Lima juta

Bab 4

"Lima Juta!" 

"Iya, lima juta uang ganti rugi mana berikan padaku sekarang." 

"Kau ingin memerasku! Dasar bocah!" 

"Hei, Dokter … Kau bilang aku apa bocah!" Tari, yang menunjuk Aryan.

 "Lihat ini bacalah, semua sudah aku tulis biaya pengobatan satu juta, pizza rusak satu juta, karena pizza itu gajiku jadi terpotong. Dan servis motor, kau tahu motorku rusak karena ulahmu kemarin, dan biaya kerusakannya adalah tiga juta. Jadi total ganti rugi adalah lima juta." 

"Gila! Kamu pikir aku bodoh! Mana ada harga pizza satu juta, dan lukamu aku tidak melihat lukamu parah." 

"Hei dokter! Kau tidak ingin ganti rugi?"  

"Oke, aku akan ganti rugi. Ini cukup untuk mengganti kerugianmu. Jangan membodohiku seorang dokter mengerti!" hardik Aryan, yang memberikan uang pada Tari, lalu pergi.  

"Hah! Satu juta." Tari, terkejut saat menghitung uang yang di berikan Aryan.

"Bukannya untung malah buntung. Dasar dokter kere," ketus Tari, yang bersungut-sungut. "Tapi lumayanlah, dari pada tidak." 

Tari, pun memasukan uang itu kedalam sakunya. Lalu kembali ke resepsionis untuk mengambil uang pizzanya.

"Mba, ini uangnya pizzanya sudah di ambil oleh dokter Amel." Seorang suster memberikan lembaran uang pada Tari. 

"Terima kasih Sus." 

"Sama-sama." 

Tari, pun pergi meninggalkan rumah sakit menuju parkiran untuk mengambil motornya. 

*

*

*

"Dasar cewek matre, dia pikir aku tidak tahu harga pizza!" ketus Aryan, yang terus menggerutu karena ulah Tari. 

"Beraninya dia memerasku." 

"Siapa yang memerasmu?" Suara seorang wanita mengejutkannya. Aryan, pun menoleh ke sumber suara. 

"Lala." 

"Ada apa Aryan, kamu terlihat kesal." 

Lala, menghampiri Aryan, lalu memeluknya. Lala adalah kekasih Aryan, yang sama-sama seorang dokter. Sudah setahun lebih keduanya menjalin hubungan, namun Aryan, selalu bersikap dingin kepada Lala, kesibukan keduanya membuat mereka jarang memiliki waktu bersama.

"Aku hanya kesal, tadi aku bertemu dengan seorang wanita yang sempat aku tabrak kemarin." 

"Oh ya! Lalu apa yang dia katakan?" 

"Dia meminta ganti rugi." 

"Lalu kesalnya dimana? Kamu tinggal ganti rugi saja." 

"Dia meminta uang lima juta." 

"Itu sama saja dia memerasmu." 

"Ya … begitulah. Tapi aku tidak sebodoh itu aku hanya memberikannya satu juta." 

"Sudah, jangan di pikirkan masalahnya sudah selesai, kan! Kita makan siang yuk, Amel, memesan banyak pizza ayo kita gabung dengan mereka." 

Lala, menarik tangan Aryan, menuju ruangan yang biasa di pakai tempat berkumpulnya para dokter saat makan siang. 

Semua dokter berkumpul menikmati pizza yang baru saja di pesan Amel. Pizza itu begitu lezat, hingga tak ada yang tersisa sepotong pun. 

"Aku kembali duluan, ada laporan yang harus aku selesaikan. Terima kasih pizzanya." Arayan, mengucap pamit.

"Ya … dokter Aryan, tak asik baru juga gabung." saru Amel.

"Sayang, aku kembali bekerja," pamit Aryan, pada Lala.

"Iya, sayang." jawab Lala, yang langsung di goda teman-temannya. 

"Cie … asikya pacaran satu profesi, ketemu tiap hari di perhatikan terus, jadi iri deh," goda Amel dan temannya membuat Lala tertawa. 

"Apaan sih!" bantah Lala, yang sedikit malu. Temannya pun hanya tertawa renyah. Tapi tidak dengan satu dokter laki-laki yang menatapnya tidak suka. 

"La kita duluan." 

"Iya." 

Kini tinggal Lala, sendiri. Setelah semuanya pergi dokter laki-laki itu mendekat, menarik tangan Lala, dan memeluknya. 

"Arga, apa yang kamu lakukan." Lala, mencoba melepas pelukannya karena takut jika ada orang yang melihatnya. 

"Kenapa? Takut jika Aryan melihat!" Arga, menatapnya tajam. Terlihat kecemburuan pada sorot matanya. 

"Lepaskan Arga, lepaskan pelukanmu." 

"Tidak akan." 

"Arga  … eumm," 

Bukannya melepas pelukannya Arga, malah membungkam mulut Lala dengan ciumannya. 

Arga, adalah mantan kekasih Lala, yang ternyata masih menaruh hati pada Lala. Arga, tidak pernah bisa mengendalikan emosinya saat melihat keromantisan Aryan dan Lala. 

"Arga, eumm." 

Semakin dalam ciuman itu, semakin membuat Lala, terhanyut. Arga, yang selalu bersikap romantis berbeda dengan Aryan, yang selalu bersikap dingin. 

Tangan Arga, yang terus bergrilya membuat Lala semakin terhanyut. Hingga keduanya saling menautkan bibirnya, bahkan Lala, terlihat menikmatinya. 

Terpopuler

Comments

erenn_na

erenn_na

ohh my God. ini bukan Arga ku, kan??? huaaaaaaaaaaa , 😭😭😭😭😭

2022-05-23

0

Sri Mulyati

Sri Mulyati

wallahhhh, Tari dan Aryan kok sama sama di khianati.
Semangat 💪💪💪 juga up nya Thorrr 😘😘😘😘😘😘😘😘

2022-05-22

0

TK

TK

sukses Thor

2022-05-21

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!