Selepas kuliah, Dita memilih untuk pergi mengunjugi makam Wisnu. Sebelum pergi, Dita membeli beberapa bunga untuk ditaburkan di atas makam. Tidak lupa air mawar juga ia beli untuk disiramkan di atas pusara Wisnu.
Sebagai sahabat dekat, tentu saja Rani ikut serta bersamanya. Meskipun pada kenyataannya ia sangat takut dengan hal tersebut.
"Yakin Lu, mau temenin gue ke makam?"
Rani mengangguk ragu. Sementara itu Dita hanya tersenyum menanggapi keinginan Rani. Padahal yang ia tau, Rani itu sangat penakut dan sangat menghindari makam.
Bahkan pernah suatu kali, ia pindah kost karena pulang pergi ke kampus harus melewati area pemakaman. Meskipun begitu ia menanggapi niat baik sahabatnya tersebut.
"Ya sudah, ayo kita berangkat."
Sekalian mau mengerjai Rani, Dita sengaja memberikan satu buah keranjang bunga tabur tersebut pada Rani. Awalnya ia takut, tetapi demi sebuah persahabatan Rani membawakan satu keranjang bunga tabur tersebut secara suka rela.
Seusai membeli bunga, mobil yang dikendarai Dita kembali melaju. Tidak lama kemudian, sekitar dua puluh menit, akhirnya mereka telah sampai di Tempat Pemakaman Umum.
"Lu serius ikut gue?"
Sekali lagi Dita menoleh ke arah Rani sambil memegangi tangannya yang sudah menjadi dingin. Rani hanya mengangguk pasrah. Wajahnya sudah pucat pasi, oleh karena itu Dita kembali mengulangi pertanyaannya tadi.
Sebelum keluar Dita menutupi kepalanya dengan pasmina berwarna hitam pekat. Ia keluar lebih dulu, baru sesaat kemudian Rani menyusulnya.
Menyusuri area pemakaman membuat bulu kuduk Rani tidak berhenti meremang.
"Ya, Tuhan, lindungilah langkah kaki saya," doa Rani dalam hati.
Matanya sesekali menoleh ke kiri dan ke kanan. Seolah ia sedang berada diantara orang yang sudah meninggal membuatnya sesak nafas. Beruntung mereka segera sampai di lokasi.
Bau makam yang masih basah karena habis terkena air hujan semakin membuat Rani pucat. Ia melirik ke arah Nisan.
"Oh, benar namanya Wisnu."
Sementara itu Dita sudah menaburkan bunga di atas pusara Wisnu lalu kemudian menyiramnya dengan air mawar. Setelah selesai, Dita memanjatkan doa untuk Wisnu, begitu pula dengan Rani yang mengikutinya.
Tidak ada yang aneh selama Dita berdoa. Hanya saja arak-arakan awan gelap kembali menutupi area pemakaman. Rani melihat ke angkasa, memperhatikan situasi.
"Ta ... Dita, lihat udah mendung lagi nih, ayo pulang!"
"Sebentar, nanti kita juga pulang."
Dita kembali mendoakan kebaikan dan meminta maaf pada Wisnu atas semua yang terjadi di dalam pernikahan mereka. Rani yang sudah ketakutan semakin terkejut ketika nisan Wisnu tiba-tiba mengeluarkan darah. Lalu sesaat kemudian muncul jari-jemari dari belakang nisan seperti sedang memegangi nisan tersebut.
Rani yang melihatnya langsung keluar keringat dingin. Kakinya tiba-tiba melemas, lidahnya kelu untuk berucap. Ingin berteriak tetapi tidak bisa. Semakin lama tangan tanpa tubuh itu semakin mendekati Rani hingga membuatnya pingsan.
Dita yang sedang khusyuk berdoa terganggu karena tubuh Rani jatuh menimpa pundaknya.
"Ran, Lu kenapa?" tanya Dita khawatir.
Dita menoleh ke arah sekeliling. Tidak ada orang di sana. Tiba-tiba saja, ada seorang pemuda lewat dekat Dita. Sosoknya tinggi menjulang dengan pakaian serba hitam.
"Mas ... mas, tolongin teman saya."
Lelaki tersebut awalnya melangkah cepat, karena mendengar suara Dita ia menghentikan langkahnya lalu mendekati Dita.
"Tolong angkat tubuh teman saya ke mobil, bisa Mas?"
Lelaki itu mengangguk dan segera menggendong Rani. Saat laki-laki itu melewati tubuh Dita, secara otomatis Dita bisa mencium aroma tubuh lelaki itu.
"Bau anyir ini ...." gumam Dita.
Awan semakin menggelap, suara petir di kejauhan terdengar menyambar-nyambar. Setelah mengantarkan Rani ke mobil, lelaki itu pergi dan menghilang.
Seketika bulu kuduk Dita meremang. Saat hendak menutup pintu mobil ada sebuah tangan mengganjal di pintu. Tanpa ketakutan Dita tetap menutup paksa pintunya tersebut.
"Pak, cepat jalan!"
"I-iya Non."
Beruntung, mobil yang mereka pakai segera meninggalkan area pemakaman. Bau anyir yang mengikuti mereka perlahan menghilang seiring jaraknya semakin menjauhi area pemakaman.
...🌹Bersambung🌹...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 220 Episodes
Comments
@❦⃝ᶠˢcB💕R4hm4🌱PUCUK BLU12 🐛
Aduh aku jadi merinding nhe..kok bisa y dita d ganggu terus yah
2022-08-08
0
𝕸y💞 NADA NADA CINTA
kasian Dita di ganggu terus Thor
2022-08-08
0
🍭ͪ ͩ✹⃝⃝⃝s̊S𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯☀️💞
Sosok yg mana lg ini yg mengangu Dita... apa kah makluk yg sama...🤔🤔
2022-07-24
1