Sore itu Hana dan Dini pergi menuju rumah kontrakan Wisnu, Hana memilih pergi sore hari karena bila pagi hari Wisnu bekerja di pabrik. Hana pergi menemui Wisnu bukan untuk meminta balikan tapi untuk menjelaskan kesalah fahaman.
Hana tidak ingin di nilai wanita tidak baik oleh Wisnu, untuk masalah hubungan yang sudah putus ya biarlah fikir Hana saat ini.
Sesampainya Hana dan Dini dikontrakan Wisnu, pada saat Hana ingin mengetuk pintu Hana melihat ada sandal wanita,tapi Hana tidak mau ambil pusing ketika pintu ia ketuk tak lama terbukalah pintu tersebut dibalik pintu tersebut terlihat seorang wanita yang lebih muda darinya. Hana berusaha tetap tenang dia berusaha untuk tersenyum, tak lama Wisnu keluar melihat siapa yang datang.
"Siapa sayang... "Wisnu terkejut melihat Hana ada di balik pintu.
"Mau apa kamu kesini"Wisnu sewot
"Kita sudah putus lebih baik kamu pergi " Wisnu mengusir Hana dengan kasar.
Dini yang melihat itu jadi kesal.
"Hei.. jangan kasar dong"Dini membentak Wisnu.
"Din... Sudah-sudah"Hana berusaha menenangkan Dini.
"Heh... denger ya baik-baik kawan gue datang kemari bukan mau balikan sama lu jangan ke geeran lu"Dini sewot.
"Udah kalian pergi dari sini cewe-cewe nggak bener"Wisnu tetap sewot.
"APA"Dini naik pitam.
"Siapa yang nggak bener hah... lu tuh cowo nggak bener baru semalam putus sama temen gue lu dah pacaran lagi, apa sebenernya elu yang ngeduain Hana duluan"
"Apaan sih lu...kalo jadi cewe tu mulut di jaga"Wisnu dan Dini jadi saling memaki.
"Sekarang ya gue tanya sama ini cewe, mba udah pacaran berapa lama sama dia"Dini bertanya sama wanita tersebut sambil. menunjuk ke arah Wisnu.
Hana yang melihat Dini menepuk jidatnya sendiri karena Dini memperpanjang masalah.
"Saya sudah satu bulan sama mas Wisnu"perempuan itu dengan polosnya menjawab pertanyaan Dini,sebab dia pun sebenarnya bingung dengan kedatangan Hana dan Dini.
"Tuh... kan elu... kan... dasar udang kering kambing buluk lu, elu yang ngeduain temen gue sialan lu"Dini mulai ngelantur ngocehnya.
"Sudah-sudah Din... "Hana berusaha menengangkan Dini.
"Pergi lu cewe nggak punya sopan santun"Wisnu mendorong Dini hingga Dini terjatuh.
Hana yang melihat itu yang sedari tadi menahan marah melihat temannya disakiti langsung marah, tanpa banyak bicara Hana langsung menendang perut Wisnu dan meninju wajah Wisnu dan Wisnu pun tersungkur.
"Jangan sakitin temen gue"mata Hana merah tangannya mengepal keras ingin rasanya dia memukul Wisnu lagi tapi di halangi oleh pacarnya.
"Mba... berhenti mba... maafin mas Wisnu karena mendorong teman mba, mas Wisnu kesakitan mba saya mohon"perempuan itu hampir menangis memohon pada Hana.
Wisnu kelenger karena Hana menendangnya tepat di ulu hatinya dan meninjunya hingga hidungnya mengeluarkan darah segar.
Dini terbangun dari jatuhnya dan mengampiri Hana, Hana yang sedang marah langsung mengajak Dini pergi dari rumah Wisnu. tapi Dini mencoba memperingatkan pacar Wisnu.
"Mba hati-hatilah sama udang kering ini jangan samapai sakit hati kaya teman gue"Dini langsung pergi menyusul Hana meninggalkan Wisnu yang kesakitan bersama pacarnya.
"Kamu nggak apa-apa Han? "tanya Dini sedikit khawatir, karena setahu Dini bila Hana sedah seperti ini Hana pasti benar-benar marah.
Sifat Hana memang terlalu care dengan teman,bila dirinya yang dihina dan disakiti orang mungkin masih ditahan tapi bila orang lain menyakiti kawannya dia tidak bisa tinggal diam.
"Nggak aku nggak apa-apa,kamu sendiri ada yang sakit nggak tadi waktu jatuh"Hana menghawatirkan Dini.
"Nggak aku juga nggak apa-apa cuma lecet sedikit"
Hana dan Dini pun pergi dari rumah Wisnu,di sepanjang jalan Hana hanya terdiam, semntara Dini mengoceh kesal dengan tingkah laku Wisnu, dia tidak menyangka kalau dia bisa menduakan Hana untung Hana dapat pengganti yang lebih baik dari dia yaitu Bintang. Ketika Dini. melajukan motornya saat mereka melewati pasar malam Hana meminta Dini memberhentikan motornya.
"Din... mampir kesini yuk"Ucap Hana dan Dini pun langsung menghentikan motornya.
"Ayo... "Dini memarkir motornya dan setelah itu masuk kedalam pasar malam bersama Hana.
Hana mencari-cari permainan yang bisa menghilangkan bad moodnya. Hana menemukan permainan yang menarik ia menemukan permainan memukul-mukul tikus yang keluar dari lubang.Dia pun membeli tiket untuk memainkan permainan tersebut, saat memasukan koin permainan pun di mulai boneka-boneka tikus yang keluar dari lubang langsung di pukul -pukul olehnya tak satu pun tikus yang tak terkena pukulannya.
Dini yang melihat Hana yang asik sekali memainkan permainan itu.Hana seperti memukul-mukul kepala Wisnu yang menyebalkan itu fikir Dini, melihat Hana yang asik bermain Dini melihat wahana kincir angin.
rasanya kalau naik wahana itu dengan seseorang romantis kali ya...
Entah apa yang ada di fikiran Dini,dia langsung mengirim chat dan share lokasi ke nomor Bintang.
Bi... datang kesini Hana sama aku ada disini, dia lagi ngamuk mukul-mukulin kepala orang.
sambil mengetik chat kepada Bintang dia cengar cengir sendirian.
Tling... pomsel Bintang menyala dia membaca chat dari Dini,matanya terbelalak membaca tulisan kalau Hana sedang memukul-mukul kepala orang, dia pun segera pamit pada Omanya.
"Oma Bintang keluar sebentar "Katanya sambil terburu-buru.
"Mau kemana? "tanya Omanya yqng penasaran melihat tingkah laku cucunya yang tergesa-gesa.
"Mau jemput Hana"Bintang langsung keluar dari ruangan Omanya agar Omanya tidak banyak bertanya lagi.
Ima Lina hanya tersenyum mendengar cucunya menyebut nama Hana.
Bintang pun melajukan mobilnya dan mengikuti arah map untuk ke lokasi yang dikirim Dini, Bintang mengenal Dini sudah lama,mereka kenal saat mereka sama-sama masih duduk di sekolah dasar ya Dini Hana dan Bintang adalah teman masa kecil.
Bintang yang sudah sampai di pasar malam kebingung mencari Hana dan Dini melihat begitu banyak orang disana, Bintang pun akhirnya menelpon Dini.
"Din... kalian dimana? "Tanyanya setengah berteriak.karena begitu berisiknya musik dari permainan yang ada.
"Di permainan dekat kincir angin"
Bintang langsung mencari mereka berdua, saat Dini melihat Bintang muncul Dini langsung melambaikan tangannya, Bintang pun menghampiri Dini, Hana yang asik bermain memukul tikus tidak menyadari kedatangan Bintang.
"Dari tadi dia seperti itu"Kata Dini memberitahu Bintang.
"Kata mu dia mukulin kepala orang? "tanya Bintang bingung.
"Ya... itu... tikus-tikus itu orangnya, dia lagi kesal dengan mantan pacarnya mangkanya di lampiasin sama tikus-tikus itu, sudah berapa koin yang dia masukin biar bisa main lagi dan lagi".
...@@@@@@...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments