingga Dini terjatuh.

Hana yang melihat itu yang sedari tadi menahan marah melihat temannya disakiti langsung marah, tanpa banyak bicara Hana langsung menendang perut Wisnu dan meninju wajah Wisnu dan Wisnu pun tersungkur.

"Jangan sakitin temen gue"mata Hana merah tangannya mengepal keras ingin rasanya dia memukul Wisnu lagi tapi di halangi oleh pacarnya.

"Mba... berhenti mba... maafin mas Wisnu karena mendorong teman mba, mas Wisnu kesakitan mba saya mohon"perempuan itu hampir menangis memohon pada Hana.

Wisnu kelenger karena Hana menendangnya tepat di ulu hatinya dan meninjunya hingga hidungnya mengeluarkan darah segar.

Dini terbangun dari jatuhnya dan mengampiri Hana, Hana yang sedang marah langsung mengajak Dini pergi dari rumah Wisnu. tapi Dini mencoba memperingatkan pacar Wisnu.

"Mba hati-hatilah sama udang kering ini jangan samapai sakit hati kaya teman gue"Dini langsung pergi menyusul Hana meninggalkan Wisnu yang kesakitan bersama pacarnya.

"Kamu nggak apa-apa Han? "tanya Dini sedikit khawatir, karena setahu Dini bila Hana sedah seperti ini Hana pasti benar-benar marah.

Sifat Hana memang terlalu care dengan teman,bila dirinya yang dihina dan disakiti orang mungkin masih ditahan tapi bila orang lain menyakiti kawannya dia tidak bisa tinggal diam.

"Nggak aku nggak apa-apa,kamu sendiri ada yang sakit nggak tadi waktu jatuh"Hana menghawatirkan Dini.

"Nggak aku juga nggak apa-apa cuma lecet sedikit"

Hana dan Dini pun pergi dari rumah Wisnu,di sepanjang jalan Hana hanya terdiam, semntara Dini mengoceh kesal dengan tingkah laku Wisnu, dia tidak menyangka kalau dia bisa menduakan Hana untung Hana dapat pengganti yang lebih baik dari dia yaitu Bintang. Ketika Dini. melajukan motornya saat mereka melewati pasar malam Hana meminta Dini memberhentikan motornya.

"Din... mampir kesini yuk"Ucap Hana dan Dini pun langsung menghentikan motornya.

"Ayo... "Dini memarkir motornya dan setelah itu masuk kedalam pasar malam bersama Hana.

Hana mencari-cari permainan yang bisa menghilangkan bad moodnya. Hana menemukan permainan yang menarik ia menemukan permainan memukul-mukul tikus yang keluar dari lubang.Dia pun membeli tiket untuk memainkan permainan tersebut, saat memasukan koin permainan pun di mulai boneka-boneka tikus yang keluar dari lubang langsung di pukul -pukul olehnya tak satu pun tikus yang tak terkena pukulannya.

Dini yang melihat Hana yang asik sekali memainkan permainan itu.Hana seperti memukul-mukul kepala Wisnu yang menyebalkan itu fikir Dini, melihat Hana yang asik bermain Dini melihat wahana kincir angin.

rasanya kalau naik wahana itu dengan seseorang romantis kali ya...

Entah apa yang ada di fikiran Dini,dia langsung mengirim chat dan share lokasi ke nomor Bintang.

Bi... datang kesini Hana sama aku ada disini, dia lagi ngamuk mukul-mukulin kepala orang.

sambil mengetik chat kepada Bintang dia cengar cengir sendirian.

Tling... pomsel Bintang menyala dia membaca chat dari Dini,matanya terbelalak membaca tulisan kalau Hana sedang memukul-mukul kepala orang, dia pun segera pamit pada Omanya.

"Oma Bintang keluar sebentar "Katanya sambil terburu-buru.

"Mau kemana? "tanya Omanya yqng penasaran melihat tingkah laku cucunya yang tergesa-gesa.

"Mau jemput Hana"Bintang langsung keluar dari ruangan Omanya agar Omanya tidak banyak bertanya lagi.

Ima Lina hanya tersenyum mendengar cucunya menyebut nama Hana.

Bintang pun melajukan mobilnya dan mengikuti arah map untuk ke lokasi yang dikirim Dini, Bintang mengenal Dini sudah lama,mereka kenal saat mereka sama-sama masih duduk di sekolah dasar ya Dini Hana dan Bintang adalah teman masa kecil.

Bintang yang sudah sampai di pasar malam kebingung mencari Hana dan Dini melihat begitu banyak orang disana, Bintang pun akhirnya menelpon Dini.

"Din... kalian dimana? "Tanyanya setengah berteriak.karena begitu berisiknya musik dari permainan yang ada.

"Di permainan dekat kincir angin"

Bintang langsung mencari mereka berdua, saat Dini melihat Bintang muncul Dini langsung melambaikan tangannya, Bintang pun menghampiri Dini, Hana yang asik bermain memukul tikus tidak menyadari kedatangan Bintang.

"Dari tadi dia seperti itu"Kata Dini memberitahu Bintang.

"Kata mu dia mukulin kepala orang? "tanya Bintang bingung.

"Ya... itu... tikus-tikus itu orangnya, dia lagi kesal dengan mantan pacarnya mangkanya di lampiasin sama tikus-tikus itu, sudah berapa koin yang dia masukin biar bisa main lagi dan lagi".

...@@@@@@...

Episodes
1 Bab 1 Permintaan Oma
2 Bab 2 Makan Malam
3 Bab 3 Permintaan Oma bag 2
4 Bab 4 Putus
5 Bab 5 Di Pasar Malam
6 Bab 6 Di Pasar Malam bag 2
7 Bab 7 Gantar dan Hachi
8 Bab 8 Indentitas Hana Yang Lain
9 Bab 9 Kembali ke asrama
10 Bab 10 Perdebatan
11 Bab 11 Penyerangan
12 Bab 12 Penyerangan bag 2
13 Bab 13 Nona Cantik
14 Bab 14 Perkenalan
15 Bab 15 Oleh-oleh
16 Bab 16 Kenangan
17 Bab 17 Ancaman
18 Bab 18 Senyum Bintang Tangis Clara
19 Bab 19 Bye Cantik
20 Bab 20 Juragan
21 Bab 21 Obrolan Sore
22 Bab 22 Pertemuan Keluarga
23 Bab 23 Cemburu
24 Bab 24 Aku Datang Untuk Menemui Mu
25 Bab 25 Aku Bahagia Bila Disampingnya
26 Bab 26 Curhatan Lucky
27 Bab 27 Virus Cinta
28 Bab 28 Dilema Hati
29 Bab 29 Sam dan Dini
30 Bab 30 Di arena
31 Bab 31 Aslan
32 Bab 32 Bintang Sakit
33 Bab 33 Merawat Bintang
34 Bab 34 Seorang Malaikat
35 Bab 35 Bisikan Malam
36 Bab 36 Jadilah Istri ku
37 Bab 37 Obrolan Lucky dan Bintang
38 Bab 38 Kemarahan Hana
39 Bab 39 Skenario
40 Bab 40 Hana Pulang
41 Bab 41 Minta Ijin
42 Bab 42 Owner
43 Bab 43 Seminar
44 Bab 44 Pertemuan Tak Terduga
45 Bab 45 Ayah Dan Bintang
46 Bab 46 Calon Istri Ku
47 Bab 47 Semangat Hana
48 Bab 48 Rival
49 Bab 49 Kecelakaan
50 Bab 50 Kecelakaan part 2
51 Bab 51 Mutiara Dasar Laut
52 Bab 52 Pernikahan
53 Bab 53 Kedatangan Ibu
54 Bab 54 Tamu tak di undang
55 Bab 55 Ide Melamar
56 Bab 56 Tragedi
57 Bab 57 Masa sekolah
58 Bab 58 Lamunan Oma
59 Bab 59 Jendela Kamar
60 Bab 60 Jalan-jalan
61 Bab 61 Jalan-jalan part 2
62 Bab 62 Kram
63 Bab 63 Lamaran
64 bab 64 Saksi cinta
65 Bab 65 Pembicaraan di telpon
66 Bab 66 Trauma
67 Bab 67 Kembaran
68 Bab 68 Layang-layang
69 Bab 69 Sunset
70 Bab 70 Hasil Terapi
71 Bab 71 Pertengkaran
72 Bab 72 Pulang
73 Bab 73 Cinta Gila
74 Bab 74 Lagu Persembahan
75 Bab 75 French angelfish
76 Bab 76 Madu Penyubur
77 Bab 77 Kerumah Ibu
78 Bab 78 solusi
79 Bab 79 Dipingit
80 Bab 80 Pohon Cinta
81 Bab 81 Gelas pecah
82 Bab 82 Inspirasi ku
83 Bab 83 Little angle
84 Bab 84 Penculikan
85 Bab 85 Trauma
86 Bab 86 Minum obat
87 Bab 87 Gila karena mu
88 Bab 88 Cinta tak berbalas
89 Bab 89 Lucas dan Nina
90 Bab 90 Lucas dan Nina part 2
91 Bab 91 Pengunduran Diri
92 Bab 92 Persidangan
93 Bab 93 Pembatalan
94 Bab 94 Rahasia dibawah Pohon
95 Bab 95 H B
96 Bab 96 Ukiran Pohon
97 Bab 97 curahan hati Nina
98 Bab 98 Interview
99 Bab 99 Rencana Yang Gagal
100 Bab 100 Pertengkaran di rumah
101 Bab 101 Bidadari Surga
102 Bab 102 Kemenangan
103 Bab 103 Pengumuman
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1 Permintaan Oma
2
Bab 2 Makan Malam
3
Bab 3 Permintaan Oma bag 2
4
Bab 4 Putus
5
Bab 5 Di Pasar Malam
6
Bab 6 Di Pasar Malam bag 2
7
Bab 7 Gantar dan Hachi
8
Bab 8 Indentitas Hana Yang Lain
9
Bab 9 Kembali ke asrama
10
Bab 10 Perdebatan
11
Bab 11 Penyerangan
12
Bab 12 Penyerangan bag 2
13
Bab 13 Nona Cantik
14
Bab 14 Perkenalan
15
Bab 15 Oleh-oleh
16
Bab 16 Kenangan
17
Bab 17 Ancaman
18
Bab 18 Senyum Bintang Tangis Clara
19
Bab 19 Bye Cantik
20
Bab 20 Juragan
21
Bab 21 Obrolan Sore
22
Bab 22 Pertemuan Keluarga
23
Bab 23 Cemburu
24
Bab 24 Aku Datang Untuk Menemui Mu
25
Bab 25 Aku Bahagia Bila Disampingnya
26
Bab 26 Curhatan Lucky
27
Bab 27 Virus Cinta
28
Bab 28 Dilema Hati
29
Bab 29 Sam dan Dini
30
Bab 30 Di arena
31
Bab 31 Aslan
32
Bab 32 Bintang Sakit
33
Bab 33 Merawat Bintang
34
Bab 34 Seorang Malaikat
35
Bab 35 Bisikan Malam
36
Bab 36 Jadilah Istri ku
37
Bab 37 Obrolan Lucky dan Bintang
38
Bab 38 Kemarahan Hana
39
Bab 39 Skenario
40
Bab 40 Hana Pulang
41
Bab 41 Minta Ijin
42
Bab 42 Owner
43
Bab 43 Seminar
44
Bab 44 Pertemuan Tak Terduga
45
Bab 45 Ayah Dan Bintang
46
Bab 46 Calon Istri Ku
47
Bab 47 Semangat Hana
48
Bab 48 Rival
49
Bab 49 Kecelakaan
50
Bab 50 Kecelakaan part 2
51
Bab 51 Mutiara Dasar Laut
52
Bab 52 Pernikahan
53
Bab 53 Kedatangan Ibu
54
Bab 54 Tamu tak di undang
55
Bab 55 Ide Melamar
56
Bab 56 Tragedi
57
Bab 57 Masa sekolah
58
Bab 58 Lamunan Oma
59
Bab 59 Jendela Kamar
60
Bab 60 Jalan-jalan
61
Bab 61 Jalan-jalan part 2
62
Bab 62 Kram
63
Bab 63 Lamaran
64
bab 64 Saksi cinta
65
Bab 65 Pembicaraan di telpon
66
Bab 66 Trauma
67
Bab 67 Kembaran
68
Bab 68 Layang-layang
69
Bab 69 Sunset
70
Bab 70 Hasil Terapi
71
Bab 71 Pertengkaran
72
Bab 72 Pulang
73
Bab 73 Cinta Gila
74
Bab 74 Lagu Persembahan
75
Bab 75 French angelfish
76
Bab 76 Madu Penyubur
77
Bab 77 Kerumah Ibu
78
Bab 78 solusi
79
Bab 79 Dipingit
80
Bab 80 Pohon Cinta
81
Bab 81 Gelas pecah
82
Bab 82 Inspirasi ku
83
Bab 83 Little angle
84
Bab 84 Penculikan
85
Bab 85 Trauma
86
Bab 86 Minum obat
87
Bab 87 Gila karena mu
88
Bab 88 Cinta tak berbalas
89
Bab 89 Lucas dan Nina
90
Bab 90 Lucas dan Nina part 2
91
Bab 91 Pengunduran Diri
92
Bab 92 Persidangan
93
Bab 93 Pembatalan
94
Bab 94 Rahasia dibawah Pohon
95
Bab 95 H B
96
Bab 96 Ukiran Pohon
97
Bab 97 curahan hati Nina
98
Bab 98 Interview
99
Bab 99 Rencana Yang Gagal
100
Bab 100 Pertengkaran di rumah
101
Bab 101 Bidadari Surga
102
Bab 102 Kemenangan
103
Bab 103 Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!