Bab 6 - Usaha awal Han Ling

       “apa

kau tidak penasaran, kapan Rou Rou menjelma menjadi Shen Zun ?” Lin Yang

menerawang. Han Ling menggeleng “saat memukul beberapa dewa kecil itu,

kemampuan Rou Rou sudah berubah.” Lin Yang menepuk pundak Han Ling “ah mungkin

saja, saat dia menyelamatkanmu itu, melepas obsesinya padamu, Rou Rou sudah

kembali menjadi Shen Zun” Han Ling mengingat-ingat, akhirnya mengangguk.

       Hari

berikutnya, dengan dorongan Lin Yang, Han Ling memberanikan diri mencari Xue

Ling Shen Zun “Shen Jun, Shen Zun sedang ada pertemuan dengan Tian Zun dan Xian

Zun. Jika ada pesan, hamba bisa menyampaikannya” kata seorang dayang dengan

sopan. Han Ling Shen Jun tidak menyerah “yang mulia akan menunggu disini,

tolong beritahu jika Shen Zun sudah selesai !” “baik, silahkan Shen Jun, hamba

permisi !” dayang itu mempersila dan pamit undur diri.

       Setelah

selesai pertemuan, Xue Ling keluar dari ruangannya “ah duduk sekian lama,

badanku terasa pegal !” berjalan-jalan sambil membuat gerakan-gerakan kecil.

Semua ini terlihat oleh Han Ling Shen Jun yang duduk di sebuah paviliun, tidak

jauh dari tempat itu. “Shen Zun…” seorang dayang memberi hormat “hmm…” Xue Ling

menjawab acuh tak acuh “Shen Zun, Han Ling Shen Jun memohon untuk bertemu !”

       Xue

Ling menghentikan langkahnya dan mengerutkan kening, berbalik pada sang dayang

“apa yang kau katakan ?” “Shen Zun, ada yang yang mulia ingin bicarakan.

Bisakah meminta waktu anda sejenak ?” terdengar suara Han Ling dari belakang

Xue Ling. Xue Ling berbalik kembali, menatap Han Ling “anda ? rupanya telingaku

masih baik-baik saja !” sambil membelai telinganya sendiri. Tindakannya ini

terlihat sangat menggemaskan di mata Han Ling.

       “Shen

Zun, hamba permisi !” sang dayang mengundurkan diri. Xue Ling tidak melihat

sang dayang “Han Ling Shen Jun, ada apa mencari yang mulia ?” meneruskan

langkahnya dengan nada acuh tak acuh. Han Ling tersenyum “apakah pegal setelah

duduk lama ?” berbicara lembut, sambil melihat Xue Ling yang mondar mandir

merenggangkan otot-ototnya.

       Xue

Ling tidak menutupinya, mengangguk “sudah lama tidak duduk begitu lama. Hmm…

Shen Jun, anda kemari bukan ingin membicarakan hal ini denganku kan. Katakan

saja, apa yang anda inginkan ! tidak perlu mempedulikan yang kulakukan” berkata

tanpa melihat Han Ling.

       Han

Ling memegang dagunya “hmm… awalnya ingin mengundang anda duduk di paviliun

untuk berbicara, tapi… disini juga tidak masalah !” Xue Ling “di paviliun atau

di sini, bukankah sama saja bicara ! katakan saja !” Han Ling cekikikan “gadis

kecil sudah berubah !” Xue Ling acuh tak acuh “Shen Jun, walau tubuh ini masih

kecil tapi yang mulia bukanlah gadis kecil !” Han Ling mengangguk “Shen Zun

yang teragung !”

       Xue

Ling berhenti dan menatap Han Ling “ada apa ?” Han Ling tersenyum manis

“bukankah anda perlu memberiku penjelasan ?” Xue Ling mengerutkan kening “huh…

Shen Jun, dengan status yang mulia saat ini, tidak perlu menjelaskan apapun

pada anda, tapi… yang mulia akan mengabulkan keinginan anda… Saat anda

menyelamatkan yang mulia, adalah saat yang mulia baru saja menjelma kembali

dari bunga Pohon Bodhi yang merawat serpihan jiwa yang mulia. Saat baru

menjelma, hanya raga kosong yang masih lemah. Entah bagaimana bunga itu bisa

terlepas dari Pohon Bodhi. Serangan terakhir yang menghantam kepala dan jantung

yang mulia itu, memicu ingatan dan jiwa serta energi yang masih tersimpan di

Pohon Bodhi kembali ke raga yang mulia. Beberapa bulan jiwa terluka yang mulia,

kembali merawat diri di Pohon Bodhi. Selama perawatan itu, perlahan semua

menyatu menjadi satu.”

       Han

Ling mengangguk “jadi setelah pertemuan di Lu Ju Shu Xia saat itu, anda biguang

?” Xue Ling mengangguk sambil meneruskan mondar mandir “dan saat bertemu

kembali adalah saat chuguang anda ?” Xue Ling santai “anda sudah mengetahuinya.

Apa masih ada yang ingin anda tanyakan ?” Han Ling tersenyum menatap Xue Ling.

       Xue

Ling yang tidak mendengar apapun, menghentikan langkahnya melihat Han Ling “ada

apa ? jika sudah selesai, kembalilah !” berbalik pergi, meninggalkan Han Ling

yang masih berdiri “Shen Zun, baik sebagai Rou Rou maupun Xue Ling, sifat

terbuka anda tidak pernah berubah” menegaskan hingga langkah Shen Zun terhenti.

       “Shen

Jun… mau sebagai apapun, yang mulia adalah yang mulia… anda sudah mendapat

penjelasan yang anda inginkan…” “apa anda tidak ingin mendengar penjelasan yang

mulia ?” Han Ling memotong kata-kata Xue Ling. Xue Ling tersenyum, berbalik

melihat Han Ling “tidak tertarik !” 2 kata yang mengejutkan Han Ling keluar

dari bibir Xue Ling “Shen Jun, masalah yang lalu biarkan saja berlalu. Yang

mulia tidak akan hidup di masa lalu, permisi !” berbalik pergi tanpa melihat ke

belakang lagi.

       Han

Ling masih terpana disana, kata-kata Xue Ling terngiang-ngiang di kepalanya

‘Tidak tertarik !’ menatap tempat menghilangnya Xue Ling. Han Ling berjalan

perlahan, kembali ke Zheng Guang Gong-nya “bagaimana ?” Lin Yang sudah

menunggunya. Han Ling menggeleng “dia tidak mau bertemu denganmu ?” Lin Yang

lumayan terkejut.

       Han

Ling menggeleng “dia… dia tidak memerlukan penjelasanku ! dia sudah melepas

masa lalu, menyongsong masa depannya !” Lin Yang mengerutkan kening “kalian

bertemu ? tapi dia tidak mau mendengar penjelasanmu ?” Han Ling mengangguk “dan

kau langsung kembali tanpa menahannya ?” Lin Yang bertanya kembali.

       Han

Ling menghela nafas “Xue Ling meninggalkanku sendiri di sana !” Lin Yang menggerutu

“harusnya kau jangan melepas kesempatan ! kenapa kau tidak mengejarnya,

memaksanya mendengar penjelasanmu !” Han Ling menunduk, tidak melihat Lin Yang.

       Lin

Yang duduk di sampingnya “Han Ling, apa kau lupa perjuangan Rou Rou ? berulang

kali kau menolaknya, apa dia pernah menyerah ? kau seorang Jun Wang, apa kau

kalah dengan gadis kecil itu ? Ah sudahah, kalau kau sendiri tidak merasa Xue

Ling penting dan tidak mau berjuang untuknya, untuk apa aku terus

menyemangatimu. Kau tidak layak untuknya ! fikirkan saja sendiri, besok akan

menemanimu ke Bei Hai, aku pergi dulu !” meninggalkan Han Ling yang termenung.

       Han

Ling memegang dadanya “Rou Rou, apa seperti ini yang kau rasakan ketika aku

menolakmu ?” tersenyum sedih “sakit sekali rasanya ! Xue Ling, aku tidak akan

menyerah. Aku tidak percaya kau sudah menghilangkan perasaanmu padaku secepat

itu. Kau mengatakan ‘entah menjadi apapun, kau adalah kau !’ perasaan itu juga

pasti masih terbawa padamu. Bukankah kau memberiku penjelasan yang kuinginkan !

walau kau tidak menginginkanku lagi, aku tidak pernah melepas keinginanku

bersamamu ! sekali saja ! aku hanya butuh sekali, satu kesempatan ! aku akan

membuktikan sebesar apa cintaku padamu ! aku hanya meminta sekali kesempatan !

Xue Ling, apa kau tidak bisa mengabulkan keinginan kecilku ini !” menutup

wajahnya dengan kedua tangannya.

       Esoknya,

Han Ling kembali ke Xue Zuan Shi Gong, tapi dayang memberi tahunya Shen Zun

tidak ada. Shen Zun sudah ke Yue Xing Gong bersama Xian Zun, entah kapan

kembalinya.

Episodes
1 Bab 1 - Balas budi berujung petaka
2 Bab 2 - Rou Rou kembali
3 Bab 3 - Bau Busuk
4 Bab 4 - Li Ming Shen Jun
5 Bab 5 - Perasaan sebenarnya Han Ling Shen Jun
6 Bab 6 - Usaha awal Han Ling
7 Bab 7 - Menyelidiki
8 Bab 8 - Apa yang terjadi di Bei Hai ?
9 Bab 9 - Bei Hai
10 Bab 10 - Rumor yang terpatahkan
11 Bab 11 - Bei Hai Ren Yu
12 Bab 12 - Wei Jiang Zheng Zhu
13 Bab 13 - Mengetahui
14 Bab 14 - Xiao Jian Ling
15 Bab 15 - Xue Ling & Wei Jiang
16 Bab 16 - Xue Ling & Wei Jiang 2
17 Bab 17 - Ren Yu
18 Bab 18 - Bau yang nakal
19 Bab 19 - Pusat Lava
20 Bab 20 - Perasaan Han Ling
21 Bab 21 - Hal yang terlewatkan
22 Bab 22 - Xue Ling & Han Ling
23 Bab 23 - Siapa Ro Tan Mo ?
24 Bab 24 - Pria Dingin dan Manja
25 Bab 25 - Sarang Ro Tan Mo
26 Bab 26 - Petunjuk baru
27 Bab 27 - Lamaran
28 Bab 28 - Bayangan yang terobsesi
29 Bab 29 - Jelmaan
30 Bab 30 - Acuh
31 Bab 31 - Kemana Xiao Xue ?
32 Bab 32 - Halusinasi atau...
33 Bab 33 - Pernikahan
34 Bab 34 - Shen Zun yang berbeda
35 Bab 35 - Kue Arak
36 Bab 36 - Ketahanan terhadap arak
37 Bab 37 - Permandian
38 Bab 38 - Penglihatan Leluhur
39 Bab 39 - Dimana Han Ling yang dingin ?
40 Bab 40 - Pernyataan Xue Ling
41 Bab 41 - Hua Yuan Gu
42 Bab 42 - Wangi murni
43 Bab 43 - Berburu lagi ?
44 Bab 44 - Bertemu kenalan lama
45 Bab 45 - Pusaka Dong Hua Gu
46 Bab 46 - Bunga Aster Bai Wan Hua
47 Bab 47 - Lao Hua Jun
48 Bab 48 - Merawatnya
49 Bab 49 - Emosi Wei Jiang
50 Bab 50 - Setengah Dewa Setengah Iblis
51 Bab 51 - Mnecari Jati Diri
52 Bab 52 - Meyakinkan
53 Bab 53 - Melangkah Bersama
54 Bab 54 - Flashback Pusat Lava
55 Bab 55 - Dimanakah Permata Merah
56 Bab 56 - Cemburu
57 Bab 57 - Semoga difikirkan kembali
58 Bab 58 - Istirahat
59 Bab 59 - Kecurigaan
60 Bab 60 - Keraguan
61 Bab 61 - Lan Hua Gu
62 Bab 62 _ Li Ming
63 Bab 63 - Permata Nila
64 Bab 64 - Menjaga Pusat Lava
65 Bab 65 - Utusan Tian Zun
66 Bab 66 - Di bawah pantauan Wei Jiang Zheng Zhu
67 Bab 67 - Mendapat Permata Nila
68 Bab 68 - Penguatan Segel
69 Bab 69 - Siapakah dewa terpilih ?
70 Bab 70 - Sadar diri
71 Bab 71 - Antisipasi
72 Bab 72 - Xue Ling Shen Zun Chu Guang
73 Bab 73 - Perang Huo Ling Tian Zun vs Li Ming Shen Jun
74 Bab 74 - Ambisi yang menolak untuk pergi
75 Bab 75 - Mempermainkan
76 Bab 76 - Dimana Permata Merah ?
77 Bab 77 - Da Hai
78 Bab 78 - Putri Arogan
79 Bab 79 - Keinginan Balas Dendam
80 Bab 80 - Kekesalan
81 Bab 81 - Menghadiri Perayaan Xi Hai
82 Bab 82 - Taruhan
83 Bab 83 - Penyatuan Lumba-Lumba Biru dan Merah
84 Bab 84 - Pilihan Lumba-Lumba Ungu
85 Bab 85 - Zi Zuan
86 Bab 86 - Shen Zun
87 Bab 87 - Awal Perubahan
88 Bab 88 - Masih Menunggu
89 Bab 89 - Apa yang diinginkan Sang Putri Arogan ?
90 Bab 90 - Perubahan yang besar
91 Bab 91 - Tamu Agung
92 Bab 92 - Perintah Shen Zun
93 Bab 93 - Menjaga kekhasan
94 Bab 94 - Pusat Salju
95 Bab 95 - Dong Hai mengharap kedatangan Zun Wang
96 Bab 96 - Apa yang direncanakan Xue Ling ?
97 Bab 97 - 5 hari lagi
98 Bab 98 - Bersiap
99 Bab 99 - Keinginan dan Impian
100 Bab 99 - Penyatuan Permata Nila
101 Bab 101 - Batu Bening
102 Bab 102 - Inti Kemurnian
103 Bab 103 - Xue Chun Ling
104 Bab 104 - Hidup Bebas
105 Bab 105 - Memilikimu
106 Bab 106 - Tanda - tanda pergolakan
107 Intermezzo 1
108 Intermezzo 2
109 I - 3
110 I - 4
111 I - 5
112 I - 6
113 I - 7
114 I - 8
115 I - 9
116 I - 10
117 I - 11
118 I - 12
119 I - 13
120 I - 14
121 I - 15
122 I - 16
123 I - 17
124 I - 18
125 I - 19
126 I - 20
127 I - 21
128 I - 22
129 I - 23
130 I - 24
131 I - 25
132 I - 26
133 I - 27
134 I - 28
135 I - 29
136 I - 30
137 I - 31
138 I - 32
139 Pengumuman...
140 TPOL 2 - Bab 1 - Berjalan sendiri
141 TPOL 2 - Bab 2 - Kembali
142 TPOL 2 - Bab 3 - Menjaga-mu...
143 TPOL 2 - Bab 4 - Bukan mimpi
144 TPOL 2 - Bab 5 - Rencana memiliki anak
145 info bab selanjutnya
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Bab 1 - Balas budi berujung petaka
2
Bab 2 - Rou Rou kembali
3
Bab 3 - Bau Busuk
4
Bab 4 - Li Ming Shen Jun
5
Bab 5 - Perasaan sebenarnya Han Ling Shen Jun
6
Bab 6 - Usaha awal Han Ling
7
Bab 7 - Menyelidiki
8
Bab 8 - Apa yang terjadi di Bei Hai ?
9
Bab 9 - Bei Hai
10
Bab 10 - Rumor yang terpatahkan
11
Bab 11 - Bei Hai Ren Yu
12
Bab 12 - Wei Jiang Zheng Zhu
13
Bab 13 - Mengetahui
14
Bab 14 - Xiao Jian Ling
15
Bab 15 - Xue Ling & Wei Jiang
16
Bab 16 - Xue Ling & Wei Jiang 2
17
Bab 17 - Ren Yu
18
Bab 18 - Bau yang nakal
19
Bab 19 - Pusat Lava
20
Bab 20 - Perasaan Han Ling
21
Bab 21 - Hal yang terlewatkan
22
Bab 22 - Xue Ling & Han Ling
23
Bab 23 - Siapa Ro Tan Mo ?
24
Bab 24 - Pria Dingin dan Manja
25
Bab 25 - Sarang Ro Tan Mo
26
Bab 26 - Petunjuk baru
27
Bab 27 - Lamaran
28
Bab 28 - Bayangan yang terobsesi
29
Bab 29 - Jelmaan
30
Bab 30 - Acuh
31
Bab 31 - Kemana Xiao Xue ?
32
Bab 32 - Halusinasi atau...
33
Bab 33 - Pernikahan
34
Bab 34 - Shen Zun yang berbeda
35
Bab 35 - Kue Arak
36
Bab 36 - Ketahanan terhadap arak
37
Bab 37 - Permandian
38
Bab 38 - Penglihatan Leluhur
39
Bab 39 - Dimana Han Ling yang dingin ?
40
Bab 40 - Pernyataan Xue Ling
41
Bab 41 - Hua Yuan Gu
42
Bab 42 - Wangi murni
43
Bab 43 - Berburu lagi ?
44
Bab 44 - Bertemu kenalan lama
45
Bab 45 - Pusaka Dong Hua Gu
46
Bab 46 - Bunga Aster Bai Wan Hua
47
Bab 47 - Lao Hua Jun
48
Bab 48 - Merawatnya
49
Bab 49 - Emosi Wei Jiang
50
Bab 50 - Setengah Dewa Setengah Iblis
51
Bab 51 - Mnecari Jati Diri
52
Bab 52 - Meyakinkan
53
Bab 53 - Melangkah Bersama
54
Bab 54 - Flashback Pusat Lava
55
Bab 55 - Dimanakah Permata Merah
56
Bab 56 - Cemburu
57
Bab 57 - Semoga difikirkan kembali
58
Bab 58 - Istirahat
59
Bab 59 - Kecurigaan
60
Bab 60 - Keraguan
61
Bab 61 - Lan Hua Gu
62
Bab 62 _ Li Ming
63
Bab 63 - Permata Nila
64
Bab 64 - Menjaga Pusat Lava
65
Bab 65 - Utusan Tian Zun
66
Bab 66 - Di bawah pantauan Wei Jiang Zheng Zhu
67
Bab 67 - Mendapat Permata Nila
68
Bab 68 - Penguatan Segel
69
Bab 69 - Siapakah dewa terpilih ?
70
Bab 70 - Sadar diri
71
Bab 71 - Antisipasi
72
Bab 72 - Xue Ling Shen Zun Chu Guang
73
Bab 73 - Perang Huo Ling Tian Zun vs Li Ming Shen Jun
74
Bab 74 - Ambisi yang menolak untuk pergi
75
Bab 75 - Mempermainkan
76
Bab 76 - Dimana Permata Merah ?
77
Bab 77 - Da Hai
78
Bab 78 - Putri Arogan
79
Bab 79 - Keinginan Balas Dendam
80
Bab 80 - Kekesalan
81
Bab 81 - Menghadiri Perayaan Xi Hai
82
Bab 82 - Taruhan
83
Bab 83 - Penyatuan Lumba-Lumba Biru dan Merah
84
Bab 84 - Pilihan Lumba-Lumba Ungu
85
Bab 85 - Zi Zuan
86
Bab 86 - Shen Zun
87
Bab 87 - Awal Perubahan
88
Bab 88 - Masih Menunggu
89
Bab 89 - Apa yang diinginkan Sang Putri Arogan ?
90
Bab 90 - Perubahan yang besar
91
Bab 91 - Tamu Agung
92
Bab 92 - Perintah Shen Zun
93
Bab 93 - Menjaga kekhasan
94
Bab 94 - Pusat Salju
95
Bab 95 - Dong Hai mengharap kedatangan Zun Wang
96
Bab 96 - Apa yang direncanakan Xue Ling ?
97
Bab 97 - 5 hari lagi
98
Bab 98 - Bersiap
99
Bab 99 - Keinginan dan Impian
100
Bab 99 - Penyatuan Permata Nila
101
Bab 101 - Batu Bening
102
Bab 102 - Inti Kemurnian
103
Bab 103 - Xue Chun Ling
104
Bab 104 - Hidup Bebas
105
Bab 105 - Memilikimu
106
Bab 106 - Tanda - tanda pergolakan
107
Intermezzo 1
108
Intermezzo 2
109
I - 3
110
I - 4
111
I - 5
112
I - 6
113
I - 7
114
I - 8
115
I - 9
116
I - 10
117
I - 11
118
I - 12
119
I - 13
120
I - 14
121
I - 15
122
I - 16
123
I - 17
124
I - 18
125
I - 19
126
I - 20
127
I - 21
128
I - 22
129
I - 23
130
I - 24
131
I - 25
132
I - 26
133
I - 27
134
I - 28
135
I - 29
136
I - 30
137
I - 31
138
I - 32
139
Pengumuman...
140
TPOL 2 - Bab 1 - Berjalan sendiri
141
TPOL 2 - Bab 2 - Kembali
142
TPOL 2 - Bab 3 - Menjaga-mu...
143
TPOL 2 - Bab 4 - Bukan mimpi
144
TPOL 2 - Bab 5 - Rencana memiliki anak
145
info bab selanjutnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!