Setelah kegiatan kampus selesai aku pun segera pulang ke rumah, badan ku terasa lelah menghadapi mata kuliah hari ini rasanya aku ingin merebahkan badan ku di tempat tidur kesayangan ku yang begitu empuk dan berukuran king size itu.
Sesampainya di rumah aku menyapa beberapa pelayan dan mengambil segelas air putih lalu meminumnya untuk menghilangkan rasa haus ku saat di perjalanan tadi, setelah itu aku segera masuk kedalam kamar ku dan segera merebahkan badan ku.
Huuu! terasa sangat nyaman dan empuk banget rasanya mataku ini tak kuat untuk terbuka lama namun saat mata ku sudah terasa sayup sebuah notif pesan yang berbunyi di ponsel kesayangan ku yang ku simpan di atas meja sebelah ranjang pun berbunyi membuat mata ku spontan terbuka dengan sempurna.
"Pasti pesan dari para bodyguard ku," aku segera bangkit dan langsung membuka pesan, dugaan ku sangat benar orang yang ku suruh untuk mencari tau tentang Dimas sudah melaksanakan tugasnya dengan baik, mereka mengirimkan informasi tentang Dimas secara detail.
dengan gerakan kilat aku membacanya satu persatu tentang biodata Dimas, dia memang dari keluarga sederhana. Ayah dan ibunya sudah lama meninggal saat Dimas SMA dan sejak saat itu Dimas pun hidup menjadi anak yatim piatu.
Dia bekerja siang dan malam untuk membiayai hidupnya, berbagai pekerjaan dia kerjakan dengan baik sampai dia bisa bersekolah dan mendapatkan beasiswa di kampus elit itu.
"Lumayan menarik, " gumam ku sambil terus membaca biodata Dimas.
Dimas seorang pemeluk agama yang baik, buktinya Reyhan selalu mengerjakan solat 5 waktu dan mengaji saat waktu kosong di kampus ia menghabiskan waktu untuk mengaji di mesjid yang berada di lingkungan kampus.
"Wah religius ya, berarti gua harus religius juga mampus dah kalau begini, secara gua kan, apa ya yah enggak kafir..., kafir amat ya hanya saja gua apa ya..., ah masa bodoh lanjut baca lagi,"
Aku pun membaca biodata Dimas sampai selesai dan aku menyimpulkan dia memang anak yang baik dan tidak neko-neko, Dimas juga bukan tipikal yang mudah di dekati secara hampir semua perempuan yang menyatakan perasaan padanya dia langsung menolak secara terang-terangan tanpa memikirkan perasaan wanita itu.
Tapi gua Maya Putri Dirgantara gak mungkin kan di tolak secara akal sehat dan logika laki-laki mana yang mau tolak wanita cantik, berbodi biola, seksi dan kaya raya seperti diriku istilahnya ya cowok yang mendapat kan aku seperti mendapatkan permata yang langkah dan hanya satu di dunia ini.
"Baiklah Dimas Pratama you are my target, " ucap ku dengan senyum sinis.
Tok....
Tok....
Tok....
Suara ketukan yang membuat ku sedang fokus membaca biodata Dimas pun buyar belum sempat aku membuka salah satu pesan yang baru di kirim dari orang suruhan ku dengan langkah cepat aku segera membuka pintu kamar ku.
betapa terkejutnya diriku saat melihat sosok pria yang berdiri di hadapan ku yang sudah berumur paru baya namun masih terlihat fresh.
"Daddy!" aku langsung memeluk sosok pria yang sangat aku rindukan bagaimana tidak hampir enam bulan ini dia tidak pulang ke Indonesia karena kesibukannya di luar negeri mengurus beberapa cabang perusahaan di sana.
"Apa kamu sangat merindukan Daddy mu ini putri kecil ku,? " tanya Daddy membalas pelukan ku dan mencium pucuk kepala ku.
"Sure Daddy, tapi kenapa Deddy gak memberitahukan ku?, kalau Deddy akan pulang kan aku bisa menjemput Daddy di bandara," aku memeluk Daddy dengan sangat erat.
"Daddy memberikan suprise untuk putri kecil Daddy dan juga-" ucapnya terpotong dan mengeluarkan sesuatu dari saku celananya.
"Daddy apa itu,?" tanya ku masih bingung dengan benda yang Daddy ku keluarkan dari saku celananya.
"Tutuplah mata mu sayang, " Pinta Daddy dengan segera aku menuruti permintaan Daddy untuk menutup mata ku dan saat Daddy menyuruh membuka berapa terkejutnya saat kalung melingkar di leher cantikku dengan liontin bertuliskan nama ku "Maya"
"Oh my God! Daddy ini bagus banget, " aku senang mendapatkan hadiah yang begitu cantik dan aku pikir kalung ini memiliki harga yang cukup fantastik secara detail kalung dan ukurannya begitu wow banget.
"Kamu suka sayang ,?" tanya Daddy padaku.
"Suka banget Daddy makasi, sayang deh sama Daddy," aku memeluk erat Daddy ku seakan aku tak mau melepaskannya.
"Alhamdulillah kalau Maya suka dan apa hari pertama kamu masuk kampus sangat menyenangkan sayang,?" tanya Daddy pada ku
"Yah sangat menyenangkan Daddy," jawab ku singkat masih fokus melihat kalung yang tadi Daddy berikan padaku.
"Tidak membuat ulah kan,? " tanya Daddy yang sudah tau kelakuan nakal ku, yah saat SMP dan SMA aku selalu membuat ulah sehingga orang tuaku selalu terpanggil bagaimana tidak aku selalu berkelahi dengan wanita-wanita yang iri dengan ku dan menjelekkan ku yang seakan-akan mereka tau tentang hidup ku.
"Tentu tidak Daddy, Maya janji gak akan nakal lagi!"
"Baguslah kalau begitu, apa kamu ingin makan malam bersama Daddy." tawar Daddy pada ku yang tentu saja aku langsung mengangguk setuju dan segera berganti pakaian.
Kami pun menyusuri kota metropolitan pada malam itu, masih terlihat jelas padatnya kota dengan beberapa kendaraan yang menghiasi jalan raya baik beroda dua, tiga dan empat.
Setelah menempuh perjalanan 30 menit akhirnya kami sampai di restoran milik Daddy.
Kami pun segera masuk, para pelayan yang mengetahui kedatangan sang pemilik restoran Langsung melayani kami dengan baik .
Namun pandangan ki tertuju pada satu pelayan yang khusus melayani kami wajahnya begitu tak ku kenal 'apakah dia pelayan baru di sini' pikir ku.
" mau pesan apa sayang,?" tanya Daddy sambil mengusap kepala ku.
"masih pilih nih Daddy semuanya kelihatan enak," Jawab ku, sambil melihat data menu pesanan yang di berikan pelayan baru tadi.
"kalau kamu suka semuanya pesanlah sayang." ujar Daddy membuat tertawa kecil mendengar candaan kunonya namun masih tetap terdengar lucu.
"ah gak mau nanti Maya gendut gimana,' terang ku sambil menekan badan ku yang akan terlihat gendut.
"hahahaha ada-ada saja kamu," balas Daddy dengan tawanya membuat ku tersenyum.
memang sih restoran milik Daddy satu ini masih terbilang cukup baru jadi aku sama sekali belum mengenali karyawan di sini, apalagi 6 bulan terakhir ini Daddy berada di luar negeri sehingga membuat ku jarang mengunjungi restoran ini.
Bersambung.....
jangan lupa untuk :
👍 like
💬 komentar
❤️ favorit
🎟️ vote
🥀 berikan hadiah jika kalian menyukai novel ini
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
buk e irul
orang kaya mah bebas 🤣
2022-08-08
2