Bab 16 - Xue Ling & Wei Jiang 2

          Cheng Mei mengerutkan kening “apa yang dilakukan Shen Zun

saat itu ?” Xin Lan tersenyum “Shen Zun menampakkan kekuatan dan kearoganannya,

mengendalikan semua Ren Yu untuk tunduk pada perintahnya. Saat itu, kami semua

sudah bertekad mengakhiri hidup kami. Kami tidak pernah merasa dipermalukan

seperti saat itu, harus melakukan sesuatu bukan atas kehendak kami. Semua yang

dilakukan Shen Zun disaksikan oleh Jiang ge. Dengan tidak rela, tangan dan kaki

kami terus bekerja. Yang menemani hanyalah air mata kami yang menjadi

penghibur. Saat semuanya selesai, mutiara air mata kami telah mencapai 1 gunung

kecil hahaha…”

          Cheng Mei menyipitkan mata “apa yang dilakukan gadis nakal

itu ?” Xue Ling cekikikan “anda tahu yang dikatakan Shen Zun ‘tidak perlu

berterima kasih, semua mutiara ini milikku’. Dengan begitu saja membawa semua

mutiara air mata kami hihihi… kenakalan Shen Zun sangat terkenal hingga puluhan

ribu tahun di tempat kami, tapi cerita ini tidak pernah keluar kemanapun. Dan

kalian tahu, setelah Shen Zun yuhua, kami menemukan semua mutiara itu,

difungsikan sebagai penopang kehidupan kami. Shen Zun memberikan sihir pada

semua mutiara untuk memberikan energi tambahan pada kami.”

          Shui Ling berguman “jadi kalian dengan rela hati takluk

pada jiejie ?” Xin Lan menggeleng “kami tidak tunduk tapi berjalan beriringan

dengan Shen Zun.” Cheng Mei menunduk “apa yang dilakukan Shen Zun selama masa

pengendalian kalian itu ?” Xin Lan tersenyum sendu “Shen Zun menumbuhkan energi

menciptakan salju, untuk berjaga-jaga jika suatu saat ada kebocoran pada lava.”

Cheng Mei tersenyum “dia pasti melakukannya dengan kasar kan !” Xin Lan

mengangguk “bahkan awalnya kami tidak menyadari energi itu bertumbuh dalam diri

kami”.

          Cheng Mei menghela nafas “haih gadis ini tidak berubah !

apa kalian membencinya ?” Xin Lan tersenyum “awalnya iya !” Cheng Mei

cekikikan, mengangguk-anggukkan kepalanya “dia memang pantas dibenci… haih dia

itu ya, tidak suka menjelaskan apapun… dia pasti melakukan itu agar kalian

tidak kehilangan harga diri kalian ! dengan apa dia mengancam kalian ?” Xin Lan

cekikikan “anda mengetahuinya ! Shen Zun menugaskan kami menahan lava selama

seribu tahun dengan energi kami sendiri. Saat itu, walaupun kami ingin mati

juga tidak bisa. Dan anda tahu, setelah seribu tahun, Shen Zun datang mengatasi

semua dengan mudahnya. Beliau mengatakan ‘bagus sekali, kalian bisa mengatasi

masalah kalian sendiri !’ beliau mengancam kami dengan lava yang akan

menghancurkan Bei Hai jika kekurangan walau hanya 1 dari energi kami semua.

Untuk membuktikan ucapannya, beliau mencobai kami” bercerita dengan cemberut.

          Shui Ling tertawa terbahak-bahak “jadi mau tidak mau,

kalian harus mempertahankan hidup ?” Xin Lan mengangguk “terus kapan kalian

berbaikan dengan jiejie ?” Xin Lan menghela nafas “anda tahu, selama 3.000

tahun, Shen Zun mengikat jiwa kami dengan pusat lava itu. Kapan beliau

membebaskannya, kamipun tidak mengetahuinya. Demi tanggung jawab, kami tidak

bisa mengakhiri hidup kami sendiri, hal paling memalukan bagi kami Bei Hai Ren

Yu. Saat itu, Jiang ge ingin mencari Shen Zun untuk balas dendam, tapi sama

sekali tidak bisa meninggalkan Bei Hai. Setelah 3.000 tahun, kami baru

menyadari Shen Zun yang selalu melindungi kami”

          Cheng Mei penasaran “jadi bagaimana dengan sifat tidak mau

berhutang budi kalian ?” Xin Lan tersenyum “sudah terbalas dengan mutiara air

mata.” Cheng Mei memainkan matanya “bagaimana sampai kalian bisa berhubungan

dengan baik ?” Xin Lan menggeleng “setiap pertemuan, selalu dimulai dengan

perdebatan mereka berdua. Dengan semua ejekannya, Shen Zun mengajari Jiang ge

mengendalikan Bei Hai dan menjadi Zheng Zhu yang bisa mengemban semua tanggung

jawabnya. Dimulai dengan keterpaksaan, semuanya berjalan dengan baik hingga

pertemuan sebelum perang saat itu” menunduk sedih.

          Shui Ling teringat “ah, apa jiejie yang meminta kalian

menyembunyikan diri ?” Xin Lan menggeleng “Jiang ge menawarkan bantuan kami

yang di tolak oleh Shen Zun. Disebabkan oleh musibah itu, beberapa tahanan

memiliki hawa luar sehingga memerlukan penanganan khusus. Shen Zun sekali lagi

mengancam dengan mengingatkan dan mengejek, jika itu adalah tanggung jawab

kami. Beliau mengatakan tidak memerlukan bantuan dari pihak yang bahkan

tanggung jawab sendiri tidak dapat diselesaikan !” “dia hanya tidak ingin

melibatkan kalian !” Cheng Mei menjelaskan.

          Xin Lan mengangguk “kamipun mengetahuinya. Setelah sekian

lama berhubungan, kami bisa menebak hal tersembunyi di belakang kata-kata pedas

Shen Zun. Jiang ge sempat putus asa setelah mengetahui kematian Shen Zun.

Perlahan Jiang ge memahami pesan yang ditinggalkan Shen Zun saat itu. Untuk

tidak mengulangi kesalahan yang sama, kami hanya mengawasi segalanya dari sini”

Shui Ling mengejek “apa bukan karena sudah tidak ada bantuan Shen Zun, kalian

tidak yakin dapat menjalankan tanggung jawab jika salah satu dari kalian

bermasalah ?”

          Xin Lan cemberut “Shen Zun nakal itu tidak tahu melakukan

apa pada kami, walau banyak anak-anak yang bermunculan. Salah satu dari kami

tetap tidak dapat lolos dari kutukannya !” “hahaha… hahaha… kutukan hahaha…”

Shui Ling tertawa terbahak-bahak “ya kutukan untuk kalian hahaha…” Xin Lan

cemberut “Xian Zun, bantulah kami berbicara pada Shen Zun !” Cheng Mei

cekikikan “dia ! hihihi jangan meminta bantuan padanya, dia tidak akan sanggup

hihihi…”

          Xin Lan cemberut “dengar, kalian sudah dapat sedikit

memahaminya, belajarlah lebih keras lagi !” Cheng Mei menasehati. Xin Lan

cemberut “kami juga ingin keluar !” kedua dewi itu tersenyum “begini ! karena

anda sudah menceritakan semua ini. Kami akan memberitahukan sebuah rahasia pada

anda” Xin Lan mendekat ke keduanya “kunci untuk keluar ada pada ekor arogan

kalian hihihi !” “aaa…” Xin Lan kebingungan.

          Xin Lan melihat senyum keduanya, berfikir “aish benar-benar

di tindas olehnya !” keduanya tertawa “benar-benar ekor arogan yang kolot

hahaha…” Xin Lan tersenyum “memang benar kolot, tapi aku dapat memahaminya.”

Keduanya tersenyum, mengangguk “beliau sudah kembali, tidak perlu mengurung

diri lagi !”

          Xin Lan cekikikan “jadi itulah arti dari semua ini !” kedua

dewi mengangguk “haih Shen Zun itu, kenapa tidak bisa memakai cara yang

sederhana saja !” Xin Lan menggerutu. Shui Ling menggoda “apa kalau beliau

menggunakan cara sopan dan sederhana, kalian akan menurut ?” Xin Lan menggeleng

“nah anda sendiri dapat menjawabnya ! apalagi suami anda itu, bahkan sampai

titik darah penghabisan tidak mau memunculkan ekornya !” Xin Lan cekikikan.

          Xin Lan melihat kearah Xue Ling dan Wei Jiang “haih… bisa

melihat mereka seperti ini lagi, sungguh sangat baik !” Shui Ling menggoda “ah,

apa Zheng Zhu masih menyukai jiejie ?” Xin Lan mengerutkan kening “tentu saja

tidak. Akan kupatahkan ekornya, jika dia masih menyimpan rasa seperti itu”

menggerutu membuat kedua dewi tertawa “jadi menurut anda, bagaimana Zheng Zhu

terhadap jiejie ?” Xin Lan menghela nafas “Bei Hai Ren Yu terkenal tidak akan

takluk pada siapapun. Kami menyukai kebebasan kami. 100.000 tahun ini, walau

tidak pernah keluar, kami melaluinya dengan riang gembira. Saat dulu dikungkung

Shen Zun pun, tidak pernah menghalangi kebebasan kami. Shen Zun sangat mengerti

kemauan kami. Kami tidak pernah tunduk, tapi terhadap Shen Zun ini… Jiang ge

menganggap Shen Zun seperti orang tua, dewi yang melahirkan dan menjaga kami.

Tanpa Shen Zun saat itu, Bei Hai Ren Yu akan sangat sulit mengatasi musibah

itu.”

Episodes
1 Bab 1 - Balas budi berujung petaka
2 Bab 2 - Rou Rou kembali
3 Bab 3 - Bau Busuk
4 Bab 4 - Li Ming Shen Jun
5 Bab 5 - Perasaan sebenarnya Han Ling Shen Jun
6 Bab 6 - Usaha awal Han Ling
7 Bab 7 - Menyelidiki
8 Bab 8 - Apa yang terjadi di Bei Hai ?
9 Bab 9 - Bei Hai
10 Bab 10 - Rumor yang terpatahkan
11 Bab 11 - Bei Hai Ren Yu
12 Bab 12 - Wei Jiang Zheng Zhu
13 Bab 13 - Mengetahui
14 Bab 14 - Xiao Jian Ling
15 Bab 15 - Xue Ling & Wei Jiang
16 Bab 16 - Xue Ling & Wei Jiang 2
17 Bab 17 - Ren Yu
18 Bab 18 - Bau yang nakal
19 Bab 19 - Pusat Lava
20 Bab 20 - Perasaan Han Ling
21 Bab 21 - Hal yang terlewatkan
22 Bab 22 - Xue Ling & Han Ling
23 Bab 23 - Siapa Ro Tan Mo ?
24 Bab 24 - Pria Dingin dan Manja
25 Bab 25 - Sarang Ro Tan Mo
26 Bab 26 - Petunjuk baru
27 Bab 27 - Lamaran
28 Bab 28 - Bayangan yang terobsesi
29 Bab 29 - Jelmaan
30 Bab 30 - Acuh
31 Bab 31 - Kemana Xiao Xue ?
32 Bab 32 - Halusinasi atau...
33 Bab 33 - Pernikahan
34 Bab 34 - Shen Zun yang berbeda
35 Bab 35 - Kue Arak
36 Bab 36 - Ketahanan terhadap arak
37 Bab 37 - Permandian
38 Bab 38 - Penglihatan Leluhur
39 Bab 39 - Dimana Han Ling yang dingin ?
40 Bab 40 - Pernyataan Xue Ling
41 Bab 41 - Hua Yuan Gu
42 Bab 42 - Wangi murni
43 Bab 43 - Berburu lagi ?
44 Bab 44 - Bertemu kenalan lama
45 Bab 45 - Pusaka Dong Hua Gu
46 Bab 46 - Bunga Aster Bai Wan Hua
47 Bab 47 - Lao Hua Jun
48 Bab 48 - Merawatnya
49 Bab 49 - Emosi Wei Jiang
50 Bab 50 - Setengah Dewa Setengah Iblis
51 Bab 51 - Mnecari Jati Diri
52 Bab 52 - Meyakinkan
53 Bab 53 - Melangkah Bersama
54 Bab 54 - Flashback Pusat Lava
55 Bab 55 - Dimanakah Permata Merah
56 Bab 56 - Cemburu
57 Bab 57 - Semoga difikirkan kembali
58 Bab 58 - Istirahat
59 Bab 59 - Kecurigaan
60 Bab 60 - Keraguan
61 Bab 61 - Lan Hua Gu
62 Bab 62 _ Li Ming
63 Bab 63 - Permata Nila
64 Bab 64 - Menjaga Pusat Lava
65 Bab 65 - Utusan Tian Zun
66 Bab 66 - Di bawah pantauan Wei Jiang Zheng Zhu
67 Bab 67 - Mendapat Permata Nila
68 Bab 68 - Penguatan Segel
69 Bab 69 - Siapakah dewa terpilih ?
70 Bab 70 - Sadar diri
71 Bab 71 - Antisipasi
72 Bab 72 - Xue Ling Shen Zun Chu Guang
73 Bab 73 - Perang Huo Ling Tian Zun vs Li Ming Shen Jun
74 Bab 74 - Ambisi yang menolak untuk pergi
75 Bab 75 - Mempermainkan
76 Bab 76 - Dimana Permata Merah ?
77 Bab 77 - Da Hai
78 Bab 78 - Putri Arogan
79 Bab 79 - Keinginan Balas Dendam
80 Bab 80 - Kekesalan
81 Bab 81 - Menghadiri Perayaan Xi Hai
82 Bab 82 - Taruhan
83 Bab 83 - Penyatuan Lumba-Lumba Biru dan Merah
84 Bab 84 - Pilihan Lumba-Lumba Ungu
85 Bab 85 - Zi Zuan
86 Bab 86 - Shen Zun
87 Bab 87 - Awal Perubahan
88 Bab 88 - Masih Menunggu
89 Bab 89 - Apa yang diinginkan Sang Putri Arogan ?
90 Bab 90 - Perubahan yang besar
91 Bab 91 - Tamu Agung
92 Bab 92 - Perintah Shen Zun
93 Bab 93 - Menjaga kekhasan
94 Bab 94 - Pusat Salju
95 Bab 95 - Dong Hai mengharap kedatangan Zun Wang
96 Bab 96 - Apa yang direncanakan Xue Ling ?
97 Bab 97 - 5 hari lagi
98 Bab 98 - Bersiap
99 Bab 99 - Keinginan dan Impian
100 Bab 99 - Penyatuan Permata Nila
101 Bab 101 - Batu Bening
102 Bab 102 - Inti Kemurnian
103 Bab 103 - Xue Chun Ling
104 Bab 104 - Hidup Bebas
105 Bab 105 - Memilikimu
106 Bab 106 - Tanda - tanda pergolakan
107 Intermezzo 1
108 Intermezzo 2
109 I - 3
110 I - 4
111 I - 5
112 I - 6
113 I - 7
114 I - 8
115 I - 9
116 I - 10
117 I - 11
118 I - 12
119 I - 13
120 I - 14
121 I - 15
122 I - 16
123 I - 17
124 I - 18
125 I - 19
126 I - 20
127 I - 21
128 I - 22
129 I - 23
130 I - 24
131 I - 25
132 I - 26
133 I - 27
134 I - 28
135 I - 29
136 I - 30
137 I - 31
138 I - 32
139 Pengumuman...
140 TPOL 2 - Bab 1 - Berjalan sendiri
141 TPOL 2 - Bab 2 - Kembali
142 TPOL 2 - Bab 3 - Menjaga-mu...
143 TPOL 2 - Bab 4 - Bukan mimpi
144 TPOL 2 - Bab 5 - Rencana memiliki anak
145 info bab selanjutnya
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Bab 1 - Balas budi berujung petaka
2
Bab 2 - Rou Rou kembali
3
Bab 3 - Bau Busuk
4
Bab 4 - Li Ming Shen Jun
5
Bab 5 - Perasaan sebenarnya Han Ling Shen Jun
6
Bab 6 - Usaha awal Han Ling
7
Bab 7 - Menyelidiki
8
Bab 8 - Apa yang terjadi di Bei Hai ?
9
Bab 9 - Bei Hai
10
Bab 10 - Rumor yang terpatahkan
11
Bab 11 - Bei Hai Ren Yu
12
Bab 12 - Wei Jiang Zheng Zhu
13
Bab 13 - Mengetahui
14
Bab 14 - Xiao Jian Ling
15
Bab 15 - Xue Ling & Wei Jiang
16
Bab 16 - Xue Ling & Wei Jiang 2
17
Bab 17 - Ren Yu
18
Bab 18 - Bau yang nakal
19
Bab 19 - Pusat Lava
20
Bab 20 - Perasaan Han Ling
21
Bab 21 - Hal yang terlewatkan
22
Bab 22 - Xue Ling & Han Ling
23
Bab 23 - Siapa Ro Tan Mo ?
24
Bab 24 - Pria Dingin dan Manja
25
Bab 25 - Sarang Ro Tan Mo
26
Bab 26 - Petunjuk baru
27
Bab 27 - Lamaran
28
Bab 28 - Bayangan yang terobsesi
29
Bab 29 - Jelmaan
30
Bab 30 - Acuh
31
Bab 31 - Kemana Xiao Xue ?
32
Bab 32 - Halusinasi atau...
33
Bab 33 - Pernikahan
34
Bab 34 - Shen Zun yang berbeda
35
Bab 35 - Kue Arak
36
Bab 36 - Ketahanan terhadap arak
37
Bab 37 - Permandian
38
Bab 38 - Penglihatan Leluhur
39
Bab 39 - Dimana Han Ling yang dingin ?
40
Bab 40 - Pernyataan Xue Ling
41
Bab 41 - Hua Yuan Gu
42
Bab 42 - Wangi murni
43
Bab 43 - Berburu lagi ?
44
Bab 44 - Bertemu kenalan lama
45
Bab 45 - Pusaka Dong Hua Gu
46
Bab 46 - Bunga Aster Bai Wan Hua
47
Bab 47 - Lao Hua Jun
48
Bab 48 - Merawatnya
49
Bab 49 - Emosi Wei Jiang
50
Bab 50 - Setengah Dewa Setengah Iblis
51
Bab 51 - Mnecari Jati Diri
52
Bab 52 - Meyakinkan
53
Bab 53 - Melangkah Bersama
54
Bab 54 - Flashback Pusat Lava
55
Bab 55 - Dimanakah Permata Merah
56
Bab 56 - Cemburu
57
Bab 57 - Semoga difikirkan kembali
58
Bab 58 - Istirahat
59
Bab 59 - Kecurigaan
60
Bab 60 - Keraguan
61
Bab 61 - Lan Hua Gu
62
Bab 62 _ Li Ming
63
Bab 63 - Permata Nila
64
Bab 64 - Menjaga Pusat Lava
65
Bab 65 - Utusan Tian Zun
66
Bab 66 - Di bawah pantauan Wei Jiang Zheng Zhu
67
Bab 67 - Mendapat Permata Nila
68
Bab 68 - Penguatan Segel
69
Bab 69 - Siapakah dewa terpilih ?
70
Bab 70 - Sadar diri
71
Bab 71 - Antisipasi
72
Bab 72 - Xue Ling Shen Zun Chu Guang
73
Bab 73 - Perang Huo Ling Tian Zun vs Li Ming Shen Jun
74
Bab 74 - Ambisi yang menolak untuk pergi
75
Bab 75 - Mempermainkan
76
Bab 76 - Dimana Permata Merah ?
77
Bab 77 - Da Hai
78
Bab 78 - Putri Arogan
79
Bab 79 - Keinginan Balas Dendam
80
Bab 80 - Kekesalan
81
Bab 81 - Menghadiri Perayaan Xi Hai
82
Bab 82 - Taruhan
83
Bab 83 - Penyatuan Lumba-Lumba Biru dan Merah
84
Bab 84 - Pilihan Lumba-Lumba Ungu
85
Bab 85 - Zi Zuan
86
Bab 86 - Shen Zun
87
Bab 87 - Awal Perubahan
88
Bab 88 - Masih Menunggu
89
Bab 89 - Apa yang diinginkan Sang Putri Arogan ?
90
Bab 90 - Perubahan yang besar
91
Bab 91 - Tamu Agung
92
Bab 92 - Perintah Shen Zun
93
Bab 93 - Menjaga kekhasan
94
Bab 94 - Pusat Salju
95
Bab 95 - Dong Hai mengharap kedatangan Zun Wang
96
Bab 96 - Apa yang direncanakan Xue Ling ?
97
Bab 97 - 5 hari lagi
98
Bab 98 - Bersiap
99
Bab 99 - Keinginan dan Impian
100
Bab 99 - Penyatuan Permata Nila
101
Bab 101 - Batu Bening
102
Bab 102 - Inti Kemurnian
103
Bab 103 - Xue Chun Ling
104
Bab 104 - Hidup Bebas
105
Bab 105 - Memilikimu
106
Bab 106 - Tanda - tanda pergolakan
107
Intermezzo 1
108
Intermezzo 2
109
I - 3
110
I - 4
111
I - 5
112
I - 6
113
I - 7
114
I - 8
115
I - 9
116
I - 10
117
I - 11
118
I - 12
119
I - 13
120
I - 14
121
I - 15
122
I - 16
123
I - 17
124
I - 18
125
I - 19
126
I - 20
127
I - 21
128
I - 22
129
I - 23
130
I - 24
131
I - 25
132
I - 26
133
I - 27
134
I - 28
135
I - 29
136
I - 30
137
I - 31
138
I - 32
139
Pengumuman...
140
TPOL 2 - Bab 1 - Berjalan sendiri
141
TPOL 2 - Bab 2 - Kembali
142
TPOL 2 - Bab 3 - Menjaga-mu...
143
TPOL 2 - Bab 4 - Bukan mimpi
144
TPOL 2 - Bab 5 - Rencana memiliki anak
145
info bab selanjutnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!