Bab 15 - Xue Ling & Wei Jiang

          Cheng Mei mengerutkan kening “Xin Lan Ren Yu, apa kau tahu

kisah mereka ?” mendekati Xin Lan, sangat penasaran dengan hubungan Xue Ling

dan Wei Jiang. Xin Lan tersenyum “Yue Shen, jangan melihat perdebatan mereka

seperti itu, mereka adalah sahabat sehidup semati…” Shui Ling mendekat “apa

anda tahu kisah mereka ?” Xin Lan mengangguk. Cheng Mei dan Shui Ling berbinar

“bisakah menceritakan pada kami !”

          Xin Lan melirik ke kedua pemimpin yang sedang sibuk

sendiri, jauh dari mereka “baik, kita berbincang di sana !” keduanya

mengikutinya “hmm pertemuan mereka di 150.000 tahun yang lalu. Saat itu, Jiang

ge masih remaja, sangat keras kepala dan arogan. Dia adalah satu-satunya putra

mahkota dari Zheng Zhu terdahulu. Di pundaknya, ada tanggung jawab yang besar.”

          Xin Lan tiba-tiba cekikikan, membuat keduanya saling

melihat “sama seperti yang dikatakan Shen Zhu, Jiang ge memiliki kekuatan tapi

tidak memiliki otak hihihi…” keduanya tersenyum “terhadap siapapun, sifatnya

itu bisa digunakan… satu-satunya tidak bisa digunakan pada Shen Zun hahaha…”

Cheng Mei menyetujui “yah, tidak ada yang bisa menang beradu dengannya” Shui

Ling semakin penasaran “jadi bagaimana kisah mereka ?”

          Xin Lan meneruskan “saat itu Jiang ge yang sedang patroli,

tertangkap dan terluka oleh Yu Kui Mo. Yu Kui Mo ingin mengambil Mutiara,

Jantung, dan Ekor Jiang ge. Semua itu hanya bisa berfungsi jika Ren Yu

memberikannya secara suka rela. Jika dipaksakan, maka semuanya tidak berguna”

keduanya mengangguk “entah bagaimana saat itu Shen Zun juga tertangkap. Kami

tidak pernah bisa melihat kehidupan Shen Zun, tapi Jiang ge curiga Shen Zun

saat itu mungkin sedang terluka atau berada dalam kondisi lemah”.

          Shui Ling mengingat-ingat “150.000 tahun lalu… kalau tidak

salah, itu adalah saat jiejie mempertahankan energi akhir Fu Wang Mu Hou di

Pohon Bodhi” Xin Lan langsung memotong “ah pantas saja Shen Zun selemah itu !”

Shui Ling mengangguk “awalnya mereka berdua tidak saling berbicara. Ren Yu

awalnya tidak sembarang berbicara pada mahkluk daratan, terutama Bei Hai Ren

Yu”

          Xin Lan meneruskan “Shen Zun melihat Jiang ge yang terluka,

mengobatinya. Karena terperangkap dan tidak mau berbicara, membuat Jiang ge

tidak mampu bergerak menolak bantuan Shen Zun.” Tersenyum “kami Ren Yu, tidak

pernah mau menyimpan budi seseorang. Jadi saat Yu Kui Mo menggunakan nyawa Shen

Zun untuk mengancam Jiang ge. Jiang ge dengan tekad membalas budi sudah bersiap

menyerahkan semuanya secara sukarela. Tepat disaat itu, Shen Zun marah besar

dan mengatakan ‘hei ekor arogan, walaupun kau melakukannya, aku tidak akan

mengakuinya, karena bukan aku yang memintanya, kau akan tetap berhutang budi

padaku. Mana sifat aroganmu ? Aku tidak suka berhutang budi. Jika sampai kau

melakukannya, aku akan bunuh diri hingga apa yang kau lakukan sia-sia. Kau

tidak bisa menggunakan alasan apapun untuk tindakan atas kemunafikanmu sendiri.

Apa kau melihat aku selemah itu hingga mau dibantu oleh ekor arogan sepertimu ?

jika kau berani tunduk pada permintaannya, aku akan memandang rendah semua Ren

Yu.’”

          Cheng Mei mengangguk “itu memang seperti kata-kata Xue Ling

hihihi…” Xin Lan mengangguk “Jiang ge langsung mengurungkan niatnya…” Shui Ling

menggoda “apa saat itu Zheng Zhu jatuh cinta pada jiejie ?” Xin Lan cekikikan

“kurasa Jiang ge menyukai Shen Zun, tapi tidak berani padanya hihihi…” Cheng

Mei menuntut kelanjutan cerita “setelah itu ?” Xin Lan melanjutkan “Shen Zun

menggunakan energi kekuatannya yang tersisa mengeluarkan mereka berdua dari

tempat itu. Luka parah yang dialami Shen Zun, tidak bisa membawanya menjauh.

Sementara Shen Zun berusaha memulihkan diri, mengurung Jiang ge dalam jiejue

dan mengunci kekuatannya. Emosi berlebihan Jiang ge akhirnya memaksanya untuk

bersuara hihihi… dalam persemedian Shen Zun, terus mendengar amarah Jiang ge

yang tanpa henti hahaha…”

          Ketiganya tertawa “Shen Zun yang emosi, menyudahi

semedinya, menghilangkan jiejue dan menjitak kepala Jiang ge hahaha… Jiang ge

saat itu antara malu dan marah, dia yang begitu agung dan arogan diperlakukan

semena-mena oleh seorang gadis hihihi…” “lalu… lalu…” terdengar antusiasme

keduanya “itu pertama kalinya Jiang ge menerima amarah dari seseorang. Walaupun

menggunakan segala macam cara berdebat, tetap tidak dapat menang dari Shen Zun

hahaha… perdebatan mereka akhirnya dihentikan oleh perut kelaparan mereka…”

          Terdengar suara cekikik kembali dari Xin Lan “kalian tahu,

saat itulah Shen Zun meminta Jiang ge membalas budinya !” “aaa… bagaimana balas

budi ?” Cheng Mei bertanya “Shen Zun mengatakan tidak membawa batu mulia. Jadi

memaksa Jiang ge menangis untuk mengeluarkan mutiara air mata untuk membeli

makanan. Shen Zun mengancam, jika Jiang ge tidak melakukannya maka selamanya akan

berhutang budi padanya. Akhirnya dengan segala keterpaksaan, Jiang ge pun

mengeluarkan air mata hahaha…”

          Shui Ling tertawa “dan pasti jiejie menggunakan mutiara itu

untuk membeli bahan makanan dan akhirnya kembali di makan Zheng Zhu” Xin Lan

mengangguk “Jiang ge ingin menolak tapi perutnya tidak dapat berkompromi

hahaha… apalagi dihadapkan makanan yang begitu wangi dan menggugah selera… tapi

Shen Zun menunaikan kata-katanya, karena Jiang ge sudah memberi mutiara air

mata, maka budi diantara mereka pun impas. Setelah Shen Zun cukup kuat, membawa

Jiang ge kembali ke lautan. Tapi semua perbuatan baik Shen Zun itu tertutupi

dengan kata-kata kasarnya. Mereka bersama selama 5 tahun. Selama itu perdebatan

terus terjadi diantara mereka. Tapi dibalik itu, sudah terjalin pengertian

diantara keduanya”

          Shui Ling berdehem “hmm jiejie memang memiliki kemampuan

itu, bisa menyesuaikan diri dalam segala situasi” Cheng Mei tersenyum “keduanya

memiliki sifat yang tidak ingin berhutang budi !” Shui Ling menatap Xin Lan

“setelah itu ?” Xin Lan meneruskan “saat itu mereka berdua tidak tahu identitas

masing-masing. Mungkin Shen Zun tahu tapi juga tidak mengatakannya demi

melindungi harga diri Jiang ge. Setelah itu, Bei Hai mengalami musibah, kembali

di sebabkan oleh Yu Kui Mo. Yu Kui Mo berhasil membuka pusat lava dan

meloloskan beberapa hewan purbakala yang tersegel di dalamnya. Semua kekuatan

Bei Hai dikerahkan untuk menangkap kembali tahanan yang meloloskan diri itu,

hingga tidak dapat membagi kekuatan lagi memadamkan pusat lava.”

          Xin Lan berdehem “itulah saatnya kami mengetahui identitas

Shen Zun. Saat itu keadaan sangat kacau, Zheng Zhu dan Jiang ge bahu membahu

menyelesaikan kekacauan. Saat keduanya sampai ke pusat lava, Shen Zun, dengan

kekuatannya sendiri, membekukan pusat lava dan menarik kembali semua tahanan

yang kabur, menyegelnya kembali. Pemikiran Shen Zun sangat dalam, sekali

melihat sudah tahu ada yang bermasalah. Hanya dalam sekali melihat, Shen Zun

sudah mengetahui pihak yang terlibat”.

          Shui Ling menghela nafas “Zheng Zhu kalian !” Xin Lan

mengangguk “Zheng Zhu dan salah satu pengikut setia Bei Hai Shui Jun saat itu.

Shen Zun langsung mengambil tindakan dan hal itu memicu perkelahian Shen Zun

dan Jiang ge kembali. Shen Zun yang fokus menangani Zheng Zhu, malas

menjelaskan pada Jiang ge, mengambil kehidupan Zheng Zhu begitu saja. Jiang ge

tercengang ayahnya mati di hadapannya. Setelahnya, Shen Zun mengurung Jiang ge

beberapa saat”

Episodes
1 Bab 1 - Balas budi berujung petaka
2 Bab 2 - Rou Rou kembali
3 Bab 3 - Bau Busuk
4 Bab 4 - Li Ming Shen Jun
5 Bab 5 - Perasaan sebenarnya Han Ling Shen Jun
6 Bab 6 - Usaha awal Han Ling
7 Bab 7 - Menyelidiki
8 Bab 8 - Apa yang terjadi di Bei Hai ?
9 Bab 9 - Bei Hai
10 Bab 10 - Rumor yang terpatahkan
11 Bab 11 - Bei Hai Ren Yu
12 Bab 12 - Wei Jiang Zheng Zhu
13 Bab 13 - Mengetahui
14 Bab 14 - Xiao Jian Ling
15 Bab 15 - Xue Ling & Wei Jiang
16 Bab 16 - Xue Ling & Wei Jiang 2
17 Bab 17 - Ren Yu
18 Bab 18 - Bau yang nakal
19 Bab 19 - Pusat Lava
20 Bab 20 - Perasaan Han Ling
21 Bab 21 - Hal yang terlewatkan
22 Bab 22 - Xue Ling & Han Ling
23 Bab 23 - Siapa Ro Tan Mo ?
24 Bab 24 - Pria Dingin dan Manja
25 Bab 25 - Sarang Ro Tan Mo
26 Bab 26 - Petunjuk baru
27 Bab 27 - Lamaran
28 Bab 28 - Bayangan yang terobsesi
29 Bab 29 - Jelmaan
30 Bab 30 - Acuh
31 Bab 31 - Kemana Xiao Xue ?
32 Bab 32 - Halusinasi atau...
33 Bab 33 - Pernikahan
34 Bab 34 - Shen Zun yang berbeda
35 Bab 35 - Kue Arak
36 Bab 36 - Ketahanan terhadap arak
37 Bab 37 - Permandian
38 Bab 38 - Penglihatan Leluhur
39 Bab 39 - Dimana Han Ling yang dingin ?
40 Bab 40 - Pernyataan Xue Ling
41 Bab 41 - Hua Yuan Gu
42 Bab 42 - Wangi murni
43 Bab 43 - Berburu lagi ?
44 Bab 44 - Bertemu kenalan lama
45 Bab 45 - Pusaka Dong Hua Gu
46 Bab 46 - Bunga Aster Bai Wan Hua
47 Bab 47 - Lao Hua Jun
48 Bab 48 - Merawatnya
49 Bab 49 - Emosi Wei Jiang
50 Bab 50 - Setengah Dewa Setengah Iblis
51 Bab 51 - Mnecari Jati Diri
52 Bab 52 - Meyakinkan
53 Bab 53 - Melangkah Bersama
54 Bab 54 - Flashback Pusat Lava
55 Bab 55 - Dimanakah Permata Merah
56 Bab 56 - Cemburu
57 Bab 57 - Semoga difikirkan kembali
58 Bab 58 - Istirahat
59 Bab 59 - Kecurigaan
60 Bab 60 - Keraguan
61 Bab 61 - Lan Hua Gu
62 Bab 62 _ Li Ming
63 Bab 63 - Permata Nila
64 Bab 64 - Menjaga Pusat Lava
65 Bab 65 - Utusan Tian Zun
66 Bab 66 - Di bawah pantauan Wei Jiang Zheng Zhu
67 Bab 67 - Mendapat Permata Nila
68 Bab 68 - Penguatan Segel
69 Bab 69 - Siapakah dewa terpilih ?
70 Bab 70 - Sadar diri
71 Bab 71 - Antisipasi
72 Bab 72 - Xue Ling Shen Zun Chu Guang
73 Bab 73 - Perang Huo Ling Tian Zun vs Li Ming Shen Jun
74 Bab 74 - Ambisi yang menolak untuk pergi
75 Bab 75 - Mempermainkan
76 Bab 76 - Dimana Permata Merah ?
77 Bab 77 - Da Hai
78 Bab 78 - Putri Arogan
79 Bab 79 - Keinginan Balas Dendam
80 Bab 80 - Kekesalan
81 Bab 81 - Menghadiri Perayaan Xi Hai
82 Bab 82 - Taruhan
83 Bab 83 - Penyatuan Lumba-Lumba Biru dan Merah
84 Bab 84 - Pilihan Lumba-Lumba Ungu
85 Bab 85 - Zi Zuan
86 Bab 86 - Shen Zun
87 Bab 87 - Awal Perubahan
88 Bab 88 - Masih Menunggu
89 Bab 89 - Apa yang diinginkan Sang Putri Arogan ?
90 Bab 90 - Perubahan yang besar
91 Bab 91 - Tamu Agung
92 Bab 92 - Perintah Shen Zun
93 Bab 93 - Menjaga kekhasan
94 Bab 94 - Pusat Salju
95 Bab 95 - Dong Hai mengharap kedatangan Zun Wang
96 Bab 96 - Apa yang direncanakan Xue Ling ?
97 Bab 97 - 5 hari lagi
98 Bab 98 - Bersiap
99 Bab 99 - Keinginan dan Impian
100 Bab 99 - Penyatuan Permata Nila
101 Bab 101 - Batu Bening
102 Bab 102 - Inti Kemurnian
103 Bab 103 - Xue Chun Ling
104 Bab 104 - Hidup Bebas
105 Bab 105 - Memilikimu
106 Bab 106 - Tanda - tanda pergolakan
107 Intermezzo 1
108 Intermezzo 2
109 I - 3
110 I - 4
111 I - 5
112 I - 6
113 I - 7
114 I - 8
115 I - 9
116 I - 10
117 I - 11
118 I - 12
119 I - 13
120 I - 14
121 I - 15
122 I - 16
123 I - 17
124 I - 18
125 I - 19
126 I - 20
127 I - 21
128 I - 22
129 I - 23
130 I - 24
131 I - 25
132 I - 26
133 I - 27
134 I - 28
135 I - 29
136 I - 30
137 I - 31
138 I - 32
139 Pengumuman...
140 TPOL 2 - Bab 1 - Berjalan sendiri
141 TPOL 2 - Bab 2 - Kembali
142 TPOL 2 - Bab 3 - Menjaga-mu...
143 TPOL 2 - Bab 4 - Bukan mimpi
144 TPOL 2 - Bab 5 - Rencana memiliki anak
145 info bab selanjutnya
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Bab 1 - Balas budi berujung petaka
2
Bab 2 - Rou Rou kembali
3
Bab 3 - Bau Busuk
4
Bab 4 - Li Ming Shen Jun
5
Bab 5 - Perasaan sebenarnya Han Ling Shen Jun
6
Bab 6 - Usaha awal Han Ling
7
Bab 7 - Menyelidiki
8
Bab 8 - Apa yang terjadi di Bei Hai ?
9
Bab 9 - Bei Hai
10
Bab 10 - Rumor yang terpatahkan
11
Bab 11 - Bei Hai Ren Yu
12
Bab 12 - Wei Jiang Zheng Zhu
13
Bab 13 - Mengetahui
14
Bab 14 - Xiao Jian Ling
15
Bab 15 - Xue Ling & Wei Jiang
16
Bab 16 - Xue Ling & Wei Jiang 2
17
Bab 17 - Ren Yu
18
Bab 18 - Bau yang nakal
19
Bab 19 - Pusat Lava
20
Bab 20 - Perasaan Han Ling
21
Bab 21 - Hal yang terlewatkan
22
Bab 22 - Xue Ling & Han Ling
23
Bab 23 - Siapa Ro Tan Mo ?
24
Bab 24 - Pria Dingin dan Manja
25
Bab 25 - Sarang Ro Tan Mo
26
Bab 26 - Petunjuk baru
27
Bab 27 - Lamaran
28
Bab 28 - Bayangan yang terobsesi
29
Bab 29 - Jelmaan
30
Bab 30 - Acuh
31
Bab 31 - Kemana Xiao Xue ?
32
Bab 32 - Halusinasi atau...
33
Bab 33 - Pernikahan
34
Bab 34 - Shen Zun yang berbeda
35
Bab 35 - Kue Arak
36
Bab 36 - Ketahanan terhadap arak
37
Bab 37 - Permandian
38
Bab 38 - Penglihatan Leluhur
39
Bab 39 - Dimana Han Ling yang dingin ?
40
Bab 40 - Pernyataan Xue Ling
41
Bab 41 - Hua Yuan Gu
42
Bab 42 - Wangi murni
43
Bab 43 - Berburu lagi ?
44
Bab 44 - Bertemu kenalan lama
45
Bab 45 - Pusaka Dong Hua Gu
46
Bab 46 - Bunga Aster Bai Wan Hua
47
Bab 47 - Lao Hua Jun
48
Bab 48 - Merawatnya
49
Bab 49 - Emosi Wei Jiang
50
Bab 50 - Setengah Dewa Setengah Iblis
51
Bab 51 - Mnecari Jati Diri
52
Bab 52 - Meyakinkan
53
Bab 53 - Melangkah Bersama
54
Bab 54 - Flashback Pusat Lava
55
Bab 55 - Dimanakah Permata Merah
56
Bab 56 - Cemburu
57
Bab 57 - Semoga difikirkan kembali
58
Bab 58 - Istirahat
59
Bab 59 - Kecurigaan
60
Bab 60 - Keraguan
61
Bab 61 - Lan Hua Gu
62
Bab 62 _ Li Ming
63
Bab 63 - Permata Nila
64
Bab 64 - Menjaga Pusat Lava
65
Bab 65 - Utusan Tian Zun
66
Bab 66 - Di bawah pantauan Wei Jiang Zheng Zhu
67
Bab 67 - Mendapat Permata Nila
68
Bab 68 - Penguatan Segel
69
Bab 69 - Siapakah dewa terpilih ?
70
Bab 70 - Sadar diri
71
Bab 71 - Antisipasi
72
Bab 72 - Xue Ling Shen Zun Chu Guang
73
Bab 73 - Perang Huo Ling Tian Zun vs Li Ming Shen Jun
74
Bab 74 - Ambisi yang menolak untuk pergi
75
Bab 75 - Mempermainkan
76
Bab 76 - Dimana Permata Merah ?
77
Bab 77 - Da Hai
78
Bab 78 - Putri Arogan
79
Bab 79 - Keinginan Balas Dendam
80
Bab 80 - Kekesalan
81
Bab 81 - Menghadiri Perayaan Xi Hai
82
Bab 82 - Taruhan
83
Bab 83 - Penyatuan Lumba-Lumba Biru dan Merah
84
Bab 84 - Pilihan Lumba-Lumba Ungu
85
Bab 85 - Zi Zuan
86
Bab 86 - Shen Zun
87
Bab 87 - Awal Perubahan
88
Bab 88 - Masih Menunggu
89
Bab 89 - Apa yang diinginkan Sang Putri Arogan ?
90
Bab 90 - Perubahan yang besar
91
Bab 91 - Tamu Agung
92
Bab 92 - Perintah Shen Zun
93
Bab 93 - Menjaga kekhasan
94
Bab 94 - Pusat Salju
95
Bab 95 - Dong Hai mengharap kedatangan Zun Wang
96
Bab 96 - Apa yang direncanakan Xue Ling ?
97
Bab 97 - 5 hari lagi
98
Bab 98 - Bersiap
99
Bab 99 - Keinginan dan Impian
100
Bab 99 - Penyatuan Permata Nila
101
Bab 101 - Batu Bening
102
Bab 102 - Inti Kemurnian
103
Bab 103 - Xue Chun Ling
104
Bab 104 - Hidup Bebas
105
Bab 105 - Memilikimu
106
Bab 106 - Tanda - tanda pergolakan
107
Intermezzo 1
108
Intermezzo 2
109
I - 3
110
I - 4
111
I - 5
112
I - 6
113
I - 7
114
I - 8
115
I - 9
116
I - 10
117
I - 11
118
I - 12
119
I - 13
120
I - 14
121
I - 15
122
I - 16
123
I - 17
124
I - 18
125
I - 19
126
I - 20
127
I - 21
128
I - 22
129
I - 23
130
I - 24
131
I - 25
132
I - 26
133
I - 27
134
I - 28
135
I - 29
136
I - 30
137
I - 31
138
I - 32
139
Pengumuman...
140
TPOL 2 - Bab 1 - Berjalan sendiri
141
TPOL 2 - Bab 2 - Kembali
142
TPOL 2 - Bab 3 - Menjaga-mu...
143
TPOL 2 - Bab 4 - Bukan mimpi
144
TPOL 2 - Bab 5 - Rencana memiliki anak
145
info bab selanjutnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!