Lucky yang melihat Clara pergi langsung pergi menyusulnya,Bintang terlihat bingung melihat hal tersebut.Bintang melihat kearah Hana yang sepertinya mengetahui sesuatu hal,tapi Hana mencoba mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Duh...gawat Lucky Lucky kayanya Bintang curiga nih.
"Kamu nyembunyiin sesuatu ya Han?"tanya Bintang.
"Nggak ko Bi..."Hana mengelak.
"Bohong"Bintang terus mencecar Hana.
"Aduh...duh...kepala ku sakit banget"Hana berpura-pura agar Bintang tidak menanyakan hal yang membuatnya sulit memberikan jawaban.
"Han...Hana kamu nggak apa-apa?"Bintang khawatir.
Berhasil...maaf Bi aku bohongin kamu.
"Aku panggilkan dokter ya?"Bintang jadi panik.
Hana pun mengangguk saja sambil memegangi kepalanya.
Gantar kurang ajar gue harus pura-pura sakit begini gara-gara elu....
Bintang pun langsung memanggil dokter,sementara Dini yang berada di ruangan Hana terlihat bingung melihat Hana kesakitan.Perawat pun datang keruangan Hana dan memeriksa kondisi Hana dan langsung memberikan tindakan pada Hana,setelah semuanya selesai perawat pun meninggalkan ruangan Hana.
"Kamu kenapa kok tiba-tiba..."pertanyaan Dini terputus ketika melihat isyarat kedipan mata Hana.
...***...
Ih...dipakai...dipakai...
Clara berjingkrak kegirangan di depan ruang prakteknya,saat sedang berjingkrak-jingkrak Lucky menegurnya dari belakang.
"Hai..."Lucky menyapa Clara
Clara yang terkejut langsung menghentikan tingkah lakunya.
Kok dia ada disini sih...apa dia liat aku tadi jingkrak-jingkrak ya ampun malunya...
Clara menoleh kearah Lucky memasang wajah angkuhnya.
"Ngapain kamu kesini?"Clara ketus.
"Ehm...gue cuma mau bilang terima kasih atas oleh-olehnya"Lucky tersenyum manis kepada Clara.
"Oh..."Clara masih ketus. Dia lalu masuk kedalam ruangannya.
Didalam ruangannya Jantung Clara berdegub nggak karuan.Clara sempat mengintip keluar ruangannya ternyata Lucky sudah pergi dari sana.
...***...
Bintang menanyakan keberadaan orang tua Hana.
"Apa orang tua mu sudah tahu kalau kamu masuk kerumah sakit?"
"Mereka tak perlu tahu,lagi pula mereka tak akan peduli meskipun aku mati sekali pun"terlihat wajah kurang senang.
"Ehm..."Dini berdehem"Bi...sebaiknya jangan membahas itu sekarang oke"Dini mencoba memberi peringatan pada Bintang.
Bintang sebenarnya penasaran tapi melihat ini sepertinya pembahasan yang sangat tidak di sukai,dia akhirnya memilih diam.
Apa yang kau sembunyikan Hana,mengapa aku tidak boleh tahu,aku menganggap mu sahabat ku tapi kau tak pernah bercerita tentang sisi pribadi mu pada ku,mungkin aku memang belum mengenal diri mu yang sebenarnya seperti Dini dan Lucky yang sangat mengenal mu.
Bintang akhirnya pamit kembali ke asrama.Saat ia keluar dari kamar Hana dia melihat Lucky yang akan masuk,Bintang pun menghentikan Lucky dia ingin berbicara dengannya,pergilah mereka berdua ke kantin rumah sakit.mereka mengobrol disana dan Bintang membahas tentang Hana kembali.
"Duh...gimana ya Bi...gue nggak bisa cerita sama lu masalah Hana,kecuali Hana sendiri yang cerita sama lu".
"Luc...aku kenal sama Hana dari kecil tapi kita ya cuma sekedar kenal ajah aku tidak pernah tahu Hana sedalam yang kalian tahu".
"Terus apa yang buat lu penasaran sama kehidupan Hana,lu suka sama dia,lu cinta sama kawan gue?"pertanyaan Lucky membuat Bintang terpojok.
"Apa yang membuat lu bisa jatuh cinta sama kawan gue sementara lu sendiri belum bena-benar kenal dia"Lucky menekan kata-kata terakhirnya.
"Kok diem nggak bisa jawab"Lucky mengangkat dagunya sendiri.
"Berarti gue bener lu cinta sama Hana"Kata Lucky setengah berbisik dan menjentikan jarinya.
"Gue sih dukung ajah kalau lu beneran cinta sama dia,tapi maaf gue nggak bisa cerita tentang kehidupan Hana yang belum lu tahu,biar suatu saat nanti Hana cerita sendiri sama lu biar waktu yang akan menjawab semua pertanyaan lu"Lucky pun berdiri dari duduknya.
"Lebih baik lu sekarang fokus latihan biar turnamen minggu depan lu dapat bisa juara"Lucky pun pergi meninggalkan Bintang sendirian di kantin.
...***...
Bintang akhirnya mengingat masa pertama kali bertemu dan mengenal Hana.Saat itu dirinya masih duduk di bangku kelas 5 SD perkenalan pertama mereka terjadi secara tidak sengaja waktu itu Bintang sedang melewati lapangan tempat bermain anak-anak seusianya,tanpa sengaja Bintang melihat Hana sedang bermain layang-layang dengan teman-temannya yang rata-rata laki-laki dan tak sengaja Bintang terjerat benang layangan hingga terjatuh.
"Ya...ampun...kamu nggak apa-apa?"tanya Hana ketika melihat Bintang yang terjatuh karena kakinya terjerat benang layang-layang.
Kaki Bintang terluka karena Benang layangan yang tajam.Hana menolongnya dan mengantarnya pulang.
"Rumah mu dimana?aku nggak pernah melihat kamu apa kamu anak baru di lingkungan ini?"
"Aku memang tidak tinggal disini aku hanya lewat disini"
"Kamu tinggal dimana?"
"Didaerah perumahan disana"
"Oh...daerah yang rumahnya besar-besar itu ya?kamu anak orang kaya ya?nanti jangan bilang orang tua mu ya kamu terluka karena kena benang layangan milik ku"
"Kenapa kamu takut?"
"Iya aku takut nanti orang tua mu minta biaya berobat kamu aku nggak punya uang banyak untuk kamu berobat,hanya ada uang segini di kantong ku"Hana menunjukan beberapa uang koin dari kantungnya.
"Tidak usah kamu simpan saja uang mu,aku nggak akan bilang sama orang tua ku karena ini hanya luka kecil,terima kasih sudah mau mengantar ku pulang"
"Tapi ini belum sampai rumah mu"
"Tidak apa-apa aku bisa jalan sendiri"
"Baiklah kalau begitu siapa nama mu?"tanya Hana.
"Nama ku Bintang"
"Aku Hana aku selalu bermain di lapangan itu bersama teman-teman ku,lain kali bermain lah bersama kami"
"Aku tidak bisa bermain,sudah ya"Bintang pun pergi dari pandangan Hana.
Dua tahun kemudian saat ada hari olahraga tingkat kabupaten antar sekolah,Hana pergi untuk mendukung teman-temannya yang ikut serta bertanding di beberapa cabang olah raga.
Ketika Hana sedang berlari sambil membawa air mineral yang ia beli di sebuah stand dirinya ada yang memanggil.
"Hana..."
Hana pun menoleh ke arah suara panggilan tersebut,Hana mencoba mengenali siapa yang memanggilnya tersebut.
"Kamu Hana kan?ini aku Bintang kamu lupa ya?"
Hana mencoba mengingat dan dia akhirnya ingat.
"Oh...iya kamu yang waktu itu terkena benang layangan ku"
Bintang pun tersenyum karena Hana mengingatnya.
"Kamu dari sekolah mana?"
"Aku mewakili klub bulutangkis tingkat junior bukan mewakili sekolah"
"Oh...kamu dari klub bulutangkis berarti pertandingannya disebelah sana ya?"Hana menunjuk gor bulutangkis.
"Teman-teman sekolah ku dari klub basket bertanding di gor sini,nanti aku mau lihat pertandingan mu setelah aku mengantar minuman ini untuk teman-teman ku"
"Benar kah?"Bintang terlihat senang mendengarnya.
"Ya nanti aku ajak teman-teman ku yang lain untuk mendukung mu"
"Aku pergi dulu ya teman-teman ku pasti menunggu minumannya"Hana berlari ke arah lapangan basket dan Bintang pun berjalan menuju lapangan bukutangkis.
Setelah pertemuan masa SMP itu Bintang dan Hana tak pernah bertemu lagi,karena Bintang terus berlatih dan bertanding untuk menjadi atlet profesional.
Hingga 5 tahun yang lalu saat ada pertandingan bulutangkis Bintang muncul di layar kaca mewakili negara,saat itu masih babak semifinal Hana melihatnya di layar kaca dan mendukungnya hingga akhirnya saat babak final Hana pergi menonton live pertandingan Bintang di gor besar.saat itu dia mengajak Dini untuk ikut mendukung Bintang.
Waktu itu Bintang berhasil meraih emas dan saat pertemuan fans Hana dan Dini pun ikut mengantri untuk bisa berfoto dan bertemu Bintang secara langsung,Hana dan Dini mendapatkan urutan terakhir.
Saat Hana mendapat giliran untuk bertemu Bintang,Bintang sempat melihatnya agak lama,Bintang memperhatikannya seperti mengenal Hana.
Saat Hana meminta tanda tangan di punggung bajunya Bintang bertanya namanya.
"Untuk siapa?"tanya Bintang saat ingin menandatangani baju Hana.
"Hana"
Dan Bintang langsung membalik badan Hana.
"Ya...kamu Hana ,aku ingat sekarang pantas aku merasa seperti pernah melihat mu sebelumnya"
"Eh...iya"Hana jadi grogi sendiri.
Dan akhirnya Hana pun bukan mendapatkan tanda tangan di bajunya tapi Bintang memberikan bajunya yang di pakai bertanding tadi dan Hana dapat berfoto bersama Bintang.
Hana akhirnya mengidolakan Bintang dan entah apa itu takdir atau memang jodoh saat Hana mencari tempat untuk berjulan Hana bisa mendapatkan tempat di kantin di gor tempat pelatihan para atlet bukutangkis hingga itu membuat Hana dan Bintang sering bertemu dan mereka akhirnya bersahabat hingga Hana mengenal Oma dan Opanya Bintang karena mereka sering menemui Bintang di asrama dan Bintang sempat mengenalkan Hana sebagai temannya pada Oma dan Opanya.
Bintang tertawa sendiri mengingat rentetan kejadian pertemuannya dengan Hana.
Kenangan itu...tak pernah aku lupa.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments