Mamah Bitha kembali ke kamar Oma dirinya masih kesal dengan perlakuan Hana. dan tak bisa menyembunyikan kekesalannya di hadapan Oma.
"Kamu kenapa kesal begitu kelihatannya?"tanya Oma.
"Mah...Mamah itu sudah di tipu mah sama gadis itu"Nada Mamah Bitha kesal.
"Siapa yang nipu siapa Mamah nggak ngerti"Oma bingung.
"Itu gadis yang bernama Hana,dia itu sebenarnya licik Mah"masih kesal.
"Licik gimana,Hana itu memang anak baik,mungkin kamu tidak bicara baik-baik padanya"
"Mamah kenapa Mamah terus membelanya"Mamah Bitha tambah kesal karena Oma Lina membela Hana terus.
Apa iya ya...aku tadi terlalu kejam berbicara dengan anak itu hingga dia seperti itu.
Mamah Bitha mencoba intropeksi dirinya.
...***...
Hari ini Hana sendirian di rumah sakit semua teman-temannya telah memberi pesan padanya tadi pagi kalau mereka tidak bisa datang hari ini karena sedang sibuk dengan pekerjaan masing-masing,begitu pun Bintang ia juga mengabari kalau hari ini dia tidak bisa datang karena harus latihan lebih ekstra.
Hana pun memahami itu semua,jenuh yang ia rasakan sendirian di dalam ruangan karena sejak tadi pagi hiburannya hanya menonton tv saja,dan sore ini dia mencoba menghibur dirinya yang sudah di lepas dari jarum impusan dengan cara menyetel musik di ponselnya,dia menyetel musik dangdut koplo musik dengan ketukan gendang yang menurutnya asik untuk didengar hingga ia pun terpancing untuk berjoget dan menggoyangkan kepalanya.
Dirinya tak sadar saat tengah asik berjoget dengan gaya seperti anak kecil yang jingkrak-jingkrak dan mengoyangkan kepalanya ke kanan dan ke kiri sedang di perhatikan oleh Bintang yang tidak sengaja melihatnya ketika ingin masuk ke kamarnya,Bintang tersenyum melihat aksi Hana yang lucu.
Kali ini Bintang membawakan buah tangan untuk Hana,Clara yang tak sengaja melewati ruangan Hana melihat Bintang yang tersenyum di depan ruangan Hana dengan membawa buket ,entah kenapa dadanya terasa sakit sekali melihat hal tersebut,Clara langsung mempercepat jalannya kearah parkiran karena jam prakteknya sudah selesai.
Clara menekan remot mobilnya untuk segera masuk kedalam mobilnya,dia jalan tanpa memperhatikan sekitarnya yang akhirnya dia menabrak lengan seorang pria.Clara sempat meminta maaf pada pria yang di tabraknya tanpa melihat wajah pria tersebut dan terus berjalan menuju mobilnya.
Pria yang di tabrak Clara melihat Clara meneteskan air mata mengejarnya dan meraih tangannya.Clara yang terkejut karena ada seseorang yang tiba-tiba memegang tangannya,dilihatnya orang tersebut ternyata adalah Lucky.
"Kenapa menangis?"tanya Lucky sedikit khawatir.
"Bukan urusan mu"Clara ketus dan ingin melepaskan tangannya dari Lucky tapi Lucky tidak melepaskannya Clara berusaha berontak untuk melepaskan tangannya dari Lucky.tapi Lucky malah semakin kencang memegang tangannya.
Entah apa yang ada difikiran Lucky hingga ia bisa begitu simpati dengan wanita sombong ini.karena Clara terus memberontak untuk melepaskan tangannya Lucky pun akhirnya menarik tangan Clara dan Clara akhirnya ada di pelukan Lucky,saat Lucky memeluknya tangis Clara akhirnya pecah.Lucky yang melihat Clara menangis dipelukannya membelai rambutnya yang indah dengan lembut.
"Menangislah bila ingin menangis"saat membelai rambut Clara.
Clara menangis sesegukan Lucky pun merangkulnya dan membawanya kedalam mobilnya,dan ia pun melajukan mobilnya keluar dari parkiran rumah sakit,entah ia akan membawa Clara kemana dia pun tak tahu,dibiarkannya Clara menangis hingga ia puas menangis.Mobil Lucky akhirnya berhenti di tepi danau.
"Kenapa...kenapa dia tidak pernah tersenyum seperti itu pada ku kenapa"Clara mulai berbicara dengan nada suara yang serak.
"Senyumnya begitu lebar saat kulihat tadi,dia nampak senang seolah sehabis memenangkan pertandingan,padahal aku mengenalnya sejak kami masih duduk di bangku SD tapi dia tak pernah ingat aku padahal keluarga kami sangat dekat,tapi dia tidak pernah menghiraukan ku bila aku ada di dekatnya"
Siapa yang dia maksud apa itu Bintang?
Tanya Lucky dalam hati.
"Nona cantik...kadang cinta itu memang tidak harus berbalas,dan kadang cinta itu memang menyakitkan,tapi di balik itu semua pasti ada hikmah yang bisa kita petik,mungkin kali ini cinta mu tak berbalas tapi suatu hari tuhan akan mengirim orang lain yang akan lebih mencintai mu lebih dari apa pun"Lucky mencoba menghibur Clara dengan kata-katanya.
"Bila kali ini kau merasa sakitnya mencintai suatu saat nanti tuhan akan membuat mu bahagia karena di cintai oleh orang yang sangat mencintai mu"
Lucky lu ngomong apa sih...kaya lu udah pernah jatuh cinta ajah.tapi gue juga nggak tau kenapa ini mulut bisa ngeluaran kata-kata macam begini.
Mendengar perkataan Lucky Clara menoleh padanya,wajahnya yang sehabis menangis terlihat menggemaskan di mata Lucky.
Ya ampun...habis nangis ajah dia masih cantik.
"Sudah jangan menangis lagi Nona cantik"Lucky lalu merapihkan rambut Clara yang sedikit menghalangi wajahnya.
"Walau habis menangis kamu tetap cantik"
Brushh...wajah Clara memerah saat Lucky memujinya.
"Sekarang mau aku antar kamu kemana,pulang atau kemana?"
"Antar aku pulang saja"kata Clara lembut.
"Oke..."Lucky pun melajukan mobilnya dengan kecepatan standar menuju rumah Clara.
...***...
Bintang mengetuk pintu kamar Hana dan Hana pun akhirnya menghentikan tingkah konyolnya yang berjoget joget sendirian.saat Bintang masuk kedalam kamarnya,Hana sempat terkejut dan sedikit panik dia pun langsung mematikan musik di ponselnya.
"Eh...Bintang hehe katanya kamu nggak bisa datang hari ini"Hana cengengesan.
"Sepertinya keadaan mu semakin membaik"Bintang tersenyum dan kemudian memberikan sebuah buket pada Hana yang belum terlihat depannya.Hana yang melihat Bintang memberinya buket sedikit bingung.
"Apa ini Bi hehe bunga,aku masih hidup Bi kenapa di beri bunga seperti orang yang sudah di kubur?"kata Hana polos.
"Lihat dulu dong baik-baik ini bunga atau bukan"Bintang membalik buket tersebut.
Dan saat Hana melihat isi buket tersebut dia langsung terlihat senang.
"Wah...coklat..."Hana kegirangan"Kamu tahu saja aku sangat suka coklat"Hana langsung mengambil buket coklat itu dari tangan Bintang.
Melihat Hana senang menerima pemberiannya Bintang sangat senang.ternyata usul teman sekamarnya Maxi sangat ampuh.
Semalam Bintang sempat curhat pada Maxi di kamar bagaimana caranya mengambil hati wanita yang di sukai dan bagaimana caranya agar wanita yang kita sukai itu menyadari kalau kita itu menyukai dia,Maxi lalu memberikan sedikit saran pada Bintang kalau kita memberikan sesuatu yang wanita itu suka dan perhatian kita pada wanita tersebut bisa membuat wanita itu menyadari kalau kita mempunyai rasa yang lebih dari sekedar ingin berteman saja.
"Asik...coklat"Hana menepuk tangannya dengan tepukan kecil.
"Kita makan bersama ya Bi..."Hana mengambil sebuah coklat dan memberikannya pada Bintang,dan mereka pun makan coklat bersama.
Bintang berharap ini adalah awal yang baik untuk kedepannya,tapi sebaliknya dengan Hana,dia merasa harus menjauhi Bintang karena permintaan Mamah Bitha tadi.
Maaf Bi...mungkin kita nggak akan bisa seperti ini lagi,aku tidak ingin mengingkari janji ku dengan mamah mu.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments