First Day

"Sudah makan?" Tanya Azlyn.

Ve mengangguk.

"Sama Cik Turin dan Kak Maria?" Azlyn bertanya lagi.

Ve bingung.

"Yang jemput kamu di airport tadi namanya Cik Turin dan Kak Maria," jelas Azlyn.

Ve ber-ooo ria.

"Asal mana?" Azlyn kembali bertanya.

"Ahhh, Indonesia," teringat Fao membuatkannya paspor Indonesia.

"Kota?" Azlyn bertanya lagi sambil lalu, gadis itu mulai bersiap untuk mandi.

Ve berpikir sejenak.

"Kota mana ya?" Batin Ve bingung.

"Aahh, Jakarta," jawab Ve ragu.

"Ooh sama kalau begitu. Kita satu negara tapi beda kota," Azlyn berucap singkat.

"Benarkah?" Tanya Ve antusias.

"Aku dari Yogyakarta.. tahu?" Tanya Azlyn ingin tahu.

Ve nyengir sambil menggaruk kepalanya pelan. Lantas mengangguk.

Azlyn tersenyum. Gadis itu sudah melepas uniform-nya. Meninggalkan tank top dan hot pants ketat yang membalut tubuh seksinya. Ve melongo melihat hal itu.

Bagi dirinya yang sudah hidup di lingkungan istana sejak lahir. Penampilan Azlyn jelas akan dinilai vulgar bahkan cenderung tidak sopan. Dan itu dilarang. Tapi melihat Azlyn yang begitu santai saat memakai pakaian itu membuat Ve mengambil kesimpulan. Kalau gadis itu sudah biasa memakai pakaian seperti itu.

"Aku mandi dulu," pamit Azlyn masuk ke kamar mandi. Ve mengangguk.

Ve melangkah keluar menuju balkon. Duduk di sebuah kursi yang ada disana. Menatap malam penuh bintang di langit Johor Bahru untuk pertama kalinya. Ini adalah malam pertama dia tidak tidur di ranjang empuk di kamar mewahnya. Malam pertama tanpa melihat wajah kakak tercintanya sebelum tidur.

Ve menarik nafasnya dalam. Perhatiannya tertuju pada gerbang rumahnya yang terbuka. Dilihatnya salah satu teman rumahnya keluar, lalu masuk ke dalam sebuah mobil yang sudah menunggu.

"Pacarnya kali," gumam Ve.

Di usianya yang ke 22 tahun. Ve belum pernah merasakan pacaran. Boro-boro pacaran, dekat dengan cowok saja tidak pernah. Pria yang paling dekat dengannya ya cuma Richard, si bodyguard.

"Melamun?" Tanya Azlyn. Rupanya sudah selesai mandi. Menjemur bra dan juga underwearnya.

"Kalau mau mencuci ada mesin cuci dibawah. Tapi harus antri. Jadi aku lebih suka mencucinya sendiri. Malas kalau harus antri," Azlyn menjelaskan tanpa Ve minta.

Sikap Azlyn sangat hangat dan humble. Mengingatkannya akan sang kakak.

"Kak..." Panggil Ve.

"Ya?"

"Boleh aku panggil Kakak?" Tanya Ve.

Azlyn terdiam sejenak. Lantas mengembangkan senyumnya. Cantik...sangat cantik.

"Tentu saja," balas Azlyn segera.

Sekarang gantian Ve yang tersenyum.

"Kak Lyn," panggil Ve dengan mata berkaca-kaca. Seketika dia jadi merindukan kakaknya.

***

Pagi datang,

"Ve bangun! Ayo mandi. Nanti terlambat," suara Lyn terdengar sambil menggoyangkan tubuh Ve.

Ve jelas masih mengantuk. Semalam dia tidur lumayan malam. Setelah mengobrol dengan teman satu rumahnya. Berusaha membaur. Satu hal lagi yang Fao ajarkan.

Setelahnya dia sama sekali tidak bisa tidur. Karena kasurnya begitu keras. Itu menurut Ve. Padahal dia melihat Lyn yang langsung mendengkur begitu bertemu bantalnya dan memeluk teddy bearnya. Alhasil baru dini hari tadi mata Ve baru mau terpejam. Capek kali melek semaleman.

"Masih ngantuk, Kak." Sahut Ve nyaris tak terdengar.

"Bangun Ve. Nanti kamu ketinggalan bas (bus)." Ujar Lyn cepat.

Ve sejurus kemudian langsung membuka matanya. Ingat kalau dirinya sekarang adalah karyawan pabrik. Harus bekerja.

"Sialan kau Fao! Kenapa juga kau harus menjadikanku karyawan begini. Kenapa juga tidak memberiku libuaran kemana gitu," gerutu Ve.

Sambil menyiram tubuh mulusnya dengan air dari gayung. Mulutnya tidak berhenti mengomel sampai acara mandinya selesai.

"Aku pakai apa ya, Kak," Ve terlihat kebingungan, melihat Lyn yang memakai uniformnya.

"Bawa kemeja dan celana panjang?" Lyn bertanya.

Ve menggeleng. Tidak tahu isi kopernya sebenarnya. Ve masih membalut tubuhnya dengan handuk. Lantas mengaduk-aduk isi kopernya. Dia semalam tidak sempat mengeluarkan isi kopernya. Ada celana panjang tapi jeans.

"Tidak boleh pakai jeans ke kilang (pabrik)," Info Lyn, gadis itu lantas berjalan menuju lemarinya.

"Pakai ini dulu. Aku rasa muat untukmu. Nanti pulang kerja kita beli baju. Kamu sepertinya banyak bawa dalaman doang. Baju nggak bawa malahan," ledek Lyn.

"Ini ulah Fao. Benar-benar minta dihajar tu orang," gerutu Ve dalam hati.

Ve nyengir. Menerima baju pemberian Lyn. Lantas memakainya. Tanpa malu dihadapan Lyn, membuat Lyn langsung membulatkan matanya. Tubuh Ve sempurna bak model. Tinggi, ramping. Mulus. Ia yang sama-sama perempuan saja ngiler dibuatnya. Apalagi para cowok di luar sana.

"Beeuuuh bakal ada kehebohan sebentar lagi," batin Lyn.

Menatap Ve yang tengah menyisir rambut panjangnya. Dilihatnya gadis itu menyapukan sedikit krim diwajahnya. Juga sebuah lipgloss tak lupa Ve sapukan pada bibir tipisnya. Parfum beraroma lavender lembut juga tercium menguar dari tubuh Ve.

"Sempurna. Cantik alami," puji Lyn dalam hati, lagi menatap tubuh Ve yang terbalut sempurna oleh kemeja dan celana panjangnya.

"Siap?" Tanya Lyn.

Ve mengangguk. Menenteng flat shoes Pradanya. Menuruni anak tangga menuju kelantai bawah. Hampir semua penghuni rumah itu terpesona pada penampilan Ve.

"Lawanya (cantiknya)," puji Ira.

Ve tersenyum mendengar pujian Ira. Dia sudah biasa mendengar pujian itu.

***

Semua penumpang bas pekerja yang sebagian besar laki-laki, langsung melongo. Melihat Ve masuk ke bas mereka. Berjalan penuh percaya diri di belakang Lyn.

"Duduk saja disitu," pinta Lyn.

Ve mengangguk. Duduk di samping seorang laki-laki berwajah Jawa. Duduk diam tanpa ingin menyapa.

"Anak baru ya?" kepo laki-laki itu.

Ve mengangguk pelan. Dia sebenarnya sedang berkonsentrasi mendengarkan musik yang dia putar dari bluetooth headset mininya. Saking mininya itu hanya terlihat seperti ear piece saja.

"Kenalkan Juna," kata laki-laki itu. Suara sorakan terdengar dari arah belakang.

"Ve"

"Jangan didengarkan. Mereka memang seperti itu," tambah Juna.

"Ooo"

"Baru datang?"

"Kemarin."

"Busyet dah irit banget omongnya," batin Juna mati kutu.

Di belakangnya Lyn mengulum senyumnya.

"Ternyata kamu bukan gadis yang mudah ditakhlukkan," batin Lyn.

"Anak baru ya?" tanya pria disamping Lyn.

Mereka sudah sampai di kilang. Ve harus menunggu sebentar di guard (pos satpam) untuk mendapat ID sementara. Sebelum card pekerjanya jadi.

"He em. Baru datang semalam," balas Lyn.

"Cantik," puji Agus, nama pria itu.

"Cantiklah," timpal Lyn.

Gadis itu mendekati Ve. Mengajaknya masuk ke kilang.

"Lyn, mintakan nomer teleponnya!" Teriak Agus. Yang dibalas Lyn dengan lambaian tangannya, membuat Agus berdecak kesal.

"Kamu naik dengan Juna ya. Setiap anak baru harus ditraining sehari atau dua hari di office. Yang handle Cik Turin dan Kak Maria kok," jelas Lyn, yang langsung diangguki oleh Ve. Sejenak menunggu di depan office. Bersamaan dengan itu mobil Adrian sampai di sana.

Adrian jelas terpana melihat wajah Ve. Namun detik berikutnya dia tertegun. Dia seperti mengenal wajah Ve. Tapi dimana.

"Anak baru, Iz?" Tanya Adrian.

Melangkah mendahului Iz menuju lift. Melewati Juna, Ve juga dua orang lainnya.

"Sepertinya iya. Saya belum tengok (melihat) lagi reportnya (laporannya)," jawab Iz.

Ve pun sama dengan Adrian. Kontak mata singkat mereka membuat Ve seolah pernah melihat Adrian di suatu tempat. Tapi gadis itu lupa. Tanpa Ve sadari ketiga orang di sampingnya menatap penuh kekaguman pada Ve. Terpana pada kecantikan gadis yang melihat merekapun tidak.

Hari itu dimulai dengan training yang menurut Ve, training paling membosankan yang pernah dia tahu. Karena dia tidak pernah mengikuti meeting full sampai akhir. Dirinya hampir tertidur karena saking bosannya.

Hingga ekor matanya menangkap tatapan tajam dari Adrian yang lewat di depan ruang tempat Ve ditraining. Menatap penuh selidik pada dirinya. Adrian baru saja memberi kata sambutan juga perkenalan dirinya sebagai CEO yang baru menggantikan Cik Yassin bin Yahya yang sudah pensiun.

Tak beda dengan Ve. Kehadiran Adrian pun menarik perhatian kaum hawa. Baik yang single maupun double. Tapi Adrian ya Adrian kalau tidak seksi dan bohay. No way...

Paras tampan Adrian sebagai CEO baru menyebar dengan cepat di kilang itu. Bersamaan dengan kabar adanya anak baru yang juga sangat cantik. Seolah dua kabar itu bersaing ingin menarik perhatian para karyawan di kilang elektro itu.

"Sudah dapat datanya?" Tanya Adrian. Mendudukkan dirinya di kursi kebesarannya. Wajah tampan itu menatap lurus ke arah Iz.

"Sudah Bang. Tapi saya rasa macam ada yang pelik dari data dia (ada yang aneh dengan datanya)," balas Iz.

"Maksudmu?" Tanya Adrian kepo.

"Abang tengoklah sendiri (abang lihatlah sendiri)" Kata Iz. Memberikan selembar kertas berisi sebuah data.

"Ini valid, Iz?" Adrian bertanya dengan wajah sumringah.

Iz mengangguk. "Wah sepertinya ada yang sedang kehilangan adik nih," ujar Adrian penuh makna.

"Siapa Bang?" Tanya Iz ikutan kepo.

"Ada deh. Aku akan menghubunginya nanti. Kau akan terkejut kalau tahu siapa dia. Tapi apa yang dia lakukan disini?" Gumam Adrian membuat Iz bertambah bingung.

"Iiisssh, tak pahamlah maksud Abang ni," gerutu Iz, memilih meraih dokumen yang harus Adrian kerjakan hari ini. Meninggalkan Adrian yang tengah memijat pelan pangkal hidungnya. Berpikir. Bagaimana bisa gadis itu bisa ikut terdampar di sini bersamanya.

"Apakah ini yang dikatakan Mama waktu itu," Batin Adrian sambil tersenyum.

"Ini menarik. Benar-benar menarik," gumam Adrian.

***

Terpopuler

Comments

Asngadah Baruharjo

Asngadah Baruharjo

gercep Adrian

2024-01-24

1

Memyr 67

Memyr 67

bener adrian, menarik. aq juga tertarik, tapi ma ceritanya, bukan ma ve ya?

2023-08-07

1

lihat semua
Episodes
1 Berdamai Dengan Keadaan
2 The Guardian From The West
3 Pelan-Pelan Saja
4 First Day
5 First Met
6 First Experience
7 The Negotiation
8 Hiburan Gratis
9 The Plan
10 Real Met
11 Anugerah atau Bencana
12 Kencan Pertama
13 The Problem
14 Biar Waktu Bicara
15 Accident
16 Biarlah Jadi Rahasia
17 Night Market
18 Tentang Azlyn
19 Mulai Gila
20 King's Missing Bride
21 Gadis Terkonyol
22 Di City Square
23 Putri Udik
24 Di Dalam Bus
25 Bodyguard Beneran
26 Sesi Curhat
27 Adrian VS Lyn
28 Mentor Lyn
29 Ada Apa Denganku?
30 Perasaan Adrian
31 Menjadikannya Satu-Satunya
32 Kamu Punya Aku
33 Let's The Party Begin
34 Akan Ku Pertimbangkan
35 Jangan Tinggalkan Aku
36 Rela Dibuat Repot
37 Jatuh Cintakah Aku?
38 Mulai Merasa Rindu
39 Keluarga Yang Hangat
40 Di Klub Malam
41 Aku Pakarnya!
42 We'll Meet Soon Baby
43 Bermula
44 She's Mine
45 Rahasia Miguel
46 Prince Mark
47 Ketakutan Lyn
48 Wanita Paling Dinanti
49 Bersabarlah
50 Peringatan Papa Adrian
51 Otewe Bucin
52 Dijemput Richard
53 Tidak Ada Pilihan
54 Mudahkanlah Jalanku
55 Panggil Aku Lyn
56 Black Chimaera
57 Suara Yang Ia Rindu
58 Salah Langkah
59 Hadapi Aku Dulu
60 Bikin Penasaran Saja
61 Biarkan Sebentar Saja
62 Chicken Katsu?
63 Drama Jelang Pernikahan
64 The Wedding
65 Eksklusif Dan Limited Edition
66 Berawalnya Semua Kisah
67 King's Missing Bride
68 KMB-Rencana Dimulai
69 KMB-Bule Masuk Desa
70 KMB- Aku Sedang Menikungmu!
71 KMB-Calon Mantu Sultan
72 KMB- Calon Pebinor
73 KMB- Drama Di Pagi Hari
74 KMB- Mantu Model Begini
75 KMB- Bapak Out Of The Box
76 KMB- Keluarga Ajib
77 KMB- Jelang Akad
78 KMB- Akad Nikah
79 KMB- Negosiasi Ala Albert
80 KMB- Benar-Benar Gila
81 KMB- Dasar Chicken Katsu
82 KMB- Modus Bin Mesum
83 KMB - Selalu Penuh Kejutan
84 KMB- Penjaga Tak Kasat Mata
85 KMB- Kami Datang
86 KMB- Berharap Yang Terbaik
87 KMB- Pilihan Yang Tepat
88 KMB- Insiden
89 KMB- Merusak Suasana
90 KMB- Kepanikan Ve
91 KMB- Permintaan Andreas
92 KMB- Mulai Terkuak
93 KMB- Lyn VS K
94 KMB- Rencana Carlos
95 KMB- Si Pebinor Itu?
96 KMB- Aku Rela
97 KMB- Hope We'll Meet Soon (END)
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Berdamai Dengan Keadaan
2
The Guardian From The West
3
Pelan-Pelan Saja
4
First Day
5
First Met
6
First Experience
7
The Negotiation
8
Hiburan Gratis
9
The Plan
10
Real Met
11
Anugerah atau Bencana
12
Kencan Pertama
13
The Problem
14
Biar Waktu Bicara
15
Accident
16
Biarlah Jadi Rahasia
17
Night Market
18
Tentang Azlyn
19
Mulai Gila
20
King's Missing Bride
21
Gadis Terkonyol
22
Di City Square
23
Putri Udik
24
Di Dalam Bus
25
Bodyguard Beneran
26
Sesi Curhat
27
Adrian VS Lyn
28
Mentor Lyn
29
Ada Apa Denganku?
30
Perasaan Adrian
31
Menjadikannya Satu-Satunya
32
Kamu Punya Aku
33
Let's The Party Begin
34
Akan Ku Pertimbangkan
35
Jangan Tinggalkan Aku
36
Rela Dibuat Repot
37
Jatuh Cintakah Aku?
38
Mulai Merasa Rindu
39
Keluarga Yang Hangat
40
Di Klub Malam
41
Aku Pakarnya!
42
We'll Meet Soon Baby
43
Bermula
44
She's Mine
45
Rahasia Miguel
46
Prince Mark
47
Ketakutan Lyn
48
Wanita Paling Dinanti
49
Bersabarlah
50
Peringatan Papa Adrian
51
Otewe Bucin
52
Dijemput Richard
53
Tidak Ada Pilihan
54
Mudahkanlah Jalanku
55
Panggil Aku Lyn
56
Black Chimaera
57
Suara Yang Ia Rindu
58
Salah Langkah
59
Hadapi Aku Dulu
60
Bikin Penasaran Saja
61
Biarkan Sebentar Saja
62
Chicken Katsu?
63
Drama Jelang Pernikahan
64
The Wedding
65
Eksklusif Dan Limited Edition
66
Berawalnya Semua Kisah
67
King's Missing Bride
68
KMB-Rencana Dimulai
69
KMB-Bule Masuk Desa
70
KMB- Aku Sedang Menikungmu!
71
KMB-Calon Mantu Sultan
72
KMB- Calon Pebinor
73
KMB- Drama Di Pagi Hari
74
KMB- Mantu Model Begini
75
KMB- Bapak Out Of The Box
76
KMB- Keluarga Ajib
77
KMB- Jelang Akad
78
KMB- Akad Nikah
79
KMB- Negosiasi Ala Albert
80
KMB- Benar-Benar Gila
81
KMB- Dasar Chicken Katsu
82
KMB- Modus Bin Mesum
83
KMB - Selalu Penuh Kejutan
84
KMB- Penjaga Tak Kasat Mata
85
KMB- Kami Datang
86
KMB- Berharap Yang Terbaik
87
KMB- Pilihan Yang Tepat
88
KMB- Insiden
89
KMB- Merusak Suasana
90
KMB- Kepanikan Ve
91
KMB- Permintaan Andreas
92
KMB- Mulai Terkuak
93
KMB- Lyn VS K
94
KMB- Rencana Carlos
95
KMB- Si Pebinor Itu?
96
KMB- Aku Rela
97
KMB- Hope We'll Meet Soon (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!