Nikah dulu, kenalan kemudian

Mendadak dinikahi Brondong 02

Pagi tadi, Sebelum peristiwa Mendadak nikah itu terjadi, Nur sudah menanak nasi di magicom, tinggal lauk nya yang belum karna keburu Bu Lastri muncul dan mengubah hidupnya.

'Ah, Ini semua karna Bu Lastri datang, coba kalau Dia tidak datang, kejadian ini tidak bakal terjadi' rutuk Nur sambil mengupas bawang.

Pagi ini benar-benar pagi yang berbeda baginya, biasanya sebelum pukul tujuh pagi, Dia sudah bisa menyelesaikan semua nya, yang menjadi rutinitasnya sebagai perempuan Desa setiap pagi.

"Bapak pasti sudah lapar, Aku harus cepetan masak " Nur bicara sendiri, buru-buru Ia keluar melalui pintu dapur menuju pekarangan samping Rumahnya yang Ia tanami Singkong, di sisi yang lain, sengaja Ia tanami sendiri sayur-sayuran, seperti tomat, cabe rawit, kemangi, Terong, Manisa, ada juga pohon kembang turi, semuanya seakan sudah siap sedia untuk kebutu#an dapur.

Kali ini Ia memetik daun bayam dan terong, kemudian Ia masak, ditambahi dengan ikan asin yang sudah ada di dapurnya.

Setelah matang, segera Ia sisihkan Nasi dan sayur bening bayamnya untuk Bapak nya, disuapi nya Bapak nya yang lemah itu dengan penuh kasih sayang.

"Maafin Nur ya Pak, gara-gara kejadian tadi pagi, Nur sampe telat masak, dan telat juga nyuapin Bapak" Nur merasa bersalah.

"Tidak apa-apa, Nur suruh suamimu makan sana gih, masak didiemin aja dari tadi, kasian Dia pasti lapar." Guman Pak Munif yang berusaha menyempurnakan ucapannya dengan kondisi mulut yang agak miring sedikit.

"Suami ? Masya Allah, Aku baru nyadar kalau Aku sekarang punya suami" guman Nur.

"Baru kali ini Aku melihat, Ada orang yang lupa kalau dirinya sudah menikah, sampe suaminya di biarkan lapar" grutu Baim.

"Iya iya, Sini, ke meja makan, kamu bisa jalan kan, luka mu kan cuma luka ringan " Nur ketus.

"Aduh, ini kakiku sakit , aduh...."Baim pura-pura.

"Duh...sudah besar masih cengeng, luka gini aja ngeluh !" Nur kesal dengan pemuda yang baru saja menjadi suaminya itu.

Dengan terpaksa, Ia pun menuntun Baim menuju meja makan, sesampainya di meja makan , Nur mengambilkan piring untuk Baim.

"Mbak, Sendok sama garpu nya mana ?"pinta Baim.

"Ya pake tangan lah, nih, cuci tanganmu " Nur menyodorkan kobokan yang berisi air, setelah duduk, Baim pun mencelupkan telapak tangannya.

Kemudian Dia mengedarkan pandangannya ke meja makan sudah mulai usang yang kini ada di depannya itu, dengan tatapan aneh.

"Gak biasa makan makanan Desa ya ? Makan saja yang ada, bersyukur itu lebih Nikmat," Ujar Nur, denga nada suara meremehkan.

"Gak kok, Aku ini orang nya universal, makanan apa saja masuk !" Baim membela diri.

"Baguslah kalau gitu !" Guman Nur sambil mengunyah makanannya.

Bagi Baim, itu makanan yang Aneh, karna Ia belum makan makanan seperti itu.

'Nasinya kayak ada butiran jagungnya gini, ikan nya juga kayak gosong, Terongnya juga, di penyet di cobeknya langsung, tapi rasanya kok enak ya di lidah, ini karna memang Aku yang kelaparan atau memang masakannya yang enak, Ah..., yang penting perutku kenyang sekarang !" Batin Baim sambil mengunyah setiap makanan yang sudah tersedia di meja, dan tak terasa, Baim sudah menghabiskan dua piring.

"Kamu itu memang nya sudah berapa hari tidak makan Hah? Kayak orang kelaparan aja " ucap Nur dengan nada jutek, karna terkesiap melihat pemuda di depannya itu makan dengan lahap dan porsi yang banyak.

"Aku memang sudah dua hari tidak makan, terimakasih ya, kamu sudah menolongku dan memberiku tumpangan, oh iya makasih baju nya ..." belum sempat Baim melajutkan ucapannya, ternyata Ia baru sadar, kalau ternyata bajunya telah berganti.

"Mbak yang mengganti bajuku ?" Seketika Nur menyemburkan air yang sedang Ia minum karna terkejut dengan pertanyaan Baim.

"A-a-ku terpaksa, karna bajumu basah , Ta-p ta-pi Aku menutupi tubuhmu dengan selimut kok, jadi Aku tidak melihat nya,"Nur merasa malu .

"Ya gakpapa sih, andai mbak melihat nya Aku gak keberatan, apalagi sekarang Aku sudah halal , lebih tidak keberatan lagi , karna Aku sekarang suami Mbak !"Ucap Baim dengan tatapan genit.

"Eh kamu masih sekolah ya, dan kenapa waktu Kamu terjatuh saat menabrak pohon manggaku, mulutmu bau Alkohol ? Jangan-jangan kau habis dari club, Tolong Jelaskan ! siapa kamu sebenarnya, asal mu dan siapa orang tuamu, biar Aku kembalikan kamu ke orang tuamu, nanti dan motor itu motormu atau motor hasil begal ? Jawab jujur !! karna Aku tidak mau ya Rumahku dimasuki buronan" Nur meng introgasi Baim.

"Mbak ini kok Suudzon saja sih bawaan nya, Aku ini sekarang suami Mbak loh ! Jangan suudzon mulu " Baim santai.

"Aku gak kenal kamu sama sekali, dateng-dateng bilang nya pacarku dan mendadak nikahin Aku, emang apa maksudmu bilang kalau Aku ini pacarmu ?" Nur tampak emosi.

"Biar Mbak tidak salah sangka terus, kita kenalan saja dulu, perkenalkan, nama Saya Alvin Ibrahim Firdaus, panggil saja Baim, umurku 20 tahun, masih mahasiswa dan status kemarin malam adalah jomblo sedangkan status pagi ini sudah berstatus sebagai Suami , hehehe "Baim bangga.

"Pernikahan itu bukan mainan ya, Aku ini memang disebut perawan tua sama warga sini, tapi bukan berarti Aku langsung mau nikah sama anak ingusan kayak kamu yang bahkan Aku tidak pernah tahu kamu sebelumnya !"

"Ingusan tapi ganteng kan, ingat loh mbak, Aku ini suamimu, jangan julid-julid sama Aku, atau karma akan segera berlaku "

"Kalau kamu sudah pulih, dan motormu sudah beres, sebaiknya kamu pergi sana ke keluargamu dan jangan lupa talak Aku, pernikahan tadi kan cuma karna dipaksa warga bukan ?"

"Mbak tega ngusir suami sendiri " Baim pura-pura merasa tertindas. Nur tercekat.

"Aku sudah janji sama Bapak mertua, untuk menjaga mbak , jadi ijinkan Aku tinggal disini. Oh iya, Mas kawinnya ada di saku celanaku, maaf, sisa uang ku cuma 100 ribu doang, hehe" lagi-lagi Nur tercekat, tenggorokan nya seolah beku, lidah nya kelu, sebab Nur merasa aneh jika tiba-tiba dan secara mendadak Ia kini menjadi seorang istri Brodong.

"Memang nya Kamu serius nikahin Aku, meski kita belum saling mengenal ?"

"Bahkan dua rius !"

Nur terdiam, dan Ia tidak menyangka jika Baim akan seserius itu. Ia pun segera berlalu menuju dapur membereskan piring kotor dan mencucinya .

Sememntara Baim, kakinya yang masih terluka, hanya bisa diam menikmati peran barunya sebagai suami. Setelah dari dapur, Nur segera menuju sebuah mesin jahit hitam jadul, yang berada disisi tembok dan tampak memulai menjahit, Posisinya membelakangi Baim yang sedang duduk dikursi rotan di ruang tamu itu.

"Mbak penjahit?" Nur hanya memgangguk.

"Mbak, maaf, sejak dari tadi Aku panggil mbak terus, kalau boleh tahu siapa nama mbak dan umur mbak"

"Namaku Nur Hayati, umurku 36tahun, Aku disini tinggal dengan Bapakku, kerjaanku manjahit untuk membiayai keperluan sehari-hari. "

"Beneran mbak usia nya 36 tahun?"

"Kenapa ? Makanya sebelum terlambat sebaiknya kamu talak Aku , agar kau tidak menyesal menikahi prawan tua seperti Aku"

"Aku sama sekali tidak menyesal, bahkan Aku bangga bisa menikahi Bidadari tersembunyi dari desa ini dan meski usia mbak sudah matang , tapi wajah nya cantik seperti usia 20 tahun, mbak Nur sungguh cantik"

Nur terhenyak dengan Rayuan yang dilontarkan Baim, karna selama ini, tidak ada yang berani mendekatinya, sebab Nur memang bersikap jutek setiap ada lelaki yang mendekatiknya, Nur memang sengaja agar tidak di dekati lelaki, sebab Dia ingin fokus merawat Bapaknya.

Terpopuler

Comments

bhunshin

bhunshin

makan yg banyak Baim kan kau dalam masa pertumbuhan biar cepat gede atas bawah

2024-06-29

0

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

lg mantau 🧐

2022-06-17

0

Devi Sihotang Sihotang

Devi Sihotang Sihotang

bagus thour karya mu....
lanjut kak authour

2022-05-21

3

lihat semua
Episodes
1 Mendadak Nikah
2 Nikah dulu, kenalan kemudian
3 Tidur beralaskan tikar
4 Pesan Bapak
5 Anak Singkong
6 Pedas level 20
7 Ambisi Nadia
8 Mbah dukun
9 Anak yang dibanggakan
10 Anak Durhaka
11 Memulai dari nol
12 Restu Ibu
13 Saat Nur cemburu
14 Ujian dan godaan
15 Janda yang meresahkan
16 Cinta tanpa restu
17 Ibu tetap memaafkan
18 Rizki tak terduga
19 Ada apa denganmu?
20 Sensitifnya Nur
21 Dua menantu
22 Zahira
23 Uang tak Berkah
24 Akhirnya pulang
25 Nadia berulah
26 Bertemu Mantan
27 kelurga Harmonis
28 Syarat dari Nadia
29 Dinner
30 Kegelisahan Nur
31 Anugrah ditengah Musibah
32 Hati yang tersakiti
33 Cakaran Alexa
34 Terimakasih Aisyah
35 Viral
36 Serasa Asing
37 Duka keluarga Hanum
38 Rindu Ayah
39 Musafir cinta
40 perenungan diri
41 Asal usul yang di pertanyakan
42 Tukang sayur
43 Terungkapnya kebenaran
44 Dikejar dosa
45 Sebuah pengakuan
46 Demam
47 obrolan pagi
48 Katahuan
49 Sigap bertindak
50 Nadia diserang
51 Maafkan Aku !
52 Kejutan untuk Baim
53 cinta untuk Nadia
54 Resepsi Anggun dan Dava.
55 Kehilangan
56 Nadia di culik
57 Kenangan mantan
58 kehilangan
59 kekuatan baru untuk Nur
60 Dinner
61 Dinner 2
62 kepercayaan yang terkikis
63 bukan anak kandung
64 penyesalan Burhan
65 cerai
66 cerai
67 kedatangan Ranti
68 saling menyalahkan
69 karyawati Baru
70 sesal
71 terjebak
72 bukti
73 Dilema Aisyah
74 Terjebak dalam badai
75 Takkan mendua
76 Makan malam dirumah mertua
77 Sakit Bu Hanum
78 Teror
79 Sang Arjuna
80 Di Talak
81 penyelamatan Baim.
82 Dendam dan amarah
83 permintaan terakhir Cintya
84 Lelah bertahan
85 kehadiran Ibu kandung
86 Aku Lelah bertahan ,Mas !
87 Gaun untuk Ranti
88 pacar bayaran
89 kegagalan Gladis
90 Gladis tertangkap.
91 Maukah menikah denganku ?
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Mendadak Nikah
2
Nikah dulu, kenalan kemudian
3
Tidur beralaskan tikar
4
Pesan Bapak
5
Anak Singkong
6
Pedas level 20
7
Ambisi Nadia
8
Mbah dukun
9
Anak yang dibanggakan
10
Anak Durhaka
11
Memulai dari nol
12
Restu Ibu
13
Saat Nur cemburu
14
Ujian dan godaan
15
Janda yang meresahkan
16
Cinta tanpa restu
17
Ibu tetap memaafkan
18
Rizki tak terduga
19
Ada apa denganmu?
20
Sensitifnya Nur
21
Dua menantu
22
Zahira
23
Uang tak Berkah
24
Akhirnya pulang
25
Nadia berulah
26
Bertemu Mantan
27
kelurga Harmonis
28
Syarat dari Nadia
29
Dinner
30
Kegelisahan Nur
31
Anugrah ditengah Musibah
32
Hati yang tersakiti
33
Cakaran Alexa
34
Terimakasih Aisyah
35
Viral
36
Serasa Asing
37
Duka keluarga Hanum
38
Rindu Ayah
39
Musafir cinta
40
perenungan diri
41
Asal usul yang di pertanyakan
42
Tukang sayur
43
Terungkapnya kebenaran
44
Dikejar dosa
45
Sebuah pengakuan
46
Demam
47
obrolan pagi
48
Katahuan
49
Sigap bertindak
50
Nadia diserang
51
Maafkan Aku !
52
Kejutan untuk Baim
53
cinta untuk Nadia
54
Resepsi Anggun dan Dava.
55
Kehilangan
56
Nadia di culik
57
Kenangan mantan
58
kehilangan
59
kekuatan baru untuk Nur
60
Dinner
61
Dinner 2
62
kepercayaan yang terkikis
63
bukan anak kandung
64
penyesalan Burhan
65
cerai
66
cerai
67
kedatangan Ranti
68
saling menyalahkan
69
karyawati Baru
70
sesal
71
terjebak
72
bukti
73
Dilema Aisyah
74
Terjebak dalam badai
75
Takkan mendua
76
Makan malam dirumah mertua
77
Sakit Bu Hanum
78
Teror
79
Sang Arjuna
80
Di Talak
81
penyelamatan Baim.
82
Dendam dan amarah
83
permintaan terakhir Cintya
84
Lelah bertahan
85
kehadiran Ibu kandung
86
Aku Lelah bertahan ,Mas !
87
Gaun untuk Ranti
88
pacar bayaran
89
kegagalan Gladis
90
Gladis tertangkap.
91
Maukah menikah denganku ?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!