Tidur beralaskan tikar

Tok tok tok !

Suara pintu di gedor dengan lumayan keras telah mampu membuyarkan lamunan Nur yang baru saja terasa terbang ke langit di pintu pertama karna di puji seseorang yang tidak Ia kenal tapi sudah menjadi suaminya.

"Disini biasa ya, kalau ngetuk pintu, di gedor-gedor kayak Ibu kost nagih uang kost ?" Grutu Baim yang merasa terganggu karna ketukan pintu yang agak keras itu.

"Sebenarnya yang keras itu bukan yang mengetuk nya, tapi karna pintunya yang terbuat triplek di kedua sisinya, sehingga di tengah-tengahnya ada ruang hampa, jika ada sedikit saja gesekan gaya, maka bunyinya akan menggema, alhasil bunyinya seperti di gedor-gedor dengan keras" terang Nur sambil berlalu membukakan pintu.

"Assalamualaikum Nur, kamu kata nya Nikah, kok Aku gak tahu, gak ngundang-ngundang lagi, kita kan sahabatan dari jaman orok, Aku tahu nya malah dari orang " seorang wanita dengan Tubuh lebih berisi, langsung masuk dan melempar pertanyaan pada Nur.

"Maaf ya mbak, istriku tidak sempat nyebar undangan, karna terdesak oleh jodoh yang keburu datang" Baim menyela pertanyaan wanita itu.

"Masya Allah Nur, ini suamimu ? Masih Brondong gini ? Ganteng lagi, potongan nya kayak artis-artis korea gitu, tapi dipikir-pikir kok lebih mirip artis Ari Irham deh, beruntung sekali kau Nur, ?" Guman Wanita itu.

"Kenalkan, Namaku Sri, Aku sahabat istrimu mulai dari orok sampe sekarang" Sri memperkenalkan diri, sembari mengulurkan tangannya.

"Aku Baim. Berarti mbak Sri seumuran dengan mbak Nur dong?"

"Iya sih, bedanya, Nur itu punya keistimewaan, babyface, jadi meski usia nya sudah 36 tahun , tapi kayak seperti usia 20tahunan "

"Iya lah , Mbak Nur memang istimewa, makanya Aku dengan rela hati menikahinya, tapi mbak Sri juga punya kelebihan loh, kelebihan mbak sri itu , KAYA, beda sama Mbak Nur" sambung Baim.

"pasti

lah Aku lebih kaya , Nur kan memang cuma jahit, sedangkan Aku punya suami yang jadi bos nya kambing, eh maksudnya jual beli kambing gitu" timpalnya.

"Bukan kaya yang itu, maksudku, mbak sri itu kaya lemak hahaha." seketika satu sandal jepit mbak sri melayang ke mulut Baim.

"Aku begini karna sudah ngeluarin 4 orang anak im, sedangkan Nur, masih segel sampai sekarang, ya bedalah" Sri membela diri..

"Kalian itu ternyata cocok banget ya, kalau ngomong , bisa langsung nyambung, lanjutin aja terusss, lagipula Aku juga lagi banyak jahitan" Nur sewot karna dari tadi merasa di diemin.

"Tuh im, yayang mu Baper ciye ciye..."

Dan tak terasa obrolan mereka pun berlanjut hingga akhirnya, Sri memutusksn pulang.

Baim yang yang masih sakit, memutuskan tidur, siang itu, sedangkan Nur masih sibuk dengan jahitannya"

**

Pukul 9 malam,Nur baru menghentikan aktivitas menjahitnya setelah merasa kelelahan karna menyelesaikan jahitan 3 stel gamis hari itu.

Baim hanya bisa memperhatikan Nur dari kursi yang terbuat dari anyaman rotan yang sejak tadi dijadikan tempat beristirahat sambil meminum secangkir teh buatan Nur.

'Pokoknya hari ini jangan mengajakku bicara lagi, karna Aku harus menyelesaikan 3 gamis hari ini, soalnya besok pagi mau diambil , terserah kamu mau apa, tidur, jalan-jalan pokoknya jangan ganggu Aku , oke ' ucapan itu tergiang-giang di telinga Baim setelah kepergian Sri tadi siang.

"Alhamdulillah ! Akhirnya, selesai juga, " Nur merasa lega bisa menyelesaikan tugasnya.

Sebelum beranjak tidur, Nur memeriksa kamar Bapaknya terlebih dahulu, untuk sekedar memperbaiki selimut Bapaknya, atau memastikan kalau Bapaknya itu tidak membutuhkan apa-apa.

Setelah itu dengan langkah gontai dan mulut menguap-nguap tanda kantuknya sudah tak tertahankan, Nur memasuki kamarnya, kemudian Ia segera menutup kembali pintunya, Namun ternyata ada teriakan dari luar pintu, Nur pun terperanjak lalu membuka kembali pintunya dan Ternyata Baim, Nur tidak sadar kalau Baim mengikutinya kemudian wajahnya jelas terbentur pintu yang di tutup Nur tadi.

"Kamu ? Ngapain ngikutin Aku ?"Nur terkesiap.

"Loh, kita kan suami istri, Aku kan juga mau tidur, Apa lagi ini malam pertama kita, memang nya Aku harus tidur dimana kalau bukan disini?" rengek Baim.

"Mbak Nur jangan kawatir, Aku tidak akan meminta hakku sebagai suami sebelum mbak mengijinkannya" ujar Baim lagi.

"Ya iya lah, Aku kan belum tahu siapa kamu, mendadak datang, dan mendadak juga menikahiku, kamu tidur di ruang tamu aja sana, di Dipan itu, sama seperti kamu tidur disana tadi malam" Nur menunjukkan pada Baim, pemuda yang baru saja menjadi suaminya itu, sementara Baim hanya bisa menelan salivanya karna tahu rasanya tidur di atas Dipan kecil yang hanya beralasksn tikar.

Nu menutup pintu kamarnya, lalu membka lagi, Baim kegirangan, namun ternyata, Nur hanya menyerahka^n bantal dan selimut agar Baim bisa tidur lebih nyaman

"Oh iya, ini lotion andi nyamuk, sebenarnya nyamuknya hanya satu kok, cuma keluarga nya yang banyak".

"Nasib nasib..."

Baim pun segera menuju Dipan kecil yang di maksud, dengan berbekal Bantal serta selimut ia pun mengsbiskan malam pertamanya dengan alunan syahdu dari nyamuk yang sedang berkelana mencari jus darah.

Baim tidak bisa memejamkan matanya, Ia pun memandangi sepeda motor yang dari tadi Ia coba perbaiki, yang sekarang di letakkan di dekat mesin jahitnya Nur.

'Meski tidur di atas Dipan tanpa kasur ini, dengan alunan syahdu kepak-an sayap para nyamuk yang berkelana mencari nafkah untuk dirinya sendiri , tapi Aku merasa nyaman tinggal di sini, tanpa bayanganmu, Nadia...' batin Baim pun mulai berkelana.

"Alfin, Aku minta maaf, jika Aku tidak bisa menerima cintamu, jujur Aku Akui, kau itu dari dulu sangat mencintaiku, selalu menjagaku, Romantis, selalu ada saat Aku butuhkan, selalu mengerti apa yang ku mau, tapi lebih dari itu, Aku butuh pria yang matang dan mapan seperti Mas Arman, maafkan Aku yang telah menerima lamaran kakakmu ya fin" guman Nadia waktu itu.

mendengar pengakuan Nadia itu, Hatiku seketika hancur, seakan tak tersisa, bagaimana mungkin, orang yang dari dulu Aku sukai, yang Aku lindungi, yang sering minta traktiran belanja hampir setiap minggunya, yang dengan setia aku menunggui nya saat dia ke salon hingga berjam jam, tapi setelah semua pengorbanan ku yang terlapau bucin itu, tiba-tiba Dia menerima lamaran kak Arman, Kakak kandungku sendiri.

Cinta ini terlalu kejam untukku, saat Hari H pernikahan mereka, Aku bertekad untuk meninggalkan masa laluku, menuju masa depanku, dan entah mengapa Aku sampai disini bahkan langsung menemukan bidadari yang tersembunyi di rumah yang sederhana ini.

Masih teringat malam itu, aku bergelut dengan sebotol minuman haram, yang selama ini di wanti-wanti oleh Ayah dan ibu,agar jangan meminumnya.

Luka-luka cinta yang di torehkan nadia, telah mampu meluluh lantakkan pertahanan imanku, sehingga malam.itu minuman haram itu menjadi temanku.

"Tuhan...kenapa ini tidak adil untukku, kenapa Aku yang hancur sementara Kakak ku yang menikah dengan wanita impianku, kenapa ini tidak adil untukku tuhan..!

Tuhan , jika engkau memang maha kuasa, pertemukan aku dengan jodohku malam ini juga , akan Aku halalkan dia secepatnya agar tidak ada yang merebutnya lagi " Aku meracau tidak karuan, hingga doaku terhenti tatkala petir menyambar-nyambar seakan menjawab doaku di bawah guyuran hujan deras itu

Dan Akupun melajukan sepeda sport ku lagi menuju entah kemana arah angin membawaku, hingga Aku merasa bahwa Aku menabrak sebuah pohon dan dunia terasa gelap bagiku

Terpopuler

Comments

Yulina Serdang

Yulina Serdang

🤣🤣🤣, judulnya gara* nabrak pohon mangga jodohku datang.🤭🤭🤭

2022-07-11

9

Whulan Ronal

Whulan Ronal

mampir Thor, kayanya seru

2022-07-08

2

Jumiati Jumi

Jumiati Jumi

lanjut...keknya seru ...

2022-06-18

1

lihat semua
Episodes
1 Mendadak Nikah
2 Nikah dulu, kenalan kemudian
3 Tidur beralaskan tikar
4 Pesan Bapak
5 Anak Singkong
6 Pedas level 20
7 Ambisi Nadia
8 Mbah dukun
9 Anak yang dibanggakan
10 Anak Durhaka
11 Memulai dari nol
12 Restu Ibu
13 Saat Nur cemburu
14 Ujian dan godaan
15 Janda yang meresahkan
16 Cinta tanpa restu
17 Ibu tetap memaafkan
18 Rizki tak terduga
19 Ada apa denganmu?
20 Sensitifnya Nur
21 Dua menantu
22 Zahira
23 Uang tak Berkah
24 Akhirnya pulang
25 Nadia berulah
26 Bertemu Mantan
27 kelurga Harmonis
28 Syarat dari Nadia
29 Dinner
30 Kegelisahan Nur
31 Anugrah ditengah Musibah
32 Hati yang tersakiti
33 Cakaran Alexa
34 Terimakasih Aisyah
35 Viral
36 Serasa Asing
37 Duka keluarga Hanum
38 Rindu Ayah
39 Musafir cinta
40 perenungan diri
41 Asal usul yang di pertanyakan
42 Tukang sayur
43 Terungkapnya kebenaran
44 Dikejar dosa
45 Sebuah pengakuan
46 Demam
47 obrolan pagi
48 Katahuan
49 Sigap bertindak
50 Nadia diserang
51 Maafkan Aku !
52 Kejutan untuk Baim
53 cinta untuk Nadia
54 Resepsi Anggun dan Dava.
55 Kehilangan
56 Nadia di culik
57 Kenangan mantan
58 kehilangan
59 kekuatan baru untuk Nur
60 Dinner
61 Dinner 2
62 kepercayaan yang terkikis
63 bukan anak kandung
64 penyesalan Burhan
65 cerai
66 cerai
67 kedatangan Ranti
68 saling menyalahkan
69 karyawati Baru
70 sesal
71 terjebak
72 bukti
73 Dilema Aisyah
74 Terjebak dalam badai
75 Takkan mendua
76 Makan malam dirumah mertua
77 Sakit Bu Hanum
78 Teror
79 Sang Arjuna
80 Di Talak
81 penyelamatan Baim.
82 Dendam dan amarah
83 permintaan terakhir Cintya
84 Lelah bertahan
85 kehadiran Ibu kandung
86 Aku Lelah bertahan ,Mas !
87 Gaun untuk Ranti
88 pacar bayaran
89 kegagalan Gladis
90 Gladis tertangkap.
91 Maukah menikah denganku ?
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Mendadak Nikah
2
Nikah dulu, kenalan kemudian
3
Tidur beralaskan tikar
4
Pesan Bapak
5
Anak Singkong
6
Pedas level 20
7
Ambisi Nadia
8
Mbah dukun
9
Anak yang dibanggakan
10
Anak Durhaka
11
Memulai dari nol
12
Restu Ibu
13
Saat Nur cemburu
14
Ujian dan godaan
15
Janda yang meresahkan
16
Cinta tanpa restu
17
Ibu tetap memaafkan
18
Rizki tak terduga
19
Ada apa denganmu?
20
Sensitifnya Nur
21
Dua menantu
22
Zahira
23
Uang tak Berkah
24
Akhirnya pulang
25
Nadia berulah
26
Bertemu Mantan
27
kelurga Harmonis
28
Syarat dari Nadia
29
Dinner
30
Kegelisahan Nur
31
Anugrah ditengah Musibah
32
Hati yang tersakiti
33
Cakaran Alexa
34
Terimakasih Aisyah
35
Viral
36
Serasa Asing
37
Duka keluarga Hanum
38
Rindu Ayah
39
Musafir cinta
40
perenungan diri
41
Asal usul yang di pertanyakan
42
Tukang sayur
43
Terungkapnya kebenaran
44
Dikejar dosa
45
Sebuah pengakuan
46
Demam
47
obrolan pagi
48
Katahuan
49
Sigap bertindak
50
Nadia diserang
51
Maafkan Aku !
52
Kejutan untuk Baim
53
cinta untuk Nadia
54
Resepsi Anggun dan Dava.
55
Kehilangan
56
Nadia di culik
57
Kenangan mantan
58
kehilangan
59
kekuatan baru untuk Nur
60
Dinner
61
Dinner 2
62
kepercayaan yang terkikis
63
bukan anak kandung
64
penyesalan Burhan
65
cerai
66
cerai
67
kedatangan Ranti
68
saling menyalahkan
69
karyawati Baru
70
sesal
71
terjebak
72
bukti
73
Dilema Aisyah
74
Terjebak dalam badai
75
Takkan mendua
76
Makan malam dirumah mertua
77
Sakit Bu Hanum
78
Teror
79
Sang Arjuna
80
Di Talak
81
penyelamatan Baim.
82
Dendam dan amarah
83
permintaan terakhir Cintya
84
Lelah bertahan
85
kehadiran Ibu kandung
86
Aku Lelah bertahan ,Mas !
87
Gaun untuk Ranti
88
pacar bayaran
89
kegagalan Gladis
90
Gladis tertangkap.
91
Maukah menikah denganku ?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!