Bab 17 - Ren Yu

       Xin

Lan melihat Wei Jiang “setelah kami memahami semua tindakan Shen Zun, kami

bingung bagaimana membalas budi beliau. Shen Zun hanya meminta mutiara air mata

kami. Beliau mengatakan ‘yang mulia jadi miskin karena berada di wilayah Bei Hai,

jadi mutiara air mata kalian yang banyak ini untuk yang mulia’. Kami tidak

pernah melihat dewi seperti Shen Zun. Sebagai Ren Yu, kami dapat melihat sifat

dan kehidupan. Satu-satunya yang tidak dapat kami lihat adalah Shen Zun ini,

entah bagaimana dia menutupinya” Shui Ling mengerutkan kening “apa sebelumnya

kalian pernah melihat kehidupan jiejie ?”

       Xin

Lan menatap Shui Ling “apa anda tahu asal usul Shen Zun ?” Shui Ling

mengerutkan kening “bukankah sama sepertiku !” Xin Lan mengangguk “kalian

bertiga memiliki kesamaan asal usul, tapi Shen Zun jauh lebih rumit dibanding

kalian. Beliau berasal dari setitik embun yang terjatuh di atas bunga teratai

yang sudah layu” Shui Ling terkejut.

       Cheng

Mei tersenyum “Shui Ling, perbedaannya dengan semua. Kita berdua, Zheng Zhu dan

Tian Zun bahkan Han Ling Shen Jun memiliki tempat yang pasti, sementara Xue

Ling berjuang untuk menemukan tempatnya. Bisa dikatakan, Xue Ling berasal dari

keterpurukan menuju ke keterbukaan, membawa kebebasan menciptakan kedamaian”

       Xin

Lan menunduk dan berfikir “itulah dasar yang diajarkan Shen Zun pada kami. Yue

Shen, terima kasih, aku akhirnya mengerti !” Cheng Mei tersenyum, diikuti Xin Lan.

Shui Ling masih penasaran “apa kalian dapat melihat kehidupan kami ?” Xin Lan menghela

nafas “kami tidak dapat memprediksi dengan benar jalan anda kedepannya, tapi

kami dapat melihat kehidupan anda sebelumnya. Setelah kematian anda dan Tian

Zun di kehidupan sebelumnya, kami dapat membukanya. Seperti kehidupan yang anda

jalani saat ini, kami hanya mendapat penglihatan tapi tidak dapat melihat

secara jelas.”

       Shui

Ling bertanya “bagaimana dengan jiejie ?” Xin Lan menjawab “kertas putih !

jalan Shen Zun ke depannya bagai kertas putih tanpa petunjuk. Sementara

kehidupan Shen Zun sebelumnya hanya penglihatan, yang tidak terurai” Cheng Mei

mengangguk.

       Shui

Ling memajukan dirinya “jadi apa kalian dapat melihat kehidupan jiejie sebelum

menjelma kembali ini ?” Xin Lan dan Cheng Mei tersenyum “maksud anda adalah

kehidupan Rou Rou dan Han Ling Shen Jun ?” Shui Ling mengangguk dengan mata

berbinar “Xian Zun, tebakan anda benar, Han Ling Shen Jun sudah jatuh cinta

pada Shen Zun. Saat ini sedang menunggu Shen Zun di Bei Hai Gong atas sana.”

Xin Lan memberi clue.

       Shui

Ling semakin antusias “jadi bagaimana ? apa mereka berjodoh ?” Cheng Mei

tersenyum “Shui Ling, Han Ling Shen Jun memiliki asal usul yang sama dengan

kita dan Tian Zun” “ah… jadi kalian tidak dapat melihatnya ?” Shui Ling kecewa.

Xin Lan memegang dagunya “hmm… tidak juga, menurutku mereka akan bersama, hanya

perlu memberi mereka sedikit waktu saja” Shui Ling kembali berbinar.

       “apa

yang kalian bicarakan, sebegitu bahagianya !” Xue Ling datang menghampiri

bersama Wei Jiang “ah jie, anda sudah selesai !” Shui Ling menghampiri “kami

hanya membicarakan kenakalan anda di Bei Hai Ren Yu hihihi…” Cheng Mei menjawab

sambil cekikikan. Xue Ling melirik Wei Jiang “aih benar-benar buang-buang

waktu…” kembali mencibir Wei Jiang. “aih Xin Lan, lihatlah beliau ini, setiap

saat selalu mengejekku !” Wei Jiang mengadu. Xin Lan cekikikan “kalian berdua

ini ! ah Shen Zun, jadi…” menggantung.

       “tentu

saja jadi…” Xue Ling langsung menanggapi. Xin Lan menatap Wei Jiang “emm… Shui

Jun masih menunggu anda semua !” Wei Jiang acuh tak acuh “aih biarkan saja !

Shen Jun, ayo, kita selesaikan semua dahulu, tidak usah pedulikan mereka !” Xue

Ling menghela nafas “baiklah, tapi aku tidak bisa lama. Siapa yang akan

menyiapkan kolam bunga rendamanku !” menggerutu.

       Xin

Lan segera menyahut “Shen Zun, anda bisa berendam disini ! kami akan menyiapkannya

!” Wei Jiang mengiyakan “Shen Zun, anda bisa melakukannya di tempat kami. Aku

juga tidak ingin melihatnya, apalagi bersama ketiganya ! ah menjijikkan !” Xue

Ling menghela nafas “Wei Jiang…” Wei Jiang merajuk “aih Shen Zun, aku tidak

mau… aku tiap melihatnya, ingin sekali membunuhnya !”

       Xin

Lan memberi ide “ah tak apa. Jiang ge tidak ingin muncul tidak masalah, bisa

meminta Chang Yi mewakili. Chang Yi bijaksana dan dapat memikirkan jalan keluar

lebih cepat.” Wei Jiang mengangguk “Chang Yi juga bisa belajar memutuskan” Xue

Ling berdehem “semuanya terserah kalian yang mengaturnya saja. Jangan sampai

aku mencium bau itu, aku akan memukul bokongnya sampai ibunya pun tidak dapat

mengenalinya” berbicara dengan kesal.

       Shui

Ling mengerutkan kening “jie, bukankah anda sudah mempunyai berlian merah !” Wei

Jiang memotong “tetap saja bau itu akan menempel !” Shui Ling mengangguk tanda

mengerti. “ayo ! Shen Zun, kali ini anda akan kalah oleh yang mulia hahaha…”

Wei Jiang membanggakan diri. Xue Ling mencibir “”cih ekor arogan yang sudah

sangat tua, bahkan menggerakkan ekormu pun sudah kesusahan, bermimpi

mengalahkan yang mulia… jangan terlalu banyak bermimpi…” ketiga dewi di

depannya hanya menggelengkan kepala melihat perdebatan kedua sahabat ini.

       Mereka

berlomba-lomba naik ke permukaan, diikuti oleh semua anggota Bei Hai Ren Yu.

Xue Ling, Shui Ling, dan Cheng Mei sudah merubah diri menjadi Ren Yu. Merasakan

pergerakan Ren Yu, Lin Da Han dan lainnya keluar dari Bei Hai Gong. Semua

menyaksikan ketiga dewi yang bersenang-senang dengan para Bei Hai Ren Yu tanpa

hambatan.

       Han

Ling Shen Jun tanpa bergeming menatap Xue Ling “cantik… sangat cantik…”

berguman begitu saja. Lin Yang menyenggol lengannya “sekali lagi terjatuh ?”

menggoda Han Ling yang tersenyum padanya. Lin Da Han menatap takjub “dapat

melihat seperti ini, merupakan suatu keberuntungan.”

       “Zhu

Ren, lihat pergerakanku !” Ren er mempertunjukkan tarian dengan anak-anak Ren

Yu lainnya. Xue Ling bersorak gembira, memberi semangat pada Ren er. Lin Da Han

bersama Han Ling dan Lin Yang menghampiri “Shen Zun, Xian Zun, Yue Shen, Zheng

Zhu, bisakah mengundang anda sekalian ke Bei Hai Gong ?” memberi hormat.

       Wei

Jiang santai dan dingin “Shui Jun, sudah saatnya juga kita bercengkrama. Shen

Zun…” melihat Xue Ling yang cemberut, menyadari sesuatu “Shen Zun, anda…” “ah

menyebalkan, kalian harus mempersiapkan segalanya untukku !” Xin Lan segera

menangkap tangan Xue Ling “Shen Zun, kami akan mempersiapkan yang terbaik untuk

anda.” Han Ling mencari petunjuk atas pembicaraan mereka “Shui Jun, Zheng Zhu,

Shen Zun, tidak harus di Bei Hai Gong !”

       Wei

Jiang acuh tak acuh “Han Ling Shen Jun, menghindar sekali tidak bisa menghindar

berkali-kali. Baik juga, manfaatkan kali ini memberinya pelajaran. Shen Zun,

bukankah anda sebelumnya sudah memberi peringatan” Xue Ling nyengir melihat Wei

Jiang “baik, kita kabulkan tangan gatalmu itu !” Wei Jiang tercengang sesaat,

kemudian ada senyum dingin di wajahnya. Lin Da Han yang melihat mereka,

mengelap keringat dinginnya, merasa akan ada hal buruk yang terjadi.

       Wei

Jiang berpesan sesuatu pada Xin Lan dan mengajak Chang Yi bersama mereka “Shui

Jun, silahkan ! Shen Zun, kita bisa pergi kapanpun anda inginkan !” Wei Jiang

berkata dengan dingin, semua bisa mendengarnya “yang mulia ingin melihat

pembuktian dari temuanmu !” Xue Ling mengatakannya dengan sinis. Bersama

melangkah ke Bei Hai Gong.

Episodes
1 Bab 1 - Balas budi berujung petaka
2 Bab 2 - Rou Rou kembali
3 Bab 3 - Bau Busuk
4 Bab 4 - Li Ming Shen Jun
5 Bab 5 - Perasaan sebenarnya Han Ling Shen Jun
6 Bab 6 - Usaha awal Han Ling
7 Bab 7 - Menyelidiki
8 Bab 8 - Apa yang terjadi di Bei Hai ?
9 Bab 9 - Bei Hai
10 Bab 10 - Rumor yang terpatahkan
11 Bab 11 - Bei Hai Ren Yu
12 Bab 12 - Wei Jiang Zheng Zhu
13 Bab 13 - Mengetahui
14 Bab 14 - Xiao Jian Ling
15 Bab 15 - Xue Ling & Wei Jiang
16 Bab 16 - Xue Ling & Wei Jiang 2
17 Bab 17 - Ren Yu
18 Bab 18 - Bau yang nakal
19 Bab 19 - Pusat Lava
20 Bab 20 - Perasaan Han Ling
21 Bab 21 - Hal yang terlewatkan
22 Bab 22 - Xue Ling & Han Ling
23 Bab 23 - Siapa Ro Tan Mo ?
24 Bab 24 - Pria Dingin dan Manja
25 Bab 25 - Sarang Ro Tan Mo
26 Bab 26 - Petunjuk baru
27 Bab 27 - Lamaran
28 Bab 28 - Bayangan yang terobsesi
29 Bab 29 - Jelmaan
30 Bab 30 - Acuh
31 Bab 31 - Kemana Xiao Xue ?
32 Bab 32 - Halusinasi atau...
33 Bab 33 - Pernikahan
34 Bab 34 - Shen Zun yang berbeda
35 Bab 35 - Kue Arak
36 Bab 36 - Ketahanan terhadap arak
37 Bab 37 - Permandian
38 Bab 38 - Penglihatan Leluhur
39 Bab 39 - Dimana Han Ling yang dingin ?
40 Bab 40 - Pernyataan Xue Ling
41 Bab 41 - Hua Yuan Gu
42 Bab 42 - Wangi murni
43 Bab 43 - Berburu lagi ?
44 Bab 44 - Bertemu kenalan lama
45 Bab 45 - Pusaka Dong Hua Gu
46 Bab 46 - Bunga Aster Bai Wan Hua
47 Bab 47 - Lao Hua Jun
48 Bab 48 - Merawatnya
49 Bab 49 - Emosi Wei Jiang
50 Bab 50 - Setengah Dewa Setengah Iblis
51 Bab 51 - Mnecari Jati Diri
52 Bab 52 - Meyakinkan
53 Bab 53 - Melangkah Bersama
54 Bab 54 - Flashback Pusat Lava
55 Bab 55 - Dimanakah Permata Merah
56 Bab 56 - Cemburu
57 Bab 57 - Semoga difikirkan kembali
58 Bab 58 - Istirahat
59 Bab 59 - Kecurigaan
60 Bab 60 - Keraguan
61 Bab 61 - Lan Hua Gu
62 Bab 62 _ Li Ming
63 Bab 63 - Permata Nila
64 Bab 64 - Menjaga Pusat Lava
65 Bab 65 - Utusan Tian Zun
66 Bab 66 - Di bawah pantauan Wei Jiang Zheng Zhu
67 Bab 67 - Mendapat Permata Nila
68 Bab 68 - Penguatan Segel
69 Bab 69 - Siapakah dewa terpilih ?
70 Bab 70 - Sadar diri
71 Bab 71 - Antisipasi
72 Bab 72 - Xue Ling Shen Zun Chu Guang
73 Bab 73 - Perang Huo Ling Tian Zun vs Li Ming Shen Jun
74 Bab 74 - Ambisi yang menolak untuk pergi
75 Bab 75 - Mempermainkan
76 Bab 76 - Dimana Permata Merah ?
77 Bab 77 - Da Hai
78 Bab 78 - Putri Arogan
79 Bab 79 - Keinginan Balas Dendam
80 Bab 80 - Kekesalan
81 Bab 81 - Menghadiri Perayaan Xi Hai
82 Bab 82 - Taruhan
83 Bab 83 - Penyatuan Lumba-Lumba Biru dan Merah
84 Bab 84 - Pilihan Lumba-Lumba Ungu
85 Bab 85 - Zi Zuan
86 Bab 86 - Shen Zun
87 Bab 87 - Awal Perubahan
88 Bab 88 - Masih Menunggu
89 Bab 89 - Apa yang diinginkan Sang Putri Arogan ?
90 Bab 90 - Perubahan yang besar
91 Bab 91 - Tamu Agung
92 Bab 92 - Perintah Shen Zun
93 Bab 93 - Menjaga kekhasan
94 Bab 94 - Pusat Salju
95 Bab 95 - Dong Hai mengharap kedatangan Zun Wang
96 Bab 96 - Apa yang direncanakan Xue Ling ?
97 Bab 97 - 5 hari lagi
98 Bab 98 - Bersiap
99 Bab 99 - Keinginan dan Impian
100 Bab 99 - Penyatuan Permata Nila
101 Bab 101 - Batu Bening
102 Bab 102 - Inti Kemurnian
103 Bab 103 - Xue Chun Ling
104 Bab 104 - Hidup Bebas
105 Bab 105 - Memilikimu
106 Bab 106 - Tanda - tanda pergolakan
107 Intermezzo 1
108 Intermezzo 2
109 I - 3
110 I - 4
111 I - 5
112 I - 6
113 I - 7
114 I - 8
115 I - 9
116 I - 10
117 I - 11
118 I - 12
119 I - 13
120 I - 14
121 I - 15
122 I - 16
123 I - 17
124 I - 18
125 I - 19
126 I - 20
127 I - 21
128 I - 22
129 I - 23
130 I - 24
131 I - 25
132 I - 26
133 I - 27
134 I - 28
135 I - 29
136 I - 30
137 I - 31
138 I - 32
139 Pengumuman...
140 TPOL 2 - Bab 1 - Berjalan sendiri
141 TPOL 2 - Bab 2 - Kembali
142 TPOL 2 - Bab 3 - Menjaga-mu...
143 TPOL 2 - Bab 4 - Bukan mimpi
144 TPOL 2 - Bab 5 - Rencana memiliki anak
145 info bab selanjutnya
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Bab 1 - Balas budi berujung petaka
2
Bab 2 - Rou Rou kembali
3
Bab 3 - Bau Busuk
4
Bab 4 - Li Ming Shen Jun
5
Bab 5 - Perasaan sebenarnya Han Ling Shen Jun
6
Bab 6 - Usaha awal Han Ling
7
Bab 7 - Menyelidiki
8
Bab 8 - Apa yang terjadi di Bei Hai ?
9
Bab 9 - Bei Hai
10
Bab 10 - Rumor yang terpatahkan
11
Bab 11 - Bei Hai Ren Yu
12
Bab 12 - Wei Jiang Zheng Zhu
13
Bab 13 - Mengetahui
14
Bab 14 - Xiao Jian Ling
15
Bab 15 - Xue Ling & Wei Jiang
16
Bab 16 - Xue Ling & Wei Jiang 2
17
Bab 17 - Ren Yu
18
Bab 18 - Bau yang nakal
19
Bab 19 - Pusat Lava
20
Bab 20 - Perasaan Han Ling
21
Bab 21 - Hal yang terlewatkan
22
Bab 22 - Xue Ling & Han Ling
23
Bab 23 - Siapa Ro Tan Mo ?
24
Bab 24 - Pria Dingin dan Manja
25
Bab 25 - Sarang Ro Tan Mo
26
Bab 26 - Petunjuk baru
27
Bab 27 - Lamaran
28
Bab 28 - Bayangan yang terobsesi
29
Bab 29 - Jelmaan
30
Bab 30 - Acuh
31
Bab 31 - Kemana Xiao Xue ?
32
Bab 32 - Halusinasi atau...
33
Bab 33 - Pernikahan
34
Bab 34 - Shen Zun yang berbeda
35
Bab 35 - Kue Arak
36
Bab 36 - Ketahanan terhadap arak
37
Bab 37 - Permandian
38
Bab 38 - Penglihatan Leluhur
39
Bab 39 - Dimana Han Ling yang dingin ?
40
Bab 40 - Pernyataan Xue Ling
41
Bab 41 - Hua Yuan Gu
42
Bab 42 - Wangi murni
43
Bab 43 - Berburu lagi ?
44
Bab 44 - Bertemu kenalan lama
45
Bab 45 - Pusaka Dong Hua Gu
46
Bab 46 - Bunga Aster Bai Wan Hua
47
Bab 47 - Lao Hua Jun
48
Bab 48 - Merawatnya
49
Bab 49 - Emosi Wei Jiang
50
Bab 50 - Setengah Dewa Setengah Iblis
51
Bab 51 - Mnecari Jati Diri
52
Bab 52 - Meyakinkan
53
Bab 53 - Melangkah Bersama
54
Bab 54 - Flashback Pusat Lava
55
Bab 55 - Dimanakah Permata Merah
56
Bab 56 - Cemburu
57
Bab 57 - Semoga difikirkan kembali
58
Bab 58 - Istirahat
59
Bab 59 - Kecurigaan
60
Bab 60 - Keraguan
61
Bab 61 - Lan Hua Gu
62
Bab 62 _ Li Ming
63
Bab 63 - Permata Nila
64
Bab 64 - Menjaga Pusat Lava
65
Bab 65 - Utusan Tian Zun
66
Bab 66 - Di bawah pantauan Wei Jiang Zheng Zhu
67
Bab 67 - Mendapat Permata Nila
68
Bab 68 - Penguatan Segel
69
Bab 69 - Siapakah dewa terpilih ?
70
Bab 70 - Sadar diri
71
Bab 71 - Antisipasi
72
Bab 72 - Xue Ling Shen Zun Chu Guang
73
Bab 73 - Perang Huo Ling Tian Zun vs Li Ming Shen Jun
74
Bab 74 - Ambisi yang menolak untuk pergi
75
Bab 75 - Mempermainkan
76
Bab 76 - Dimana Permata Merah ?
77
Bab 77 - Da Hai
78
Bab 78 - Putri Arogan
79
Bab 79 - Keinginan Balas Dendam
80
Bab 80 - Kekesalan
81
Bab 81 - Menghadiri Perayaan Xi Hai
82
Bab 82 - Taruhan
83
Bab 83 - Penyatuan Lumba-Lumba Biru dan Merah
84
Bab 84 - Pilihan Lumba-Lumba Ungu
85
Bab 85 - Zi Zuan
86
Bab 86 - Shen Zun
87
Bab 87 - Awal Perubahan
88
Bab 88 - Masih Menunggu
89
Bab 89 - Apa yang diinginkan Sang Putri Arogan ?
90
Bab 90 - Perubahan yang besar
91
Bab 91 - Tamu Agung
92
Bab 92 - Perintah Shen Zun
93
Bab 93 - Menjaga kekhasan
94
Bab 94 - Pusat Salju
95
Bab 95 - Dong Hai mengharap kedatangan Zun Wang
96
Bab 96 - Apa yang direncanakan Xue Ling ?
97
Bab 97 - 5 hari lagi
98
Bab 98 - Bersiap
99
Bab 99 - Keinginan dan Impian
100
Bab 99 - Penyatuan Permata Nila
101
Bab 101 - Batu Bening
102
Bab 102 - Inti Kemurnian
103
Bab 103 - Xue Chun Ling
104
Bab 104 - Hidup Bebas
105
Bab 105 - Memilikimu
106
Bab 106 - Tanda - tanda pergolakan
107
Intermezzo 1
108
Intermezzo 2
109
I - 3
110
I - 4
111
I - 5
112
I - 6
113
I - 7
114
I - 8
115
I - 9
116
I - 10
117
I - 11
118
I - 12
119
I - 13
120
I - 14
121
I - 15
122
I - 16
123
I - 17
124
I - 18
125
I - 19
126
I - 20
127
I - 21
128
I - 22
129
I - 23
130
I - 24
131
I - 25
132
I - 26
133
I - 27
134
I - 28
135
I - 29
136
I - 30
137
I - 31
138
I - 32
139
Pengumuman...
140
TPOL 2 - Bab 1 - Berjalan sendiri
141
TPOL 2 - Bab 2 - Kembali
142
TPOL 2 - Bab 3 - Menjaga-mu...
143
TPOL 2 - Bab 4 - Bukan mimpi
144
TPOL 2 - Bab 5 - Rencana memiliki anak
145
info bab selanjutnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!