Pinjam uang

Seminggu sudah di lalui, hari ini Tari, sudah di perbolehkan pulang dari rumah sakit. Keadaannya yang tinggal di negri orang membuatnya sedih. Saat sakit tidak ada yang menjenguk saat sembuh pun tidak ada yang menjemputnya. 

Hari, ini pula pernikahan Brayn, dan Sonia, di langsungkan. Di sebuah gedung mewah kedua mempelai sudah siap untuk melakukan acara sakral itu. Sonia, yang sudah mengenakan gaun tersenyum bahagia, menunggu kedatangan Brayn. 

Di sisi lain, Tari, menatap sedih undangan di tangannya. Tak menyangka hari ini akan terjadi. Tari, selalu berharap jika suatu hari dia akan menyebarkan undangan pernikahannya dengan Brayn. 

Begitu pun dengan hari ini undangan pernikahan Brayn, ia lihat tapi bukan dengan dirinya melainkan dengan Sonia. 

Sakit hatinya belum juga hilang begitu pun dengan segala kenangannya bersama Brayn. 

Drt … drt … 

Getaran ponsel, membuyarkan lamunannya. Tari, pun mengambil ponselnya yang layarnya sudah retak karena kecelakaan itu. Saat melihat nama yang tertera pada layar ponselnya Tari, semakin terenyuh seseorang yang ia rindukan menghubunginya. 

Sebelum menjawab panggilan itu, Tari, menghela nafas sejenak menyapu sedikit air matanya yang sudah menetes membasahi pipinya. 

"Halo ibu?" ucap Tari, pada sambungan telepon. 

"Tari, bagaimana kabarmu? Apa kau sehat?" tanya seorang wanita di ujung sana. 

"Sehat Bu,"

 Tari, tidak pernah memberitahukan kabar buruk tentangnya pada ibunya, begitu pun saat kecelakaan, Ibunya pun tidak tahu. Masalah apa pun Tari, tidak pernah bercerita dia tidak ingin ibunya khawatir. 

"Nak, apa kau punya uang? Ibu butuh untuk bayar sewa rumah, dan membayat sekolah adikmu.",

Begitulah Tari, setiap ibunya telepon pasti membutuhkan uang. Setelah ayahnya meninggal, Tari, menjadi tulang punggung keluarganya untuk membiayai hidup mereka dan membiayai sekolah adiknya.  

"Berapa yang ibu butuhkan?" 

"Tidak banyak hanya dua juta jika kau punya, jika tidak punya tidak apa." 

"Tari, usahakan tapi tidak janji hari ini mungkin Tari, akan mengirimnya besok atau lusa.",

"Iya, nak. Terima kasih semoga kamu sehat-sehat disana ya. Jangan lupa makan." 

"Iya Bu." 

"Ibu tutup dulu teleponnya." tut.

Sambungan telepon pun di tutup. Tari, semakin sedih meratapi nasibnya, tetapi dia teringat dengan undangan yang di berikan Brayn, wajah sedihnya kembali emosi. 

"Aku harus datang, mereka harus lihat jika aku tidak lemah dan tidak sedih. Brayn, pikir aku akan menangisi pernikahannya tidak akan." 

"Ayo, Tari semangat!" 

Tari, pun beranjak pergi meninggalkan kamar rawatnya. Berjalan tegak, dengan penuh emosi dan bibir yang bersungut-sungut. Namun, di tengah-tengah lorong langkahnya terhenti. 

Tari, kembali merengek. Bagaimana pun juga dia seorang wanita yang lemah. 

"Tapi, aku tidak sanggup melihatnya." 

"Ah, tidak! Tari, kamu tidak boleh seperti ini. Aku harus datang dengan penampilanku yang berbeda, aku harus terlihat cantik. Tapi … bagaimana uang saja aku tak punya. Bagaimana mau beli gaun." 

Wajah Tari, kembali murung. Senyumnya pun menciut semangatnya telah hilang. Tetapi, saat melihat seseorang yang dia kenal senyumnya kembali mengembang ide liciknya mulai muncul. 

"Aku tahu caranya." 

Tari, berlari mengekori seorang dokter, yang dia kenali dokter itu tak lain adalah Aryan. Saat Aryan, akan masuk ke dalam ruangannya tiba-tiba Tari, menarik tangannya membuat Aryan, berbalik dan hampir terjatuh menindih tubuh Tari. 

Beruntung Aryan, sigap menahan pijakan kakinya, sehingga masih bisa menahan tubuh Tari, dengan tangannya. Dalam sekejap keduanya sama-sama diam saat wajahnya saling mendekat. 

Tak berselang lama Aryan, pun tersadar dan melepas pelukannya. Aryan, menjadi gugup begitu pun juga Tari.

"Dokter ganteng!" 

Aryan, terbelalak mendengar panggilan dari Tari, keningnya berkerut. Merasa aneh dengan panggilan itu. 

"Ada apa? Hm … Bukankah hari ini kau sudah pulang?" 

"Begini Dokter ganteng. Aku butuh bantuanmu please … Dokter tahu, kan aku disini tidak mengenal siapa pun aku hanya mengenal dokter, jadi ku mohon bantulah aku." Tari, menangkup kedua telapak tangannya seraya memohon dengan wajah memelas. 

Aryan, masih menyimak seraya melipat kedua tangannya di bawah dada. 

"Hari ini sahabat dan mantan pacarku akan menikah dan aku harus datang kesana." 

"Lalu apa hubungannya dengaku?" ketus Aryan. 

"Aku butuh uang, pinjamkan aku uang." bisik Tari.

"Kau mau memerasku lagi?" 

"Aku tidak memeras, aku bilang aku pinjam nanti akan aku ganti. Ayolah dokter, kau kan tahu selama dua minggu aku di rawat dan aku tidak bisa kerja bagaimana aku punya uang."

"Tidak ada." 

"Dokter please … aku butuh uang untuk membeli gaun dan ke salon agar terlihat berbeda di depan mereka. Tidak mungkin aku berpenampilan begini." 

Tari, mengedipkan kedua matanya untuk membujuk Aryan. Wajah gemas dan imutnya membuat Aryan, luluh dan tak tega melihatnya. Aryan, pun merogoh sakunya mengambil dompetnya. 

Wajah Tari, mendadak ceria saat melihat Aryan, mengambil beberapa lembar uang di dalam dompetnya. 

"Ini, ku pinjamkan kembalikan dalam waktu dua hari." Aryan, memberikan uang itu pada Tari. 

"Terima kasih dokter ganteng, tenang saja aku akan mengembalikannya dalam dua hari eh tidak-tidak. Bagaimana kalau satu minggu." 

"Sudah pinjam nawar!" ketus Aryan,

"Oke, dokter bye dokter ganteng!" 

Tari, pun melangkah pergi dengan langkah yang ceria. Aryan, hanya geleng-geleng kepala melihatnya. 

"Kenapa aku memberikan uangku? Bagaimana kalau dia menipuku?"  

Aryan, pun tidak mengerti pada dirinya sendiri. Bagaimana bisa dia memberikan uang pada orang yang baru dia kenal. 

...----------------...

Nah kenapa ayo Aryan! wk wk wk

Jangan lupa like, vote, coment, rate 5 ya dan favorit juga jangan lupa 😘

Terpopuler

Comments

erenn_na

erenn_na

kawal sampai jadian

2022-05-25

0

Semet Tipis

Semet Tipis

Ayo tari perlihatkan dirimu pada mantan pacar dan mantan sahabatmu bahwa kamu tidaklah lemah 😍😍
Semangat💪💪 buat updatenya thor 😊😊

2022-05-23

0

Sri Mulyati

Sri Mulyati

Aryan mulai ada rasanya ini.
semoga mereka jadian, dan antarkan Tari ke pestanya Aryan.
biar Bryan dan Sonia tahu.
Semangat 💪💪💪 juga up nya Thorrr 😘😘😘😘😘😘😘😘

2022-05-23

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!