Night Market

Ve pulang pukul 17. 30. Tidak peduli pelototan sang partner pada dirinya. Bodo amat. Dia berniat pulang lalu mandi, lalu ke pasar malam. Di tempat scan, dia bertemu Lyn.

"Kak Lyn, pulang cepat juga?" Ve berjalan sambil menggamit lengan Lyn.

"He e. Kakak ada hal yang mau kakak urus."

"Boleh dong pergi pasar malam bareng," pinta Ve penuh harap.

"Ooh maaf Ve. Kakak tidak bisa. Kakak harus pergi ke rumah Paman Kakak. Di Kulai."

"Kakak ada saudara di sini?" Ve kepo.

"Ada. Karena itu Kakak diizinkan buat kerja di sini. Oh ya Ve. Malam ini mungkin Kakak menginap di rumah Paman Kakak. Jadi tidak apa-apa ya Ve tidur sendirian," Lyn bertanya cemas.

"No problem," Ve menjawab ceria.

Mereka keluar rumah bersama. Ve mengantar Lyn sampai ke halte bus terdekat. Sekalian mau menghafal jalan ke halte itu. Karena esok rencananya, Ve akan jalan-jalan keliling JB naik bus. Ve tersenyum, pasti itu sangat menyenangkan.

Lyn melambai dari dalam bus, ketika gadis itu sudah masuk kedalamnya. Bus berlalu, dengan Ve pun berbalik, berjalan ke arah pasar malam. Jantungnya berdetak kencang, begitu tidak sabar. Dia antusias sekali, persis seperti anak kecil yang diajak jalan-jalan.

All Kredit Google.com

Mata Ve berbinar cerah melihat deretan penjual berbagai macam makanan yang ada di sana. Bukan hanya makanan. Pasar malam disana juga menyediakan pakaian, sayur mayur, buah. Tapi jangan ditanya soal wahana permainan. Di pasar malam itu tidak ada.

"This is wonderfull. Amazing," gumam gadis itu. Perlahan mengayunkan kaki jenjangnya yang terbalut celana jeans yang ia padankan dengan kemeja putih polos. Plus sling bag Prada yang tersampir cantik di pundaknya. Simple tapi manis.

Dia bersemangat sekali melihat-lihat berbagai makanan yang dijajakan disana. Tidak peduli tubuhnya yang langsing kadang terombang-ambing ke sana ke sini karena banyaknya pengunjung. Tanpa dia tahu ada seorang pria yang selalu berdiri tepat di belakang Ve, menghalangi tubuh Ve dari bersenggolan dengan tubuh orang lain.

Kredit Google.com

"Wah buah," teriak Ve girang, berdiri di sebuah stand buah. Pria di belakang Ve memutar matanya malas.

"Dasar putri udik," gumam lelaki itu, melihat Ve yang tengah memilih berbagai macam buah. Dimasukkan ke dalam bakul kecil. Adrian menggeram kesal melihat Ve yang asal saja mengambil buah. Benar-benar tidak tahu cara memilih buah.

"Benar-benar putri payah," gerutu Adrian lagi.

Pria itu sudah mengikuti Ve sejak masuk ke pasar malam itu. Dia yang biasanya anti pergi ke tempat seperti itu. Terpaksa pergi juga, setelah Iz menjelaskan betapa ramainya pasar malam di tempat itu.

"Kau ini benar-benar payah sekali," judes Adrian pada akhirnya. Saking gemasnya melihat tingkah Ve yang main ambil saja.

Ve langsung berjengit kaget, mendengar suara tepat di belakang telinganya.

"Kak Hans?" Panggil Ve.

Adrian langsung merebut bakul dari tangan Ve. Memilih lagi buah yang sudah Ve pilih. Sedikit menghirup aroma apel yang Ve beli.

"Begitu ya cara milihnya," lirih Ve.

"Memang yang kau tahu apa?" salak Adrian.

"Makan," cengir Ve.

Dan Adrian kembali menggeram kesal. "Apa lagi yang mau dibeli?" Tanya Adrian. Ve langsung mengembangkan senyumnya. Menunjuk berbagai buah yang Ve mau.

"Kau mau makan atau buka toko buah?" Adrian heran melihat banyak macam buah yang Ve beli.

Ve hanya nyengir sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Buat diet, Kak," jawab Ve. Membawa dua kresek penuh berisi buah.

"Jangan beli apa-apa lagi. Ini sudah berat," Keluh Adrian. Ve seketika manyun.

"Tapi Ve belum jajan, Kak," rengek Ve, kembali masuk ke dalam lautan manusia sesama pengunjung pasar malam.

"Satu macam lagi," tegas Adrian, berusaha melindungi Ve dari bersenggolan dengan pengunjung yang lain. Hingga sampai di satu waktu. Mereka benar-benar terjebak di tengah keramaian orang itu. Tanpa bisa bergerak sama sekali. Tubuh keduanya saling menempel. Karena desakan dari kiri, kanan, depan, belakang mereka.

Sampai Adrian dengan cepat membalik tubuh Ve. Memasukkan tubuh gadis itu ke dalam pelukannya. Menggunakan kresek buah Ve untuk melindungi tubuh bagian belakang gadis itu.

"Bilang padaku kalau ada yang menyentuhmu," bisik Adrian di telinga Ve. Gadis itu mengangguk.

Dalam jarak sedekat itu Ve bisa mencium aroma maskulin dari tubuh Adrian. Menempelkan sisi wajahnya didada bidang Adrian. Sedang pria itu waspada dengan keadaan sekitar.

Dalam hitungan detik, jantung Ve berdetak puluhan kali lebih cepat dari biasanya. Wajahnya memerah. Pelukan Adrian benar-benar memberikan kenyamanan untuknya. Juga rasa aman. Ve merasa dilindungi. Hati Ve berdesir lembut. Pertama kali merasakan hal seperti itu.

"Perasaan apa ini?" Ve bertanya dalam hati.

Untuk beberapa saat mereka tetap bertahan dengan posisi itu. Hingga perlahan kerumunan itu mulai menguar. Adrian langsung menarik nafasnya lega. Perlahan melonggarkan pelukannya pada Ve. Menggandeng tangan gadis itu untuk mulai berjalan lagi.

"Satu lagi. Dan kita keluar," tegas Adrian lagi.

"Dua, Kak Hans," tawar Ve.

"Satu!" Kekeuh Adrian.

Ve langsung menghentikan langkahnya. Adrian ikut berhenti, karena tangan Ve berada dalam genggamannya.

"Dua! Semua terserah Ve" Balas Ve tak kalah keras kepala.

Sesaat keduanya saling tatap. Bertarung tekad lewat kuncian mata mereka. Hingga akhirnya, Adrian mendengus kesal.

"Cepatlah pilih. Lalu kita keluar," balas Adrian kesal.

"Yesss!!!" Pekik Ve girang. Adrian langsung memijat pangkal hidungnya. Lama-lama dia bisa darah tinggi menghadapi putri yang satu ini.

"Ve mau itu," ucap gadis itu, menunjuk ke arah penjual mie goreng.

"Are you kidding me?" Tanya Adrian tidak percaya.

"Enak tahu. Kak Hans harus mencobanya," Ve memesan dua porsi kepada penjualnya.

"Aku tidak mau makan itu, Ve," tolak Adrian lebih dulu.

"Coba dulu nanti," Ucap Ve menggamit lengan Adrian, membuat pria itu mengerutkan dahinya.

"Apa dia seperti ini dengan semua pria?" batin Adrian.

Selanjutnya, Ve berdiri di sebuah gerai ayam goreng. Yang menjual semua bagian ayam yang digoreng krispy. Daging ayam goreng, kulit ayam goreng, hati dan ampela goreng. Usus ayam goreng. Bahkan bontot (bo..kong) ayam goreng pun ada. Plus tulang ayam utuh tanpa daging ayam yang digoreng garing pun tersedia disana.

Adrian hampir muntah menunggu Ve membeli. Melihat semua bagian ayam yang sudah digoreng siap untuk dibeli.

"Apa yang kau beli?" tanya Adrian menatap horor pada kresek yang dibawa Ve.

"Rahasia, yang penting ini enak semua," Sahut Ve bahagia.

"Enak darimananya. Ve itu jelas kolesterol tinggi. Lemak tinggi. Belum lagi tempatnya terlihat tidak bersih," Adrian mengkomplain semua yang dilihat di tempat itu.

"Iiissshh, Kak Hans ini jahat sekali. Mereka itu sedang berjuang menghidupi keluarga mereka. Jadi apa salahnya kita menolong mereka. Tak nak beli sudah. Tapi jangan menghina. Mereka itu sudah lolos ujian kebersihan dari pengelola pasar malam ini," jelas Ve panjang lebar. Adrian kicep seketika mendengar ocehan Ve.

"Whatever," satu jawaban yang akhirnya keluar dari bibir Adrian.

"Kau mau pulang atau mau kemana?" Adrian bertanya sambil melihat jam tangannya, masih jam 8 malam. Melihat gelagat Ve, tidak mungkin gadis itu akan langsung pulang ke rumah. Pasti masih mau ngeluyur lagi. Apalagi besok mereka libur.

"Kak Hans mau kemana?" Ve balik bertanya. Berjalan disisi Adrian berpegangan pada lengan pria itu, manja.

"Makan," balas Adrian singkat.

"Ikut," sahut Ve cepat.

"Aku mau ke Situlang. Itu jauh dari sini," Adrian menjelaskan.

"Situlang? JB?" Tanya Ve memastikan dan Adrian mengangguk.

"Ikut. Pokoknya ikut," rengek Ve. Lagi-lagi Adrian hanya bisa menarik nafasnya pelan. Menatap ke arah Ve. Yang malah sibuk menatap orang yang berlalu lalang di depan mereka.

"Masuk kalau begitu," perintah Adrian.

"Mobil Kak Hans yang mana?"

"Depanmu," Adrian menekan remote agar Ve bisa masuk ke dalam mobilnya.

"Mobil Kak Hans ganti lagi?" Heran Ve ketika sudah masuk kedalam mobilnya. Sementara Adrian masih memasukkan belanjaan Ve di jok belakang.

Adrian tidak menyahut, langsung menghidupkan mesin mobilnya, membawanya melandas ke jalanan. Meninggalkan keriuhan pasar malam.

"Minggu depan Ve mau datang lagi," Ve berkata, sambil menggigit kulit ayam krispynya.

"What??!!!" Teriak Adrian.

****

Episodes
1 Berdamai Dengan Keadaan
2 The Guardian From The West
3 Pelan-Pelan Saja
4 First Day
5 First Met
6 First Experience
7 The Negotiation
8 Hiburan Gratis
9 The Plan
10 Real Met
11 Anugerah atau Bencana
12 Kencan Pertama
13 The Problem
14 Biar Waktu Bicara
15 Accident
16 Biarlah Jadi Rahasia
17 Night Market
18 Tentang Azlyn
19 Mulai Gila
20 King's Missing Bride
21 Gadis Terkonyol
22 Di City Square
23 Putri Udik
24 Di Dalam Bus
25 Bodyguard Beneran
26 Sesi Curhat
27 Adrian VS Lyn
28 Mentor Lyn
29 Ada Apa Denganku?
30 Perasaan Adrian
31 Menjadikannya Satu-Satunya
32 Kamu Punya Aku
33 Let's The Party Begin
34 Akan Ku Pertimbangkan
35 Jangan Tinggalkan Aku
36 Rela Dibuat Repot
37 Jatuh Cintakah Aku?
38 Mulai Merasa Rindu
39 Keluarga Yang Hangat
40 Di Klub Malam
41 Aku Pakarnya!
42 We'll Meet Soon Baby
43 Bermula
44 She's Mine
45 Rahasia Miguel
46 Prince Mark
47 Ketakutan Lyn
48 Wanita Paling Dinanti
49 Bersabarlah
50 Peringatan Papa Adrian
51 Otewe Bucin
52 Dijemput Richard
53 Tidak Ada Pilihan
54 Mudahkanlah Jalanku
55 Panggil Aku Lyn
56 Black Chimaera
57 Suara Yang Ia Rindu
58 Salah Langkah
59 Hadapi Aku Dulu
60 Bikin Penasaran Saja
61 Biarkan Sebentar Saja
62 Chicken Katsu?
63 Drama Jelang Pernikahan
64 The Wedding
65 Eksklusif Dan Limited Edition
66 Berawalnya Semua Kisah
67 King's Missing Bride
68 KMB-Rencana Dimulai
69 KMB-Bule Masuk Desa
70 KMB- Aku Sedang Menikungmu!
71 KMB-Calon Mantu Sultan
72 KMB- Calon Pebinor
73 KMB- Drama Di Pagi Hari
74 KMB- Mantu Model Begini
75 KMB- Bapak Out Of The Box
76 KMB- Keluarga Ajib
77 KMB- Jelang Akad
78 KMB- Akad Nikah
79 KMB- Negosiasi Ala Albert
80 KMB- Benar-Benar Gila
81 KMB- Dasar Chicken Katsu
82 KMB- Modus Bin Mesum
83 KMB - Selalu Penuh Kejutan
84 KMB- Penjaga Tak Kasat Mata
85 KMB- Kami Datang
86 KMB- Berharap Yang Terbaik
87 KMB- Pilihan Yang Tepat
88 KMB- Insiden
89 KMB- Merusak Suasana
90 KMB- Kepanikan Ve
91 KMB- Permintaan Andreas
92 KMB- Mulai Terkuak
93 KMB- Lyn VS K
94 KMB- Rencana Carlos
95 KMB- Si Pebinor Itu?
96 KMB- Aku Rela
97 KMB- Hope We'll Meet Soon (END)
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Berdamai Dengan Keadaan
2
The Guardian From The West
3
Pelan-Pelan Saja
4
First Day
5
First Met
6
First Experience
7
The Negotiation
8
Hiburan Gratis
9
The Plan
10
Real Met
11
Anugerah atau Bencana
12
Kencan Pertama
13
The Problem
14
Biar Waktu Bicara
15
Accident
16
Biarlah Jadi Rahasia
17
Night Market
18
Tentang Azlyn
19
Mulai Gila
20
King's Missing Bride
21
Gadis Terkonyol
22
Di City Square
23
Putri Udik
24
Di Dalam Bus
25
Bodyguard Beneran
26
Sesi Curhat
27
Adrian VS Lyn
28
Mentor Lyn
29
Ada Apa Denganku?
30
Perasaan Adrian
31
Menjadikannya Satu-Satunya
32
Kamu Punya Aku
33
Let's The Party Begin
34
Akan Ku Pertimbangkan
35
Jangan Tinggalkan Aku
36
Rela Dibuat Repot
37
Jatuh Cintakah Aku?
38
Mulai Merasa Rindu
39
Keluarga Yang Hangat
40
Di Klub Malam
41
Aku Pakarnya!
42
We'll Meet Soon Baby
43
Bermula
44
She's Mine
45
Rahasia Miguel
46
Prince Mark
47
Ketakutan Lyn
48
Wanita Paling Dinanti
49
Bersabarlah
50
Peringatan Papa Adrian
51
Otewe Bucin
52
Dijemput Richard
53
Tidak Ada Pilihan
54
Mudahkanlah Jalanku
55
Panggil Aku Lyn
56
Black Chimaera
57
Suara Yang Ia Rindu
58
Salah Langkah
59
Hadapi Aku Dulu
60
Bikin Penasaran Saja
61
Biarkan Sebentar Saja
62
Chicken Katsu?
63
Drama Jelang Pernikahan
64
The Wedding
65
Eksklusif Dan Limited Edition
66
Berawalnya Semua Kisah
67
King's Missing Bride
68
KMB-Rencana Dimulai
69
KMB-Bule Masuk Desa
70
KMB- Aku Sedang Menikungmu!
71
KMB-Calon Mantu Sultan
72
KMB- Calon Pebinor
73
KMB- Drama Di Pagi Hari
74
KMB- Mantu Model Begini
75
KMB- Bapak Out Of The Box
76
KMB- Keluarga Ajib
77
KMB- Jelang Akad
78
KMB- Akad Nikah
79
KMB- Negosiasi Ala Albert
80
KMB- Benar-Benar Gila
81
KMB- Dasar Chicken Katsu
82
KMB- Modus Bin Mesum
83
KMB - Selalu Penuh Kejutan
84
KMB- Penjaga Tak Kasat Mata
85
KMB- Kami Datang
86
KMB- Berharap Yang Terbaik
87
KMB- Pilihan Yang Tepat
88
KMB- Insiden
89
KMB- Merusak Suasana
90
KMB- Kepanikan Ve
91
KMB- Permintaan Andreas
92
KMB- Mulai Terkuak
93
KMB- Lyn VS K
94
KMB- Rencana Carlos
95
KMB- Si Pebinor Itu?
96
KMB- Aku Rela
97
KMB- Hope We'll Meet Soon (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!