Bab 16 Kenangan

Lucky yang melihat Clara pergi langsung pergi menyusulnya,Bintang terlihat bingung melihat hal tersebut.Bintang melihat kearah Hana yang sepertinya mengetahui sesuatu hal,tapi Hana mencoba mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Duh...gawat Lucky Lucky kayanya Bintang curiga nih.

"Kamu nyembunyiin sesuatu ya Han?"tanya Bintang.

"Nggak ko Bi..."Hana mengelak.

"Bohong"Bintang terus mencecar Hana.

"Aduh...duh...kepala ku sakit banget"Hana berpura-pura agar Bintang tidak menanyakan hal yang membuatnya sulit memberikan jawaban.

"Han...Hana kamu nggak apa-apa?"Bintang khawatir.

Berhasil...maaf Bi aku bohongin kamu.

"Aku panggilkan dokter ya?"Bintang jadi panik.

Hana pun mengangguk saja sambil memegangi kepalanya.

Gantar kurang ajar gue harus pura-pura sakit begini gara-gara elu....

Bintang pun langsung memanggil dokter,sementara Dini yang berada di ruangan Hana terlihat bingung melihat Hana kesakitan.Perawat pun datang keruangan Hana dan memeriksa kondisi Hana dan langsung memberikan tindakan pada Hana,setelah semuanya selesai perawat pun meninggalkan ruangan Hana.

"Kamu kenapa kok tiba-tiba..."pertanyaan Dini terputus ketika melihat isyarat kedipan mata Hana.

...***...

Ih...dipakai...dipakai...

Clara berjingkrak kegirangan di depan ruang prakteknya,saat sedang berjingkrak-jingkrak Lucky menegurnya dari belakang.

"Hai..."Lucky menyapa Clara

Clara yang terkejut langsung menghentikan tingkah lakunya.

Kok dia ada disini sih...apa dia liat aku tadi jingkrak-jingkrak ya ampun malunya...

Clara menoleh kearah Lucky memasang wajah angkuhnya.

"Ngapain kamu kesini?"Clara ketus.

"Ehm...gue cuma mau bilang terima kasih atas oleh-olehnya"Lucky tersenyum manis kepada Clara.

"Oh..."Clara masih ketus. Dia lalu masuk kedalam ruangannya.

Didalam ruangannya Jantung Clara berdegub nggak karuan.Clara sempat mengintip keluar ruangannya ternyata Lucky sudah pergi dari sana.

...***...

Bintang menanyakan keberadaan orang tua Hana.

"Apa orang tua mu sudah tahu kalau kamu masuk kerumah sakit?"

"Mereka tak perlu tahu,lagi pula mereka tak akan peduli meskipun aku mati sekali pun"terlihat wajah kurang senang.

"Ehm..."Dini berdehem"Bi...sebaiknya jangan membahas itu sekarang oke"Dini mencoba memberi peringatan pada Bintang.

Bintang sebenarnya penasaran tapi melihat ini sepertinya pembahasan yang sangat tidak di sukai,dia akhirnya memilih diam.

Apa yang kau sembunyikan Hana,mengapa aku tidak boleh tahu,aku menganggap mu sahabat ku tapi kau tak pernah bercerita tentang sisi pribadi mu pada ku,mungkin aku memang belum mengenal diri mu yang sebenarnya seperti Dini dan Lucky yang sangat mengenal mu.

Bintang akhirnya pamit kembali ke asrama.Saat ia keluar dari kamar Hana dia melihat Lucky yang akan masuk,Bintang pun menghentikan Lucky dia ingin berbicara dengannya,pergilah mereka berdua ke kantin rumah sakit.mereka mengobrol disana dan Bintang membahas tentang Hana kembali.

"Duh...gimana ya Bi...gue nggak bisa cerita sama lu masalah Hana,kecuali Hana sendiri yang cerita sama lu".

"Luc...aku kenal sama Hana dari kecil tapi kita ya cuma sekedar kenal ajah aku tidak pernah tahu Hana sedalam yang kalian tahu".

"Terus apa yang buat lu penasaran sama kehidupan Hana,lu suka sama dia,lu cinta sama kawan gue?"pertanyaan Lucky membuat Bintang terpojok.

"Apa yang membuat lu bisa jatuh cinta sama kawan gue sementara lu sendiri belum bena-benar kenal dia"Lucky menekan kata-kata terakhirnya.

"Kok diem nggak bisa jawab"Lucky mengangkat dagunya sendiri.

"Berarti gue bener lu cinta sama Hana"Kata Lucky setengah berbisik dan menjentikan jarinya.

"Gue sih dukung ajah kalau lu beneran cinta sama dia,tapi maaf gue nggak bisa cerita tentang kehidupan Hana yang belum lu tahu,biar suatu saat nanti Hana cerita sendiri sama lu biar waktu yang akan menjawab semua pertanyaan lu"Lucky pun berdiri dari duduknya.

"Lebih baik lu sekarang fokus latihan biar turnamen minggu depan lu dapat bisa juara"Lucky pun pergi meninggalkan Bintang sendirian di kantin.

...***...

Bintang akhirnya mengingat masa pertama kali bertemu dan mengenal Hana.Saat itu dirinya masih duduk di bangku kelas 5 SD perkenalan pertama mereka terjadi secara tidak sengaja waktu itu Bintang sedang melewati lapangan tempat bermain anak-anak seusianya,tanpa sengaja Bintang melihat Hana sedang bermain layang-layang dengan teman-temannya yang rata-rata laki-laki dan tak sengaja Bintang terjerat benang layangan hingga terjatuh.

"Ya...ampun...kamu nggak apa-apa?"tanya Hana ketika melihat Bintang yang terjatuh karena kakinya terjerat benang layang-layang.

Kaki Bintang terluka karena Benang layangan yang tajam.Hana menolongnya dan mengantarnya pulang.

"Rumah mu dimana?aku nggak pernah melihat kamu apa kamu anak baru di lingkungan ini?"

"Aku memang tidak tinggal disini aku hanya lewat disini"

"Kamu tinggal dimana?"

"Didaerah perumahan disana"

"Oh...daerah yang rumahnya besar-besar itu ya?kamu anak orang kaya ya?nanti jangan bilang orang tua mu ya kamu terluka karena kena benang layangan milik ku"

"Kenapa kamu takut?"

"Iya aku takut nanti orang tua mu minta biaya berobat kamu aku nggak punya uang banyak untuk kamu berobat,hanya ada uang segini di kantong ku"Hana menunjukan beberapa uang koin dari kantungnya.

"Tidak usah kamu simpan saja uang mu,aku nggak akan bilang sama orang tua ku karena ini hanya luka kecil,terima kasih sudah mau mengantar ku pulang"

"Tapi ini belum sampai rumah mu"

"Tidak apa-apa aku bisa jalan sendiri"

"Baiklah kalau begitu siapa nama mu?"tanya Hana.

"Nama ku Bintang"

"Aku Hana aku selalu bermain di lapangan itu bersama teman-teman ku,lain kali bermain lah bersama kami"

"Aku tidak bisa bermain,sudah ya"Bintang pun pergi dari pandangan Hana.

Dua tahun kemudian saat ada hari olahraga tingkat kabupaten antar sekolah,Hana pergi untuk mendukung teman-temannya yang ikut serta bertanding di beberapa cabang olah raga.

Ketika Hana sedang berlari sambil membawa air mineral yang ia beli di sebuah stand dirinya ada yang memanggil.

"Hana..."

Hana pun menoleh ke arah suara panggilan tersebut,Hana mencoba mengenali siapa yang memanggilnya tersebut.

"Kamu Hana kan?ini aku Bintang kamu lupa ya?"

Hana mencoba mengingat dan dia akhirnya ingat.

"Oh...iya kamu yang waktu itu terkena benang layangan ku"

Bintang pun tersenyum karena Hana mengingatnya.

"Kamu dari sekolah mana?"

"Aku mewakili klub bulutangkis tingkat junior bukan mewakili sekolah"

"Oh...kamu dari klub bulutangkis berarti pertandingannya disebelah sana ya?"Hana menunjuk gor bulutangkis.

"Teman-teman sekolah ku dari klub basket bertanding di gor sini,nanti aku mau lihat pertandingan mu setelah aku mengantar minuman ini untuk teman-teman ku"

"Benar kah?"Bintang terlihat senang mendengarnya.

"Ya nanti aku ajak teman-teman ku yang lain untuk mendukung mu"

"Aku pergi dulu ya teman-teman ku pasti menunggu minumannya"Hana berlari ke arah lapangan basket dan Bintang pun berjalan menuju lapangan bukutangkis.

Setelah pertemuan masa SMP itu Bintang dan Hana tak pernah bertemu lagi,karena Bintang terus berlatih dan bertanding untuk menjadi atlet profesional.

Hingga 5 tahun yang lalu saat ada pertandingan bulutangkis Bintang muncul di layar kaca mewakili negara,saat itu masih babak semifinal Hana melihatnya di layar kaca dan mendukungnya hingga akhirnya saat babak final Hana pergi menonton live pertandingan Bintang di gor besar.saat itu dia mengajak Dini untuk ikut mendukung Bintang.

Waktu itu Bintang berhasil meraih emas dan saat pertemuan fans Hana dan Dini pun ikut mengantri untuk bisa berfoto dan bertemu Bintang secara langsung,Hana dan Dini mendapatkan urutan terakhir.

Saat Hana mendapat giliran untuk bertemu Bintang,Bintang sempat melihatnya agak lama,Bintang memperhatikannya seperti mengenal Hana.

Saat Hana meminta tanda tangan di punggung bajunya Bintang bertanya namanya.

"Untuk siapa?"tanya Bintang saat ingin menandatangani baju Hana.

"Hana"

Dan Bintang langsung membalik badan Hana.

"Ya...kamu Hana ,aku ingat sekarang pantas aku merasa seperti pernah melihat mu sebelumnya"

"Eh...iya"Hana jadi grogi sendiri.

Dan akhirnya Hana pun bukan mendapatkan tanda tangan di bajunya tapi Bintang memberikan bajunya yang di pakai bertanding tadi dan Hana dapat berfoto bersama Bintang.

Hana akhirnya mengidolakan Bintang dan entah apa itu takdir atau memang jodoh saat Hana mencari tempat untuk berjulan Hana bisa mendapatkan tempat di kantin di gor tempat pelatihan para atlet bukutangkis hingga itu membuat Hana dan Bintang sering bertemu dan mereka akhirnya bersahabat hingga Hana mengenal Oma dan Opanya Bintang karena mereka sering menemui Bintang di asrama dan Bintang sempat mengenalkan Hana sebagai temannya pada Oma dan Opanya.

Bintang tertawa sendiri mengingat rentetan kejadian pertemuannya dengan Hana.

Kenangan itu...tak pernah aku lupa.

...***...

Episodes
1 Bab 1 Permintaan Oma
2 Bab 2 Makan Malam
3 Bab 3 Permintaan Oma bag 2
4 Bab 4 Putus
5 Bab 5 Di Pasar Malam
6 Bab 6 Di Pasar Malam bag 2
7 Bab 7 Gantar dan Hachi
8 Bab 8 Indentitas Hana Yang Lain
9 Bab 9 Kembali ke asrama
10 Bab 10 Perdebatan
11 Bab 11 Penyerangan
12 Bab 12 Penyerangan bag 2
13 Bab 13 Nona Cantik
14 Bab 14 Perkenalan
15 Bab 15 Oleh-oleh
16 Bab 16 Kenangan
17 Bab 17 Ancaman
18 Bab 18 Senyum Bintang Tangis Clara
19 Bab 19 Bye Cantik
20 Bab 20 Juragan
21 Bab 21 Obrolan Sore
22 Bab 22 Pertemuan Keluarga
23 Bab 23 Cemburu
24 Bab 24 Aku Datang Untuk Menemui Mu
25 Bab 25 Aku Bahagia Bila Disampingnya
26 Bab 26 Curhatan Lucky
27 Bab 27 Virus Cinta
28 Bab 28 Dilema Hati
29 Bab 29 Sam dan Dini
30 Bab 30 Di arena
31 Bab 31 Aslan
32 Bab 32 Bintang Sakit
33 Bab 33 Merawat Bintang
34 Bab 34 Seorang Malaikat
35 Bab 35 Bisikan Malam
36 Bab 36 Jadilah Istri ku
37 Bab 37 Obrolan Lucky dan Bintang
38 Bab 38 Kemarahan Hana
39 Bab 39 Skenario
40 Bab 40 Hana Pulang
41 Bab 41 Minta Ijin
42 Bab 42 Owner
43 Bab 43 Seminar
44 Bab 44 Pertemuan Tak Terduga
45 Bab 45 Ayah Dan Bintang
46 Bab 46 Calon Istri Ku
47 Bab 47 Semangat Hana
48 Bab 48 Rival
49 Bab 49 Kecelakaan
50 Bab 50 Kecelakaan part 2
51 Bab 51 Mutiara Dasar Laut
52 Bab 52 Pernikahan
53 Bab 53 Kedatangan Ibu
54 Bab 54 Tamu tak di undang
55 Bab 55 Ide Melamar
56 Bab 56 Tragedi
57 Bab 57 Masa sekolah
58 Bab 58 Lamunan Oma
59 Bab 59 Jendela Kamar
60 Bab 60 Jalan-jalan
61 Bab 61 Jalan-jalan part 2
62 Bab 62 Kram
63 Bab 63 Lamaran
64 bab 64 Saksi cinta
65 Bab 65 Pembicaraan di telpon
66 Bab 66 Trauma
67 Bab 67 Kembaran
68 Bab 68 Layang-layang
69 Bab 69 Sunset
70 Bab 70 Hasil Terapi
71 Bab 71 Pertengkaran
72 Bab 72 Pulang
73 Bab 73 Cinta Gila
74 Bab 74 Lagu Persembahan
75 Bab 75 French angelfish
76 Bab 76 Madu Penyubur
77 Bab 77 Kerumah Ibu
78 Bab 78 solusi
79 Bab 79 Dipingit
80 Bab 80 Pohon Cinta
81 Bab 81 Gelas pecah
82 Bab 82 Inspirasi ku
83 Bab 83 Little angle
84 Bab 84 Penculikan
85 Bab 85 Trauma
86 Bab 86 Minum obat
87 Bab 87 Gila karena mu
88 Bab 88 Cinta tak berbalas
89 Bab 89 Lucas dan Nina
90 Bab 90 Lucas dan Nina part 2
91 Bab 91 Pengunduran Diri
92 Bab 92 Persidangan
93 Bab 93 Pembatalan
94 Bab 94 Rahasia dibawah Pohon
95 Bab 95 H B
96 Bab 96 Ukiran Pohon
97 Bab 97 curahan hati Nina
98 Bab 98 Interview
99 Bab 99 Rencana Yang Gagal
100 Bab 100 Pertengkaran di rumah
101 Bab 101 Bidadari Surga
102 Bab 102 Kemenangan
103 Bab 103 Pengumuman
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1 Permintaan Oma
2
Bab 2 Makan Malam
3
Bab 3 Permintaan Oma bag 2
4
Bab 4 Putus
5
Bab 5 Di Pasar Malam
6
Bab 6 Di Pasar Malam bag 2
7
Bab 7 Gantar dan Hachi
8
Bab 8 Indentitas Hana Yang Lain
9
Bab 9 Kembali ke asrama
10
Bab 10 Perdebatan
11
Bab 11 Penyerangan
12
Bab 12 Penyerangan bag 2
13
Bab 13 Nona Cantik
14
Bab 14 Perkenalan
15
Bab 15 Oleh-oleh
16
Bab 16 Kenangan
17
Bab 17 Ancaman
18
Bab 18 Senyum Bintang Tangis Clara
19
Bab 19 Bye Cantik
20
Bab 20 Juragan
21
Bab 21 Obrolan Sore
22
Bab 22 Pertemuan Keluarga
23
Bab 23 Cemburu
24
Bab 24 Aku Datang Untuk Menemui Mu
25
Bab 25 Aku Bahagia Bila Disampingnya
26
Bab 26 Curhatan Lucky
27
Bab 27 Virus Cinta
28
Bab 28 Dilema Hati
29
Bab 29 Sam dan Dini
30
Bab 30 Di arena
31
Bab 31 Aslan
32
Bab 32 Bintang Sakit
33
Bab 33 Merawat Bintang
34
Bab 34 Seorang Malaikat
35
Bab 35 Bisikan Malam
36
Bab 36 Jadilah Istri ku
37
Bab 37 Obrolan Lucky dan Bintang
38
Bab 38 Kemarahan Hana
39
Bab 39 Skenario
40
Bab 40 Hana Pulang
41
Bab 41 Minta Ijin
42
Bab 42 Owner
43
Bab 43 Seminar
44
Bab 44 Pertemuan Tak Terduga
45
Bab 45 Ayah Dan Bintang
46
Bab 46 Calon Istri Ku
47
Bab 47 Semangat Hana
48
Bab 48 Rival
49
Bab 49 Kecelakaan
50
Bab 50 Kecelakaan part 2
51
Bab 51 Mutiara Dasar Laut
52
Bab 52 Pernikahan
53
Bab 53 Kedatangan Ibu
54
Bab 54 Tamu tak di undang
55
Bab 55 Ide Melamar
56
Bab 56 Tragedi
57
Bab 57 Masa sekolah
58
Bab 58 Lamunan Oma
59
Bab 59 Jendela Kamar
60
Bab 60 Jalan-jalan
61
Bab 61 Jalan-jalan part 2
62
Bab 62 Kram
63
Bab 63 Lamaran
64
bab 64 Saksi cinta
65
Bab 65 Pembicaraan di telpon
66
Bab 66 Trauma
67
Bab 67 Kembaran
68
Bab 68 Layang-layang
69
Bab 69 Sunset
70
Bab 70 Hasil Terapi
71
Bab 71 Pertengkaran
72
Bab 72 Pulang
73
Bab 73 Cinta Gila
74
Bab 74 Lagu Persembahan
75
Bab 75 French angelfish
76
Bab 76 Madu Penyubur
77
Bab 77 Kerumah Ibu
78
Bab 78 solusi
79
Bab 79 Dipingit
80
Bab 80 Pohon Cinta
81
Bab 81 Gelas pecah
82
Bab 82 Inspirasi ku
83
Bab 83 Little angle
84
Bab 84 Penculikan
85
Bab 85 Trauma
86
Bab 86 Minum obat
87
Bab 87 Gila karena mu
88
Bab 88 Cinta tak berbalas
89
Bab 89 Lucas dan Nina
90
Bab 90 Lucas dan Nina part 2
91
Bab 91 Pengunduran Diri
92
Bab 92 Persidangan
93
Bab 93 Pembatalan
94
Bab 94 Rahasia dibawah Pohon
95
Bab 95 H B
96
Bab 96 Ukiran Pohon
97
Bab 97 curahan hati Nina
98
Bab 98 Interview
99
Bab 99 Rencana Yang Gagal
100
Bab 100 Pertengkaran di rumah
101
Bab 101 Bidadari Surga
102
Bab 102 Kemenangan
103
Bab 103 Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!