Clara langsung berlari ke arah Bintang yang sedang menunggu di depan ruang oprasi,Bintang menunggu Hana bersama Dini dan Lucky wajah ketiganya terlihat tegang.
"Bintang..."Clara langsung duduk di sampinya.
Lucky dan Dini hanya melihatnya sekilas,Dini lalu menghampiri Clara ia mau mengucapkan terima kasih karena dengan sigap memanggil ambulans dan polisi secepatnya.
"Nona Clara terima kasih karena anda dengan sigap memanggil polisi dan ambulans"Dini mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan tapi tidak di hiraukan oleh Clara.
Bintang yang melihat itu menegur Clara.
"Hei...Nona teman ku ingin berjabat tangan dengan mu sebagai ucapan terima kasih"Bintang ketus.
Clara akhirnya menjabat tangan Dini karena terpakasa,sebenarnya dia tidak mau berjabat tangan dengan sembarang orang,apa lagi bukan dengan orang yang tidak ia kenal.
"Dasar artis sombong"gumam Bintang.
"Aku bukannya sombong Bintang tapi..."
"Sudah untuk apa kamu disini"Bintang ketus.
Perkataan Bintang membuat Clara kesal.
"Bintang seharusnya kamu berterima kasih sama aku kalau bukan karena aku teman-teman mu yang bergaulnya dengan preman itu tidak tahu nasibnya seperti apa!"Clara kesal.
Bintang melihat sinis ke arah Clara.
"Akan ku beritahu semua ini pada Mamah mu"Clara langsung berdiri dari duduknya.
Sementara Bintang tetap di posisinya.
"Terserah"Bintang tetap sinis pada Clara.
"Bi...sudah Bi...dia benar seharusnya kamu berterima kasih padanya karena dia tadi banyak membantu kita"Dini berusaha melerai pertengkaran mereka berdua.
Dengan berat hati Bintang akhirnya berterima kasih pada Clara.
"Terima kasih"Ucap Bintang tanpa memandang ke arah Clara.
Clara tetap merasa kesal karena Bintang tidak berterima kasih dengan tulus.Ia akhirnya pergi dari hadapan mereka.
Lucky yang melihat Clara pergi dengan rasa kesal akhirnya mengejarnya entah apa yang ada di fikirannya ia ingin mengikuti Calara.Clara yang merasa langkahnya di ikuti Lucky mempercepat langkahnya.
"Nona tunggu"Lucky memanggil Clara hingga langkahnya terhenti.
"Ada apa?"Nada Clara sombong.
Cantik tapi angkuhnya....
Lucky menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Saya mau berterima kasih karena..."
"Ah...sudah lah aku malas mendengarnya"Clara pergi meninggalkan Lucky.
"Nona cantik jangan sombong bagaimana Bintang bisa tertarik pada mu bila kamu sombong seperti itu"
Perkataan Lucky menghentikan langkah Clara.
Lucky mendekatkan wajahnya pada Clara lalu berkata seperti menasehati adiknya.
"Bintang tidak suka gadis cantik yang sombong,kalau kamu menjadi gadis yang ramah Bintang pasti suka"Lucky tersenyum manis dan memainkan mata genitnya.
Clara terpaku saat wajah Lucky mendekat padanya.Lucky yang merasa jurus ampuhnya sudah menaklukan Clara pergi dengan senyuman manisnya.
Lucky kembali ke depan ruang oprasi.sementara Clara akhirnya terbangun dari lamunannya.
"Ih...apa-apan sih orang itu"Clara berusaha membuyarkan bayangan Lucky dari kepalanya dengan cara mengibas-ngibaskan tangannya diatas kepalanya.
...***...
Mama Bitha mempercepat jalannya menuju ke depan ruang oprasi dia tiba langsung di hadapan Bintang.Bintang yang sedang duduk tertunduk melihat kaki seorang wanita memakai sepatu heels hitam berdiri di depannya langsung mengangkat kepalanya.
"Mamah"gumam Bintang saat melihat Mamah Bitha berdiri di hadapannya.
"Kenapa kamu disini ayo ikut Mamah"nada Mamah Bitha ketus.
Pasti artis sombong itu mengadu yang tidak-tidak pada Mamah.
Bintang memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Bintang..."Mamah Bitha menekan kata-katanya.
Dini yang melihat hal itu langsung menghampiri Bintang.
"Bi...ikutlah dengan Mamah mu biar aku dan Lucky yang menunggu oprasi Hana".
"Tapi..."
"Nanti kami kabarin sama kamu bila semuanya sudah selesai"Dini melanjutkan kata-katanya.
Dengan terpaksa Bintang pun ikut dengan Mamahnya ke ruangan Oma. disana sudah ada Clara yang sedang duduk di sofa.Bintang malas melihatnya.
"Jangan berhubungan dengan wanita itu lagi"Mamah Bitha dengan tegas berbicara.
"Wanita mana yang Mamah maksud?"Bintang menahan kesal.
"Wanita yang selalu menganggu kamu itu"Nada Mamah Bitha mulai meninggi.
"Sejak kamu bergaul dengan dia kamu jadi pembangkang tidak mau menuruti omongan orang tua"
"Mah...Hana menolong aku Mah,Hana terluka karena aku,kenapa Mamah melarang aku berteman dengannya?"Bintang mulai berdebat dengan Mamahnya.
"Hana itu baik Mah walau dia memang bukan seperti keluarga yang seperti Mamah harapkan,apa aku tidak boleh mempunyai teman Mah?"Bintang terus protes.
"Bintang..."Mamah membentak Bintang.
Suara Mamah Bitha yang keras membuat jantung Oma terkejut dan Oma merasakan sakit didadanya.Oma memegang dadanya yang kesakitan.Bintang yang melihat hal itu langsung panik.
"Oma..."Bintang panik dan langsung mendekat pada Oma Lina.
Clara langsung menekan tombol pemanggil darurat di kamar,dan tak lama perawat pun datang memeriksa keadaan Oma dan melakukan tindakan.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Kaisar Tampan
Semangat kak. jangan pantang menyerah.
bantu dukung karyaku juga ia.
Simpanan Brondong Tampan
terima kasih
2022-07-08
1