Mbah dukun

"Berarti enak ya Bang, kalau jadi Istri Abang. Duduk manis nunggu suami gajian, tapi kenyataannya Istri Abang bayar ke tukang jahit kok ngutang ya Bang, di tawar lagi. Asalnya 150 ribu di tawar jadi 140, tapi bayar nya 100ribu " ucapan Nur itu sontak membuat Ihsan merah mukanya karna malu, sedangkan Baim langsung bisa menebak.

"Owh...jadi ini suaminya Mak lampir, pantesan , satu server ternyata, " guman Baim.

"Ini ! Aku bayar 50 ribu nya, ambil kembalian nya, " Ihsan langsung mengambil uang 50 ribuan kemudian diserahkannya pada Nur, Nur pun segera menerimanya karna itu memang hak nya.

"Eh ...eh...itu ngapain Papa ngasih uang 50 ribu untuk Nur ?" Tiba-tiba, Lilis datang dengan membawa belanjaan, rupanya Ihsan sedang mengantar Lilis belanja di pasar tradisional itu.

"Itu untuk bayar hutang kamu yang kemarin, malu-maluin aja sih kamu !" Ihsan memasang muka kesal pada Istrinya.

"Ya Ampun...baru juga kemarin, sudah di tagih, nagihnya di tempat umum pula, ogah deh jahit disitu lagi, kemarin sengaja Aku bayar kurang, karna jahitannya memang banyak kurangnya Pa," Lilis sewot.

"Syukur kalau begitu, gak akan ada panggan Yang rese lagi berarti" sahut Baim sumringah.

"Maaf dek, pisangnya ini berapa ya ?" Tiba-tiba ada orang yang menawar pisang yang di jual Nur, Baim dan Nur pun memasang muka ramah pada pembeli dan terjadilah tawar menawar.Ihsan dan Lilis pun di acuhkan, mereka pun Akhirnya menjauh dan pulang.

"Ma, beneran tadi itu suaminya Nur?" Tanya Ihsan penasaran, pada Istrinya yang tengah di bonceng menuju pulang.

"Kata tetangganya sih Iya, Nur terpergok memasukkan pemuda itu dan nginep di rumahnya, terus mereka di kawinin deh. Ih ...dasar aja Nur nya ganjen, karna terlalu lama jadi perawan tua mungkin. Pake jilbab tapi kelakuan kayak gitu, mending Aku yang gak pake krudung sekalian, " jawaban Lilis memanjang.

"Ma..., Aku pergi dulu, ada urusan, bentar !" ucap Ihsan setelah menurunkan Lilis di Depan Rumah mereka.

"Papa mau kemana?"

"Sudah ku bilang Ada urusan !" Ihsan pun segera berlalu menuju tempat yang di tuju, tanpa menoleh lagi ke Istrinya yang bertanya.

Satu setengah jam kemudian Ihsan tiba di tempat tujuannya, Ia langsung menemui orang yang di carinya.

"Mbah masih ingat Saya?"Ihsan menyapa seseorang setelah masuk ke rumah orang tersebut yang ternyata adalah seorang dukun.

"Yang mana ya, soalnya terlalu banyak klien saya yang datang bukan hanya ribuan tapi jutaan, bukan hanya dari luar kota, tapi juga dari luar jawa " mbah Roso menyombongkan diri sambil mengelus-elus janggut putihnya yang menjuntai di bawah dagunya.

"Ya sudah, anggap saja lupa, karna Saya terakhir kesini sepuluh tahun yang lalu !" Ihsan menyerah.

"Busyett dah, sepuluh tahun, kalau bayar cicilan sudah lunas tuh!"

"Gini mbah, Dulu Saya kesini bawa foto seorang gadis, Dia gadis incaran Saya, Aku melamarnya, tapi di tolak, lalu Saya kesini minta agar mbah mengunci gadis itu agar Tidak ada lelaki yang mau menikahinya, Tapi mengapa tadi Saya ketemu Dia sudah menikah " Ihsan memaparkan maksud kedatangannya

"Haha haha....ya pantas saja, jampi-jampiku itu bertahan 1 sampai 5 tahunan, tergantung mahar nya, dulu kamu maharnya berapa dan berapa kali kesini untuk mengirimnya jampi-jampi lagi yang baru" Mbak dukunnya tertawa dengan semburan ludah mengenai muka Ihsan.

"Kalau tidak salah sih waktu itu satu juta mbah, dan setelahnya Aku tidak pernah kesini lagi."

"Terus maumu sekarang apa , mau mengunci Dia lagi ?"

"Aku mau Dia bercerai dengan suaminya "

"Tapi maharnya Mahal "

"Memang berapa maharnya mbah ?"

"50 juta !"

"Hahhh!! Kenapa se mahal itu mbah, ?"

"Kenapa kaget gitu, biasa aja kali ! kamu tahu gak, minyak goreng sekarang harganya mahal, telur apalagi , jadi ya wajarlah jika mahal, karna semua bahan pada naik ?"

"Tapi Kok sampe 50 juta, minyak goreng kan cuma 2x lipat dari harga biasanya bukan 50 x lipat mbah ?"

"Owh itu..., Memang untuk kasus memisahkan pasangan suami istri itu tugas yang berat bagi partnerku, karna jika ada yang berhasil memisahkan pasutri maka Dia akan mendapatkan penghargaan tertinggi di kalangan penjabat Syetan, tapi ya gitu, resiko dosa yang ditanggung sangat besar. Jadi bila ada pelakor atau pebinor yang berhasil merusak rumah tangga pasutri, maka sebenarnya dosanya itu sangat besar bagi mereka" terang Mbah Roso.

"Mbah ini kiyai atau dukun sih kok malah ceramah masalah dosa, Mbah nyindir Saya ya ?"

"Cuma mengingatkan saja, betapa besar dosa yang akan ditanggungku nanti jika ditambah dosa seperti itu lagi. Jadi gimana ? Mau nyoba?"

"Saya masih mau mikir dulu mbah, maharnya terlalu besar soalnya, mana punya Saya uang nganggur segitu !"

"Baiklah, pulang sana,! Pikir dulu " Mbah Roso mengusir Ihsan, Ihsan pun segera keluar dari Rumah yang sudah tampak tak terawat itu.

Sekeluarnya dari rumah dukun itu, Ihsan masih bingung memikirkan bayarannya yang mahal.

"Sudah mahal, Nur juga gak bisa 100 persen mau sama Aku, karna Aku masih punya Lilis" bisik Ihsan pada dirinya sendiri.

"Eh Pak, Bapak dari mana kok bingung begitu?" Tanya seorang tetangga saat Ihsan mulai men starter sepeda motornya di halaman Rumah Mbah Roso itu.

"Anu..ini, ada perlu sama Mbah Roso!" Ihsan mencoba pura-pura tersenyum ramah.

"Ngapain Bapak dari Rumahnya Mbah Roso , orang nya kan sudah meninggal 2 tahun yang lalu " ujar tetangga mbah Roso itu.

"Apahhh !!!" Ihsan pun kemudian pingsan.

***

"Alhamdulillah , semua yang kita jual sudah habis, kamu memang berbakat dalam berdagang, jadi sekarang kamu berjuang dari jalan dagang saja. Seperti Rosulullah, waktu kecil beliau mengembalakan kambing, saat masih muda beliau berdagang bersama kakeknya dan beliau juga bersabda kalau pekerjaan paling baik itu adalah berdagang" guman Nur saat mereka sudah sampai di Rumah.

"Kemudian dari berdagang itulah beliau bertemu dengan Sayidah khadijah, hingga timbulah benih-benih cinta antara mereka yang kemudian mereka disatukan dalam pernikahan, sedangkan kisahku adalah , dipertemukan secara tak sengaja dan mendadak dinikahkan kemudian timbulah benih-benih cinta " Sahut Baim.

"Mana ada ! belum ada apa-apa kok!!"sergah Nur.

"Nur....Nur " tiba-tiba Pak Munif memanggil.

Iya Pak , sebentar"

"Ada apa Pak ?"

"Tolong hubungi Sofyan, Bapak kangen " pinta Pak Munif pada Nur agar menghubungi Anak Sulungnya, yang berada di kota .

"Enjeh Pak, bentar" Nur kembali ke kamarnya untuk mengambil hp nya,

"Halo Assalamualaikum bang Sofyan, Bapak kangen, kapan Abang kesini ?, Owh ya wes, hmm mau bicara sama Bapak?, Ya sudah waalaikumsalam"

Hanya itu yang terucap dari bibir Nur ketika menelfon Kakaknya, dengan raut wajah yang kecewa, di letakkannya hp yang layarnya sudah banyak retakan nya itu di atas tv , kamudian Ia masuk menemui Bapaknya.

Melihat itu Baim pun menangkap kesedihan di wajah istrinya.

"Bang Sofyan masih sibuk Pak, kalau sudah tidak sibuk katanya Dia akan kesini kok Pak" meski berat menyampaikannya, Nur mencoba menghibur Bapaknya.

"Bapak tahu Dia tak akan mau datang kesini jenguk Bapak, tapi Bapak sangat kangen, padanya"Pak Munif menitihkan air mata.

"Nur, maafkan Bapak ya nak, sejak kecil Bapak selalu lebih menyayangi abangmu bahkan bersikap tidak adil pada Nur. Tapi, sekarang justru kamu yang peduli pada Bapak, maafkan Bapak yang tidak adil padamu nak"Pak Munif menyesal.

"Bapak jangan bicara seperti itu, sebagai anak, Nur memang berkewajiban merawat Bapak, Bapak jangan bicara seperti itu lagi ya pak !"

Melihat itu, Baim ikut sedih, Ia jadi teringat kedua orang tuanya pasti merindukannya seperti Pak Munif yang merindukan anak yang sebenarnya tidak peduli dengannya.

Terpopuler

Comments

bhunshin

bhunshin

buseng deh aku lagi minum es teh didepan misua nyampe nyebur baca Mbah Rono dah meninggal berarti jin koriny kasihan sama jiwanya si roso biar kg nambah siksaannya 🤣🤣🤣🤣

2024-06-29

0

Nur Aipa

Nur Aipa

ceritanya 👍

2022-07-10

0

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

lanjut Thor 👍

2022-06-17

0

lihat semua
Episodes
1 Mendadak Nikah
2 Nikah dulu, kenalan kemudian
3 Tidur beralaskan tikar
4 Pesan Bapak
5 Anak Singkong
6 Pedas level 20
7 Ambisi Nadia
8 Mbah dukun
9 Anak yang dibanggakan
10 Anak Durhaka
11 Memulai dari nol
12 Restu Ibu
13 Saat Nur cemburu
14 Ujian dan godaan
15 Janda yang meresahkan
16 Cinta tanpa restu
17 Ibu tetap memaafkan
18 Rizki tak terduga
19 Ada apa denganmu?
20 Sensitifnya Nur
21 Dua menantu
22 Zahira
23 Uang tak Berkah
24 Akhirnya pulang
25 Nadia berulah
26 Bertemu Mantan
27 kelurga Harmonis
28 Syarat dari Nadia
29 Dinner
30 Kegelisahan Nur
31 Anugrah ditengah Musibah
32 Hati yang tersakiti
33 Cakaran Alexa
34 Terimakasih Aisyah
35 Viral
36 Serasa Asing
37 Duka keluarga Hanum
38 Rindu Ayah
39 Musafir cinta
40 perenungan diri
41 Asal usul yang di pertanyakan
42 Tukang sayur
43 Terungkapnya kebenaran
44 Dikejar dosa
45 Sebuah pengakuan
46 Demam
47 obrolan pagi
48 Katahuan
49 Sigap bertindak
50 Nadia diserang
51 Maafkan Aku !
52 Kejutan untuk Baim
53 cinta untuk Nadia
54 Resepsi Anggun dan Dava.
55 Kehilangan
56 Nadia di culik
57 Kenangan mantan
58 kehilangan
59 kekuatan baru untuk Nur
60 Dinner
61 Dinner 2
62 kepercayaan yang terkikis
63 bukan anak kandung
64 penyesalan Burhan
65 cerai
66 cerai
67 kedatangan Ranti
68 saling menyalahkan
69 karyawati Baru
70 sesal
71 terjebak
72 bukti
73 Dilema Aisyah
74 Terjebak dalam badai
75 Takkan mendua
76 Makan malam dirumah mertua
77 Sakit Bu Hanum
78 Teror
79 Sang Arjuna
80 Di Talak
81 penyelamatan Baim.
82 Dendam dan amarah
83 permintaan terakhir Cintya
84 Lelah bertahan
85 kehadiran Ibu kandung
86 Aku Lelah bertahan ,Mas !
87 Gaun untuk Ranti
88 pacar bayaran
89 kegagalan Gladis
90 Gladis tertangkap.
91 Maukah menikah denganku ?
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Mendadak Nikah
2
Nikah dulu, kenalan kemudian
3
Tidur beralaskan tikar
4
Pesan Bapak
5
Anak Singkong
6
Pedas level 20
7
Ambisi Nadia
8
Mbah dukun
9
Anak yang dibanggakan
10
Anak Durhaka
11
Memulai dari nol
12
Restu Ibu
13
Saat Nur cemburu
14
Ujian dan godaan
15
Janda yang meresahkan
16
Cinta tanpa restu
17
Ibu tetap memaafkan
18
Rizki tak terduga
19
Ada apa denganmu?
20
Sensitifnya Nur
21
Dua menantu
22
Zahira
23
Uang tak Berkah
24
Akhirnya pulang
25
Nadia berulah
26
Bertemu Mantan
27
kelurga Harmonis
28
Syarat dari Nadia
29
Dinner
30
Kegelisahan Nur
31
Anugrah ditengah Musibah
32
Hati yang tersakiti
33
Cakaran Alexa
34
Terimakasih Aisyah
35
Viral
36
Serasa Asing
37
Duka keluarga Hanum
38
Rindu Ayah
39
Musafir cinta
40
perenungan diri
41
Asal usul yang di pertanyakan
42
Tukang sayur
43
Terungkapnya kebenaran
44
Dikejar dosa
45
Sebuah pengakuan
46
Demam
47
obrolan pagi
48
Katahuan
49
Sigap bertindak
50
Nadia diserang
51
Maafkan Aku !
52
Kejutan untuk Baim
53
cinta untuk Nadia
54
Resepsi Anggun dan Dava.
55
Kehilangan
56
Nadia di culik
57
Kenangan mantan
58
kehilangan
59
kekuatan baru untuk Nur
60
Dinner
61
Dinner 2
62
kepercayaan yang terkikis
63
bukan anak kandung
64
penyesalan Burhan
65
cerai
66
cerai
67
kedatangan Ranti
68
saling menyalahkan
69
karyawati Baru
70
sesal
71
terjebak
72
bukti
73
Dilema Aisyah
74
Terjebak dalam badai
75
Takkan mendua
76
Makan malam dirumah mertua
77
Sakit Bu Hanum
78
Teror
79
Sang Arjuna
80
Di Talak
81
penyelamatan Baim.
82
Dendam dan amarah
83
permintaan terakhir Cintya
84
Lelah bertahan
85
kehadiran Ibu kandung
86
Aku Lelah bertahan ,Mas !
87
Gaun untuk Ranti
88
pacar bayaran
89
kegagalan Gladis
90
Gladis tertangkap.
91
Maukah menikah denganku ?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!