"what! apa yang terjadi sekarang! " ucap Maya menatap ketiga lelaki di hadapannya dengan penuh tanda tanya.
Namun Maya tidak membayangkan sama sekali, ia melihat hal tak senonoh di depan matanya Daddy dan kakaknya bergelut manja di lengan Dimas.
Erik mulai mencium pipi Dimas dan mengelusnya sementara Daddy mengusap kepala Dimas dengan lembut dan mencium nya, Maya melihat hal itu sangat merasa jijik dan ingin mengeluarkan isi perutnya.
apakah Daddy dan Erik sama menyukai sesama jenis?, pikir Maya yang mulai jijik saat melihat Dimas membalas perlakuan Daddy dan Erik padanya.
"stop...! stop...! stop...!" teriak Maya menutup kedua matanya namun ia terkejut saat Erik menggoyahkan.
"May!" panggil Erik.
mendengar namanya di panggil Maya membuka matanya dan melihat Erik , Dimas dan Daddy menatapnya dengan bingung.
"mampus apa gue menghayal barusan tapi kok bisa sampai segitunya sih, dasar otak goblok ," batin Maya mengutuk dirinya sendiri.
"May, are you okay?," tanya Erik.
"ak- aku baik-baik saja kak." balas Maya berbohong memalingkan wajahnya melihat ke arah lain.
"terus kenapa kamu tadi teriak-teriak?," tanya Erik kembali membuat Maya benar-benar malu apalagi saat melihat ekspresi Dimas yang datar.
"Ma- Maya tadi lagi akting aja kak! iya lagi akting! bagus kan kaya artis-artis gitu kak!," jawab Maya membuat Erik mengerutkan keningnya menatap Maya.
"alasan goblok, " batin Maya
" jadi kapan mereka akan menikah?, " tanya Erik pada Daddy mulai membahas ke topik utama.
"menikah! siapa yang mau menikah kak?, " tanya Maya.
Erik langsung menabok kepala Maya, membuat Maya meringis kesakitan karena ulah kakanya
"Apa dari tadi kamu enggak dengar apa yang Kaka bahas dengan Daddy dan Dimas! kamu sudah membuat malu dirimu sendiri begitu pula Dimas! " terang Erik setelah mendapatkan penjelasan dari pak Edwan.
"tapi kan Maya enggak ngapa-ngapain dia jadi ngapain coba Maya harus menikah sama pria seperti itu !" ujar Maya sinis menatap Dimas.
"Maya Putri Dirgantara!" Erik menatap Maya.
Maya benar-benar tidak bisa berkutik saat sang Kaka sudah melihatnya dan memanggilnya seperti itu.
" iya kak!, " balas Maya lemas.
"secepatnya Daddy akan mengurus tanggal pernikahan mereka namun untuk sementara mereka akan akad nikah dan untuk resepsi Daddy akan laksanakan atas persetujuan Dimas dan Maya!, " tutur Daddy namun Maya memutar bola matanya dan segera masuk kedalam mobil mewah milik pak Edwan dari pada harus mendengar pembicaraan yang membuat ia geram melihat wajah Dimas.
Erik yang melihat tingkah Maya hanya bisa memijat pelipisnya.
"Maafkan Maya mungkin kedepannya akan membuat mu kesusahan dengan sikapnya! tapi percaya lah dia anak yang baik dan sangat perhatian! sekalian malam ini bisa kan aku ke rumah? aku kangen loh dengan masakan adikku yang satu ini!" ucap Erik memukul bahu Dimas dengan pelan.
"terserah Kaka aja! " balas Dimas dengan mukanya yang memang sudah tercipta begitu datar.
"kalau begitu kami pergi Dima !" pamit Daddy memegang bahu Dimas dan Dimas hanya membalas senyum yang mungkin sangat ... sangat susah untuk di lihat.
setelah kepergian pak Edwan, Maya dan Erik, Dimas hanya terdiam memikirkan dirinya akan berumah tangga dengan seorang Maya anak dari milyarder yang pasti manja dan kehidupannya juga sangat bertolak belakang dengan Dimas.
"membuat ku pusing, " ucap Dimas mengusap pelipisnya.
"Dimas !" teriak Farel dan Riko membuat Dimas langsung menoleh melihat kedua sahabatnya mendekat ke arahnya.
"jadi bagaimana nasib Lo bro?, " tanya Farel.
" ke cafe aja yuk sekalian Dimas ceritain semuanya di sana, gua benar-benar udah lapar nih ?," timpal Riko dan mendapatkan persetujuan dari Dimas dan Farel.
mereka segera ke Cafe. Dimas menceritakan semuanya tanpa ada yang terlewatkan membuat Farel dan Riko hanya bisa terpelongo mendengar cerita Dimas.
...****************...
sesampainya di kediaman pak Edwan Maya langsung keluar dari mobil dan membanting pintu mobil dengan keras membuat Erik hanya bisa menghela nafasnya dengan kasar begitu pun pak Edwan.
"apa sih Kaka dan Daddy mau menikahkan Maya dan Dimas!" seru Maya duduk di sofa tamu.
"Daddy kan memberikan solusi terbaik untuk mu! agar gosip yang beredar di kampus bisa hilang," tutur pak Edwan lembut jika harus menghadapi putri kecilnya.
"tapi bukan dengan cara menikahkan Dimas dan Maya Daddy! apa gak ada cara lain gitu misalnya Maya harus pindah sekolah ke luar negeri!" ucap Maya menatap Daddy.
"itu bisa Daddy lakukan untuk mu tapi bagaimana dengan reputasi Dimas namanya akan hancur dan dia juga sangat baik pada keluarga kita, cukup dia hancur sekali jangan membuat nya hancur untuk kedua kalinya," jelas pak Edwan membuat Maya mengerutkan keningnya menatap pak Edwan.
" hancur! maksud Daddy apa?, " tanya Maya. Daddy langsung menatap Erik.
"maksudnya apa nih? Daddy mengapa menatap kak Erik seperti itu?, " tanya Maya benar-benar bingung melihat kedua lelaki di hadapannya ini
" May sebenarnya...," ucap Erik
bersambung.....🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments