Ibu tetap memaafkan

Deni masih menarik paksa lengan Novi dengan kuat kemudian menyeretnya, sementara Nur merasa sangat kawatir , Ia berteriak minta tolong saat Deni berhasil membawa Novi keluar dari Rumah nya.

Tampak beberapa tetangga mulai menghampiri, Baim yang datang bersama Pak RT juga sudah muncul dengan langkah cepat.

"Mas Deni , lepaskan ! Atau kalau tidak, Kami akan melaporkan Anda ke polisi !" Ancam Pak RT.

Mendengar Ancaman itu, Deni terkejut, Ia semakin murka pada Novi yang berada dalam cengkramannya.

"Kurang ajar ! Kau benar-benar istri yang tidak berguna!" ditampar nya istrinya itu dengan sekuat tenaga hingga tubuh Novi yang sedang hamil 4 bulan itu ambruk, tetangga yang melihat itu menjerit takut.

Baim segera mendekati Deni, berikut juga Pak RT dan yang lain nya, Ia berusaha meredam amarah Deni yang sedang memuncak dikuasai nafsu amarah yang seakan tak terkendali, tapi niatnya menyergap Deni urung, tatkala Nur yang sedang menolong Novi berteriak.

"Darahhhh.... Novi, Novi !"Nur berteriak karna melihat darah merah segar mengalir deras yang terlihat di kedua betis putih milik Novi, sontak Baim mendekati mereka, Deni yang dari tadi di kuasai amarah, kini dari raut wajahnya tersirat ke kawatiran pada Istrinya, tapi Ia hanya bisa mematung, karna sadar kalau Ia yang menyebabkan Istrinya seperti itu.

Baim berusaha membopong Novi menuju mobil pick up milik salah satu warga menuju Rumah sakit terdekat, sementara Pak RT dan warga lain berhasil menangkap Deni, Deni tak melawan, rasa sesal dan kawatir menjadi satu, bagaimanapun juga, istrinya sedang mengandung darah daging nya.

"Maafkan Aku sayang, Tadi Aku hanya tak bisa menahan emosiku, Aku tahu kau itu setia, kau tidak mungkin selingkuh, Aku cemburu padamu yang bersikap ramah pada teman mu itu, maafkan Aku sayang" Deni meracau tak karuan dengan kondisi plipisnya yang lebam membiru karna di pukul beberapa warga saat tahu bahwa Deni telah memukul istrinya sendiri.

"Pak..Aku mohon, ijinkan Saya melihat kondisi istri Saya Pak, Aku mohon!" Lirih suara Deni sebenarnya telah mampu membuat satpam yang menahannya di pos keamanan di Desa itu, kasihan, tapi Warga lain yang ikut menjaga melarang nya.

"Kamu sudah mencelakai istri dan anakmu sendiri, kami tidak akan membiarkanmu menemuinya !" Bentak salah satu warga itu.

Sementara Baim dan Nur baru sampai di Rumah Sakit yang terdekat dari tempat mereka, Novi langsung di tangani di IGD, Nur, Baim serta Pak RT sedang harap-harap cemas menunggu hasilnya di luar.

Taklama kemudian, Novi yang dari tadi tak sadarkan diri, kini mulai membuka mata nya, mengerjap dengan perlahan kemudian Ia memindai kondisi di sekitarnya, disitu hanya ada Pak RT, Nur dan Baim, sebenarnya Ia juga sedang mencari sosok Deni, Suaminya.

"Kamu sudah sadar Nov ?" Tanya Nur sambil menggenggam tangan Novi.

"Mbak, perutku kenapa, aw...sakit ! " keluh Novi yang meraba perut nya yang terasa kempes dan merasakan nyeri di ************ serta perutnya.

"Novi yang sabar ya, calon anak mbak Novi sudah diambil oleh yang maha kuasa" Ucap Nur dengan hati-hati.

"Tidak mungkin, ini pasti tidak mungkin hiks hiks" Novi syok, kemudian Nur memeluknya, Baim dan Pak RT keluar, agar Novi bisa lebih leluasa menangis.

Baim pamit pada Nur untuk pulang, karna Nur minta ijin untuk menginap di Rumah sakit menemani Novi, sementara Deni sudah diserahkan pada pihak berwajib.

Pukul 7 malam, kondisi fisik dan psikis Novi sudah mulai membaik, dan sudah bisa diajak ngobrol.

"Bagaimana prasaanmu sekarang ?" Tanya Nur

"Alhamdulillah, sudah lebih baik, terimakasih ya mbak, Mbak Nur sudah menjaga dan menemani Saya, mbak seperti seorang Kakak bagi Saya" Novi menangis terharu atas perhatian yang diberikan Nur.

"Suamimu sudah di bawa ke pihak berwajib, sekarang bagaimana keputusanmu, apakan kamu masih mau bertahan atau menyerah ?"Nur bertanya tentang keputusan Novi setelah dirinya keguguran.

"Aku sekarang yakin, Aku akan melepaskan semua penderitaanku selama ini kurasakan selama menikah dengannya, Aku akan bercerai darinya dan kembali pada keluargaku, meski sebenarnya Aku malu pada mereka, karna mereka pasti membenciku " guman Novi yang seakan tampak sedih.

"Tidak ada orang tua yang membenci anaknya" tiba-tiba seorang wanita paruh baya muncul di ruangan Novi di rawat itu.

"Mama...! Mamaaa!" Novi terkejut, Ternyata yang datang adalah Ibunya Novi, melihat Mamanya datang, ada prasaan takut yang menelusup tapi juga terselip rindu yang mendera, Bu Anita yang datang sendirian itu pun langsung memeluk Novi yang tengah berbaring di Brankar Rumah sakit.

"Mamaaaa..., maafkan Novi ma..., Novi salah Ma, Novi anak durhaka,! Novi tidak mendengarkan nasehat Mama, maafkan Novi " Rutuk Novi.

"Mama memaafkan Novi, yang penting Novi sekarang selamat, untuk calon anakmu, mungkin memang sudah takdirnya Dia diambil oleh sang kuasa sebelum melihat Dunia." Mendengar itu tangis Novi pecah.

"Mama tidak marah pada Novi?"

"Justru Mama senang, karna anak Mama telah kembali pada Mama, semoga setelah kejadian ini, Novi akan menemukan kebahagiaan." hati Bu Anita teriris pedih melihat wajah Novi di penuhi lebam, Ia pun menciuminya dengan mata yang mulai berembun dengan air mata.

Hati Ibu mana yang tidak hancur melihat anak perempuan nya di pukuli oleh orang yang seharusnya penjadi pelindung, bahkan rasa perih itu Ia rasakan ketika Anaknya lebih memilih pacarnya, Deni. Serta di bawa kabur dan kawin lari dengan nya.

"Oh iya Ma, kenalin, Ini Mbak Nur, tetangga Novi yang membantu dan menemani Novi disini." Novi memperkenalkan Nur.

"Assalamualaikum bu" Nur mencium punggung tangan Bu Anita.

"Waalaikumsalam, terimakasih ya mbak Nur, sudah menjaga anak Saya, perkenalkan , Saya Anita, Mamanya Novi " guman Bu Anita ramah.

"Iya Bu sama-sama, ini sudah kewajibanku sebagai tetangga." Ujar Nur.

"Oh iya, Mama kesini di kasih tahu siapa?" Tanya Novi.

"Pak RT yang menghubungi Mama" jawab Bu Anita, sambil mengingat saat Pak RT memberitahukan kalau anak nya sedang di bawa ke Rumah sakit karna dipukuli suaminya, Ia pun langsung bergegas menuju Rumah sakit yang di maksud.

"Mama , Mama tahu gak, Mbak Nur ini penjahit loh, jahitan nya rapi dan bagus, sama kayak jahitan di Butik Mama" Novi mulai terlihat sumringah.

"Oh iya, kebetulan, nanti bisa main ke Butikku, dan akan Aku akan memperkenalkan proses penjahitan di butikku" Bu Anita segera menyambut ucapan anaknya.

Nur dan Bu Anita Akhirnya mengobrol membahas masalah butik dan konveksi, karna Bu Anita tidak mau jika harus membahas Deni, sebab penjelasan Pak RT tadi membuat Bu Anita sangat marah dan sakit.

"Ye...Mama jahat, mentang-mentang ketemu sama orang yang sejalur dengan bisnis Mama, Novi dicuekin" Novi mengkrucutkan bibirnya yang sedikit lebam itu.

"Duh...anak Mama Baperan nih, sudah mulai manja lagi kayak dulu sekarang sudah malam, kamu harus istirahat, wanita yang habis keguguran itu lemah, jadi kamu harus istirahat dulu ya Sayang..., mama mau ngobrol dulu sama Nur" ujar Bu Anita sembari memeluk kemudia menyelimuti anaknya agar istirahat.

"Baik Ma, Mama yang membuat Novi kuat, hanya Mama yang Aku punya setelah kepergian Papa" Novi pun terharu karna Mama nya masih menerimanya, setelah Ia telah menyakitinya.

Sementara Novi istirahat, Bu Anita meneruskan obrolannya dengan Nur, mengenai bisnisnya juga mengenai awal mula Novi yang kabur dengan Deni.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

JGN AZA SI NOVI STELAH JANDA INCAR BAIM..

2022-11-20

0

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

semoga in awal menuju sukses

2022-06-17

0

Devi Sihotang Sihotang

Devi Sihotang Sihotang

semoga novi lekas sembuh dan cepat selesai proses perceraian... dan buat baim n nur semoga sukses...

2022-06-04

1

lihat semua
Episodes
1 Mendadak Nikah
2 Nikah dulu, kenalan kemudian
3 Tidur beralaskan tikar
4 Pesan Bapak
5 Anak Singkong
6 Pedas level 20
7 Ambisi Nadia
8 Mbah dukun
9 Anak yang dibanggakan
10 Anak Durhaka
11 Memulai dari nol
12 Restu Ibu
13 Saat Nur cemburu
14 Ujian dan godaan
15 Janda yang meresahkan
16 Cinta tanpa restu
17 Ibu tetap memaafkan
18 Rizki tak terduga
19 Ada apa denganmu?
20 Sensitifnya Nur
21 Dua menantu
22 Zahira
23 Uang tak Berkah
24 Akhirnya pulang
25 Nadia berulah
26 Bertemu Mantan
27 kelurga Harmonis
28 Syarat dari Nadia
29 Dinner
30 Kegelisahan Nur
31 Anugrah ditengah Musibah
32 Hati yang tersakiti
33 Cakaran Alexa
34 Terimakasih Aisyah
35 Viral
36 Serasa Asing
37 Duka keluarga Hanum
38 Rindu Ayah
39 Musafir cinta
40 perenungan diri
41 Asal usul yang di pertanyakan
42 Tukang sayur
43 Terungkapnya kebenaran
44 Dikejar dosa
45 Sebuah pengakuan
46 Demam
47 obrolan pagi
48 Katahuan
49 Sigap bertindak
50 Nadia diserang
51 Maafkan Aku !
52 Kejutan untuk Baim
53 cinta untuk Nadia
54 Resepsi Anggun dan Dava.
55 Kehilangan
56 Nadia di culik
57 Kenangan mantan
58 kehilangan
59 kekuatan baru untuk Nur
60 Dinner
61 Dinner 2
62 kepercayaan yang terkikis
63 bukan anak kandung
64 penyesalan Burhan
65 cerai
66 cerai
67 kedatangan Ranti
68 saling menyalahkan
69 karyawati Baru
70 sesal
71 terjebak
72 bukti
73 Dilema Aisyah
74 Terjebak dalam badai
75 Takkan mendua
76 Makan malam dirumah mertua
77 Sakit Bu Hanum
78 Teror
79 Sang Arjuna
80 Di Talak
81 penyelamatan Baim.
82 Dendam dan amarah
83 permintaan terakhir Cintya
84 Lelah bertahan
85 kehadiran Ibu kandung
86 Aku Lelah bertahan ,Mas !
87 Gaun untuk Ranti
88 pacar bayaran
89 kegagalan Gladis
90 Gladis tertangkap.
91 Maukah menikah denganku ?
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Mendadak Nikah
2
Nikah dulu, kenalan kemudian
3
Tidur beralaskan tikar
4
Pesan Bapak
5
Anak Singkong
6
Pedas level 20
7
Ambisi Nadia
8
Mbah dukun
9
Anak yang dibanggakan
10
Anak Durhaka
11
Memulai dari nol
12
Restu Ibu
13
Saat Nur cemburu
14
Ujian dan godaan
15
Janda yang meresahkan
16
Cinta tanpa restu
17
Ibu tetap memaafkan
18
Rizki tak terduga
19
Ada apa denganmu?
20
Sensitifnya Nur
21
Dua menantu
22
Zahira
23
Uang tak Berkah
24
Akhirnya pulang
25
Nadia berulah
26
Bertemu Mantan
27
kelurga Harmonis
28
Syarat dari Nadia
29
Dinner
30
Kegelisahan Nur
31
Anugrah ditengah Musibah
32
Hati yang tersakiti
33
Cakaran Alexa
34
Terimakasih Aisyah
35
Viral
36
Serasa Asing
37
Duka keluarga Hanum
38
Rindu Ayah
39
Musafir cinta
40
perenungan diri
41
Asal usul yang di pertanyakan
42
Tukang sayur
43
Terungkapnya kebenaran
44
Dikejar dosa
45
Sebuah pengakuan
46
Demam
47
obrolan pagi
48
Katahuan
49
Sigap bertindak
50
Nadia diserang
51
Maafkan Aku !
52
Kejutan untuk Baim
53
cinta untuk Nadia
54
Resepsi Anggun dan Dava.
55
Kehilangan
56
Nadia di culik
57
Kenangan mantan
58
kehilangan
59
kekuatan baru untuk Nur
60
Dinner
61
Dinner 2
62
kepercayaan yang terkikis
63
bukan anak kandung
64
penyesalan Burhan
65
cerai
66
cerai
67
kedatangan Ranti
68
saling menyalahkan
69
karyawati Baru
70
sesal
71
terjebak
72
bukti
73
Dilema Aisyah
74
Terjebak dalam badai
75
Takkan mendua
76
Makan malam dirumah mertua
77
Sakit Bu Hanum
78
Teror
79
Sang Arjuna
80
Di Talak
81
penyelamatan Baim.
82
Dendam dan amarah
83
permintaan terakhir Cintya
84
Lelah bertahan
85
kehadiran Ibu kandung
86
Aku Lelah bertahan ,Mas !
87
Gaun untuk Ranti
88
pacar bayaran
89
kegagalan Gladis
90
Gladis tertangkap.
91
Maukah menikah denganku ?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!