Tak lama Bintang pulang bersama dr. Akam Hana mulai sadar.
Dimana ini akh...kepala ku sakit sekali.
Hana mencoba bangun dari tidurnya melihat sekeliling ruangan dan melihat tangannya di infus.
Apa aku di rumah sakit,oia bagaimana keadaan teman-teman ku.
"Anda sudah sadar"tanya salah satu perawat jaga.
Hana pun hanya mengangguk.
"Maaf mba di periksa dokter dulu ya"kata perawat itu saat memanggil dokter yang tadi mengoprasi Hana.
Hana hanya menganggukan kepalanya dan menahan sakit di kepalanya.Dokter pun memeriksa Hana dan menanyakan apa yang dirasakan saat ini.
"Rasanya kepala saya berat dan sakit dok"Hana menjelaskan.
"Oia dok teman-teman saya bagaimana?"Hana menanyakan Dini, Lucky dan juga Bintang maksudnya.
"Oh...teman-teman mba ada di luar menunggu mba"kata dokter tersebut.
"Sepertinya mba ini sudah bisa di pindah keruang rawat,tadi sudah di urus bukan oleh teman-temannya akan di pindahkan ke ruangan mana"
"Sudah dok"kata perawat yang mendampingi dokter tersebut.
Perawat itu pun keluar dan memberitahu Dini dan Lucky kalau Hana akan segera di pindahkan ke ruangan yang mereka pilih.Dini dan Lucky pun bersyukur mendengarnya.tak lama Hana pun dibawa keluar menggunakan tempat tidur pasien Hana pun di dorong keruangannya oleh dua orang perawat.
Melihat Hana keluar Dini dan Lucky langsung menghampirinya.terlihat wajah khawatir di wajah mereka Hana tersenyum pada mereka berdua agar ke khawatiran mereka berkurang.Tapi disana dia tidak melihat Bintang,Hana mulai cemas karena Hana takut terjadi sesuatu yang buruk pada Bintang.
Saat di ruang rawat ketika kedua perawat itu pergi meninggalkannya,Hana langsung bertanya dimana Bintang pada kedua temannya itu,mereka pun menjelaskan kalau Bintang baik-baik saja dan sekarang sudah kembali ke asrama atlet.mendengar hal itu Hana terlihat lega.
Lucky menemaninya bersama Dini yang telah menyelesaikan urusannya di gor.
Dini menemani Hana di dalam ruangan sementara Lucky menunggu di luar hingga akhirnya dia tertidur di bangku penunggu di luar ruangan.
...***...
Siang itu pintu ruangan Hana tiba-tiba ada yang membuka dilihat oleh Hana yang sendirian di dalam ruangan,ternyata yang datang adalah Clara dia datang sendiri dengan masih memakai jas putihnya dan membawa sebuah paper bag.Hana bingung melihatnya karena sepertinya Clara datang bukan untuk menjenguknya dia datang untuk mencari seseorang.
"Kau mencari siapa Non?"tanya Hana yang melihat Clara celingukan kesekeliling ruangan.
"Kau sendirian,kemana teman-teman mu?"tanya Clara penasaran.
"Mereka keluar mencari makan siang"jawab Hana santai.
Gadis aneh dia pasti mencari Bintang hadeuh...
"Nih..."Clara memberikan paper bag itu pada Hana"bukan buat mu tapi untuk Lucky"sambungnya.
Apa...apa aku nggak salah dengar, Lucky?
"Maaf aku tidak salah dengar kan?"Hana bertanya ragu.
"Ini untuk Lucky?"Hana ragu sambil menunjuk bag paper pemberian Clara.
"Ya...oleh-oleh dari ku"jawab Clara dengan nada sombong.
Astagfirullah Lucky apa yang lu perbuat sama ini cewe sampe begini dia ini calon bini orang Luc...ya allah semoga ini bukan hal yang buruk.
"Ya nanti saya sampaikan pemberian mu"Hana tersenyum pada Clara tapi Clara tidak membalas senyumnya.
"Oia terima kasih karena semalam kamu banyak membantu kami"Hana berterima kasih pada Clara ia tahu Clara banyak membantu semalam karena Dini bercerita padanya.
"Oke aku pergi dulu"Clara pamit dengan gaya angkuhnya.
Hana pun akhirnya menghilangkan rasa jenuhnya dengan menonton video di ponselnya,dia melihat video pertandingan Bintang,dan tiba-tiba pintu kamar Hana ada yang membuka kembali Hana fikir itu adalah Dini dan Lucky tapi ternyata itu adalah Bintang.
Bintang tersenyum melihat Hana yang sedang duduk di kasur pasien sambil memagang ponselnya.Dia tersenyum karena senang melihat Hana lebih baik dari semalam.
"Bi...aku kira Dini dan Lucky"Hana sempat terkejut melihat kedatangan Bintang.
"Oh...aku mengagetkan mu ya?"tanya Bintang.
"Nggak ko,duduk lah"Hana mempersilahkan Bintang untuk duduk di sofa.
Bintang menayakan keadaan kepala Hana,lalu mereka pun mengobrol hal-hal yang kemarin Lucky ceritakan,Bintang sempat merasa iri dengan masa-masa sekolah Hana dan kawan-kawannya,tapi Hana meyakinkan Bintang bila hasil dari semua yang telah Bintang lewati adalah hasil yang terbaik untuk Bintang walau Bintang tidak bisa merasakan masa-masa sekolah seperti dirinya tapi Buah dari pengorbanannya itu adalah Bintang bisa seperti sekarang ini,Bintang menjadi seorang atlet yang di kenal dunia,Hana bangga bisa berteman dengannya.Mendengar ucapan Hana Bintang tersenyum gembira.
...***...
Di lobi rumah sakit Clara melihat Dini dan Lucky berjalan bersama.
Kenapa dia masih berpakaian sama seperti kemarin,apa gadis itu tidak memberikan barang yang aku titipkan padanya.
Saat Clara ingin berjalan menyusul Dini dan Lucky tiba-tiba seorang perawat memanggilnya,hingga ia pun menghentikan langkahnya untuk mengejar Lucky.Lucky yang sempat mendengar nama Clara di sebutkan menoleh ke arahnya dilihatnya Clara memasuki ruangan dokter kandungan.
Ternyata dia dokter kandungan...
Dini yang berjalan lebih dulu tidak memperhatikan temannya yang ketinggalan di belakangnya.Dini membuka pintu kamar Hana di lihatnya ada Bintang yang sedang mengobrol dengannya disana.
"Eh...Bi...kamu sudah disini saja,nggak ada latihan hari ini?"tanya Dini saat ia masuk kedalam kamar sambil membawa beberapa bungkusan plastik.
"Aku tetap latihan tadi sehabis latihan aku langsung kesini setelah kamu beritahu Hana sudah di pindahkan keruang rawat aku jadi nggak sabar mau lihat keadaannya".
"Oh...begitu..."Dini menaruh bungkusan plastik yang di bawanya di atas meja.
"Gantar kemana Din?"tanya Hana yang langsung mengingatkan Dini.
"Oh...iya ya kemana itu orang tadi dia jalan di belakang aku tiba-tiba hilang"Dini bingung.
Tak lama Dini berbicara Lucky datang.
"Eh...itu dia orangnya nongol"kata Dini saat melihat Lucky masuk.
"Kenapa wah...lagi ngomongin gue ya"
"Nggak ko"kata Dini"ko lu tadi bisa ilang gitu?"tanya Dini.
"Ehm...gue tadi..."Lucky terlihat berfikir karena dia tidak mungkin bilang sedang memperhatikan Clara saat menuju ke ruangannya.
"Tar...sini deh sebentar"Hana tiba-tiba memanggil Lucky.dan Lucky pun menghampirinya.
"Sini"Hana setengah berbisik dan menyuruh Lucky mendekat padanya.
"Apaan" Lucky juga ikut setengah berbisik.
"Nih ada titipan dari Clara buat lu"Hana berbisik pada Lucky agar Bintang tidak mendengar pembicaraan mereka.
Bintang yang melihat gelagat aneh mereka sedikit kurang suka.
Lucky pun membuka paper bag yang di berikan Clara ternyata isinya sebuah baju kaos laki-laki dan celana jeans.
"Lu serius ini dari dia"Lucky masih dengan nada berbisik. dan Hana hanya mengangguk saja.
Astaga dia perhatian sekali,dia tahu gue belum ganti baju dari kemarin.manisnya....
Lucky langsung berlari kekamar mandi,dia lalu mandi dan berganti baju disana,saat Lucky masih di kamar mandi pintu kamar Hana ada yang membuka ternyata itu Clara,ia datang untuk menanyakan pada Hana tentang barang titipannya untuk Lucky.Clara tidak menghiraukan keberadaan Bintang disana,saat Clara ingin bertanya pada Hana,pintu kamar mandi terbuka Clara langsung menoleh ke arah pintu kamar mandi dan Lucky pun keluar dengan mengenakan pakaian pemberiannya.
Ah...dia keren sekali dengan pakain itu.
Kata Clara dalam hatinya.
Lucky tersenyum padanya dan itu membuatnya jadi salah tingkah,tak mau ketahuan kalau dirinya terpesona melihat Lucky ia pun memilih pergi dari kamar Hana tanpa berpamitan pada semuanya.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments