Bab 20 - Perasaan Han Ling

Lin

Yang mengerutkan kening “aiya Shen Zun a, bagaimanapun anda ini seorang gadis…”

Wei Jiang memotong “aish… jangan tertipu oleh wajahnya ini… dia hanya gadis

pada wajahnya ini, selebihnya bahkan lebih brutal dari hewan terbrutal…” “hei

kau ingin mendapat pukulan ?” Xue Ling menghardik, tidak terima. Shui Ling

cekikikan “Zheng Zhu, jika tidak seperti itu, apa anda tidak akan menyesal ?”

Wei Jiang nyengir, melhat Xue Ling yang menatapnya tajam.

“haih…

pakaian ini bau sekali…” Xue Ling membaui dirinya sendiri “ayolah… Xin Lan

sudah siap !” Wei Jiang mengajak, Xue Ling mengangguk, ingin berjalan “Shen

Zun, bisakah berbicara sebentar ?” Han Ling menghentikan dan menahan Xue Ling.

Han Ling sudah melihat, mendengar, dan mengamati, ada perasaan cemas yang tidak

bisa dijelaskan di hatinya.

Xue

Ling mengerutkan kening “jie, kami menunggumu di luar…” Shui Ling memberi

kesempatan buat Han Ling, menarik semua keluar. Xue Ling melihat kepergian semua dan kembali menatap Han Ling “Shen

Jun, apa yang ingin anda bicarakan ?” Han Ling tersenyum lembut “aku ingin anda

mendengar penjelasanku !” Xue Ling membulatkan matanya, sesaat kemudian

tersenyum nakal “Shen Jun, dulu sebagai Rou Rou, sudah tidak terhitung anda

menolak dan mengusirku… sekarang, yang mulia sudah mengabulkan keinginan anda,

tidak lagi mendekati anda. Kenapa ? apa sekarang anda baru menyadari sudah

jatuh cinta pada yang mulia ?” Han Ling menggeleng.

Xue

Ling mengangkat alisnya “bagus jika tidak ! dengar ya Han Ling Shen Jun… yang

mulia tidak akan mengganggu anda lagi… penjelasan anda tidak akan berarti

apapun, itu hanyalah masa lalu… sekarang yang mulia adalah Xue Ling Shen Zun…”

“shu…” Han Ling menaruh satu jarinya di bibir Xue Ling, menghentikan kata-kata

Xue Ling “shu… kau terlalu banyak bicara ! dengar, bukan saat ini tapi sudah

sejak lama aku menyadarinya. Kehadiran Rou Rou saat itu sudah menancapkan akar

yang sangat kuat di hatiku. Senang dengan kehadiranmu, senang dengan

perawatanmu, senang dengan kemanjaanmu, senang dengan keusilanmu, senang dengan

kepolosanmu. Apapun yang ada pada dirimu, semuanya kusukai” menarik Xue Ling

masuk ke pelukannya.

Han

Ling meneruskan “Xue Ling, aku tahu aku sudah membuatmu sedih berkali-kali. Aku

hanya memohon satu kesempatan padamu. Aku akan membuktikan betapa aku sangat

mencintaimuu, bisakah mengabulkannya ?” Xue Ling mengerutkan kening, tidak

merespon “Xue Ling, kali ini aku yang akan mengejarmu, bagaimana ? lagipula,

aku berhutang budi padamu, aku harus membalas budi ini kan !” Xue Ling

terbelalak “cih, tidak tahu malu…” berkata kesal, melerai pelukan “hmm… dihadapan

cinta, tidak perlu malu !” Han Ling menggoda “astaga ! apa anda sakit ?

kata-kata ini keluar dari bibir anda, apa dunia akan berakhir ?” Xue Ling

berceloteh dengan polosnya.

Han

Ling cekikikan, mengambil kedua tangan Xue Ling “Xue Ling, aku Han Ling

mencintaimu !” Xue Ling terbelalak “ha… siapa anda ? anda pasti bukan Han Ling

Shen Jun ! ah aku perlu berendam, otakku seperti mau meledak !” menggerutu “Xue

Ling, tidak perlu langsung menjawabku, tapi jangan membiarkanku menunggu

terlalu lama ! perasaan ini sangat tidak nyaman !” Han Ling merajuk.

Xue

Ling menghela nafas kasar “Han Ling Shen Jun, sebelumnya anda yang terus

mendorongku, sekarang anda pula yang menarikku. Sebenarnya, yang mana diri anda

yang sebenarnya ?” Han Ling cemberut “sebelumnya sudah melakukan hal yang tidak

baik padamu, aku sungguh menyesalinya. Kau begitu keras kepala, selalu

mengikutiku kemanapun. Aku hanya ingin kau menungguku dengan baik di Zheng

Guang Gong. Akhirnya apa yang kutakutkan terjadi, kau merenggang nyawa

berhargamu karena melindungiku ! apa kau tahu betapa hancurnya aku saat itu ?

akulah penyebab kematianmu, bagaimana aku bisa menghadapi diriku yang seperti

itu ? kemudian kita bertemu kembali, tapi kau mengabaikanku. Apa kau tahu

betapa ingin aku menarikmu ke pelukanku. Saat tersadar, kau sudah hilang dari

hadapanku. Tidak ada yang mengetahui berita kembalimu, membuatku merasa

pertemuan itu hanya halusinasiku saja. Melihatmu di perayaan saat itu, apa kau

tahu betapa bahagianya aku ! aku ingin segera menarikmu dan mengatakan betapa

aku sangat mencintaimu, betapa aku sangat merindukanmu, betapa dalam

penyesalanku.” Han Ling menumpahkan semua perasaannya yang selama ini

tersimpan.

Han

Ling memeluk Xue Ling “Xue Ling, aku mencintaimu, sangat mencintaimu. Aku sudah

tidak tahan dengan semua ini, hanya ingin bersamamu, memberimu dunia yang aman,

menjaga dan melindungimu di sisiku. Xue Ling, kau mengatakan jadi siapapun

dirimu, kau adalah kau. Aku yakin perasaanmu padaku masih tersimpan. Kita mulai

semua dari awal, bagaimana ? aku tidak akan melakukan kesalahan yang sama,

bisakah ?” Xue Ling mematung, mencerna semua kata-kata Han Ling.

Han

Ling tidak mendengar jawaban Xue Ling, merasa cemas dan takut “Xue Ling, aku

tidak peduli nama, status, harga diri, dan kedudukan. Selama kau ada disisiku,

itu sudah cukup buatku. Xue Ling…” “lepaskan aku…” Suara dingin Xue Ling

terdengar, Han Ling melepas pelukannya. Xue Ling menatap Han Ling tanpa

ekspresi “aku perlu menenangkan fikiranku ! semua ini terlalu tidak masuk akal

!” meninggalkan Han Ling yang masih terpaku di tempatnya.

    Han Ling menatap kepergian Xue Ling 'Xue Ling, aku akan menunggumu ! seperti kau yang berusaha 5.000 tahun, aku akan berusaha hingga suatu saat kau menerimaku ! Xue Ling, hanya satu kesempatan, aku hanya meminta satu kesempatan. Xue Ling, yang dari awal kau inginkan, akan kuberikan semua padamu... kau hanya perlu berdiri disana, aku yang akan mendekatimu !'

“Jie,

mana Han Ling Shen Jun ?” Shui Ling segera menyambut. Xue Ling menggoyangkan

kedua bahunya, tidak berhenti dan terus melangkah. Han Ling perlahan keluar

dari dalam gua, melihat punggung Xue Ling yang menjauh “bersabarlah !” Lin Yang

memberi semangat “kita kembali ke Bei Hai Gong…” menarik Han Ling pergi.

“Jie,

apa yang Han Ling Shen Jun bicarakan denganmu ?” Shui Ling penasaran. Xue Ling

menikmati wangi bunga-bunga yang memenuhi permandiannya “dia mengatakan mencintaiku

dan memintaku memberinya 1 kesempatan !” Shui Ling, Cheng Mei, dan Xin Lan

mendekat “jadi bagaimana jiejie menjawabnya ?” Xue Ling melihat antusiasme

ketiganya, menyentil kening satu persatu “begitu suka bergosip. Aku tidak

menjawab, aku perlu waktu untuk memikirkannya !”

Shui

Ling menggosok keningnya “jie, tidak pernah melihatmu yang seperti ini, suka

tarik ulur. Kau masih mencintainya, ya terima saja !” Xue Ling menonjok kening

Shui Ling “kau ini ! siapa yang mengatakan aku tarik ulur !” “jadi ?” tanya

ketiganya antusias “astaga ! kalian ingin mengagetkanku ya !” Xue Ling kesal.

“aiyo

Shen Zun, katakanlah ! apa yang kau fikirkan ?” Xin Lan meneruskan pertanyaan.

Xue Ling menatap bunga-bunga “aku sedang memikirkan kata-katanya, sepertinya

ada sesuatu yang kulewatkan !” ketiganya mengerutkan kening. Xin Lan mencoba

membantu “Shen Zun, didalam masalah cinta, tidak ada salah benar, yang ada

menerima kekurangan dan kelebihan pasangan…” Xue Ling mengangkat tangan

menghentikan kata-kata Xin Lan “bukan masalah itu !” ketiganya kembali

mengerutkan kening.

Episodes
1 Bab 1 - Balas budi berujung petaka
2 Bab 2 - Rou Rou kembali
3 Bab 3 - Bau Busuk
4 Bab 4 - Li Ming Shen Jun
5 Bab 5 - Perasaan sebenarnya Han Ling Shen Jun
6 Bab 6 - Usaha awal Han Ling
7 Bab 7 - Menyelidiki
8 Bab 8 - Apa yang terjadi di Bei Hai ?
9 Bab 9 - Bei Hai
10 Bab 10 - Rumor yang terpatahkan
11 Bab 11 - Bei Hai Ren Yu
12 Bab 12 - Wei Jiang Zheng Zhu
13 Bab 13 - Mengetahui
14 Bab 14 - Xiao Jian Ling
15 Bab 15 - Xue Ling & Wei Jiang
16 Bab 16 - Xue Ling & Wei Jiang 2
17 Bab 17 - Ren Yu
18 Bab 18 - Bau yang nakal
19 Bab 19 - Pusat Lava
20 Bab 20 - Perasaan Han Ling
21 Bab 21 - Hal yang terlewatkan
22 Bab 22 - Xue Ling & Han Ling
23 Bab 23 - Siapa Ro Tan Mo ?
24 Bab 24 - Pria Dingin dan Manja
25 Bab 25 - Sarang Ro Tan Mo
26 Bab 26 - Petunjuk baru
27 Bab 27 - Lamaran
28 Bab 28 - Bayangan yang terobsesi
29 Bab 29 - Jelmaan
30 Bab 30 - Acuh
31 Bab 31 - Kemana Xiao Xue ?
32 Bab 32 - Halusinasi atau...
33 Bab 33 - Pernikahan
34 Bab 34 - Shen Zun yang berbeda
35 Bab 35 - Kue Arak
36 Bab 36 - Ketahanan terhadap arak
37 Bab 37 - Permandian
38 Bab 38 - Penglihatan Leluhur
39 Bab 39 - Dimana Han Ling yang dingin ?
40 Bab 40 - Pernyataan Xue Ling
41 Bab 41 - Hua Yuan Gu
42 Bab 42 - Wangi murni
43 Bab 43 - Berburu lagi ?
44 Bab 44 - Bertemu kenalan lama
45 Bab 45 - Pusaka Dong Hua Gu
46 Bab 46 - Bunga Aster Bai Wan Hua
47 Bab 47 - Lao Hua Jun
48 Bab 48 - Merawatnya
49 Bab 49 - Emosi Wei Jiang
50 Bab 50 - Setengah Dewa Setengah Iblis
51 Bab 51 - Mnecari Jati Diri
52 Bab 52 - Meyakinkan
53 Bab 53 - Melangkah Bersama
54 Bab 54 - Flashback Pusat Lava
55 Bab 55 - Dimanakah Permata Merah
56 Bab 56 - Cemburu
57 Bab 57 - Semoga difikirkan kembali
58 Bab 58 - Istirahat
59 Bab 59 - Kecurigaan
60 Bab 60 - Keraguan
61 Bab 61 - Lan Hua Gu
62 Bab 62 _ Li Ming
63 Bab 63 - Permata Nila
64 Bab 64 - Menjaga Pusat Lava
65 Bab 65 - Utusan Tian Zun
66 Bab 66 - Di bawah pantauan Wei Jiang Zheng Zhu
67 Bab 67 - Mendapat Permata Nila
68 Bab 68 - Penguatan Segel
69 Bab 69 - Siapakah dewa terpilih ?
70 Bab 70 - Sadar diri
71 Bab 71 - Antisipasi
72 Bab 72 - Xue Ling Shen Zun Chu Guang
73 Bab 73 - Perang Huo Ling Tian Zun vs Li Ming Shen Jun
74 Bab 74 - Ambisi yang menolak untuk pergi
75 Bab 75 - Mempermainkan
76 Bab 76 - Dimana Permata Merah ?
77 Bab 77 - Da Hai
78 Bab 78 - Putri Arogan
79 Bab 79 - Keinginan Balas Dendam
80 Bab 80 - Kekesalan
81 Bab 81 - Menghadiri Perayaan Xi Hai
82 Bab 82 - Taruhan
83 Bab 83 - Penyatuan Lumba-Lumba Biru dan Merah
84 Bab 84 - Pilihan Lumba-Lumba Ungu
85 Bab 85 - Zi Zuan
86 Bab 86 - Shen Zun
87 Bab 87 - Awal Perubahan
88 Bab 88 - Masih Menunggu
89 Bab 89 - Apa yang diinginkan Sang Putri Arogan ?
90 Bab 90 - Perubahan yang besar
91 Bab 91 - Tamu Agung
92 Bab 92 - Perintah Shen Zun
93 Bab 93 - Menjaga kekhasan
94 Bab 94 - Pusat Salju
95 Bab 95 - Dong Hai mengharap kedatangan Zun Wang
96 Bab 96 - Apa yang direncanakan Xue Ling ?
97 Bab 97 - 5 hari lagi
98 Bab 98 - Bersiap
99 Bab 99 - Keinginan dan Impian
100 Bab 99 - Penyatuan Permata Nila
101 Bab 101 - Batu Bening
102 Bab 102 - Inti Kemurnian
103 Bab 103 - Xue Chun Ling
104 Bab 104 - Hidup Bebas
105 Bab 105 - Memilikimu
106 Bab 106 - Tanda - tanda pergolakan
107 Intermezzo 1
108 Intermezzo 2
109 I - 3
110 I - 4
111 I - 5
112 I - 6
113 I - 7
114 I - 8
115 I - 9
116 I - 10
117 I - 11
118 I - 12
119 I - 13
120 I - 14
121 I - 15
122 I - 16
123 I - 17
124 I - 18
125 I - 19
126 I - 20
127 I - 21
128 I - 22
129 I - 23
130 I - 24
131 I - 25
132 I - 26
133 I - 27
134 I - 28
135 I - 29
136 I - 30
137 I - 31
138 I - 32
139 Pengumuman...
140 TPOL 2 - Bab 1 - Berjalan sendiri
141 TPOL 2 - Bab 2 - Kembali
142 TPOL 2 - Bab 3 - Menjaga-mu...
143 TPOL 2 - Bab 4 - Bukan mimpi
144 TPOL 2 - Bab 5 - Rencana memiliki anak
145 info bab selanjutnya
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Bab 1 - Balas budi berujung petaka
2
Bab 2 - Rou Rou kembali
3
Bab 3 - Bau Busuk
4
Bab 4 - Li Ming Shen Jun
5
Bab 5 - Perasaan sebenarnya Han Ling Shen Jun
6
Bab 6 - Usaha awal Han Ling
7
Bab 7 - Menyelidiki
8
Bab 8 - Apa yang terjadi di Bei Hai ?
9
Bab 9 - Bei Hai
10
Bab 10 - Rumor yang terpatahkan
11
Bab 11 - Bei Hai Ren Yu
12
Bab 12 - Wei Jiang Zheng Zhu
13
Bab 13 - Mengetahui
14
Bab 14 - Xiao Jian Ling
15
Bab 15 - Xue Ling & Wei Jiang
16
Bab 16 - Xue Ling & Wei Jiang 2
17
Bab 17 - Ren Yu
18
Bab 18 - Bau yang nakal
19
Bab 19 - Pusat Lava
20
Bab 20 - Perasaan Han Ling
21
Bab 21 - Hal yang terlewatkan
22
Bab 22 - Xue Ling & Han Ling
23
Bab 23 - Siapa Ro Tan Mo ?
24
Bab 24 - Pria Dingin dan Manja
25
Bab 25 - Sarang Ro Tan Mo
26
Bab 26 - Petunjuk baru
27
Bab 27 - Lamaran
28
Bab 28 - Bayangan yang terobsesi
29
Bab 29 - Jelmaan
30
Bab 30 - Acuh
31
Bab 31 - Kemana Xiao Xue ?
32
Bab 32 - Halusinasi atau...
33
Bab 33 - Pernikahan
34
Bab 34 - Shen Zun yang berbeda
35
Bab 35 - Kue Arak
36
Bab 36 - Ketahanan terhadap arak
37
Bab 37 - Permandian
38
Bab 38 - Penglihatan Leluhur
39
Bab 39 - Dimana Han Ling yang dingin ?
40
Bab 40 - Pernyataan Xue Ling
41
Bab 41 - Hua Yuan Gu
42
Bab 42 - Wangi murni
43
Bab 43 - Berburu lagi ?
44
Bab 44 - Bertemu kenalan lama
45
Bab 45 - Pusaka Dong Hua Gu
46
Bab 46 - Bunga Aster Bai Wan Hua
47
Bab 47 - Lao Hua Jun
48
Bab 48 - Merawatnya
49
Bab 49 - Emosi Wei Jiang
50
Bab 50 - Setengah Dewa Setengah Iblis
51
Bab 51 - Mnecari Jati Diri
52
Bab 52 - Meyakinkan
53
Bab 53 - Melangkah Bersama
54
Bab 54 - Flashback Pusat Lava
55
Bab 55 - Dimanakah Permata Merah
56
Bab 56 - Cemburu
57
Bab 57 - Semoga difikirkan kembali
58
Bab 58 - Istirahat
59
Bab 59 - Kecurigaan
60
Bab 60 - Keraguan
61
Bab 61 - Lan Hua Gu
62
Bab 62 _ Li Ming
63
Bab 63 - Permata Nila
64
Bab 64 - Menjaga Pusat Lava
65
Bab 65 - Utusan Tian Zun
66
Bab 66 - Di bawah pantauan Wei Jiang Zheng Zhu
67
Bab 67 - Mendapat Permata Nila
68
Bab 68 - Penguatan Segel
69
Bab 69 - Siapakah dewa terpilih ?
70
Bab 70 - Sadar diri
71
Bab 71 - Antisipasi
72
Bab 72 - Xue Ling Shen Zun Chu Guang
73
Bab 73 - Perang Huo Ling Tian Zun vs Li Ming Shen Jun
74
Bab 74 - Ambisi yang menolak untuk pergi
75
Bab 75 - Mempermainkan
76
Bab 76 - Dimana Permata Merah ?
77
Bab 77 - Da Hai
78
Bab 78 - Putri Arogan
79
Bab 79 - Keinginan Balas Dendam
80
Bab 80 - Kekesalan
81
Bab 81 - Menghadiri Perayaan Xi Hai
82
Bab 82 - Taruhan
83
Bab 83 - Penyatuan Lumba-Lumba Biru dan Merah
84
Bab 84 - Pilihan Lumba-Lumba Ungu
85
Bab 85 - Zi Zuan
86
Bab 86 - Shen Zun
87
Bab 87 - Awal Perubahan
88
Bab 88 - Masih Menunggu
89
Bab 89 - Apa yang diinginkan Sang Putri Arogan ?
90
Bab 90 - Perubahan yang besar
91
Bab 91 - Tamu Agung
92
Bab 92 - Perintah Shen Zun
93
Bab 93 - Menjaga kekhasan
94
Bab 94 - Pusat Salju
95
Bab 95 - Dong Hai mengharap kedatangan Zun Wang
96
Bab 96 - Apa yang direncanakan Xue Ling ?
97
Bab 97 - 5 hari lagi
98
Bab 98 - Bersiap
99
Bab 99 - Keinginan dan Impian
100
Bab 99 - Penyatuan Permata Nila
101
Bab 101 - Batu Bening
102
Bab 102 - Inti Kemurnian
103
Bab 103 - Xue Chun Ling
104
Bab 104 - Hidup Bebas
105
Bab 105 - Memilikimu
106
Bab 106 - Tanda - tanda pergolakan
107
Intermezzo 1
108
Intermezzo 2
109
I - 3
110
I - 4
111
I - 5
112
I - 6
113
I - 7
114
I - 8
115
I - 9
116
I - 10
117
I - 11
118
I - 12
119
I - 13
120
I - 14
121
I - 15
122
I - 16
123
I - 17
124
I - 18
125
I - 19
126
I - 20
127
I - 21
128
I - 22
129
I - 23
130
I - 24
131
I - 25
132
I - 26
133
I - 27
134
I - 28
135
I - 29
136
I - 30
137
I - 31
138
I - 32
139
Pengumuman...
140
TPOL 2 - Bab 1 - Berjalan sendiri
141
TPOL 2 - Bab 2 - Kembali
142
TPOL 2 - Bab 3 - Menjaga-mu...
143
TPOL 2 - Bab 4 - Bukan mimpi
144
TPOL 2 - Bab 5 - Rencana memiliki anak
145
info bab selanjutnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!