Putus

Aryan, menatap nanar pasien di depannya. Seorang gadis yang bertemu dengannya sehari yang lalu. Gadis yang rewel, semena-mena, dan tak punya sopan santun itu yang Aryan, pikirkan tentang Tari  

Namun hari ini pemikiran Aryan, berbeda Aryan, melihat Tari, sebagai gadis lemah dan tak berdaya. Wajah pucat, perban di kepala dan selang oksigen yang menutupi hidungnya. Membuat Aryan, menjadi iba  

"Tari," 

Tiba-tiba Sonia, dan Bryan datang panggilannya membuat Aryan, terkejut. Sonia, berlari ke arah Tari, yang masih tak sadarkan diri begitu pun dengan Bryan. 

Aryan, pun melangkah mundur, Berpikir jika itu adalah keluarga Tari. Sonia dan Bryan, hanya terdiam melihat kondisi Tari, saat ini. 

"Dokter, bagaimana keadaannya?" tanya Brayn. 

"Lukanya cukup serius. Benturan di kepalanya cukup keras hingga terjadinya pendarahan yang cukup banyak dan harus di lakukannya operasi," jelas Aryan.

"Apa ada kemungkinan dia amnesia?" Sonia, sangat berharap jika Tari, hilang ingatan dengan begitu dirinya akan lebih tenang menjalani hubungan dengan Brayn.

"Menurutku tidak, karena lukanya tidak terlalu dalam dan kami pihak rumah sakit hanya melakukan operasi kecil saja." 

'Maafkan, aku Tari. Aku sudah membuatmu celaka' batin Sonia. 

"Permisi Dok, saya dengar keluarga pasien datang, diminta untuk menyelesaikan administrasinya dulu," ujar seorang perawat yang tiba-tiba masuk. 

Mendengar kata perawat itu pun Brayn, pergi ke bagian administrasi. Namun, perawat itu tercengang saat melihat wajah Brayn, apa lagi Sonia. 

'Mereka seperti orang yang ada di dalam vidio itu!' batin perawat itu. 

Kabar tentang Brayn, Sonia, dan Tari, telah beredar. Tanpa mereka ketahui saat Tari, menampar Brayn, ada seseorang yang merekam kejadian itu dan rekaman iti menjadi perbincangan semua orang saat ini terutama di rumah sakit. 

"Kasihan ya ceweknya di khianati sahabat sama pacar sendiri."

"Iya, temen makan temen." 

Percakapan itu tak sengaja di dengar Lala, yang merasa tersinggung lalu pergi. 

"Hei, kalian tahu gak sih wanita yang kecelakaan itu dia cewek yang ada di vidio ini. Kasihan banger udah di sakitin eh, malah celaka. Dan kalian tahu sahabat sama pacarnya juga ada disini." 

"Serius!" 

"Iya, tadi aku lihat," 

"Ih, gak tahu malu banget." 

Aryan, yang baru saja keluar dari kamar Tari, merasa aneh pada semua perawat dan orang-orang disana yang berisik entah sedang membicarakan apa. Namun, Aryan, tak peduli dia tidak ingin tahu masalah orang lain. 

Aryan, pun terus berjalan melewati lorong menuju ruang kerjanya. Di tengah-tengah lorong Aryan, melihat Tari, yang di tarik oleh Arga. Aryan, yang melihat itu langsung mengikutinya hingga sampai di rooptop. 

"Untuk apa Arga, membawa Lala kesini!" tanya Aryan, pada hatinya.

Aryan, terus melangkah lebih jauh hingga langkahnya terhenti saat melihat pemandangan yang membuat hatinya hancur. Aryan, mengepalkan kedua tangannya, tatapan matanya sangat tajam dan mengerikan saat melihat Arga, dengan mesra mencium kekasihnya. 

Begitu pun dengan Lala, yang memeluk mesra Arga, hingga ciuman itu berakhir panas. 

"Aryan!" 

Mata Lala, tak sengaja menangkap satu sosok pria yang ia cintai. Lala, langsung melepas pelukannya saat melihat Aryan, yang sedang menatapnya.

"Ada apa?" tanya Arga, karena merasakan Lala, tiba-tiba melepas pelukannya juga ciumannya. Mata Arga, pun mengikuti arah tatapan mata Lala, yang tertuju pada Aryan. 

Tapi Arga, terlihat santai tidak seperti Lala, yang gemetar. 

"Aryan," teriak Lala, saat Aryan, pergi. Namun, langkah Lala di tahan Arga, saat akan mengejarnya. 

"Tidak perlu di kejar," ujar Arga

"Ini semua karena kamu Arga." Lala, terlihat sangat marah dan berlari pergi mengejar Aryan. 

"Bukankah kamu juga tidak menolak saat aku sentuh," cibir Arga, yang tersenyum sinis. Memang nyatanya Lala, tidak berontak saat Arga, menciumnya melainkan Lala, membalas dan memeluknya hangat. 

*

*

*

"Aryan, tunggu," teriak Lala, yang menghentikan langkah Aryan. 

"Aku bisa jelaskan, kamu tahu sendiri, kan Aryan, Arga selalu menggangguku." 

"Tidak ada yang perlu di jelaskan aku sudah melihat semuanya," jawab Aryan, dingin. 

"Aryan!" 

"Apa kamu juga akan menjelaskan saat di ruang operasi?" 

"Ruang operasi?" Lala, tidak mengetahui jika Aryan, melihat kemesraannya dengan Arga, saat di ruang operasi tadi. 

"Anggap saja kita tidak ada hubungan apa pun. Mulai sekarang kita putus." Aryan, berlalu pergi meninggalkan Lala, yang termangu.

...----------------...

Rasain tuh Lala, di putusinkan.

Jangan lupa like, vote, coment dan rate 5 ya 🤗. Yang belum masuk favorit klik favoritnya ya jangan lupa🥰

Salam author

❤❤❤

Terpopuler

Comments

erenn_na

erenn_na

hiks, ambyyarrrrr thorr, Arga 😩

2022-05-25

0

Semet Tipis

Semet Tipis

Aduh kasian amat tari sama aryan,, pasti bakalan jodoh tari sama aryan 😀😀
Semangat💪💪 buat updatenya thor 😊😊

2022-05-23

0

Sri Mulyati

Sri Mulyati

Semoga Tari dan Aryan bisa dekat karena hal ini.
sama sama terluka dan dikhianati.
Semangat 💪💪💪 juga up nya Thorrr 😘😘😘😘😘😘😘😘

2022-05-22

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!