Pedas level 20

Sore hari, Baim merasa bosan karna belum ada kegiatan yang membuatnya sibuk, Layaknya setrikaan, Dia mondar-mandir, didekat Nur yang sedang memotong kain milik konsumen.

"Kamu sudah tidak kerasan tinggal disini ?" Tanya Nur yang merasa terganggu dengan Sikap Baim yang mondar mandir , karna telah membuyarkan fokus Nur saat memotong kain, dengan pola kemeja itu.

"Hmmm, gak juga, Aku cuma sedang bosen saja, biasanya Aku tuh jam segini tuh, sibuk dengan ponsel atau nongkrong di cafe sama teman,!" Keluh Baim.

"Kalau begitu, kembalilah pada dunia mu dan teman-temanmu ! Tapi, waktu kamu tergeletak di depan rumahku, Aku tidak melihat ada ponsel, yang Aku temukan cuma dompet saja , Aku gak tahu loh ya, jangan berpikiran Aku yang mengambil Ponselmu !" Guman Nur karna takut di tuduh.

"Tidak kok mbak, Ponsel ku memang sengaja Aku buang ke sungai malam itu, sebagai tanda bahwa Aku akan membuang masa laluku. Dan untuk dompet, isinya memang cuma sisa 100ribu, itu pun untuk mahar mbak. Oh iya, tadi uang nya Sudah Aku letakkan di meja kamar mbak, ya, saat Aku mau ngambil ktp tadi !" Ucap Baim.

"Hmmmmmm , dari pada bosan, tonton tv aja tuh, tinggal colokin, nyala, kalau untuk remotnya memang gak ada !"pinta Nur, sambil menunjuk ruang tengah.

"Ini ? Ini memangnya masih nyala,? kok jelek amat ?!"Baim jujur.

"Jujur amat sih kalau ngomong !!"

"Maaf , bukan maksud gitu, Hmmm ini memang kayak tv rusak. tapi Aku janji, kalau Aku sudah punya penghasilan, Aku akan belikan tv yang layarnya seperti mbak, yang cembung kayak gini nih sudah jadul banget !"ucap Baim percaya diri.

"Kayak Aku? "Nur keheranan.

"Iya, langsing, bening dan jernih seperti mbak, kalau cembung gini jadinya kayak mbak sri, hahaha "papar Baim.

"Kamu itu jangan suka nge hina tubuh orang lain, gak boleh apa ya namanya, body shaming!" Nur memperingatkan Baim, tapi Baim tidak peduli, Ia malah fokus dengan tv yang baru saja Ia nyalakan.

"Gak papa deh meski gambarnya banyak semutnya, yang penting bisa mengobati bosan" Baim pun duduk dengan santai nya di ruang tengah.

"Nur..Nur..."tanpa salam dan mengedor pintu, tiba-tiba ada wanita masuk, dengan suara tergopoh-gopoh.

"Lilis ? Kenapa baru sekarang kesini, katanya pagi-pagi mau kesini "Nur membalas sapaan Lilis.

"Iya, tadi pagi repot, oh iya, punyaku sudah jadi kan, mana, mau Aku cobain dulu" setelah menerima 3 gamis yang di sodorkan Nur, Lilis pun hendak mencobanya, Ia mau melepas dasternya tanpa noleh- dulu

"Eh lis, jangan buka daster disini, tuh ada orang !" Nur menunjuk ke Baim yang sedang menontong tv.

Lilis pun tidak jadi membuka daster di depan Nur, tapi Ia langsung masuk ke kamar Nur tanpa permisi. Setelah selesai Ia pun menghampiri Nur.

"Ini tolong dikecilkan dikit ya, Ternyata sama, ketiga gamis nya bagian pinggangnya kebesaran," setelah itu Ia pun bertanya biayanya.

"Berapa biayanya 3 gamis ini Nur?"

"150 ribu "jawab Nur singkat.

"Waduh, kok mahal, padahal model nya cuma lurus gitu dong kamu kasih diskon gih, kan Aku jahitnya 3 gamis sekaligus" Lilis merajuk.

"Ya sudah, Aku ngalah, 140 saja , gimana?"Nur mencoba mengalah.

"Masak cuma diskon 10 ribu, di penjahit samping rumahku murah loh, satu gamis itu cuma 35 ribu"Lilis malah membandingkan dengan penjahit lain.

"Terus kenapa kamu tidak jahit disana saja !"Nur mulai kesal.

"Jahitan masih harus diperbaiki kok mahal sih Nur, Nih Aku bayar 100 dulu ya, nanti tak lunasi kalau suamiku gajian" Grutu Lilis di depan Nur langsung.

"Sudah nawar, ngutang lagi, hargain dong kerja keras penjahit, Dia sampe lembur semalem loh, mbak nya kok gak ada pengertiannya sama sekali ya !" Baim menyahut, karna tak tahan dengan ucapan Lilis.

"Emang siapa kamu main nyaut aja,"Lilis langsung menoleh ke sumber suara.

"Aku suaminya Mbak Nur , jadi siapa pun yang kurang ajar padanya , Akan Aku bela Dia !" Mendengar itu , lilis langsung membulatkan matanya dengan mulut menganga , karna tak percaya jika Brondong di depannya adalah suaminya Nur.

"Tidak mungkin, kamu bukan suaminya, sejak kapan Dia nikah, apa lagi kamu itu masih muda, sedangkan si Nur kan sudah perawan tua, jangan-jangan kamu cuma preman yang pacaran sama nur ya atau kau itu di bayar Nur untuk jadi suaminya ya ?" Lilis tidak percaya.

"Jadi Perempuan mulut nya kok pedes banget sih ! Aku ini suaminya, pergi sana ! Aku gak suka ada mak lampir memasuki rumah ini, pergi sana dasar nenek lampir ! mulutnya tidak bisa di rem, pedas leves 20 !! " Umpat Baim yang sangat kesal dengan Lilis

"Awas kamu ya, main usir orang, dasar kurang ajar! Aku tidak bisa di giniin, Aku akan lapor pak Rt kalau ada laki-laki lain di Rumah ini !" Ancam Lilis, Ia pun segera membawa 3 gamisnya tanpa di bungkus.

"Aku gak mau jahit di sini lagi, sudah mahal, Ada penunggu nya lagi, dasar perawan tua !" Lilis masih menggrutu tak karuan saat keluar dari Rumah Nur, sambil menendang pintu.

"Mbak itu kok diem aja sih di gituin ?"Baim protes.

"Resiko jadi penjahit, Aku sudah biasa dapat komplain dari kostumer "Nur pun hanya bisa diam, karna hal seperti itu memang sering Ia alami. Komplain masalah jahitan yang kurang sempurna, atau masalah bayaran yang dihutang, bahkan ada yang gak bayar karna pura-pura lupa, dan sering di bicarakan di belakang, kalau jahitannya tidak bagus.

"Tapi yang seperti itu jangan di diemin, Aku tidak mau istriku disakitin, pokoknya sekarang kalau ada yang berani seperti itu lagi, Aku akan ada di barisan paling depan membela istriku, jangan diterima lagi jika ada yang modelan begitu mau jahit " ucap Baim penuh ke khawatiran.

Sementara Nur tetap terdiam, Ia pun tersenyum melihat Baim yang sedang emosi seperti itu , Ia juga merasa senang ada yang membelanya.

malam pun menjelang,

"Mbak, kalau boleh Aku minta, malam ini Aku tidur di kamar ujung ya, kalau di Dipan itu badanku jadi sakit semua, karna cuma beralaskan tikar, masak mbak tega sama suami sendiri. Oh iya, memang nya itu kamar siapa?" pinta Baim saat malam tiba.

"Itu kamar kakakku , baju yang kamu pakai itupun punya dia. Ya sudah silahkan tidur sana, asal jangan diberantakin !"

"Memangnya ada dimana kakak iparku sekarang ?" tanya Baim sok ngaku kakak ipar.

"Dia ikut istrinya, di kota, biasanya pulang setahun sekali" Nur menjawab dengan wajah sedikit sedih, Baim pun bisa menangkap itu.

"Ya sudah sana tidur, ini kuncinya !" Tambah Nur sembari menyerahkan kunci kamar kakaknya.

"Ternyata kamar ini sangat rapi, kasurnya pun jauh lebih bagus dan lebih empuk, lemarinya, mejanya lumayan bagus, beda sama punya mbak nur, kasurnya tidak empuk , lemarinya juga sudah sangat usang, ini penuh tanya jadinya.

Akhirnyaaaa, Aku bisa tidur di kasur juga, sayangnya...Aku belum bisa menikmati malam pertamaku, tapi ya sudahlah, Aku harus sabar menunggu hati mbak Nur terbuka, cinta memang harus sabar !"ujar Baim setelah membaringkan Tubuh nya di kamar itu.

sedangkan diisudut kamar yang lain, ada seorang Ibu yang sedang merindukan anaknya.

"Arman, ..Apakah sudah dapat kabar tentang Alvin, Ibu sudah sangat merindukannya !" Ucap Bu Hanum, Ibu nya Baim yang sedang sakit karna merindukannnya.

"Ibu yang sabar ya, orang-orang Arman sedang mencarinya, lagi pula Alvin itu sudah dewasa, Ibu tidak perlu mengkhawatirkannya, apalagi saat minggat, dia meninggalkan surat, untuk jangan mencarinya, karna Dia ingin kembali saat sukses, berarti Ia pergi punya tujuan, kalau sudah bosan minggat, Dia pasti balik lagi " hibur Arman, kakak Baim.

"Sudahlah Bu, Alvin itu memang harus belajar dari pengalaman, tidak perlu berada dalam dekapan ketek Ibunya terus!"

Pak Bambang masuk, dan mengomeli istrinya yang sedang memikirkan anak nya itu

"Ya sudah , Ibu tidur dulu ya, Arman mau ke kamar"ijin Arman.

Di kamarnya, istri nya sedang menunggunya.

"Mas, sebaiknya kita Honeymoon saja yuk, masak pengantin baru gini , kamu masih saja sibuk dengan Ibu mu, belum lagi kesibukan Mas di Rumah Sakit, Honeymoon, nya yang dekat saja, gakpapa atau Ke Bali aja yuk !"pinta Nadia pada suaminya, yang seorang dokter.

"Iya sayang... Aku usahakan, nunggu Ibu sehat ya, kasian Dia, sejak Alvin pergi, Ibu sakit-sakitan. Kalau Aku tinggal Ibu untuk bulan madu, Ibu pasti tambah sedih karna kedua anaknya tidak ada, jadi yang sabar ya." bujuk Arman.

"Aku ini istrimu Mas, kita masih pengantin baru loh ! Ayah mertua kan bisa jagain Ibu ! ya sudah, Mas memang tidak mencintaiku, sana pergi !"

"Jangan begitu dong sayang, Mas masak di cuekin"

"Sudah !malam ini tidak ada jatah untuk Mas "Nadia semakin merajuk.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

UNTUNG BAIM GK JDI SAMA NADIA,, KETAUAN TU SIFAT ASLINYA.. EGOIS..

2022-11-20

4

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

pasti Nadia in macam istri yg susah di atur

2022-06-17

1

penghuni terakhir

penghuni terakhir

apes bgt Arman dpt istri cwe matre gitu...

2022-05-30

1

lihat semua
Episodes
1 Mendadak Nikah
2 Nikah dulu, kenalan kemudian
3 Tidur beralaskan tikar
4 Pesan Bapak
5 Anak Singkong
6 Pedas level 20
7 Ambisi Nadia
8 Mbah dukun
9 Anak yang dibanggakan
10 Anak Durhaka
11 Memulai dari nol
12 Restu Ibu
13 Saat Nur cemburu
14 Ujian dan godaan
15 Janda yang meresahkan
16 Cinta tanpa restu
17 Ibu tetap memaafkan
18 Rizki tak terduga
19 Ada apa denganmu?
20 Sensitifnya Nur
21 Dua menantu
22 Zahira
23 Uang tak Berkah
24 Akhirnya pulang
25 Nadia berulah
26 Bertemu Mantan
27 kelurga Harmonis
28 Syarat dari Nadia
29 Dinner
30 Kegelisahan Nur
31 Anugrah ditengah Musibah
32 Hati yang tersakiti
33 Cakaran Alexa
34 Terimakasih Aisyah
35 Viral
36 Serasa Asing
37 Duka keluarga Hanum
38 Rindu Ayah
39 Musafir cinta
40 perenungan diri
41 Asal usul yang di pertanyakan
42 Tukang sayur
43 Terungkapnya kebenaran
44 Dikejar dosa
45 Sebuah pengakuan
46 Demam
47 obrolan pagi
48 Katahuan
49 Sigap bertindak
50 Nadia diserang
51 Maafkan Aku !
52 Kejutan untuk Baim
53 cinta untuk Nadia
54 Resepsi Anggun dan Dava.
55 Kehilangan
56 Nadia di culik
57 Kenangan mantan
58 kehilangan
59 kekuatan baru untuk Nur
60 Dinner
61 Dinner 2
62 kepercayaan yang terkikis
63 bukan anak kandung
64 penyesalan Burhan
65 cerai
66 cerai
67 kedatangan Ranti
68 saling menyalahkan
69 karyawati Baru
70 sesal
71 terjebak
72 bukti
73 Dilema Aisyah
74 Terjebak dalam badai
75 Takkan mendua
76 Makan malam dirumah mertua
77 Sakit Bu Hanum
78 Teror
79 Sang Arjuna
80 Di Talak
81 penyelamatan Baim.
82 Dendam dan amarah
83 permintaan terakhir Cintya
84 Lelah bertahan
85 kehadiran Ibu kandung
86 Aku Lelah bertahan ,Mas !
87 Gaun untuk Ranti
88 pacar bayaran
89 kegagalan Gladis
90 Gladis tertangkap.
91 Maukah menikah denganku ?
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Mendadak Nikah
2
Nikah dulu, kenalan kemudian
3
Tidur beralaskan tikar
4
Pesan Bapak
5
Anak Singkong
6
Pedas level 20
7
Ambisi Nadia
8
Mbah dukun
9
Anak yang dibanggakan
10
Anak Durhaka
11
Memulai dari nol
12
Restu Ibu
13
Saat Nur cemburu
14
Ujian dan godaan
15
Janda yang meresahkan
16
Cinta tanpa restu
17
Ibu tetap memaafkan
18
Rizki tak terduga
19
Ada apa denganmu?
20
Sensitifnya Nur
21
Dua menantu
22
Zahira
23
Uang tak Berkah
24
Akhirnya pulang
25
Nadia berulah
26
Bertemu Mantan
27
kelurga Harmonis
28
Syarat dari Nadia
29
Dinner
30
Kegelisahan Nur
31
Anugrah ditengah Musibah
32
Hati yang tersakiti
33
Cakaran Alexa
34
Terimakasih Aisyah
35
Viral
36
Serasa Asing
37
Duka keluarga Hanum
38
Rindu Ayah
39
Musafir cinta
40
perenungan diri
41
Asal usul yang di pertanyakan
42
Tukang sayur
43
Terungkapnya kebenaran
44
Dikejar dosa
45
Sebuah pengakuan
46
Demam
47
obrolan pagi
48
Katahuan
49
Sigap bertindak
50
Nadia diserang
51
Maafkan Aku !
52
Kejutan untuk Baim
53
cinta untuk Nadia
54
Resepsi Anggun dan Dava.
55
Kehilangan
56
Nadia di culik
57
Kenangan mantan
58
kehilangan
59
kekuatan baru untuk Nur
60
Dinner
61
Dinner 2
62
kepercayaan yang terkikis
63
bukan anak kandung
64
penyesalan Burhan
65
cerai
66
cerai
67
kedatangan Ranti
68
saling menyalahkan
69
karyawati Baru
70
sesal
71
terjebak
72
bukti
73
Dilema Aisyah
74
Terjebak dalam badai
75
Takkan mendua
76
Makan malam dirumah mertua
77
Sakit Bu Hanum
78
Teror
79
Sang Arjuna
80
Di Talak
81
penyelamatan Baim.
82
Dendam dan amarah
83
permintaan terakhir Cintya
84
Lelah bertahan
85
kehadiran Ibu kandung
86
Aku Lelah bertahan ,Mas !
87
Gaun untuk Ranti
88
pacar bayaran
89
kegagalan Gladis
90
Gladis tertangkap.
91
Maukah menikah denganku ?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!