Princess'S Handsome Bodyguard

Princess'S Handsome Bodyguard

Berdamai Dengan Keadaan

"I'm in (Aku masuk)." Ucap seorang gadis berwajah Asia dengan rambut panjang tergerai melalui ear piece-nya.

"Everything ready in 3 minutes (semuanya siap dalam 3 menit)." Jawab seseorang dari ujung sana.

Gadis itu pikir akan lebih mudah untuk keluar dari bandara ini. Mengingat bandara ini bukanlah wilayah dari negaranya. Dia akhirnya bisa mengecoh pengawalnya dan berhasil keluar dari negaranya sendiri. Setelah ikut penyebarangan dengan kapal ferry dari terminal penyeberangan di wilayah utara negaranya.

"Everything is ready. You can come in now." Kembali seseorang berucap dari

ujung sana.

(Semua siap. Kamu bisa masuk sekarang)

Tanpa menjawab. Gadis itu melangkah masuk ke bandara itu dengan percaya diri. Mata coklatnya berkilat sesaat, kala melewati pemindaian retina.

"Clear."

Notifikasi terdengar dari mesin pemindai retina itu. Membuat si gadis tersenyum. Senyum yang sudah lama tidak terukir diwajah cantiknya. Sejak kematian kedua orang tuanya setahun yang lalu. Tidak ada senyum yang terbit di bibir gadis cantik itu. Kalaupun dia tersenyum. Itu hanyalah senyum palsu. Kamuflase untuk menyembunyikan semua kesedihan yang ada dihatinya.

Setelah seluruh pemeriksaan dokumen selesai dilaluinya. Gadis itu langsung masuk ke ruang tunggu. Dimana dia akan menunggu lebih kurang setengah jam lagi. Menunggu untuk bisa terbang menuju kebebasan yang selama ini sangat dia inginkan.

"Have a safe flight, Baby." Kembali seseorang di ujung sana berucap. Ketika gadis itu berkata sudah waktunya masuk pesawat. Kembali gadis itu tersenyum. Lantas mematikan earpiece-nya.

***

Dua Minggu sebelumnya,

Di sebuah rumah mewah. Di pinggiran kota Paris. Seorang pria tampan berwajah oriental, nampak kesal bukan main. Duduk menghadap sang Papa.

"Are you kidding me?" tanya pria itu pada sang Papa.

"No Adrian. Papa serius. Sangat serius," jawab sang Papa.

"Nggak sekalian Papa bunuh saja aku atau Papa kirim Adrian ke Sahara. Sekalian disana nggak ada apa-apa. Ke sana? Yang benar saja Pa." Adrian merengek kepada sang Papa.

"Apa salahnya pergi ke "sana"?" tanya Papa Adrian.

"Pa, disana tidak ada cewek seksi. No Bugatti. No Lamborghini dan teman-teman lainnya," gerutu Adrian.

"Belum juga dicoba. Masak sudah kalah duluan," cibir sang Papa.

"Kenapa Papa tidak kirim aku ke Jakarta saja?" pinta Adrian.

"Supaya kamu bisa senang-senang sama geng kamu itu?" sindir Papa Adrian.

"Mereka tidak seburuk yang Papa kira. Lagipula Lee Joon dan Kai sudah menikah. Dua-duanya nikah aku tidak datang," bela Adrian.

"Alah alasan saja kamu," sahut papa Adrian ketus.

"Oh come Pa. Adrian janji deh. Nggak bakalan main sama cewek-cewek seksi itu lagi. Plus Adrian bakal stop beli mobil sport. Nggak boros lagi deh pokoknya," tawar Adrian.

"No kompromi!" tegas Papanya.

Adrian merosot dari duduknya.

"Pa...emang apa salah Adrian sih. Sampai Papa tega ngirim Adrian ke sana," omel Adrian kesal.

"Masih nanya kamu?" si Papa balik bertanya.

"Kan Adrian cuma main-main sama mereka. Nggak pernah serius. Adrian sumpah masih perjaka. Belum pernah dicelupin kemanapun." Ujar Adrian lesu.

"Bohong!" uji sang Papa.

"Sumpah Pa. Perjakanya Adrian cuma diambil sama sabun di kamar Adrian," papa Adrian mendelik mendengar perkataan putranya.

Si Mama hampir meledakkan tawanya mendengar pengakuan putra tunggalnya.

"Aduh pusing Ma, aku dengar omongan anakmu ini," keluh sang Papa.

"Sudahlah Ad, ikuti saja kemauan Papamu. Mama punya feeling kalau kamu bakal temukan sesuatu yang spesial di sana. Lebih dari cewek seksi dan Bugatti-mu itu," bujuk sang Mama.

"Yang bener Ma, apa Papa disana nyiapin cewek cantik dan seksi?" tanya Adrian sumringah.

Mendengar ucapan sang putra. Sebuah bantal sofa melayang ke arah Adrian.

"Kenapa sih pikiranmu nggak bisa jauh dari cewek seksi atau mobil sport," heran papa Adrian.

Adrian hanya nyengir mendengar gerutuan sang Papa.

"Sudah settingan dari sononya, Pa," sahut Adrian asal. Hal itu membuat sang Papa kembali melempar bantal sofa ke arah Adrian.

"Aduh, Pa. Kenapa dilempar lagi sih? Bisa berkurang kadar ketampanan Adrian kalau lecet sedikit saja," kembali sang anak menjawab asal.

"Astaga, Ma. Kenapa juga aku bisa punya anak seperti dia," keluh papa Adrian sambil memijat pelipisnya pelan. Pusing tiba-tiba menyerang kepalanya.

"La siapa suruh cuma punya aku," kekeh Adrian.

"Ya ampun Ma, kalau begini caranya bisa-bisa kita nggak bakal dapat cucu. Coba pikir deh. Mana ada wanita yang tahan dengan mulut asal nyablak begitu," keluh Papa Adrian lagi.

"Sabar Pa. Sabar...." mama Adrian mencoba menenangkan sang suami.

"Adrian juga heran, ada nggak ya cewek yang bisa bikin Adrian betah gitu sama dia," Adrian ikut curhat.

"Makanya cari yang bener. Jangan sampai kita beneran nggak dapat cucu dari kamu," ancam sang Papa.

"Ini juga sudah nyari, pakai bener lagi. Sampai tak tes satu-satu tahu, Pa," jawab Adrian asal.

"Ya kalau kamu nyarinya di tempat begituan ya nggak bakalan ketemu. Kamu tu nggak beneran nyari. Kamu tu cuma seneng-seneng sama tu cewek-cewek"

Adrian nyengir lagi.

"Salah siapa kecebong Papa cuma jadi satu. Coba kalau jadi banyak. Kan Papa nggak perlu repot mau punya cucu dari siapa," sahut Adrian santai.

Kali ini, emosi papa Adrian sampai di ubun-ubun. Namun pria itu hanya bisa exhale dan inhale. Menghadapi putra tunggalnya yang terkenal somplak itu, benar-benar membuatnya darah tinggi.

"Papa rasa darah tinggi Papa kumat deh, Ma." Keluh Papa Adrian.

"Sabar Pa, sabar...." kembali sang Mama menenangkan sambil mengusap pelan lengan sang suami.

"Iya Pa, sabar. Orang sabar itunya besar." Seloroh Adrian tanpa dosa.

"Adrian..." pekik sang Papa.

"Iya...Pa..iya"

"Pokoknya dua minggu lagi kamu berangkat ke Johor Bahru. Dan Iz akan jadi asistenmu selama kamu berada di sana," perintah Papa Adrian tanpa ingin dibantah.

"Ha? Dua minggu lagi? Johor Bahru? Dengan Iz? Oh my God, mimpi apa aku semalam?" keluh Adrian.

***

Adrian menghela nafasnya berat. Setelah menempuh perjalanan panjang Prancis-Kuala Lumpur International Airport (KLIA), transit disana sebentar. Lantas sambung penerbangan lokal ke Senai International Airport. Akhirnya dia tiba juga di Johor Bahru.

Kota paling ujung di Semenanjung Malaysia. Berbatasan langsung dengan Singapura. Adrian benar-benar harus menekan egonya kali ini. Karena sang Papa mengancam akan mengambil seluruh fasilitas yang Adrian punya. Jika pria itu menolak pergi ke Johor Bahru. Termasuk deretan black card yang dia miliki.

"Selamat siang, Bang," sapa seorang pria berparas Melayu dengan logat khas Melayu yang kental.

"Siang Iz. Seriously, kamu panggil aku Abang?" protes Adrian.

"Lalu Abang maunya dipanggil apa? Cik? Tuan? Sir? Pak? Mr?" jawab Iz menyebutkan semua nama panggilan yang dia tahu.

"Terserahlah. Asal jangan panggil "yobo" atau "liebe" aja," seloroh Adrian.

(Keduanya berarti sayang dalam bahasa Korea dan Jerman)

"Nggaklah Bang. Saya masih normal," jawab Iz datar setengah bercanda.

Adrian mengikuti langkah Iz menuju parkiran. Dirinya langsung mengerutkan dahinya.

"Kita pulang naik ini, Iz?" tanya Adrian.

"Iya, Bang. Ada masalah?" tanya Iz balik.

"Besok ganti mobilnya. Paling nggak Honda, Toyota, Daihatsu pokoknya setara itu," perintah Adrian.

"Baik, Bang," Iz mengiyakan saja perintah bos barunya itu.

Pilihan apalagi yang dia punya. Meski dia tahu. Prosesnya akan sedikit rumit di negaranya ini. Tapi setidaknya, bos barunya itu tidak minta didatangkan Bugatti Veyron kesayangannya. Bisa berabe dia ngurusnya.

Walau Iz juga tahu. Kalau sampai Adrian meminta itu. Bos Besarnya yang akan turun langsung menanganinya.

"Aku tinggal dimana Iz?" tanya Adrian.

"Tinggal di kondominium (apartement),Bang. Ada permintaan?" tanya Iz.

"Terserahlah, yang penting nyaman. Kamu tahu aku kan?" nawab Iz.

"Siap, Bang" timpal Iz.

Iz sendiri yang mengemudikan mobilnya. Mobil itu membelah jalanan kota Johor yang boleh dibilang tenang. Arus lalu lintasnya begitu teratur. Dan jauh dari kata macet. Kotanya masih berudara segar karena dikelilingi oleh hutan juga perkebunan kelapa sawit yang terhampar luas.

Di JB, sebutan keren untuk Johor Bahru. Sebagian penduduknya bekerja di sektor industri. Karena JB terkenal dengan kawasan industrinya. Banyak pabrik atau kilang berbagai jenis ada di kota ini. Sehingga menarik banyak penduduk dari wilayah lain untuk merantau ke JB.

Jadi jangan heran jika di JB, kita akan menemukan berbagai macam ras bangsa yang tinggal di sana. Mulai dari penduduk asli Melayu, Cina, India juga para pendatang dari negara lain. Yang sering disebut tenaga kerja asing.

Di JB, tenaga kerja asing di dominasi oleh orang Indonesia, Thailand, Vietnam, juga Bangladesh.

Adrian sejenak menikmati perjalanannya menuju kondo tempat tinggalnya. Cukup suka dengan keadaan JB yang tenang dan hijau. Bisa mengusir stresnya kalau begini. Pikir Adrian sambil menarik nafasnya.

Adrian pikir apa yang bisa dia temukan dan lakukan di kota ini selain bekerja. Hal lain tidak ada yang menarik untuknya.

"Kita sampai, Bang" Ucap Iz membuyarkan lamunan Adrian.

Mereka berdiri di depan sebuah bangunan yang menjulang tinggi. Membuat Adrian sedikit heran. Ada juga bangunan pencakar langitnya.

"Jom (ayo) masuk," ajak Iz.

Adrian hanya mengekor langkah Iz. Mengikuti asistennya itu membawanya menuju tempat tinggalnya.

"Lantai 30 ya, Bang?" info Iz.

"Hemmm," jawab Adrian datar.

"Kumat deh dingin sama ketusnya," batin Iz.

Iz pikir dia harus punya stock sabar yang unlimited, untuk menghadapi bos barunya, yang terkenal punya kepribadian ganda. Kadang dia judes, ketus, dingin. Tapi kadang dia bisa orang paling somplak sedunia. Ya...ya.., Iz akan coba nikmati pekerjaannya kali ini.

Berpikiran sama dengan Iz, pada akhirnya Adrian mencoba berdamai dengan keadaan. Siapa tahu apa yang diprediksikan Mamanya benar. Ada hal menarik di kota ini yang menunggunya.

Dua orang dengan pikiran hampir sama itu, akhirnya menaiki lift menuju lantai 30 dalam diam. Satu pikiran, mencoba berdamai dengan keadaan.

***

Hai readers, author hadir dengan karya baru nih. Cerita tentang Hans dan Ve 🤗🤗🤗

Bukan Vi ya...Vi otewe tamat soalnya 😁

Semoga kalian suka, happy reading ya guys....

****

Terpopuler

Comments

Asngadah Baruharjo

Asngadah Baruharjo

tingkatkan dunia per yablak an🤣🤣🤣

2024-01-24

1

Memyr 67

Memyr 67

seru nih. adrian beneran nyablak senyablak nyablaknya

2023-08-05

1

Gilang Pratama

Gilang Pratama

mampir lgi aq kakak..krn aq pnasarn dg teman2 lee joon sich😁😁

2023-07-20

1

lihat semua
Episodes
1 Berdamai Dengan Keadaan
2 The Guardian From The West
3 Pelan-Pelan Saja
4 First Day
5 First Met
6 First Experience
7 The Negotiation
8 Hiburan Gratis
9 The Plan
10 Real Met
11 Anugerah atau Bencana
12 Kencan Pertama
13 The Problem
14 Biar Waktu Bicara
15 Accident
16 Biarlah Jadi Rahasia
17 Night Market
18 Tentang Azlyn
19 Mulai Gila
20 King's Missing Bride
21 Gadis Terkonyol
22 Di City Square
23 Putri Udik
24 Di Dalam Bus
25 Bodyguard Beneran
26 Sesi Curhat
27 Adrian VS Lyn
28 Mentor Lyn
29 Ada Apa Denganku?
30 Perasaan Adrian
31 Menjadikannya Satu-Satunya
32 Kamu Punya Aku
33 Let's The Party Begin
34 Akan Ku Pertimbangkan
35 Jangan Tinggalkan Aku
36 Rela Dibuat Repot
37 Jatuh Cintakah Aku?
38 Mulai Merasa Rindu
39 Keluarga Yang Hangat
40 Di Klub Malam
41 Aku Pakarnya!
42 We'll Meet Soon Baby
43 Bermula
44 She's Mine
45 Rahasia Miguel
46 Prince Mark
47 Ketakutan Lyn
48 Wanita Paling Dinanti
49 Bersabarlah
50 Peringatan Papa Adrian
51 Otewe Bucin
52 Dijemput Richard
53 Tidak Ada Pilihan
54 Mudahkanlah Jalanku
55 Panggil Aku Lyn
56 Black Chimaera
57 Suara Yang Ia Rindu
58 Salah Langkah
59 Hadapi Aku Dulu
60 Bikin Penasaran Saja
61 Biarkan Sebentar Saja
62 Chicken Katsu?
63 Drama Jelang Pernikahan
64 The Wedding
65 Eksklusif Dan Limited Edition
66 Berawalnya Semua Kisah
67 King's Missing Bride
68 KMB-Rencana Dimulai
69 KMB-Bule Masuk Desa
70 KMB- Aku Sedang Menikungmu!
71 KMB-Calon Mantu Sultan
72 KMB- Calon Pebinor
73 KMB- Drama Di Pagi Hari
74 KMB- Mantu Model Begini
75 KMB- Bapak Out Of The Box
76 KMB- Keluarga Ajib
77 KMB- Jelang Akad
78 KMB- Akad Nikah
79 KMB- Negosiasi Ala Albert
80 KMB- Benar-Benar Gila
81 KMB- Dasar Chicken Katsu
82 KMB- Modus Bin Mesum
83 KMB - Selalu Penuh Kejutan
84 KMB- Penjaga Tak Kasat Mata
85 KMB- Kami Datang
86 KMB- Berharap Yang Terbaik
87 KMB- Pilihan Yang Tepat
88 KMB- Insiden
89 KMB- Merusak Suasana
90 KMB- Kepanikan Ve
91 KMB- Permintaan Andreas
92 KMB- Mulai Terkuak
93 KMB- Lyn VS K
94 KMB- Rencana Carlos
95 KMB- Si Pebinor Itu?
96 KMB- Aku Rela
97 KMB- Hope We'll Meet Soon (END)
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Berdamai Dengan Keadaan
2
The Guardian From The West
3
Pelan-Pelan Saja
4
First Day
5
First Met
6
First Experience
7
The Negotiation
8
Hiburan Gratis
9
The Plan
10
Real Met
11
Anugerah atau Bencana
12
Kencan Pertama
13
The Problem
14
Biar Waktu Bicara
15
Accident
16
Biarlah Jadi Rahasia
17
Night Market
18
Tentang Azlyn
19
Mulai Gila
20
King's Missing Bride
21
Gadis Terkonyol
22
Di City Square
23
Putri Udik
24
Di Dalam Bus
25
Bodyguard Beneran
26
Sesi Curhat
27
Adrian VS Lyn
28
Mentor Lyn
29
Ada Apa Denganku?
30
Perasaan Adrian
31
Menjadikannya Satu-Satunya
32
Kamu Punya Aku
33
Let's The Party Begin
34
Akan Ku Pertimbangkan
35
Jangan Tinggalkan Aku
36
Rela Dibuat Repot
37
Jatuh Cintakah Aku?
38
Mulai Merasa Rindu
39
Keluarga Yang Hangat
40
Di Klub Malam
41
Aku Pakarnya!
42
We'll Meet Soon Baby
43
Bermula
44
She's Mine
45
Rahasia Miguel
46
Prince Mark
47
Ketakutan Lyn
48
Wanita Paling Dinanti
49
Bersabarlah
50
Peringatan Papa Adrian
51
Otewe Bucin
52
Dijemput Richard
53
Tidak Ada Pilihan
54
Mudahkanlah Jalanku
55
Panggil Aku Lyn
56
Black Chimaera
57
Suara Yang Ia Rindu
58
Salah Langkah
59
Hadapi Aku Dulu
60
Bikin Penasaran Saja
61
Biarkan Sebentar Saja
62
Chicken Katsu?
63
Drama Jelang Pernikahan
64
The Wedding
65
Eksklusif Dan Limited Edition
66
Berawalnya Semua Kisah
67
King's Missing Bride
68
KMB-Rencana Dimulai
69
KMB-Bule Masuk Desa
70
KMB- Aku Sedang Menikungmu!
71
KMB-Calon Mantu Sultan
72
KMB- Calon Pebinor
73
KMB- Drama Di Pagi Hari
74
KMB- Mantu Model Begini
75
KMB- Bapak Out Of The Box
76
KMB- Keluarga Ajib
77
KMB- Jelang Akad
78
KMB- Akad Nikah
79
KMB- Negosiasi Ala Albert
80
KMB- Benar-Benar Gila
81
KMB- Dasar Chicken Katsu
82
KMB- Modus Bin Mesum
83
KMB - Selalu Penuh Kejutan
84
KMB- Penjaga Tak Kasat Mata
85
KMB- Kami Datang
86
KMB- Berharap Yang Terbaik
87
KMB- Pilihan Yang Tepat
88
KMB- Insiden
89
KMB- Merusak Suasana
90
KMB- Kepanikan Ve
91
KMB- Permintaan Andreas
92
KMB- Mulai Terkuak
93
KMB- Lyn VS K
94
KMB- Rencana Carlos
95
KMB- Si Pebinor Itu?
96
KMB- Aku Rela
97
KMB- Hope We'll Meet Soon (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!