Bab 3 - Bau Busuk

       Dua

dewa sedang beradu dengan beberapa dewa kecil lainnya. “aih kalian ribut sekali

!” seorang dewi datang menghampiri “eh kenapa anda lagi ! anda jangan salah

faham, aku tidak mengejar anda. Aku baru saja chuguang malah mendengar

keributan” sambil melihat seorang dewa dengan acuh tak acuh. Sang dewi menutup hidungnya

melihat beberapa dewa kecil itu “aih kalian busuk sekali !” dewa-dewa kecil

membaui diri mereka sendiri “siapa kau ? minggir, jika tidak kami akan

membawamu bersama !”.

       Sang

dewi mencibir sambil menutup hidungnya “cih kalian berlagak sekali. Sudah,

pulang beritahu Zhu Ren kalian, lepaskan makhluk itu. Jika sekali lagi, yang

mulia mencium bau ini, yang mulia akan memukul bokong kalian hingga ibumu pun

tidak mengenalinya” dengan nada kesal. Secara tidak sadar, dewa-dewa kecil

memegang bokongnya sendiri, tapi tidak beranjak dari sana.

       Dewa-dewa

kecil saling melihat dan melepas bokong mereka “kau ini seorang dewi kecil,

berlagak apa ! kami akan membawamu pulang untuk persembahan pada Zhu Ren” Sang

dewi semakin kesal “sudah yang mulia peringatkan, kalian yang tidak mau dengar

!” mengerahkan sihir, memukul bokong para dewa kecil beberapa kali, sampai

dewa-dewa kecil itu tersungkur dan merintih kesakitan, sambil memegang bokong

mereka.

       “Rou

Rou Hua Ling, kau ini seorang gadis ! melakukan hal seperti ini tidak baik kan

!” salah satu dewa itu tersenyum, memberitahu. Sang dewi menepuk-nepuk

tangannya seperti membersihkan diri “Lin Yang Shui Jun, aku tidak menyentuh

mereka sama sekali. Lagipula mereka sangat bau. Aku sudah memperingati, mereka

yang tidak mau mendengarkan.” Melihat ke arah para dewa kecil “masih tidak

pergi !” membentak “jika aku masih merasakan keberadaan makhluk itu, beritahu

Zhu Ren kalian untuk berhati-hati dengan bokongnya. Aku akan mengelupas

kulitnya, menjadikannya makanan makhluk itu cih” semua dewa kecil saling

melihat dan segera lari terbirit-birit.

       Lin

Yang Shui Jun menghampirinya “Rou Rou, kau membaui bau apa ?” Rou Rou menghadap

Lin Yang Shui Jun “Shui Jun, apa anda tidak membauinya ?” Lin Yang Shui Jun

menggeleng “sebaiknya anda segera membersihkan diri… bau itu sangat cepat

menempel di tubuh… ah aku jadi mempunyai bau busuk ini juga ! haih aku mau

berendam di kolam bunga ! Shui Jun, Shen Jun, aku permisi !” tanpa menunggu

balasan, langsung pergi meninggalkan kedua dewa.

       “Han

Ling, sepertinya gadis kecil ini benar-benar sudah tidak menganggapmu !” Lin Yang

Shui Jun berkata sambil melihat punggung sang dewi yang menjauh. “hmm… bau itu

sangat tipis…” Han Ling Shen Jun berguman “eh kau juga bisa membauinya ?” Lin Yang

Shui Jun bertanya “aku tidak membauinya sama sekali !” “karena hidungmu tidak

berfungsi !” Han Ling Shen Jun mengejeknya.

       “aku

saja tidak membauinya, kenapa Rou Rou bisa membauinya ?” Lin Yang Shui Jun

kembali bertanya. Han Ling Shen Jun berfikir “bau itu, hanya yang memiliki

kemampuan panca indera kedelapan yang bisa membauinya” Lin Yang Shui Jun

menerka “apa karena Rou Rou adalah Hua Ling ? wangi bunga-bunga begitu wangi,

jadi mungkin saja saat ada bau yang berbeda, mereka akan langsung

mengetahuinya” Han Ling Shen Jun “terserah apa yang kau fikirkan…” berjalan

pergi “eh tunggu, kau mau kemana ?” Lin Yang Shui Jun mengejar sambil bertanya,

sementara Han Ling Shen Jun tidak menjawab, meneruskan langkahnya.

       “jiejie,

semenjak kau kembali, kau tidak keluar dari Xue Zuan Shi Gong…” Shui Ling Xian Zun

sedang bersama Xue Ling Shen Zun bermain catur “haih… jangan katakan lagi ! aku

baru saja chuguang sudah bertemu bau Jin Lan. Kau katakan, aku ini sial tidak

!” Shui Ling Xian Zun mengejek “hehehe jiejie, dari semua bau, kau paling tidak

menyukai Jin Lan. Jangan-jangan jiejie berjodoh dengannya”.

       “kau

bicara sekali lagi, akan kupotong lidahmu !” ancam Xue Ling Shen Zun dengan

kesal. “hehehe jiejie, jangan marah…” Shui Ling Xian Zun merajuk “jiejie,

kukira setelah menjelma kembali, ada beberapa kemampuanmu yang belum kembali,

tapi… sepertinya kemampuanmu bukan menghilang malah semakin meningkat !”

mengamati Xue Ling Shen Zun. Xue Ling Shen Zun acuh tak acuh “pohon bodhi

tumbuh dengan energiku… ada energi yang sudah tersimpan ratusan ribu tahun,

tentu kemampuannya melebihi lainnya…” Shui Ling Xian Zun hanya mengangguk.

       “jie,

gege memintamu ikut dalam pertemuan. Lagipula beberapa sudah menyadari kemunculanmu,

kenapa tidak sekalian mengkonfirmasinya !” “kalian tahu, aku paling tidak suka

dengan hal-hal seperti itu !” Xue Ling Shen Zun menjawab acuh tak acuh sambil

memainkan biji caturnya. “hmm… paling tidak anda harus menunjukkan diri di

hadapan beberapa Shen Jun kan !” Shui Ling Xian Zun masih membujuk.

       “hmm…

kapan tarian bulan ?” Xue Ling Shen Zun bertanya “5 hari lagi !” Shui Ling

langsung menjawab “sudah lama aku tidak melihat tarian dewi bulan Cheng Mei”

ada senyuman di bibir Xue Ling “hmm… jiejie mau melihat Cheng Mei Yue Shen

menari ! Baik, akan ku aturkan ! sudah lama beliau tidak melakukan tarian.

Tepatnya setelah anda tiada yang lalu. Jie, dia adalah salah satu sahabatmu,

apa kau juga tidak mau bertemu dengannya ?” Shui Ling berguman. “bukankah akan

menemuinya saat acara !” Xue Ling acuh tak acuh, ada senyuman di wajah Shui

Ling.

       Segera

tiba acara tarian bulan, di meja Tian Zun sudah tersedia beberapa tempat duduk.

“hei, tidak biasanya disediakan beberapa tempat di meja Tian Zun !” salah satu

dayang berguman “hmm… hari ini akan ada sesuatu yang berbeda. Kudengar Cheng

Mei Yue Shen akan menampilkan kembali tariannya. Tarian beliau adalah yang

terbaik. Sudah lama tidak melihatnya, terakhir beliau menari adalah sebelum

Shen Zun melalui perang Shen Mo” ditanggapi dayang lainnya.

       “dengar-dengar

Xian Zun sendiri yang mengundangnya menari. Entah apa yang dikatakan Xian Zun

sampai dapat menarik Yue Shen keluar dari peradabannya” “entah apapun itu, aku

sangat menantikan penampilan Yue Shen legendaris ini” para dayang terlibat

banyak pembicaraan dan gosip-gosip.

       “Sie

Ming Xing Jun, apa ada yang terjadi ? kenapa hari ini sangat ramai ?” seorang

dewi bertanya “Qing Qing Xian Jun, aku juga sama penasaran denganmu. Aku hanya

diminta mempersiapkan semua ini, selebihnya tidak perlu banyak bertanya” Qing

Qing Xian Jun mengamati semuanya “hmm… Xing Jun a, dikatakan kau maha tahu !

kenapa tidak melihat cerminmu !” Sie Ming Xing Jun menarik dewi itu menjauh

“kau kira aku tidak mencoba ! masalah Zun Wang, mana aku Xing Jun kecil bisa

mengamatinya !”

       “Lihat,

tempat di meja Tian Zun saja lebih banyak dari biasanya. Biasa bahkan Xian Zun

pun tidak mendapat ijin duduk disana” Sie Ming Xing Jun memberi kode dengan

dagunya, membiarkan Qing Qing Xian Jun melihat meja Tian Zun “anda benar

sekali. Kudengar karena tarian Cheng Mei Yue Shen, banyak Jun Wang yang sedang

berkeliaran diluar langsung kembali demi melihat tarian beliau. Tapi kali ini

Tian Zun sudah membatasi !” “anda benar, suatu keberuntungan dapat melihat

tarian Cheng Mei Yue Shen. Jika saja Shen Zun masih ada, kolaborasi mereka

berdua adalah nomor 1 di zaman manapun.” Sie Ming Xing Jun menerawang.

Episodes
1 Bab 1 - Balas budi berujung petaka
2 Bab 2 - Rou Rou kembali
3 Bab 3 - Bau Busuk
4 Bab 4 - Li Ming Shen Jun
5 Bab 5 - Perasaan sebenarnya Han Ling Shen Jun
6 Bab 6 - Usaha awal Han Ling
7 Bab 7 - Menyelidiki
8 Bab 8 - Apa yang terjadi di Bei Hai ?
9 Bab 9 - Bei Hai
10 Bab 10 - Rumor yang terpatahkan
11 Bab 11 - Bei Hai Ren Yu
12 Bab 12 - Wei Jiang Zheng Zhu
13 Bab 13 - Mengetahui
14 Bab 14 - Xiao Jian Ling
15 Bab 15 - Xue Ling & Wei Jiang
16 Bab 16 - Xue Ling & Wei Jiang 2
17 Bab 17 - Ren Yu
18 Bab 18 - Bau yang nakal
19 Bab 19 - Pusat Lava
20 Bab 20 - Perasaan Han Ling
21 Bab 21 - Hal yang terlewatkan
22 Bab 22 - Xue Ling & Han Ling
23 Bab 23 - Siapa Ro Tan Mo ?
24 Bab 24 - Pria Dingin dan Manja
25 Bab 25 - Sarang Ro Tan Mo
26 Bab 26 - Petunjuk baru
27 Bab 27 - Lamaran
28 Bab 28 - Bayangan yang terobsesi
29 Bab 29 - Jelmaan
30 Bab 30 - Acuh
31 Bab 31 - Kemana Xiao Xue ?
32 Bab 32 - Halusinasi atau...
33 Bab 33 - Pernikahan
34 Bab 34 - Shen Zun yang berbeda
35 Bab 35 - Kue Arak
36 Bab 36 - Ketahanan terhadap arak
37 Bab 37 - Permandian
38 Bab 38 - Penglihatan Leluhur
39 Bab 39 - Dimana Han Ling yang dingin ?
40 Bab 40 - Pernyataan Xue Ling
41 Bab 41 - Hua Yuan Gu
42 Bab 42 - Wangi murni
43 Bab 43 - Berburu lagi ?
44 Bab 44 - Bertemu kenalan lama
45 Bab 45 - Pusaka Dong Hua Gu
46 Bab 46 - Bunga Aster Bai Wan Hua
47 Bab 47 - Lao Hua Jun
48 Bab 48 - Merawatnya
49 Bab 49 - Emosi Wei Jiang
50 Bab 50 - Setengah Dewa Setengah Iblis
51 Bab 51 - Mnecari Jati Diri
52 Bab 52 - Meyakinkan
53 Bab 53 - Melangkah Bersama
54 Bab 54 - Flashback Pusat Lava
55 Bab 55 - Dimanakah Permata Merah
56 Bab 56 - Cemburu
57 Bab 57 - Semoga difikirkan kembali
58 Bab 58 - Istirahat
59 Bab 59 - Kecurigaan
60 Bab 60 - Keraguan
61 Bab 61 - Lan Hua Gu
62 Bab 62 _ Li Ming
63 Bab 63 - Permata Nila
64 Bab 64 - Menjaga Pusat Lava
65 Bab 65 - Utusan Tian Zun
66 Bab 66 - Di bawah pantauan Wei Jiang Zheng Zhu
67 Bab 67 - Mendapat Permata Nila
68 Bab 68 - Penguatan Segel
69 Bab 69 - Siapakah dewa terpilih ?
70 Bab 70 - Sadar diri
71 Bab 71 - Antisipasi
72 Bab 72 - Xue Ling Shen Zun Chu Guang
73 Bab 73 - Perang Huo Ling Tian Zun vs Li Ming Shen Jun
74 Bab 74 - Ambisi yang menolak untuk pergi
75 Bab 75 - Mempermainkan
76 Bab 76 - Dimana Permata Merah ?
77 Bab 77 - Da Hai
78 Bab 78 - Putri Arogan
79 Bab 79 - Keinginan Balas Dendam
80 Bab 80 - Kekesalan
81 Bab 81 - Menghadiri Perayaan Xi Hai
82 Bab 82 - Taruhan
83 Bab 83 - Penyatuan Lumba-Lumba Biru dan Merah
84 Bab 84 - Pilihan Lumba-Lumba Ungu
85 Bab 85 - Zi Zuan
86 Bab 86 - Shen Zun
87 Bab 87 - Awal Perubahan
88 Bab 88 - Masih Menunggu
89 Bab 89 - Apa yang diinginkan Sang Putri Arogan ?
90 Bab 90 - Perubahan yang besar
91 Bab 91 - Tamu Agung
92 Bab 92 - Perintah Shen Zun
93 Bab 93 - Menjaga kekhasan
94 Bab 94 - Pusat Salju
95 Bab 95 - Dong Hai mengharap kedatangan Zun Wang
96 Bab 96 - Apa yang direncanakan Xue Ling ?
97 Bab 97 - 5 hari lagi
98 Bab 98 - Bersiap
99 Bab 99 - Keinginan dan Impian
100 Bab 99 - Penyatuan Permata Nila
101 Bab 101 - Batu Bening
102 Bab 102 - Inti Kemurnian
103 Bab 103 - Xue Chun Ling
104 Bab 104 - Hidup Bebas
105 Bab 105 - Memilikimu
106 Bab 106 - Tanda - tanda pergolakan
107 Intermezzo 1
108 Intermezzo 2
109 I - 3
110 I - 4
111 I - 5
112 I - 6
113 I - 7
114 I - 8
115 I - 9
116 I - 10
117 I - 11
118 I - 12
119 I - 13
120 I - 14
121 I - 15
122 I - 16
123 I - 17
124 I - 18
125 I - 19
126 I - 20
127 I - 21
128 I - 22
129 I - 23
130 I - 24
131 I - 25
132 I - 26
133 I - 27
134 I - 28
135 I - 29
136 I - 30
137 I - 31
138 I - 32
139 Pengumuman...
140 TPOL 2 - Bab 1 - Berjalan sendiri
141 TPOL 2 - Bab 2 - Kembali
142 TPOL 2 - Bab 3 - Menjaga-mu...
143 TPOL 2 - Bab 4 - Bukan mimpi
144 TPOL 2 - Bab 5 - Rencana memiliki anak
145 info bab selanjutnya
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Bab 1 - Balas budi berujung petaka
2
Bab 2 - Rou Rou kembali
3
Bab 3 - Bau Busuk
4
Bab 4 - Li Ming Shen Jun
5
Bab 5 - Perasaan sebenarnya Han Ling Shen Jun
6
Bab 6 - Usaha awal Han Ling
7
Bab 7 - Menyelidiki
8
Bab 8 - Apa yang terjadi di Bei Hai ?
9
Bab 9 - Bei Hai
10
Bab 10 - Rumor yang terpatahkan
11
Bab 11 - Bei Hai Ren Yu
12
Bab 12 - Wei Jiang Zheng Zhu
13
Bab 13 - Mengetahui
14
Bab 14 - Xiao Jian Ling
15
Bab 15 - Xue Ling & Wei Jiang
16
Bab 16 - Xue Ling & Wei Jiang 2
17
Bab 17 - Ren Yu
18
Bab 18 - Bau yang nakal
19
Bab 19 - Pusat Lava
20
Bab 20 - Perasaan Han Ling
21
Bab 21 - Hal yang terlewatkan
22
Bab 22 - Xue Ling & Han Ling
23
Bab 23 - Siapa Ro Tan Mo ?
24
Bab 24 - Pria Dingin dan Manja
25
Bab 25 - Sarang Ro Tan Mo
26
Bab 26 - Petunjuk baru
27
Bab 27 - Lamaran
28
Bab 28 - Bayangan yang terobsesi
29
Bab 29 - Jelmaan
30
Bab 30 - Acuh
31
Bab 31 - Kemana Xiao Xue ?
32
Bab 32 - Halusinasi atau...
33
Bab 33 - Pernikahan
34
Bab 34 - Shen Zun yang berbeda
35
Bab 35 - Kue Arak
36
Bab 36 - Ketahanan terhadap arak
37
Bab 37 - Permandian
38
Bab 38 - Penglihatan Leluhur
39
Bab 39 - Dimana Han Ling yang dingin ?
40
Bab 40 - Pernyataan Xue Ling
41
Bab 41 - Hua Yuan Gu
42
Bab 42 - Wangi murni
43
Bab 43 - Berburu lagi ?
44
Bab 44 - Bertemu kenalan lama
45
Bab 45 - Pusaka Dong Hua Gu
46
Bab 46 - Bunga Aster Bai Wan Hua
47
Bab 47 - Lao Hua Jun
48
Bab 48 - Merawatnya
49
Bab 49 - Emosi Wei Jiang
50
Bab 50 - Setengah Dewa Setengah Iblis
51
Bab 51 - Mnecari Jati Diri
52
Bab 52 - Meyakinkan
53
Bab 53 - Melangkah Bersama
54
Bab 54 - Flashback Pusat Lava
55
Bab 55 - Dimanakah Permata Merah
56
Bab 56 - Cemburu
57
Bab 57 - Semoga difikirkan kembali
58
Bab 58 - Istirahat
59
Bab 59 - Kecurigaan
60
Bab 60 - Keraguan
61
Bab 61 - Lan Hua Gu
62
Bab 62 _ Li Ming
63
Bab 63 - Permata Nila
64
Bab 64 - Menjaga Pusat Lava
65
Bab 65 - Utusan Tian Zun
66
Bab 66 - Di bawah pantauan Wei Jiang Zheng Zhu
67
Bab 67 - Mendapat Permata Nila
68
Bab 68 - Penguatan Segel
69
Bab 69 - Siapakah dewa terpilih ?
70
Bab 70 - Sadar diri
71
Bab 71 - Antisipasi
72
Bab 72 - Xue Ling Shen Zun Chu Guang
73
Bab 73 - Perang Huo Ling Tian Zun vs Li Ming Shen Jun
74
Bab 74 - Ambisi yang menolak untuk pergi
75
Bab 75 - Mempermainkan
76
Bab 76 - Dimana Permata Merah ?
77
Bab 77 - Da Hai
78
Bab 78 - Putri Arogan
79
Bab 79 - Keinginan Balas Dendam
80
Bab 80 - Kekesalan
81
Bab 81 - Menghadiri Perayaan Xi Hai
82
Bab 82 - Taruhan
83
Bab 83 - Penyatuan Lumba-Lumba Biru dan Merah
84
Bab 84 - Pilihan Lumba-Lumba Ungu
85
Bab 85 - Zi Zuan
86
Bab 86 - Shen Zun
87
Bab 87 - Awal Perubahan
88
Bab 88 - Masih Menunggu
89
Bab 89 - Apa yang diinginkan Sang Putri Arogan ?
90
Bab 90 - Perubahan yang besar
91
Bab 91 - Tamu Agung
92
Bab 92 - Perintah Shen Zun
93
Bab 93 - Menjaga kekhasan
94
Bab 94 - Pusat Salju
95
Bab 95 - Dong Hai mengharap kedatangan Zun Wang
96
Bab 96 - Apa yang direncanakan Xue Ling ?
97
Bab 97 - 5 hari lagi
98
Bab 98 - Bersiap
99
Bab 99 - Keinginan dan Impian
100
Bab 99 - Penyatuan Permata Nila
101
Bab 101 - Batu Bening
102
Bab 102 - Inti Kemurnian
103
Bab 103 - Xue Chun Ling
104
Bab 104 - Hidup Bebas
105
Bab 105 - Memilikimu
106
Bab 106 - Tanda - tanda pergolakan
107
Intermezzo 1
108
Intermezzo 2
109
I - 3
110
I - 4
111
I - 5
112
I - 6
113
I - 7
114
I - 8
115
I - 9
116
I - 10
117
I - 11
118
I - 12
119
I - 13
120
I - 14
121
I - 15
122
I - 16
123
I - 17
124
I - 18
125
I - 19
126
I - 20
127
I - 21
128
I - 22
129
I - 23
130
I - 24
131
I - 25
132
I - 26
133
I - 27
134
I - 28
135
I - 29
136
I - 30
137
I - 31
138
I - 32
139
Pengumuman...
140
TPOL 2 - Bab 1 - Berjalan sendiri
141
TPOL 2 - Bab 2 - Kembali
142
TPOL 2 - Bab 3 - Menjaga-mu...
143
TPOL 2 - Bab 4 - Bukan mimpi
144
TPOL 2 - Bab 5 - Rencana memiliki anak
145
info bab selanjutnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!