Bab 11 - Bei Hai Ren Yu

        “ehm…

apa kalian merasa lantainya bergerak ?” Han Ling menatap lantai di bawahnya,

mematahkan candaan kedua dewa itu. Lin Da Han segera menatap lantai diikuti Lin

Yang. Tiba-tiba lantai bergoyang keras “keluar ! cepat keluar !” Lin Da Han

segera keluar dari ruangan, diikuti keduanya dan semua penghuni Bei Hai Gong.

        “ada

apa ini ?” Lin Da Han bertanya pada pengawalnya “Da Wang, tidak tahu apa yang

terjadi ! tanah tiba-tiba bergerak !” “tanah bergerak !” Lin Da Han terpana

sesaat “paman, ada apa ?” Lin Yang bertanya “Ren Yu !” berjalan cepat keluar Bei

Hai Gong, naik ke atas permukaan.

        Diatas

permukaan, terlihat seorang pemuda yang sedang memainkan sebuah benda di

tangannya. Lautan bergejolak, airnya membumbung tinggi dan kembali jatuh “jie…”

Shui Ling bertanya pada Xue Ling yang tersenyum “masih bertahan ! yang mulia

mau melihat kalian bisa bertahan berapa lama !” melayang naik di atas lautan.

Benda di tangannya tiba-tiba membesar, membentuk tongkat besar. Dengan lambaian

tangan ringan, tongkat itu menghantam lautan dengan keras.

        “Shen

Zun…” Lin Yang segera mengkonfirmasi “i… itu… Shen Zun…” Lin Da Han

terbata-bata “bahaya… bahaya…” gemetar melihat pemuda yang tersenyum nakal

diatas permukaan air, terus menghantamkan tongkatnya dengan keras ke lautan.

        “hahaha…

masih bertahan ! baik, yang mulia mau lihat, wajah kalian keras atau tongkat

yang mulia yang keras.” Xue Ling melayang tinggi ke angkasa, tubuhnya dialiri

aura keemasan, berbalik turun menerjang tongkat raksasa, mendorong dengan 1

tangannya, masuk dengan cepat kedalam lautan. Air laut terbelah, mempersila

pemuda nakal ini masuk, tidak berani menghalanginya.

        “hancur

! hancur sudah !” Lin Da Han jatuh berlutut, melihat Bei Hai yang

diporak-porandakan seorang pemuda. Lin Yang mengangkat Lin Da Han “paman,

jangan seperti ini. Aku percaya Shen Zun melakukan ini dengan alasan. Bei Hai

akan baik-baik saja, tenanglah !”

        Pemuda

itu melompat keluar dari lautan. Lautan dialiri listrik berwarna biru, sang

pemuda melihatnya dengan senyuman. “Ren Yu… ini kekuatan Bei Hai Ren Yu…” Lin

Da Han mengkonfirmasi “Shen Zun memicu kemarahan Bei Hai Ren Yu…” “Xue Ling…”

Han Ling ingin maju membantu, dihentikan Lin Yang “Han Ling, jangan merusak hal

baik Shen Zun ! amati saja dahulu” Han Ling menghentikan langkahnya.

        “Siapa

yang berani mengacau di Bei Hai ?” terdengar suara kasar yang menggelegar,

diikuti oleh kemunculan seorang duyung pria dengan tubuh yang dipenuhi cahaya

kebiruan. Xue Ling tersenyum dingin “kenapa ? sudah selama ini, wajah sudah

semakin tebal ?” dengan nada mengejek “kau yang sudah menghantamkan tongkat itu

!” sang duyung berkata dengan marah.

        “Bocah

Ren Yu, yang mulia yang melakukannya. Kenapa ? kau keberatan ?” Xue Ling

menjawab acuh tak acuh “brengsek, yang mulia akan mengambil nyawamu untuk

menutup kerusakan Bei Hai !” sang duyung mulai mengerahkan sihir, menyerang Xue

Ling. Xue Ling mencibir “cih, jika punya kemampuan, lakukanlah ! hanya seekor

duyung kecil, berlagak di hadapan yang mulia”.

        Pertarungan

di mulai, lautan membeku oleh kekuatan sang duyung. Dengan perlawanan dari Shen

Zun, lava meledak keluar, mengaliri seluruh Bei Hai “bahaya, lava merapi bawah

Bei Hai terbuka !” Lin Da Han cemas melihat begitu banyak lava yang keluar. Lin

Yang juga tahu betapa bahayanya jika lava merapi bawah lautan keluar “paman,

apa ada cara menghentikannya ?”

        Lin

Da Han menunjuk lautan yang membeku “lihat, lautan sudah berubah menjadi es,

bahkan akupun tidak dapat masuk kedalamnya. Bei Hai akan hancur sesaat lagi.

Saat semua lahar ini keluar, tidak akan ada lagi Bei Hai” Han Ling melihat Xue

Ling yang masih bertarung, Lin Yang berjalan ke sisinya “apa kau bisa

menghentikannya ?” Han Ling menatap Lin Yang.

        “Yi

Fei hentikan !” terdengar teriakan dari dalam lautan, diikuti kemunculan

seorang duyung yang segera melayang diantara keduanya “ge, dia menghancurkan

Bei Hai !” menunjuk Xue Ling yang acuh tak acuh. Duyung yang baru saja muncul

itu melihat Xue Ling “siapa anda ? kenapa mencelakakan kami ?” Xue Ling

mengibas-ngibaskan pakaiannya seperti sedang membersihkan diri “yang mulia

tidak mencelakakan siapapun. Yang mulia sudah memanggil dengan sopan, kalian

sendiri yang tidak mengacuhkan yang mulia” menjawab acuh tak acuh.

        “lihat

ge, dia sangat tidak sopan !” duyung Yi Fei semakin emosi. Duyung satunya

menahan Yi Fei “anda ! anda memanggil kami memakai tongkat itu ?” Xue Ling

mengangguk, duyung itu memperhatikan tongkat yang masih menancap ke lautan

“bagaimana anda melakukannya ?” kembali bertanya. Xue Ling mengerutkan kening,

mengibaskan tangan, tongkat menghilang. Semburan lava maha dasyat menyembur ke

permukaan. Dari berbagai sisi lautan bermunculan para Ren Yu yang melayang ke

angkasa.

        Lin

Da Han berkeringat dingin “hancur… Bei Hai sudah hancur…” Lin Yang terpana

melihat begitu banyaknya Ren Yu yang bermunculan “mereka masih ada ! ternyata

mereka masih ada !” Lin Da Han meneruskan “mereka masih ada tapi tempat tinggal

kami sudah hancur !” dengan mengelap keringatnya.

        “Dewi,

kami tidak memiliki dendam dengan anda, kenapa anda melakukan hal ini ?” tanya

seorang duyung yang menggendong anaknya. Xue Ling menatap duyung itu sesaat,

ada senyuman lembut di bibirnya, menghampiri sang duyung, membelai kepala anak

duyung “kau sangat imut ! rupanya kalian berkembang biak dengan baik !” berkata

dengan lembut.

        Duyung

Yi Fei menepis tangan Xue Ling “singkirkan tangan kotormu dari anakku !” Xue

Ling mencibir “dengarkan aku nak ! saat kau dewasa, jangan mengikuti ayahmu

yang emosional ini cih !” Duyung Yi Fei langsung mengerahkan serangan lagi,

yang ditahan dengan satu tangan Xue Ling “kau ! bagaimana kau menahannya ?”

        Xue

Ling tertawa terbahak-bahak “apa kau tahu darimana energimu ini berasal ?” duyung

pria yang tadi melerai pertarungan keduanya, menunduk di hadapan Xue Ling

“dewi, anda memiliki cara mengembalikan semuanya kan !” Xue Ling melipat kedua

tangannya di dada “kenapa yang mulia mau melakukannya ?”

        “lihat,

sudah kukatakan semua akan baik-baik saja !” Lin Yang memberitahu Lin Da Han

“sudah sehancur ini, apa masih bisa diperbaiki ?” Lin Da Han pesimis. Han Ling

menghibur “Shui Jun, tenanglah, Shen Zun pasti memiliki alasan. Shen Zun masih

disini, semua masih bisa berbalik !”

        Semua

Ren Yu melihat kondisi Bei Hai “tempat tinggal kita sudah hancur ! aku tidak

mau hidup berharap pada yang lain !” seorang duyung berguman, mengerahkan

sihir, mau membakar dirinya sendiri, diikuti lainnya. “Lihat, mereka sangat

keras kepala bahkan pada dirinya sendiri” Lin Yang mengkonfirmasi.

        “Bei

Hai Ren Yu, dia yang menyebabkan hal ini. Walaupun harus mati, dia harus mati

bersama kita” duyung Yi Fei memprovokasi. “aih kau benar-benar sangat ribut…”

Xue Ling mengerahkan sihir dengan cepat sebuah tongkat muncul di tangannya,

memukul Yi Fei hingga menghantam lautan yang membeku beberapa meter.

Episodes
1 Bab 1 - Balas budi berujung petaka
2 Bab 2 - Rou Rou kembali
3 Bab 3 - Bau Busuk
4 Bab 4 - Li Ming Shen Jun
5 Bab 5 - Perasaan sebenarnya Han Ling Shen Jun
6 Bab 6 - Usaha awal Han Ling
7 Bab 7 - Menyelidiki
8 Bab 8 - Apa yang terjadi di Bei Hai ?
9 Bab 9 - Bei Hai
10 Bab 10 - Rumor yang terpatahkan
11 Bab 11 - Bei Hai Ren Yu
12 Bab 12 - Wei Jiang Zheng Zhu
13 Bab 13 - Mengetahui
14 Bab 14 - Xiao Jian Ling
15 Bab 15 - Xue Ling & Wei Jiang
16 Bab 16 - Xue Ling & Wei Jiang 2
17 Bab 17 - Ren Yu
18 Bab 18 - Bau yang nakal
19 Bab 19 - Pusat Lava
20 Bab 20 - Perasaan Han Ling
21 Bab 21 - Hal yang terlewatkan
22 Bab 22 - Xue Ling & Han Ling
23 Bab 23 - Siapa Ro Tan Mo ?
24 Bab 24 - Pria Dingin dan Manja
25 Bab 25 - Sarang Ro Tan Mo
26 Bab 26 - Petunjuk baru
27 Bab 27 - Lamaran
28 Bab 28 - Bayangan yang terobsesi
29 Bab 29 - Jelmaan
30 Bab 30 - Acuh
31 Bab 31 - Kemana Xiao Xue ?
32 Bab 32 - Halusinasi atau...
33 Bab 33 - Pernikahan
34 Bab 34 - Shen Zun yang berbeda
35 Bab 35 - Kue Arak
36 Bab 36 - Ketahanan terhadap arak
37 Bab 37 - Permandian
38 Bab 38 - Penglihatan Leluhur
39 Bab 39 - Dimana Han Ling yang dingin ?
40 Bab 40 - Pernyataan Xue Ling
41 Bab 41 - Hua Yuan Gu
42 Bab 42 - Wangi murni
43 Bab 43 - Berburu lagi ?
44 Bab 44 - Bertemu kenalan lama
45 Bab 45 - Pusaka Dong Hua Gu
46 Bab 46 - Bunga Aster Bai Wan Hua
47 Bab 47 - Lao Hua Jun
48 Bab 48 - Merawatnya
49 Bab 49 - Emosi Wei Jiang
50 Bab 50 - Setengah Dewa Setengah Iblis
51 Bab 51 - Mnecari Jati Diri
52 Bab 52 - Meyakinkan
53 Bab 53 - Melangkah Bersama
54 Bab 54 - Flashback Pusat Lava
55 Bab 55 - Dimanakah Permata Merah
56 Bab 56 - Cemburu
57 Bab 57 - Semoga difikirkan kembali
58 Bab 58 - Istirahat
59 Bab 59 - Kecurigaan
60 Bab 60 - Keraguan
61 Bab 61 - Lan Hua Gu
62 Bab 62 _ Li Ming
63 Bab 63 - Permata Nila
64 Bab 64 - Menjaga Pusat Lava
65 Bab 65 - Utusan Tian Zun
66 Bab 66 - Di bawah pantauan Wei Jiang Zheng Zhu
67 Bab 67 - Mendapat Permata Nila
68 Bab 68 - Penguatan Segel
69 Bab 69 - Siapakah dewa terpilih ?
70 Bab 70 - Sadar diri
71 Bab 71 - Antisipasi
72 Bab 72 - Xue Ling Shen Zun Chu Guang
73 Bab 73 - Perang Huo Ling Tian Zun vs Li Ming Shen Jun
74 Bab 74 - Ambisi yang menolak untuk pergi
75 Bab 75 - Mempermainkan
76 Bab 76 - Dimana Permata Merah ?
77 Bab 77 - Da Hai
78 Bab 78 - Putri Arogan
79 Bab 79 - Keinginan Balas Dendam
80 Bab 80 - Kekesalan
81 Bab 81 - Menghadiri Perayaan Xi Hai
82 Bab 82 - Taruhan
83 Bab 83 - Penyatuan Lumba-Lumba Biru dan Merah
84 Bab 84 - Pilihan Lumba-Lumba Ungu
85 Bab 85 - Zi Zuan
86 Bab 86 - Shen Zun
87 Bab 87 - Awal Perubahan
88 Bab 88 - Masih Menunggu
89 Bab 89 - Apa yang diinginkan Sang Putri Arogan ?
90 Bab 90 - Perubahan yang besar
91 Bab 91 - Tamu Agung
92 Bab 92 - Perintah Shen Zun
93 Bab 93 - Menjaga kekhasan
94 Bab 94 - Pusat Salju
95 Bab 95 - Dong Hai mengharap kedatangan Zun Wang
96 Bab 96 - Apa yang direncanakan Xue Ling ?
97 Bab 97 - 5 hari lagi
98 Bab 98 - Bersiap
99 Bab 99 - Keinginan dan Impian
100 Bab 99 - Penyatuan Permata Nila
101 Bab 101 - Batu Bening
102 Bab 102 - Inti Kemurnian
103 Bab 103 - Xue Chun Ling
104 Bab 104 - Hidup Bebas
105 Bab 105 - Memilikimu
106 Bab 106 - Tanda - tanda pergolakan
107 Intermezzo 1
108 Intermezzo 2
109 I - 3
110 I - 4
111 I - 5
112 I - 6
113 I - 7
114 I - 8
115 I - 9
116 I - 10
117 I - 11
118 I - 12
119 I - 13
120 I - 14
121 I - 15
122 I - 16
123 I - 17
124 I - 18
125 I - 19
126 I - 20
127 I - 21
128 I - 22
129 I - 23
130 I - 24
131 I - 25
132 I - 26
133 I - 27
134 I - 28
135 I - 29
136 I - 30
137 I - 31
138 I - 32
139 Pengumuman...
140 TPOL 2 - Bab 1 - Berjalan sendiri
141 TPOL 2 - Bab 2 - Kembali
142 TPOL 2 - Bab 3 - Menjaga-mu...
143 TPOL 2 - Bab 4 - Bukan mimpi
144 TPOL 2 - Bab 5 - Rencana memiliki anak
145 info bab selanjutnya
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Bab 1 - Balas budi berujung petaka
2
Bab 2 - Rou Rou kembali
3
Bab 3 - Bau Busuk
4
Bab 4 - Li Ming Shen Jun
5
Bab 5 - Perasaan sebenarnya Han Ling Shen Jun
6
Bab 6 - Usaha awal Han Ling
7
Bab 7 - Menyelidiki
8
Bab 8 - Apa yang terjadi di Bei Hai ?
9
Bab 9 - Bei Hai
10
Bab 10 - Rumor yang terpatahkan
11
Bab 11 - Bei Hai Ren Yu
12
Bab 12 - Wei Jiang Zheng Zhu
13
Bab 13 - Mengetahui
14
Bab 14 - Xiao Jian Ling
15
Bab 15 - Xue Ling & Wei Jiang
16
Bab 16 - Xue Ling & Wei Jiang 2
17
Bab 17 - Ren Yu
18
Bab 18 - Bau yang nakal
19
Bab 19 - Pusat Lava
20
Bab 20 - Perasaan Han Ling
21
Bab 21 - Hal yang terlewatkan
22
Bab 22 - Xue Ling & Han Ling
23
Bab 23 - Siapa Ro Tan Mo ?
24
Bab 24 - Pria Dingin dan Manja
25
Bab 25 - Sarang Ro Tan Mo
26
Bab 26 - Petunjuk baru
27
Bab 27 - Lamaran
28
Bab 28 - Bayangan yang terobsesi
29
Bab 29 - Jelmaan
30
Bab 30 - Acuh
31
Bab 31 - Kemana Xiao Xue ?
32
Bab 32 - Halusinasi atau...
33
Bab 33 - Pernikahan
34
Bab 34 - Shen Zun yang berbeda
35
Bab 35 - Kue Arak
36
Bab 36 - Ketahanan terhadap arak
37
Bab 37 - Permandian
38
Bab 38 - Penglihatan Leluhur
39
Bab 39 - Dimana Han Ling yang dingin ?
40
Bab 40 - Pernyataan Xue Ling
41
Bab 41 - Hua Yuan Gu
42
Bab 42 - Wangi murni
43
Bab 43 - Berburu lagi ?
44
Bab 44 - Bertemu kenalan lama
45
Bab 45 - Pusaka Dong Hua Gu
46
Bab 46 - Bunga Aster Bai Wan Hua
47
Bab 47 - Lao Hua Jun
48
Bab 48 - Merawatnya
49
Bab 49 - Emosi Wei Jiang
50
Bab 50 - Setengah Dewa Setengah Iblis
51
Bab 51 - Mnecari Jati Diri
52
Bab 52 - Meyakinkan
53
Bab 53 - Melangkah Bersama
54
Bab 54 - Flashback Pusat Lava
55
Bab 55 - Dimanakah Permata Merah
56
Bab 56 - Cemburu
57
Bab 57 - Semoga difikirkan kembali
58
Bab 58 - Istirahat
59
Bab 59 - Kecurigaan
60
Bab 60 - Keraguan
61
Bab 61 - Lan Hua Gu
62
Bab 62 _ Li Ming
63
Bab 63 - Permata Nila
64
Bab 64 - Menjaga Pusat Lava
65
Bab 65 - Utusan Tian Zun
66
Bab 66 - Di bawah pantauan Wei Jiang Zheng Zhu
67
Bab 67 - Mendapat Permata Nila
68
Bab 68 - Penguatan Segel
69
Bab 69 - Siapakah dewa terpilih ?
70
Bab 70 - Sadar diri
71
Bab 71 - Antisipasi
72
Bab 72 - Xue Ling Shen Zun Chu Guang
73
Bab 73 - Perang Huo Ling Tian Zun vs Li Ming Shen Jun
74
Bab 74 - Ambisi yang menolak untuk pergi
75
Bab 75 - Mempermainkan
76
Bab 76 - Dimana Permata Merah ?
77
Bab 77 - Da Hai
78
Bab 78 - Putri Arogan
79
Bab 79 - Keinginan Balas Dendam
80
Bab 80 - Kekesalan
81
Bab 81 - Menghadiri Perayaan Xi Hai
82
Bab 82 - Taruhan
83
Bab 83 - Penyatuan Lumba-Lumba Biru dan Merah
84
Bab 84 - Pilihan Lumba-Lumba Ungu
85
Bab 85 - Zi Zuan
86
Bab 86 - Shen Zun
87
Bab 87 - Awal Perubahan
88
Bab 88 - Masih Menunggu
89
Bab 89 - Apa yang diinginkan Sang Putri Arogan ?
90
Bab 90 - Perubahan yang besar
91
Bab 91 - Tamu Agung
92
Bab 92 - Perintah Shen Zun
93
Bab 93 - Menjaga kekhasan
94
Bab 94 - Pusat Salju
95
Bab 95 - Dong Hai mengharap kedatangan Zun Wang
96
Bab 96 - Apa yang direncanakan Xue Ling ?
97
Bab 97 - 5 hari lagi
98
Bab 98 - Bersiap
99
Bab 99 - Keinginan dan Impian
100
Bab 99 - Penyatuan Permata Nila
101
Bab 101 - Batu Bening
102
Bab 102 - Inti Kemurnian
103
Bab 103 - Xue Chun Ling
104
Bab 104 - Hidup Bebas
105
Bab 105 - Memilikimu
106
Bab 106 - Tanda - tanda pergolakan
107
Intermezzo 1
108
Intermezzo 2
109
I - 3
110
I - 4
111
I - 5
112
I - 6
113
I - 7
114
I - 8
115
I - 9
116
I - 10
117
I - 11
118
I - 12
119
I - 13
120
I - 14
121
I - 15
122
I - 16
123
I - 17
124
I - 18
125
I - 19
126
I - 20
127
I - 21
128
I - 22
129
I - 23
130
I - 24
131
I - 25
132
I - 26
133
I - 27
134
I - 28
135
I - 29
136
I - 30
137
I - 31
138
I - 32
139
Pengumuman...
140
TPOL 2 - Bab 1 - Berjalan sendiri
141
TPOL 2 - Bab 2 - Kembali
142
TPOL 2 - Bab 3 - Menjaga-mu...
143
TPOL 2 - Bab 4 - Bukan mimpi
144
TPOL 2 - Bab 5 - Rencana memiliki anak
145
info bab selanjutnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!