Menjelang makan malam Bintang menjemput Hana dirumahnya, Oma memaksanya menjemput Hana. walau dia malas datang ke rumah Hana di terpaksa menuruti kemauan Omanya. karena kalau ia datang kerumah Hana tetangganya pasti heboh.
Sesampainya di depan rumah Hana. Bintang hanya diam di dalam mobil, dia tak mau menimbulkan kehebohan di lingkungan rumah Hana hingga ia hanya menelpon Hana untuk keluar dari rumahnya.
"Halo... aku sudah di depan rumah mu ni"katanya agak malas.
"HAH... "Hana berteriak hingga Bintang menjauhkan ponselnya dari telinganya.
"Kenapa teriak-teriak sih? " Bintang sewot.
Hana keluar dari dalam rumahnya untuk memastikan apa yang di dengarnya. Hana melambaikan tangannya mengisyaratkan Bintang untuk menunggunya,Bintang pun segera mematikan telponnya. tak lama Hana keluar sambil membawa tas raket milik Bintang yang tertinggal tadi siang di tempat latihan.
Bintang yang melihat itu langsung membuka matanya dan menpuk dahinya.
"Astagga aku lupa tadi" Bintang bergumam sendiri.
Hana hanya tinggal sendirian kedua orang tuanya tinggal di kota lain, Hana meniti usaha bersama temannya dan merantau di kota yang sekarang ini.
Hana membuka pintu mobil bagian belakang untuk menaruh tas milik Bintang. Kemudian menutupnya kembali dan berpindah ke pintu mobil bagian depan yang ia buka dan ia pun duduk di samping kemudi Bintang.
"Kamu datang sekalian mau ambil tas kan? "tanya Hana polos.
Bintang agak ragu menjawab, tapi lebih baik ia mengiyakan saja biar cepat beres. Hana pun memasang sabuk pengaman dan Bintang pun langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan standar.
Di tengah perjalanan Bintang agak sedikit ragu untuk menanyakan hal yang tadi siang di bicarakan Omanya.
"Han... kamu dengar ngga yang Oma bicarakan tadi siang" tanyanya sedikit kikuk. tapi tetap konsentarsi mengemudi.
"Dengar" jawab Hana singkat dan polos.
Tiba-tiba Bintang langsung menginjak remnya. Ia terkejut mendengar jawaban Hana. Hana bingung kenapa Bintang menghentikan mobilnya.
"Bi... kenapa berhenti kitakan belum sampai"
"Sebentar aku ingin bicara"Bintang sendiri bingung akan bicara apa dengan sahabatnya ini.
"Han.. "saat Bintang bicara Hana hanya memandangnya polos dan itu membuat Bintang semakin keki untuk berbicara dengannya.
"Kamu kenapa sih? "Hana bingung.
"Ah... sudah lah kita jalan saja nanti Oma nunggu" Bintang pun memilih melanjutkan perjalanan dari pada melanjutkan pembicaraan.
Karena Bintang berfikir mungkin saja tadi siang itu Omanya hanya bergurau karena baru sadar dari pingsan. Dan Hana pun mungkin akan beranggapan sama. Dan ia tahu alasan Hana akan datang kerumahnya malam ini ya karena Hana ingin mengembalikan tas raketnya.
Mobil yang di kendarai Bintang pun sampai di halaman rumahnya. Oma Lina yang mengetahui itu langsung terlihat senang.Oma Lina pun langsung keluar dari kamarnya di temani Opa Jaya. ketika Bintang dan Hana masuk kedalam rumah Oma Lina langsung menghampiri Bintang dan Hana, Oma tersenyum gembira melihat mereka berdua.
Hana yang melihat Oma dan Opa langsung menyalami tangan keduanya.
"Lihat Opa mereka serasi bukan? "tanya Oma pada Opa sambil tersenyum. Sedangkan Bintang dan Hana bingung dan mereka hanya saling pandang.
"ayo Hana kita langsung ke ruang makan"ajak Opa Jaya. yang langsung berjalan dengan. Oma Lina kemeja makan.
Saat di meja makan ternyata semua hidangan sudah tersaji di meja, bermacam lauk dan sayuran juga buah-buahan tersedia di atas meja. Oma dan Opa sudah duduk berdampingan Hana bingung ingin duduk dimana karena disana ada 6 kursi berhadapan, Bintang memilih duduk di hadapan Omanya, melihat Hana yang kebingungan Oma langsung menyuruh Bintang menarikan kursi disampingnya untuk Hana.
Bintang pun menurutinya dan Hana pun duduk bersampingan dengan Bintang. sementara ka Akam karena datang belakangan dia pun memilih duduk di kursi disamping Opa dan Omanya.
Makam malam pun akhirnya di nikmati. semua hening tidak ada yang bicara,tapi tiba-tiba Oma Lina membahas pembicaraan yang tadi siang.
"Bagaimana Bintang? "Oma mulai bicara Bintang masih menyuap sendok dan memasukannya kemulutnya.
"Kalian menikah saja"Oma melanjutkan.
Bintang langsung tersedak dan langsung mengambil air yang ada disamping piringnya.
"Kamu baik-baik saja Bintang? "tanya Oma dan Opanya.
Bintang hanya mengangguk walau masih batuk-batuk.
"Itu ngga mungkin Oma"tiba-tiba Hana bicara.
"Kanapa? "Oma nampak kecewa.
Melihat itu Bintang langsung menendang kaki Hana, tapi Hana tidak mengerti.
"Iya Oma sedang kami dikirkan"Bintang langsung menyela tapi Hana masih bingung.
"Kenapa kita harus menikah? " Hana malah berbicara lagi dan langsung di bekap mulutnya oleh Bintang.
Oma dan Opa melihatnya bingung.
"Ayo ikut aku sebentar"bisik Bintang di telinga Hana.
"Oma Opa kami selesai duluan, ada yang ingin kami bicarakan"Bintang pamit lebih dulu dan membawa Hana bersamanya.
Oma yang melihat Bintang menggandeng tangan Hana terlihat sangat senang. Ka Akam yang melihat raut kegembiraan di wajah Omanya sedikit lebih lega.
Bintang menarik tangan Hana hingga mereka sampai di taman belakang rumah, Bintang memintanya duduk di bangku taman yang hanya cukup untuk dua orang dewasa.
"Duduklah disini"Bintang meminta Hana duduk di sampingnnya. Hana yang masih bingung hanya menuruti Bintang ia pun duduk di samping Bintang.
"Ada apa sih Bi... kok dari tadi siang aku dengernya aneh-aneh dari Oma mu? "Hana mulai bicara.
Bintang mualai menjelaskan pada Hana.
"Bukannya tadi siang aku sudah cerita sama kamu didepan coach Yoga kalau Oma meminta aku cepat-cepat menikah"
Hana hanya mengangguk.
"Aku sendiri pun bingung Oma meminta aku menikah, sedangkan aku pacar saja tidak punya siapa coba yang mau aku ajak nikah"Bintang berdiri dari duduknya.
"Bukannya kamu dan artis clara itu pacaran? "Hana mulai bicara lagi"kamu sama dia saja nikahnya"Hana mulai ngawur.
"Oma ngga setuju kalau aku sama artis"Bintang sewot"lagi pula dia bukan pacar aku, aku ngga suka apa lagi cinta sama dia"
"Tapi kok dia bicara di berita katanya pacaran sama kamu" kata Hana polos.
"Maka dari itu Oma kepikiran dan pingsan tadi siang" Bintang sewot.
"Kamu jelasin saja sama oma baik-baik Bi... "
"Nggak segampang itu Han... Oma sudah suka sama kamu"
"Terus maksud kamu kita harus nikah beneran gitu? "Hana tak percaya.
Bintang pun diam dia pun bingung harus berkata apa.
"Nggak... nggak Bi... kita nggak bisa nikah"Hana mulai bicara lagi "bilang dan jelasin sama Oma kamu kalau aku sudah punya pacar dan nggak akan nikah sama kamu "
Bintang dan Hana tidak menyadari kalau perkataan Hana yang barusan tidak sengaja didengar Oma Lina, dan Oma Lina yang mendengar pernyataan Hana kalau dia punya pacar membuatnya syok lagi, dan Oma pun jatuh pingsan lagi. Ka Akam yang melihat itu langsung berteriak. Hingga membuat Hana dan Bintang langsung menoleh kearah suara teriakan Ka Akam.
"OMA.... "teriak Ka Akam"Bintang tolong bantu angkat Oma ke kamar" teriaknya lagi.
Melihat itu Bintang langsung berlari ke arah kakanya dan segera menggendong Omanya sampai kedalam kamarnya. Hana yang melihat itu langsung berlari dan mengikuti Bintang dan Ka Akam ke kamar Oma.
Ka Akam langsung segera memeriksa Omanya.
"Denyut jantung Oma lemah sekali"Ka Akam sedikit panik dan semua orang yang ada dikamar itu pun ikut panik. "Aku akan memanggil ambulans kita bawa Oma kerumah sakit" Akam pun langsung menelpon rumah sakit tempatnya bekerja untuk segera datang kerumahnya.
terlihat wajah kesedihan dan ke khawatiran di wajah Bintang
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Roni Roy
skm knl kk
2022-07-21
2