Di belahan dunia lain, Fao tampak mengepalkan tangannya. Menatap citra satelit yang dia ambil dari satelit Icarus. Secara khusus Fao bahkan sudah membajak satelit milik Rusia itu. Agar dia selalu bisa melihat apa yang Ve kerjakan. Sebodo, jika nanti agen MI6 menemukannya. Toh selama ini dia tidak pernah ketahuan. Dengan cepat Fao meraih ponselnya. Menghubungi nomor seseorang.
"Apa yang kau lakukan, brengsek!" Salak Fao begitu seseorang mengangkat panggilannya.
"Apa maksudmu?" Pria diujung sana balik bertanya. Lelaki itu ternyata Adrian. Adrian terpaksa melepaskan ciumannya pada Ve ketika ponselnya berdering.
"Beraninya kau mencium Ve?" Fao bertanya dengan amarah yang menggebu-nggebu.
"Oh, kau melihatnya?" Adrian menyahut santai, menatap ke arah langit malam. Seolah disanalah Fao berada.
"Tentu saja aku melihatnya. Aku mengawasinya 24 jam asal kau tahu!" Bentak Fao.
"Oh come Brother. Calm down. I just kiss her. Not more than that," bela Adrian.
(Ayolah, Kawan. Tenang. Aku hanya menciumnya. Tidak lebih"
"Kau pikir aku bodoh. Dari ciuman kau bisa menidurinya. Brengsek!" Maki Fao.
"Yeahh itu bisa saja terjadi," jawab Adrian enteng.
"Kau...."
"Dengar bro, aku laki-laki normal. Melihat hidangan lezat ya aku makan."
Fao benar-benar kehabisan kata menghadapi Adrian. Bisa-bisanya dia begitu santai setelah mencuri ciuman dari Ve.
"Halo bro, aku cuma menciumnya belum melakukan yang lain...."
"Berani kau mengatakan hal itu!"
"Apa? Aku memang baru saja menciumnya. Aku mengakuinya. Tapi aku tidak pernah berpikir untuk menidurinya. Aku brengsek Fao, iya. Aku akui. Tapi aku masih menghormati sakralnya pernikahan. Aku bisa menjamin kalau aku tidak akan bercinta kecuali dengan istriku."
Fao tergugu mendengar jawaban dari Adrian. Seketika kemarahannya menguap.
"Apa yang kau katakan benar? Kau bisa menjamin dirimu tidak akan meniduri Ve?" Tanya Fao.
"Tentu saja semua perkataanku benar. Aku bisa menjaminnya. Aku masih sayang nyawa. Aku tahu Mark akan menggantungku jika dia tahu aku meniduri adiknya." Balas Adrian.
"Bagus kalau kau tahu. Dan satu lagi jika aku tahu kau menyentuhnya melebihi tadi akan kupastikan Lee Corp hancur tidak bersisa dan kau akan sengsara selamanya." Ancam Fao.
"Aissh kau ini mengerikan sekali. Aku hanya menciumnya dan kau menyamakan aku dengan pemberontak di luar sana. Kau curang!"
"Terserah akulah!"
Adrian berdecih kesal.
"Jangan pernah menyentuh Ve lebih dari itu." Sekali lagi Fao menegaskan.
"Berarti, boleh dong aku menciumnya lagi. Bibirnya manis sekali Fao. Membuatku ketagihan," celoteh Adrian membuat kuping Fao panas jadinya.
"Adrian Hanson Lee!" Pekik Fao.
Namun teriakan Fao tidak didengar oleh Adrian, karena pria itu sudah mematikan sambungan teleponnya. Kembali menatap pada Ve yang masih setia dengan mata terpejam. Perlahan jari Adrian menyentuh lembut wajah Ve.
"Kau terlihat seribu kali lipat lebih cantik saat mata indahmu terpejam," bisik Adrian.
Detik berikutnya dia kembali mencium lembut bibir Ve. Menikmatinya untuk beberapa waktu. Masa bodoh jika Fao melihatnya.
"Oh my God, rasanya begitu nikmat hanya dengan mencium bibirnya," batin Adrian.
Perlahan mengurai ciumannya. Melajukan mobilnya kembali. Memasuki gedung apartement miliknya.
Di sisi lain. Fao masih saja memaki Adrian. Dia sudah keluar dari kamar rahasianya. Kini duduk di mini bar. Dirumahnya.
"Benar-benar brengsek! Kurang ajar! Dia mengambil kesempatan dalam kesempitan!" Makinya sambil meminum red wine-nya.
Tanpa sadar seorang wanita cantik dengan dress selutut memeluknya dari belakang.
"Kenapa kau terdengar kesal, Sayang?" Bisik wanita itu yang tak lain adalah Rose. Kekasih Fao. Putri Jenderal Karl asistennya.
"Aku memang sedang kesal," jawab Fao jutek.
"Perlu bantuan untuk meredakan kesalmu?" Goda Rose.
Sejenak Fao menatap wajah cantik Rose. Bule bermata biru dengan rambut hitamnya. Fao kurang warna rambut pirang karena itu Rose selalu mewarnai rambutnya dengan warna hitam.
Mata Fao yang setajam elang tak beralih dari menatap wajah Rose. Hingga detik berikutnya. Dua bibir itu sudah saling beradu. Saling menikam satu sama lain. Dengan jutaan rasa nikmat yang mereka rasakan.
Fao seorang pencium yang handal. Tak sedikitpun memberi jeda pada ciumannya. Pria itu melumaat bibir tebal Rose. Menyesapnya tanpa henti. Menimbulkan decapan suara yang membuat semua orang ikut panas dingin membayangkan betapa nikmatnya ciuman mereka.
Lidah Fao terus membelit lidah Rose. Memainkannya dengan begitu lihai. Pelan Rose mulai naik ke pangkuan Fao. Membiarkan pahanya terekspose sempurna. Karena secara otomatis dress Rose akan tersingkap ke atas dengan sendirinya. Kakinya terbuka lebar. Agar Fao lebih mudah mengakses intinya.
Sedetik kemudian Fao melepaskan ciuman panasnya. Mereka sudah melakukan semua yang orang lakukan pada kekasihnya. Kecuali penyatuan. Saling memuaskan satu sama lain sudah hal biasa bagi Fao dan Rose. Sama seperti Adrian yang hanya mencari kepuasan tanpa penyatuan.
Meski keduanya sama-sama polos tanpa pakaian. Tapi Fao sama sekali belum pernah atau tidak ingin menerobos batas surgawi milik Rose karena dia akan mengambilnya saat mereka menikah nanti.
Keduanya saling tersenyum. Menatap puas satu sama lain. Setelah sesi mukbang nikmat mereka selesai. Mereka jelas tahu rasanya akan nikmat berpuluh-puluh kali lipat jika mereka bisa menyatu. Tapi mereka tidak ingin melakukannya sekarang. Selama keduanya masih dalam keadaan sadar.
Lain di rumah Fao yang panas membara akibat mukbang nikmat mereka. Lain pula di kediaman Mark. Pria itu baru saja selesai mengadakan rapat internal. Yang membahas penyelidikan soal kematian kedua orang tuanya. Raja dan Ratu Emmanuel sebelumnya.
Rapat itu hanya dihadiri oleh orang-orang yang terbukti setia pada pemerintahanan dirinya. Rapat itu membahas tentang bukti baru yang Fao temukan tempo hari. Soal adanya campur tangan kelompok mafia dengan pimpinan mereka yang berjuluk "K". Juga hubungannya antara Eduardo Emmanuel dengan pemberontak di wilayah utara.
Semua seperti benang kusut yang berhubungan satu sama lain. Masih menyisakan beribu tanya. Soal apa, kenapa, mengapa dan bagaimana semua bisa saling berkaitan hingga bermuara pada kematian ayah dan ibunya.
Motif Eduardo, paman Mark sejak dulu jelas. Ingin merebut tahta dari darinya. Sebagai anak selir. Eduardo memang masuk dalam daftar pewaris tahta. Karena ibunya selir resmi sang kakek. Namun diatas Eduardo. Masih ada keluarga Mark yang notabene anak dari Ratu di negara M. Hingga menempatkan Mark dan Ve menjadi pewaris tahta berikutnya. Setelah kematian ayah Mark.
Konflik terjadi setelahnya. Sesuai aturan, tahta seharusnya menjadi milik putra tertua. Berdasar pada peraturan itu Eduardo menuntut haknya menjadi raja. Secara urutan memang Eduardo berhak menjadi raja. Tapi menilik dia yang putra seorang selir. Meski selir resmi. Banyak yang tidak setuju dengan permintaan Eduardo.
Sedang kerajaan itu jelas punya putra mahkota. Dan umurnya memang sudah cukup untuk naik tahta. Hingga akhirnya dewan pertimbangan agung kerajaan. Memutuskan Mark Victor Emmanuel menjadi raja di kerajaan M. Sedangkan pengangkatan resminya akan berlangsung saat usia Mark menginjak 28 tahun sesuai dengan peraturan kerajaan. Bersamaan dengan syarat mutlak, bahwa Mark sudah harus memiliki ratu disampingnya. Alias menikah.
Dan di kalangan rakyatnya sebutan ratu sering diganti dengan King's Missing Bride. Karena banyak kasus raja-raja terdahulu. Tahu-tahu membawa ratu mereka saat pentadbiran tanpa ada gembar gembor soal siapa calonnya.
Dan hal itulah yang membuat kepala Mark serasa mau pecah. Dia tahu benar siapa calon ratunya. Dia dan hanya dia, yang Mark inginkan untuk jadi pendampingnya. Tapi...bahkan sekelas Mark pun tetap kesulitan mencari kala tidak ada satupun info yang dia tahu soal "dia".
Dia dilanda kebingungan. Dan ketika rasa bingung itu melanda. Pelan dia meraih sebuah buku yang cukup tebal. Membukanya lantas membacanya secara perlahan. Seperti seorang anak yang tengah belajar membaca.
Suaranya masih terbata-bata saat membacanya. Hingga satu kalimat berhasil ia selesaikan. Ajaibnya begitu dia selesai membaca buku itu meski hanya satu kalimat. Hatinya menjadi tenang. Seolah buku itu adalah penawar dari segala kebingungan yang Mark hadapi selama ini.
Sama seperti wajah wanita itu. Mark merasa damai saat menatap wajah itu. Meski hanya sekali. Wanita itu Mark harap akan menjadi king's missing bride-nya.
***
Bonus pict,
Kredit Instagram @ haominghao_neo
Letnan Fao yang juga suka mukbang nikmat tapi cuma sama pacarnya 🤭🤭
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments