Clara masuk kedalam ruang rawat Oma dengan memasang senyum manisnya,dia disambut hangat oleh Mamah Bitha.Di dalam ruangan mereka pun banyak berbincang-bincang perbincangan yang sangat di sukai oleh Mamah Bitha,Oma pun hanya mendengarkan saja karena kurang mengerti apa yang di bicarakan mereka berdua.
Awalnya Clara menanyakan kesehatan Oma,lalu beralih ke pembicaraan bisnis dan fashion dan ujung-ujungnya membicarakan Bintang.
"Saat ini Bintang tidak bisa kesini karena semalam dia ke asrama atlet untuk fokus latihan"Mama Bitha dengan anggun nya berbicara pada Clara.
"Oh...ya tante semalam dia bilang minggu depan sudah ada turnamen"Clara pun berbicara dengan penuh keanggunan ditambah sesekali dia tersenyum manis bila sedang berbicara dengan Mama Bitha.
"Oh...ya dia memberitahu mu tentang itu?"Mama Bitha terlihat begitu antusias ketika mendengar ucapan Clara.
"Dia memberitahu mu tapi tidak memberitahu tante,berarti kamu special Nadia di hati Bintang"Mamah Bitha semakin berharap kepada hubungan mereka berdua setelah mendengar hal baik yang di sampaikan Clara.
Aku bisa tahu tante karena aku bertanya,bukan karena anak tante yang dengan suka bercerita pada ku,tapi aku yakin tante dan Oma adalah jalan mendapatkan Bintang untuk disisi ku.
Clara pun menayakan keberadaan Papa Bintang yang tidak ada di kamar Oma saat ini,Mama Bitha pun menjelaskan kalau Papa Adam sudah kembali ke kuar kota karena bisnis disana tidak bisa di tinggal terlalu lama.
...***...
Lucky pun akhirnya berbicang-bincang dengan Bintang perihal bagaimana dirinya bisa menjadi atlet yang sukses seperti sekarang ini.hingga bagaimana cara dan taktik dilapangan untuk mengalahkan lawan-lawannya.
Begitu banyak lawan yang sering di hadapi begitu pula banyaknya strategi yang harus di fikirkan saat bertanding,bahkan kadang kala atlet harus menyesuaikan diri dengan lapangan pertandingan,seperti arah angin yang kadang membantu kadang pula tidak,kemudian keberadaan sporter yang kadang bisa membuat tambah semangat atau semakin bertambahnya demam di lapangan.
Begitu sulitnya meraih kemenangan karena selain fisik yang harus kuat ,mental dan strategi juga harus di satukan disaat yang bersamaan.
Hana dan Dini yang mendengar wawancara hanya mengangguk-anggukan kepala saja,mereka berdua salut dengan para atlet yang berjuang bukan hanya dengan tenanga tapi pengalaman dan kecerdasan otak pun di gunakan,bukan hanya keringat yang di curahkan tapi fikiran pun ikut di gunakan,oleh karena itu jangan lah berkecil hati apa lagi menghujat bila tidak tahu kerja kerasnya seperti apa,itu lah yang ada di fikiran Hana dan Dini.
"Oke...Thaks bro sudah mau meluangkan waktu"Lucky mengakhiri sesi wawancara,ia pun mematikan perekam ponselnya.
"Hei...kalian berdua kenapa mengangguk-angguk saja seperti pajangan mobil"kata Lucky yang melihat Hana dan Dini hanya mengangguk saja ketika mendengar wawancara Bintang dengan Lucky.
"Eh...sudah selesai"Kata Hana dan Dini berbarengan.
"Ya udah"Kata Lucky.
Bintang hanya tersenyum
"Oia...Lu mau denger cerita lain nggak bro?"tanya Lucky tiba-tiba.
"Cerita apa?"Tanya Bintang bingung.
"Cerita tentang sahabat mungil kita ini"Kata Lucky sambil menunjuk ke arah Hana.
Bintang pun mengangguk setuju.
Lucky akhirnya bercerita tentang masa sekolah mereka pada Bintang,Lucky menceritakan semua ke abnormalan Hana sewaktu sekolah,Lucky bercerita kalau Hana selalu mendapat nilai merah di pelajaran matematika itu di karenakan setiap jam pelajaran matematika Hana selalu tidur di bangku paling belakang di kelas.
Dini juga menambahkan kalau Hana selalu dekat dengan anak laki-laki populer disekolah hingga sebagian anak perempuan iri padanya padahal Hana dekat dengan cowo-cowo itu bukan karena mereka suka dengan Hana tapi karena mereka merasa nyaman saja bila dekat dengan Hana, tapi ada juga yang meminta bantuannya agar bisa lebih dekat dengan cowo pujaannya.
Dan satu lagi Lucky menceritakan ketomboyan Hana bila kesekolah Hana selalu membawa celana training atau rok lain karena Hana suka terlambat datang dan memanjat pagar belakang sekolah yang sudah dikelilingi kawat berduri.
Hana merasa malu pada Bintang karena kedua sahabatnya ini membuka ke abnormalannya semasa sekolah.
"Ih...kalian ini jahat sekali"Hana mencubit kedua bahu sahabatnya.
Bintang yang mendengar kelakuan Hana semasa sekolah menahan tawanya.ia tidak menyangka Hana yang dia kenal selama ini punya sisi lain saat di sekolah.
"Sudah Bi...kalau mau ketawa ya ketawa ajah jangan di tahan-tahan"Hana gemas melihatnya.
"Dan satu lagi dia itu punya julukan di sekolah"kata Lucky sambil mengusap-usap bahunya yang sakit karena di cubit dengan kencangnya oleh Hana.
"Julukan?"Bintang Bingung.
"Ya...dia itu ratu"Lucky mulai bergaya seperti sedang membaca puisi.
"Ratu?"Bintang tambah bingung.
"Ya...ratu..ratu telat"kata Dini dan Lucky berbarengan.
Bintang lalu membuang mukanya dan menyembunyikan senyumnya balik tangannya.
Lucky dan Dini tertawa geli menyaksikan wajah Hana dan Bintang.
Tapi saat mereka sedang asik bersenda gurau terdengar kegaduhan dari arah kantin.mereka pun langsung menghambur keluar lapangan menuju ke kantin.ternyata disana ada 3 orang laki-laki membawa balok kayu dan memecahkan kaca etalase dan mengobrak abrik tempat berdagang Hana dan Dini.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments