Keesokan harinya aku segera ke kampus untuk mendekati Dimas sesuai dengan kesepakatan yang aku buat bersama kolegaku yang rada gesrek itu.
mereka benar-benar sudah menanti kedatangan ku sejak tadi untuk melihat secara langsung menaklukkan hati si katanya makhluk ciptaan Tuhan yang paling tampan itu.
Tapi masalahnya di sini aku belum sekalipun melihat wajah senior yang katanya tampan itu, secara gue mahasiswa baru di kampus ini dan gua juga baru tau namanya Dimas Pratama kemarin.
"Beneran Lo belum lihat mukanya senior itu,?" Tanya Sintia, yah gua mengangguk saja toh memang nyata gue sama sekali belum lihat mukanya.
"Apa orang suruhan Lo kemarin gak kirimin Lo foto senior itu,?" sambung Zahra.
Gua berfikir sejenak " memang sih kemarin ada satu pesan yang belum gua sempat baca karena Daddy gua yang tiba-tiba datang." terahg ku sambil meraih handphone di dalam tas.
"Coba Lo cek jangan sampe yang di kirim fotonya senior itu," ucap Sintia antusias.
Gua pun membuka pesan yang dikirim orang suruhan gua dan betapa terkejutnya gua saat melihat wajah yang ada di layar ponsel gua, bukan karena gua kaget karena gantengnya namun orang yang ada di layar ponsel gua ini orang yang gua temui semalam di restoran Daddy gua.
"May...,May..., ada apa,? " tanya Sintia.
"OMG! apa beneran dia senior kita sumpah ganteng banget," ucap Rere merampas ponsel ku dan melihat foto Dimas.
"Dia..., dia..., bekerja di restoran bokap gua guys " ucap ku menatap ketiga sahabat ku.
"What !" pekik Rere, Zahra dan Sintia secara serentak membuat telinga gua jadi sakit.
"Enggak usah lebay kali, gua juga kaget saat lihat fotonya," ucap ku lalu mengambil kembali ponsel ku dari tangan Rere.
"Jadi Lo mau nerusin rencana ini,?" tanya Zahra.
"Enggak! masa gua harus kejar orang itu nanti kalau ketemu di restoran bokap gua gimana? mau taruh di mana muka gua, " Terang ku dengan wajah kesal.
"Jadi Maya Putri Dirgantara yang terkenal cantik, seksi dan kaya gak bisa menaklukkan hati senior itu," ujar Sintia dengan nada mengejek membuat ku bertambah kesal.
Masa ia sih gua harus mendekati seorang pelayan yang bekerja di restoran Daddy gua, tapi harga diri gua juga jadi taruhannya bila gak bisa menaklukkan hati Dimas.
"Beneran ya May, Lo gak bisa mengambil hati senior itu,?" tanya Rere dengan nada polos tapi ampuh membuat ku jadi makin kesal.
Namun saat sedang berdebat dengan sahabat-sahabat gua tiba-tiba senior yang bernama Dimas Pratama lewat bersama teman-temannya.
"Tuh Kaka senior yang sedang di bicarakan kebetulan lewat! tapi kayaknya kecantikan Maya gak bisa membuat senior itu pangling deh," ledek Sintia, entah mengapa tuh anak membuat emosi gua naik sejak tadi.
"Siapa bilang gua gak bisa! lihat aja kalian tunggu di sini. "
Tanpa basa basi demi harga diri gua, gua langsung berjalan menuju kearah Dimas dengan membawa buku yang cukup banyak yang gua ambil dari tangan Rere dan Zahra.
"Lihat saja gua Maya Putri Dirgantara gak mungkin di tolak " gumam ku sambil berjalan mendekat ke arah Dimas dan teman-temannya.
Bruk.....
Gua sengaja tersandung di hadapan Dimas dan teman-temannya, ini adalah salah satu teknik yang gua pake entah mengapa di otak gua hanya rencana itu yang muncul begitu saja.
"Aw," pekik ku pura-pura kesakitan.
Gua pun di bantu berdiri oleh seseorang dan membantu memungut buku ku yang berserakan di tanah, namun saat gua lihat orang yang membantu gua bukan Dimas melainkan dua orang temannya.
"Lain kali hati-hati ya, " ucap teman Dimas ramah.
Sementara Dimas hanya melihat gua secara datar tanpa ekspresi....what dia beneran manusia atau makhluk kutub, sama sekali gak tergiur gitu dengan kecantikan gua.
"Ia kak makasih ya, " balas ku lembut.
"Kamu anak mahasiswa baru ya,? " tanya salah satu teman Dimas yang tadi membantu memungut buku gua.
"Iya kak saya mahasiswa baru," jawab ku dengan senyum yang sangat terpaksa.
"Salam kenal ya gua Farel, " ucap teman Dimas yang bernama Farel tadi memang sih wajahnya lumayan tapi masih ganteng Dimas sih ..ah apa yang gua pikirkan....singkirkan pikiran bodoh gua.
"Gua Riko dan ini Dimas, " sambung orang yang bernama Riko dan gua cuman membalas dengan senyuman.
Gua coba melempar kan senyum terbaik gua kepada Dimas namun dia hanya melihat gua sekilas dan langsung berjalan pergi meninggalkan gua, Riko dan Farel tanpa membalas senyuman gua.
"Oh iya dia emang orangnya gitu, kita cabut dulu ya semoga kamu senang di kampus ini ," ucap Farel langsung pergi bersama Riko meninggalkan gua sendiri.
Dari kejauhan Sintia dan Zahra tersenyum menang mereka sangat bahagia melihat gua seperti tadi, sementara Rere langsung menghampiri gua dan di susul oleh Sintia dan Zahra.
"May! Lo gak apa-apakan tadi gua mau bantu nolongin tapi Sintia dan Zahra larang gau bantu Lo, " terang Rere dengan wajah polos,nih anak tambah membuat gua kesal tapi gua tau sih niatnya nih anak baik.
"Dia gak apa-apa Re, hanya sepertinya harga dirinya sudah rusak karena ulah senior tadi ," jelas Sintia dengan nada mengejek.
"Maksudnya,?" tanya Rere.
"Sini gua jelasin re ," ucap Sintia menjelaskan Rere secara detail, gua yang mendengarnya menjadi ikutan kesal, benar-benar harga diri gua jatuh.
"Tau ah! " aku membanting kaki langsung pergi meninggalkan teman-teman gua menuju ke dalam kelas.
"Awas aja Lo Dimas, gua akan buat perhitungan dengan Lo " batin ku benar-benar kesal.
bersambung...
**mohon dukungan
👍like,
🎟️vote,
❤️favorit and
💬jejak komentar kalian ya
😘😘 agar author lebih semangat nulisnya 🥰🥰**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
bini seokjin💜
udh aq vote Thor semangat ya nulis nya💪
2022-08-24
1
buk e irul
auto malu dong 😂
2022-08-08
0
Senajudifa
salken dr kutukan cinta dan mr.playboy...sdh kumasukan dlm favoritku y
2022-07-02
1