Mulut Buaya

Sesuai permintaan Aryan, Tari, akan membuatkannya pizza. Tari, sudah siap dengan apronnya yang dia ikatkan pada pinggangnya untuk menutupi pakaiannya agar tidak terkena noda. 

Tak lupa dengan topi yang Tari, kenakan sebagai penutup kepalanya. Satu tangan Tari, mulai menaburkan tepung di atas meja lalu adonan tepung terigu pun ia letakan di atasnya. 

Kedua tangannya mulai bergerak, memutar, menekan adonan itu hingga membentuk bulat. Beberapa adonan ia siapkan karena Tari, akan membuat pizza yang spesial.

Tari, tak mengetahui jika kedai pizza-Nya sudah di tutup. Dan yang ada disana hanya Aryan dan juga dirinya. Aryan, melangkah menuju dapur dimana tempat Tari, membuat pizza. 

Aryan, terus menatap Tari, yang sedang membuat adonan pizzanya. Aryan, tersenyum licik seraya berjalan ke arahnya. 

"Aku akan menghukummu gadis manis." gumam Aryan, yang tersenyum sambil berjalan mendekati Tari. 

Tari, yang terlihat fokus pada pekerjaannya tidak menyadari jika Aryan, ada di belakangnya. Saat kedua tangan tari sedang menekan adonan tiba-tiba sebuah tangan merayap hingga menyentuh kedua jemarinya. 

"Tangan siapa ini?" batin Tari, yang akan melepas pegangan tangan itu. 

Namun, tangan kekar itu terlalu kuat hingga Tari, tak dapat melepas genggaman tangan itu. 

"Hei, siapa kau!" teriak Tari, yang membalikan badannya perlahan, hingga wajahnya tepat berada di dada bidang milik Aryan. Tari, mendongak ingin melihat siapa yang ada di hadapannya. 

"Dokter!" lirih Tari, yang terkesima. Karena menatap Aryan, dari dekat membuat bibirnya bungkam. Jantungnya saat ini berdetak lebih cepat, darah yang mengalir di tubuhnya mendadak mengalir lebih kencang dan hatinya saat ini mulai berdebar.

Apalagi saat menatap mata Aryan, membuatnya terhipnotis dalam sekejap, sehingga saat Aryan, menautkan bibirnya Tari, tidak menyadarinya. Jika bibir mungilnya kini tengah di lahap oleh dokter gantengnya. 

"Hukuman untuk gadis nakal sepertimu." bisik Aryan, setelah melepaskan pangutan bibirnya. 

Tari, masih saja terdiam hipnotis itu seolah membekukan tubuhnya juga membungkam mulutnya. 

"Dokter mesum!" 

Suara Tari, kembali menggelegar, tetapi hanya sesaat, karena Aryan, kembali membungkam mulutnya dengan bibirnya. 

"Sekali lagi kau berteriak jangan harap bibirmu akan ku lepaskan! 

Deg! Tari, menelan ludah, ucapan Aryan, seperti ancaman baginya. Perlahan Aryan, membalikan tubuh Tari, yang menghadap kembali pada meja yang sudah terdapat beberapa adonan. 

Tangan Aryan, perlahan menarik tangan Tari, untuk membuat adonan pizza kembali. Kini keduanya membuat pizza bersamaan.

*

*

*

Sepuluh menit sudah berlalu pizza pun sudah matang. Tari, membawa pizza itu ke hadapan Aryan. Bibirnya masih diam membisu tidak ada perkataan sedikit pun yang lolos dari bibirnya. 

"Jika kau ingin bicara-bicaralah aku tidak akan menciummu lagi," ucap Aryan.

"Tidak lucu," ketus Tari. 

"Dua kali kamu menciumku tanpa izin, kamu anggap aku apa? Wanita murahan seperti yang pacarmu bilang." 

Aryan, tertegun tatapan Tari, menjadi tajam. 

"Kau menganggap aku wanita murahan yang bisa di sentuh sesukamu." Kini mata Tari, mulai berkaca-kaca. Tari, merasa di anggap wanita rendahan mengingat ucapan Lala, saat itu. 

"Kau menangis?" Aryan, sedikit gugup karena melihat Tari, yang mulai terisak.

"Kamu pikir aku tertawa?" 

Aryan, menjadi tidak tega melihat Tari, yang menangis seperti itu. Namun, Aryan, tak kuasa karena saat melihat bibir mungil itu selalu ingin menyesapnya. 

Tangis Tari, semakin terisak. Aryan, yang melihatnya merasa bersalah. Perlahan Aryan, memajukan tangannya untuk menyapu air mata Tari, yang mengalir. Namun, saat tangan itu akan mendarat di pipi mulus itu tiba-tiba … 

Aaaa … sial! 

Jerit Aryan, saat tangannya Tari, gigit membuat bekas merah pada punggung tangannya. 

"Ish … dasar drakula. Kau ini sebenarnya manusia atau vampir sih!" pekik Aryan, yang memegang tangannya. 

Sedangkan Tari, hanya menjulurkan lidahnya. "Itu hukuman buatmu dokter karena telah berani menciumku," ujar Tari, seraya mengusap air mata dengan punggung tangannya. 

"Air mata buaya," cibir Aryan, yang merasa tertipu karena melihat tangisannya. 

"Dari pada kau dokter mulut buaya, main santap saja memamgnya aku santapan mu." 

"Ish … dasar menyebalkan." Nafas Aryan, mulai naik turun. 

"Kau bilang apa tadi mulut buaya? Sekarang kau tidak bisa lepas dari mulut buayaku aku akan melahapmu.''

Mata Tari, langsung melotot. Perkataan Aryan, begitu menakutkan. Apa Aryan, akan menciumnya lagi? Tidak akan Tari, biarkan. 

"Hei, dokter kau menakutkanku saja. Dari pada melahapku mending kau melahap pizza ini." 

Brakk, 

Aryan, menggebrak meja hingga mendorong kursinya ke belakang. Membuat Tari, terhenyak. 

"Dokter! Kau tidak akan memakanku, kan!" Tari, berdiri juga ketakutan saat menatap mata Aryan, yang sangat tajam.

"Kesabaranku sudah habis," 

 "Hei, Dokter kau mau apa?" Tari, terlihat gugup saat Aryan, membuka jas dokternya dan sedikit membuka kancing kemejanya. Membuat pikiran Tari, berkelana. 

'Oh tidak apa yang mau dia lakukan' batin Tari

Aaaa … 

"Dokter ampun dokter! Kita berdamai saja dokter!" Tari, terus mengoceh sambil berlari saat Aryan, terus melangkah ke arahnya. 

Hingga akhirnya Tari, pun diam saat Aryan, menangkap tubuhnya. Kini, wajah keduanya sangat dekat kedua matanya saling bertatapan. Deruan nafasnya semakin berhembus. 

...----------------...

Deg, Aduh ... kok jadi othor yang dag-dig-dug sih! Aryan- Tari bikin baper tapi bikin kocak juga . hehe

Aduh Tari, kirain nangis beneran tahunya air mata buaya hehe.

Jangan lupa like dan komentar ya biar othor tambah semangat updatenya. Buat kalian yang selalu like dan komentar terima kasih atas dukungannya 🙏🙏 yang sudah rela memberi like dan menulis komentar walau hanya satu kata.

Pokoknya othor ❤❤❤

Salam Author

Terpopuler

Comments

erenn_na

erenn_na

nahh nahhh cium cium aja. gimana masih UGD, pak Dokter?

2022-05-27

1

erenn_na

erenn_na

AQ pun ikut tersenyuh ,loh. eh di pikiran Tari malah jahil aja

2022-05-27

0

Semet Tipis

Semet Tipis

Nah kan udah mulai ada tanda2nya aryan suka sama tari nih thor 😊😁
Semangat💪💪 buat updatenya thor 😊😊

2022-05-26

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!