Bab 10 Perdebatan

Pagi itu Hana baru membuka pintu rumahnya,ia berencana hari ini ingin ke kantin gor untuk melihat barang-barang apa saja yang sudah habis walau dia belum bisa berjualan untuk beberapa hari ini,tapi ia ingin melengkapi barang dagangannya.

Saat di bukanya pintu rumahnya Lucky sudah ada di balik pintu.

"Hai..."kata Lucky sambil melambaikan tangannya dan tersenyum.

Hana melihatnya malas.

"Mau kemana pagi-pagi?"tanya Lucky.

"Mau ada perlu lah"Hana sebenarnya malas meladeni temannya yang satu ini.

"Gue ikut ya?"

"Gue mau ke kantin gor bulutangkis mau lihat stok barang yang habis,lu yakin mau ikut?"tanya Hana.

"Ya...gue ikut kayanya gue bisa cari inspirasi disana"Lucky seolah menemukan ide untuk tulisannya.

"Ya udah ayo..."Hana mengajaknya berjalan.

"Kok jalan gue bawa mobil kita naik mobil gue ajah"kata Lucky yang menghentikan langkah Hana.

Dan Hana pun mengikuti Lucky menaiki mobilnya.

Lucky mempunyai ide untuk menulis sebuah karya yang bertemakan bulutangkis,menceritakan seorang atlet yang tidak mudah untuk mencapai cita-cita dan juga cinta,oleh karena itu dia butuh survei dan sedikit mengetahui bagaimana sepak terjang seorang atlet.

"Oia...temen lu si Bintang itu bukannya atlet bulutangkis juga?"tanya Lucky.

"Iya...lu mau wawancara dia?"tanya Hana santai.

"Boleh kita nanti ngobrol-ngobrol gitu"

"Nggak tau juga dia mau apa nggak"Hana terlihat malas.

"Ya coba lu telpon dia"

Dengan malas Hana pun menuruti kemauan Lucky,ia menelpon Bintang Hana fikir Bintang masih di rumah sakit menunggu Omanya Hana tidak tahu kalau Bintang sudah kembali ke asrama atlet.

Tuuutttt...tuuuttt

Ponsel Bintang berdering saat ia sedang siap-siap ingin keluar kamar menuju tempat latihannya.Dilihatnya layar ponsel tersebut tertera nama Hana.Matanya langsung berbinar senang melihat nama yang tertera di layar ponselnya tak perlu ragu dan menunggu lama ia pun segera menangkat telpon tersebut.

"Ya...Hana ada apa?"tanya Bintang di telpon.

"Kamu masih di rumah sakit Bi?"tanya Hana.

"Nggak aku semalam balik ke asrama,ada Mama ku yang menunggu Oma di rumah sakit"

"Ada apa memangnya?"lanjut Bintang.

"Ini ada teman ku ingin wawancara kamu,kira-kira kamu mau nggak?"Hana berbicara sambil melihat ke arah Lucky yang sedang menunggu jawaban dari Bintang.

"Kamu punya teman wartawan?"tanya Bintang penasaran.

"Hehehe"Hana tertawa kecil.

Hana tahu kalau Bintang pasti tidak percaya kalau dirinya mempunyai teman seorang wartawan.

Hana pun menggaruk-garuk dahinya yang tidak gatal.

"Kamu nggak percaya ya kalau aku punya teman wartawan?"sambung Hana di sela tawanya.

"Bukan begitu aku hanya baru dengar saja"

"Aku serius Bi...kamu mau nggak di wawancarai teman ku?"tanya Hana serius.

"Baiklah nanti setelah selesai latihan ajaklah teman mu kesini".

"Jadi kamu mau?"tanya Hana senang.

"Ya..."Bintang tersenyum di telpon.

"Terima kasih Bi..."Hana terdengar senang.

Telpon pun mereka akhiri.

Lucky yang mendengar pembicaraan mereka pun ikut bersorak kegirangan.

Sementara Bintang tersenyum setelah mendapatkan telpon dari Hana,semangatnya bertambah berkali-kali lipat untuk melaksanakan latihan.Karena dia sempat berfikir kalau Hana marah dengannya karena kejadian semalam.

...***...

dr.Akam masuk kedalam kamar Oma Lina,Oma yang melihat Akam datang sendirian bertanya,kemana Bintang kenapa Bintang tidak datang bersamanya, dr. Akam pun menjelaskan kalau Bintang saat ini sedang di asrama atlet Bintang ingin fokus latihan karena minggu depan sudah mulai ada turnamen antar negara. Oma Lina pun memakluminya.

Mama Bitha sempat menayakan perihal hubungan Bintang dengan Hana pada Akam.Mama Bitha tidak setuju bila Bintang harus menjalin hubungan dengan Hana.

"Kenapa Mah?"tanya dr. Akam.

"Kenapa Mamah tidak setuju bila Bintang dengan Hana,Hana wanita baik Oma pun suka dengannya sebelum Clara datang kemarin"Akam mencoba membujuk Mamahnya.

"Bintang lebih pantas dengan Clara Akam"Nada Mama Bitha terdengar tegas.

"Tapi apa Bintang bisa bahagia bersama Clara?"dr. Akam mencoba memberi penjelasan pada Mamahnya.

"Pasti dia bahagia,punya istri cantik pintar dan bermartabat"

"Mah apa Mamah tidak lihat semalam Bintang terlihat tidak suka dengan ini semua,tolong Mah jangan paksa Bintang untuk menerima perjodohan ini,biarkan dia memilih pilihan hatinya sendiri" dr. Akam mulai meninggikan suaranya.

"Tidak...Mamah tidak akan merestui bila Bintang memilih wanita biasa itu"Mamah Bitha menekan setiap kata-katanya.

"Sudah...sudah biar semua ini Bintang saja yang memutuskan dia akan lebih memilih Hana atau Nadia"Oma menyela pembicaraan mereka.

Akh...Oma...semalam saja Oma seperti menyetujui Bintang dengan Clara,kemarinnya setuju dengan Hana,gerrrrrr apa sebenarnya yang ada di fikiran dan di inginkan Oma.

dr.Akam pun akhirnya memilih pergi dari kamar Oma menghindari perdebatan dengan Mamahnya.

Saat dr. Akam membuka pintu untuk keluar ternyata dibalik pintu ada Clara,dr. Akam pun hanya menganggukan kepalanya kemudian ia pergi keruangannya.

Clara memiringkan kepalanya saat melihat dr. Akam dan berkata dalam hatinya sambil tersenyum licik.

Ternyata anda tidak setuju bila adik anda bersama saya,kita lihat sampai dimana anda akan mendukung adik anda.

...***...

Mobil Lucky pun tiba di parkiran gor bulutangkis,Hana dan Lucky pun keluar dari dalam mobil,mereka langsung menuju kedalam gor lapangan,Hana pamit sebentar untuk ke kantin setelah mengantar Lucky ke lapangan,Lucky pun menunggu Hana di sisi lapangan.

Bintang yang melihat kedatangan mereka berdua,sempat tidak fokus.

Apa teman wartawan Hana itu Lucky?

Bintang berkata dalam hatinya saat melihat kedatangan mereka berdua.

Saat Hana di kantin ternyata Dini sudah sampai lebih dulu darinya.

"Kamu sudah lama sampai?"tanya Hana saat melihat Dini sudah berada di kantin.

"Nggak aku juga baru sampai kok".

Hana langsung menarik tangan Dini mengajaknya kedalam lapangan,Hana memberitahu kalau ada Lucky disana,dia ingin mewawancarai Bintang.ketika Hana dan Dini tiba di lapangan ternyata Bintang sedang berbicara dengan Lucky.

"Sudah istirahat kah?"tanya Hana saat menghampiri mereka berdua.

Bintang hanya mengangguk.

Lucky yang melihat Dini bersama Hana langsung menegurnya.

"Halo...pacar ku yang cantik sudah lama nggak ketemu"

Dini risih mendengar Lucky bicara omong kosong.Sementara Bintang terlihat bingung dengan tingkah Lucky.Hana yang melihat kebingungan di wajah Bintang langsung menjelaskan.

"Hehe Bi...jangan bingung Lucky memang begitu orangnya suka asal bicara sama perempuan,jangan kan sama aku dan Dini sama curut di bedakin juga di rayu"

Mendengar ucapan Hana Bintang tambah bingung.

"Eits...tenang aja bro nggak usah ilfeel"kata Lucky saat melihat keraguan di wajah Bintang.

Apa benar dia ini wartawan,tingkahnya sungguh konyol.

Ucap Bintang dalam Hati.

...***...

Episodes
1 Bab 1 Permintaan Oma
2 Bab 2 Makan Malam
3 Bab 3 Permintaan Oma bag 2
4 Bab 4 Putus
5 Bab 5 Di Pasar Malam
6 Bab 6 Di Pasar Malam bag 2
7 Bab 7 Gantar dan Hachi
8 Bab 8 Indentitas Hana Yang Lain
9 Bab 9 Kembali ke asrama
10 Bab 10 Perdebatan
11 Bab 11 Penyerangan
12 Bab 12 Penyerangan bag 2
13 Bab 13 Nona Cantik
14 Bab 14 Perkenalan
15 Bab 15 Oleh-oleh
16 Bab 16 Kenangan
17 Bab 17 Ancaman
18 Bab 18 Senyum Bintang Tangis Clara
19 Bab 19 Bye Cantik
20 Bab 20 Juragan
21 Bab 21 Obrolan Sore
22 Bab 22 Pertemuan Keluarga
23 Bab 23 Cemburu
24 Bab 24 Aku Datang Untuk Menemui Mu
25 Bab 25 Aku Bahagia Bila Disampingnya
26 Bab 26 Curhatan Lucky
27 Bab 27 Virus Cinta
28 Bab 28 Dilema Hati
29 Bab 29 Sam dan Dini
30 Bab 30 Di arena
31 Bab 31 Aslan
32 Bab 32 Bintang Sakit
33 Bab 33 Merawat Bintang
34 Bab 34 Seorang Malaikat
35 Bab 35 Bisikan Malam
36 Bab 36 Jadilah Istri ku
37 Bab 37 Obrolan Lucky dan Bintang
38 Bab 38 Kemarahan Hana
39 Bab 39 Skenario
40 Bab 40 Hana Pulang
41 Bab 41 Minta Ijin
42 Bab 42 Owner
43 Bab 43 Seminar
44 Bab 44 Pertemuan Tak Terduga
45 Bab 45 Ayah Dan Bintang
46 Bab 46 Calon Istri Ku
47 Bab 47 Semangat Hana
48 Bab 48 Rival
49 Bab 49 Kecelakaan
50 Bab 50 Kecelakaan part 2
51 Bab 51 Mutiara Dasar Laut
52 Bab 52 Pernikahan
53 Bab 53 Kedatangan Ibu
54 Bab 54 Tamu tak di undang
55 Bab 55 Ide Melamar
56 Bab 56 Tragedi
57 Bab 57 Masa sekolah
58 Bab 58 Lamunan Oma
59 Bab 59 Jendela Kamar
60 Bab 60 Jalan-jalan
61 Bab 61 Jalan-jalan part 2
62 Bab 62 Kram
63 Bab 63 Lamaran
64 bab 64 Saksi cinta
65 Bab 65 Pembicaraan di telpon
66 Bab 66 Trauma
67 Bab 67 Kembaran
68 Bab 68 Layang-layang
69 Bab 69 Sunset
70 Bab 70 Hasil Terapi
71 Bab 71 Pertengkaran
72 Bab 72 Pulang
73 Bab 73 Cinta Gila
74 Bab 74 Lagu Persembahan
75 Bab 75 French angelfish
76 Bab 76 Madu Penyubur
77 Bab 77 Kerumah Ibu
78 Bab 78 solusi
79 Bab 79 Dipingit
80 Bab 80 Pohon Cinta
81 Bab 81 Gelas pecah
82 Bab 82 Inspirasi ku
83 Bab 83 Little angle
84 Bab 84 Penculikan
85 Bab 85 Trauma
86 Bab 86 Minum obat
87 Bab 87 Gila karena mu
88 Bab 88 Cinta tak berbalas
89 Bab 89 Lucas dan Nina
90 Bab 90 Lucas dan Nina part 2
91 Bab 91 Pengunduran Diri
92 Bab 92 Persidangan
93 Bab 93 Pembatalan
94 Bab 94 Rahasia dibawah Pohon
95 Bab 95 H B
96 Bab 96 Ukiran Pohon
97 Bab 97 curahan hati Nina
98 Bab 98 Interview
99 Bab 99 Rencana Yang Gagal
100 Bab 100 Pertengkaran di rumah
101 Bab 101 Bidadari Surga
102 Bab 102 Kemenangan
103 Bab 103 Pengumuman
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1 Permintaan Oma
2
Bab 2 Makan Malam
3
Bab 3 Permintaan Oma bag 2
4
Bab 4 Putus
5
Bab 5 Di Pasar Malam
6
Bab 6 Di Pasar Malam bag 2
7
Bab 7 Gantar dan Hachi
8
Bab 8 Indentitas Hana Yang Lain
9
Bab 9 Kembali ke asrama
10
Bab 10 Perdebatan
11
Bab 11 Penyerangan
12
Bab 12 Penyerangan bag 2
13
Bab 13 Nona Cantik
14
Bab 14 Perkenalan
15
Bab 15 Oleh-oleh
16
Bab 16 Kenangan
17
Bab 17 Ancaman
18
Bab 18 Senyum Bintang Tangis Clara
19
Bab 19 Bye Cantik
20
Bab 20 Juragan
21
Bab 21 Obrolan Sore
22
Bab 22 Pertemuan Keluarga
23
Bab 23 Cemburu
24
Bab 24 Aku Datang Untuk Menemui Mu
25
Bab 25 Aku Bahagia Bila Disampingnya
26
Bab 26 Curhatan Lucky
27
Bab 27 Virus Cinta
28
Bab 28 Dilema Hati
29
Bab 29 Sam dan Dini
30
Bab 30 Di arena
31
Bab 31 Aslan
32
Bab 32 Bintang Sakit
33
Bab 33 Merawat Bintang
34
Bab 34 Seorang Malaikat
35
Bab 35 Bisikan Malam
36
Bab 36 Jadilah Istri ku
37
Bab 37 Obrolan Lucky dan Bintang
38
Bab 38 Kemarahan Hana
39
Bab 39 Skenario
40
Bab 40 Hana Pulang
41
Bab 41 Minta Ijin
42
Bab 42 Owner
43
Bab 43 Seminar
44
Bab 44 Pertemuan Tak Terduga
45
Bab 45 Ayah Dan Bintang
46
Bab 46 Calon Istri Ku
47
Bab 47 Semangat Hana
48
Bab 48 Rival
49
Bab 49 Kecelakaan
50
Bab 50 Kecelakaan part 2
51
Bab 51 Mutiara Dasar Laut
52
Bab 52 Pernikahan
53
Bab 53 Kedatangan Ibu
54
Bab 54 Tamu tak di undang
55
Bab 55 Ide Melamar
56
Bab 56 Tragedi
57
Bab 57 Masa sekolah
58
Bab 58 Lamunan Oma
59
Bab 59 Jendela Kamar
60
Bab 60 Jalan-jalan
61
Bab 61 Jalan-jalan part 2
62
Bab 62 Kram
63
Bab 63 Lamaran
64
bab 64 Saksi cinta
65
Bab 65 Pembicaraan di telpon
66
Bab 66 Trauma
67
Bab 67 Kembaran
68
Bab 68 Layang-layang
69
Bab 69 Sunset
70
Bab 70 Hasil Terapi
71
Bab 71 Pertengkaran
72
Bab 72 Pulang
73
Bab 73 Cinta Gila
74
Bab 74 Lagu Persembahan
75
Bab 75 French angelfish
76
Bab 76 Madu Penyubur
77
Bab 77 Kerumah Ibu
78
Bab 78 solusi
79
Bab 79 Dipingit
80
Bab 80 Pohon Cinta
81
Bab 81 Gelas pecah
82
Bab 82 Inspirasi ku
83
Bab 83 Little angle
84
Bab 84 Penculikan
85
Bab 85 Trauma
86
Bab 86 Minum obat
87
Bab 87 Gila karena mu
88
Bab 88 Cinta tak berbalas
89
Bab 89 Lucas dan Nina
90
Bab 90 Lucas dan Nina part 2
91
Bab 91 Pengunduran Diri
92
Bab 92 Persidangan
93
Bab 93 Pembatalan
94
Bab 94 Rahasia dibawah Pohon
95
Bab 95 H B
96
Bab 96 Ukiran Pohon
97
Bab 97 curahan hati Nina
98
Bab 98 Interview
99
Bab 99 Rencana Yang Gagal
100
Bab 100 Pertengkaran di rumah
101
Bab 101 Bidadari Surga
102
Bab 102 Kemenangan
103
Bab 103 Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!