part 17 " penasaran"

setelah kegiatan kampus selesai Maya segera pulang cepat karena harus mengerjakan tugas yang di berikan pak Arya untuknya.

satu jam Maya menyelusuri jalanan kota metropolitan yang begitu padat akhirnya ia sampai di rumah namun pemandangan yang pertama ia dapat melihat kedua orang lelaki yang sedang asik bercerita di depan rumah sambil duduk menikmati minuman yang ada di hadapan mereka.

kedatangan Maya di sambut dengan senyuman yang selama ini ia rindukan.

"kak Erik," Maya berlari dari parkiran memeluk Erik.

" kak Erik kenapa ke sini gak ngabarin Maya dulu sih ," ucap Maya.

" tadi mau ngabarin tapi Kaka asik ngobrol dengan Dimas sampai lupa." ucap Erik mengusap kepala Maya.

" di mana Daddy?, " tanya Maya.

"Daddy sedang keluar kota seperti biasa ada beberapa kendala perusahaan yang harus Daddy tangani sendiri, " jelas Erik.

"hmm gitu, " ucap Maya.

"oh iya Kaka juga sekalian mau pamitan dengan kamu dan Dimas ," ucap Erik.

"Kaka mau pergi di mana sih?, " tanya Maya.

"Kaka mau balik lagi ke Amerika, " balas Erik.

"kenapa Kaka musti balik ke sana,"

"Kaka ada urusan, setelah itu Kaka akan menatap di Indonesia " Ucap Erik dengan senyum hangatnya.

" baiklah, " ucap Maya.

"kalau begitu Kaka pamit soalnya penerbangan Kaka tinggal dua jam lagi Kaka musti ke bandara ," ucap Erik menatap kedua adiknya.

"kalau begitu Maya antar ya kak ke bandara nanti mas Dimas yang bawa mobil!," ucap Maya memohon.

" baiklah, " ucap Erik.

"kalau begitu Maya ganti baju setelah itu baru kita antar kak Erik, " ucap Dimas lembut membuat Erik merasa lucu melihat Dimas yang begitu kaku dan dingin begitu menjadi sangat lembut jika berbicara kepada Maya.

"ish..! iya bawel ," Maya menghentakkan kakinya dan segera masuk ke dalam rumah.

"kamu pasti kesusahan mengurus anak itu, di benar-benar manja aku saja pusing jika mengurusnya ," ucap Erik.

namun Dimas hanya membalas dengan senyuman yang begitu tak terlihat sebagaimana ciri khas Dimas seorang.

tak menunggu berapa lama Maya sudah berganti pakaian dan mereka pun segera berangkat ke bandara setelah mengambil barang-barang Erik di rumah pak Edwan.

sesampainya di bandara Maya tidak pernah lepas pelukannya dari kakaknya Erik benar-benar lengket seperti perangko.

hampir menunggu satu jam akhirnya penerbangan Erik tiba, Maya memeluk erat kakanya.

"yah sudah ya, kalau seperti ini terus Kaka akan ketinggalan pesawat," ucap Erik.

"hehehehe iya, tapi janji ya kak jangan lama secepatnya Kaka musti balik ke Indonesia, " ucap Maya menaikan jari kelilingnya.

"iya-iya ," Erik membalas menaikkan jari kelingkingnya pula.

"baiklah, Dimas jaga adikku dengan baik aku mempercayakan mu," ucap Erik memeluk Dimas.

" iya, " jawab Dimas singkat.

Erik pun pergi dengan membawa kopernya meninggalkan Dimas dan Maya, raut sedih terlihat jelas di wajah cantik seorang Maya membuat Dimas mengusap kepala Maya yang mungkin sekarang sudah menjadi hobi baru Dimas.

"ih...jauh ..jauh," ucap Maya menghempaskan tangan Dimas.

"kita pulang, " ucap Dimas dan di anggukan oleh Maya.

mereka pun segera pulang menuju ke rumah namun saat perjalanan pulang jalan begitu macet membuat mereka harus menunggu kepadatan jalanan yang sudah menjadi rutinitas setiap harinya.

" apa pemerintah gak buat jalan baru gitu supaya gak macet kaya gini," ucap Maya kesel dan Dimas hanya menatapnya dan tertawa kecil melihat tingkah Maya.

" sepertinya kita sampai di rumah agak kemalaman" ucap Dimas.

"huft....mana perut aku udah lapar nih mas," Maya memegang perutnya yang sudah berbunyi sejak tadi.

" kalau gitu kita singgah di restoran untuk makan malam, gimana?," tanya Dimas membuat Maya senang menangguhkan kepalanya.

"ide yang bagus," ucap Maya.

setelah melewati macetnya jalanan Dimas dan Maya pun singgah di sebuah restoran yang Maya sendiri sudah tak asing dengan tempat mereka singgahi untuk makan malam.

"ini bukannya restoran Daddy dan harga makanan di sini lumayan menguras dompet, apa kamu mampu mas bayar makanan aku dan kamu, " terang Maya jujur kemudian Dimas hanya tersenyum dan mengusap kepala Maya.

"ish ...mas di kasi tau jangan sentuh kepala aku kenapa sih," ucap Maya kesal.

"ayo masuk, " ucap Dimas.

saat mereka masuk para pelayan di sana saat melihat Dimas langsung tunduk dan melayani mereka dengan baik seakan Dimas pemilik restoran ini.

"mau pesan apa tuan, " ucap seorang pelayan menghampiri Dimas dan Maya.

" aku mau pesan Beef Dishes

Boentoet Balado, nasi putih dan minumannya aku mau Pasion Fruit" ucap Maya.

" baiklah nyonya, kalau tuan?, " tanya pelayan dengan sopan pada Dimas.

" Soup Boentoet Bakar minumannya Iced Lemon Tea," ucap Dimas.

" baiklah mohon menunggu ya tuan dan nyonya " ucap pelayan itu lalu pergi untuk mengambil pesanan Maya dan Dimas.

" Mas, " panggil Maya.

"hmmm," balas Dimas yang masih sibuk dengan ponsel miliknya.

" Mas, masih bekerja di restoran ini, " tanya Maya membuat Dimas langsung menatapnya.

" masih, " jawab Dimas singkat.

"terus selama kita nikah sudah sebulan Maya enggak pernah lihat mas kerja, setelah pulang kampus mas hanya duduk di rumah lalu mas pergi hanya sebentar kemudian balik lagi ke rumah ," jelas Maya namun Dimas hanya membalasnya dengan senyuman.

" mas kerja Maya, kalau enggak kerja mas dapat uang dari mana untuk memberikan istri mas uang jajan setiap bulannya, " ucap Dimas santai.

" terus mas kerja apa dan sebenarnya Maya selama ini mau bertanya dengan mas. Maya bingung mas bisa memberikan uang jajan Maya banyak itu mas dapat dari mana sih..? mas ngepet ya," ucap Maya membuat Dimas langsung menyentil dahi Maya

" aw...sakit, " pekik Maya mengusap dahinya.

" kamu ada-ada saja," ucap Dimas.

"yah kan Maya hanya bertanya supaya Maya tau uangnya halal atau tidak untuk Maya pakai ," ucap Maya.

" insya Allah halal," ucap Dimas singkat.

"jadi mas kerjaannya apa?, ",tanya Maya penasaran

" pemilik restoran ini ," ucap Dimas santai membuat Maya kaget.

"pemilik restoran.n hahahaha mas jangan bercanda ini kan restoran milik Daddy," ucap maya sambil tertawa.

" kalau kamu enggak percaya telfon Daddy untuk memastikannya ," ucap Dimas santai.

Maya segera menelfon Daddy saat Dimas menyuruhnya memastikan bahwa perkataan Dimas benar adanya.

Maya begitu kaget saat Daddy menceritakan bahwa restoran yang sedang mereka kunjungi ini benar-benar milik Dimas membuat Maya menatap suaminya dengan malu.

"ah pantas saja uang jajan yang di berikan Dimas pada gua jumlahnya lumayan banyak, " batin Maya.

" jadi bagaimana mas tidak berbohong kan ," ucap Dimas.

" baiklah ... Maya mau dengar ceritanya sampai bisa restoran ini bisa jadi milik mas?, " tanya Maya setelah mematikan sambungan telfon dengan pak Edwan.

" Daddy pernah janji pada mas akan memberikan setengah perusahaannya pada mas tapi mas menolak," jelas Dimas.

"menolak kenapa mas?," tanya Maya.

" yah mas enggak mau aja sih, mas kurang suka dalam dunia bisnis seperti itu, " ucap Dimas.

" lalu restoran ini ?," tanya Maya.

" Daddy memberikannya pada mas awalannya mas menolak tapi melihat Daddy sangat berusaha membujuk mas agar mau menerima yah mas terima, " ucap Dimas.

"jadi mas yang mengelola restoran ini sendiri sekarang." ucap Maya membuat Dimas menganggukkan kepalanya.

" wah...wah.... mas ternyata bisa mengurus hal seperti ini dan Maya mau bertanya lagi Maya masih penasaran apa mas juga yang mempunyai ide untuk menu makanan di sini?, " tanya Maya menatap Dimas.

" iya, mas hanya ingin mengembangkan makanan Nusantara yang memang pemasarannya juga sangat banyak di gemari banyak orang dan bukan hanya di dalam negeri tapi orang-orang luar yang sedang berwisata di sini pun bisa menyantap makanan khas Nusantara yang mereka dapat hanya di negara kita " ucap Dimas.

"wah ..wah ..mas Maya nih, " ucap Maya kagum.

" oh iya mas juga mau bilang pada Maya lusa nanti Maya bisa temani mas?, " tanya Dimas.

"temani ke mana mas?, " balas Maya.

" mas membuka cafe baru di jalan Kilo meter dan pembukaannya lusa apa Maya mau temani mas sekalian Maya bisa menyicipi makanan di sana, " ajak Dimas.

" kalau Maya enggak sibuk, " balas Maya.

setelah berbincang banyak makanan Dimas dan Maya pun datang dan mereka langsung menyantap makanan mereka dengan hening tanpa ada suara yang terlontar dari mulut mereka berdua.

bersambung....

Episodes
1 Part 1 " Maya Putri Dirgantara"
2 part 2 " Dimas Pratama"
3 part 3 " memalukan"
4 Part 4 " Kesepakatan"
5 part 5 " Titisan nabi Yusuf "
6 part 6 " WC rusak "
7 part 7 " keputusan Daddy"
8 part 8 " mahkluk astral"
9 part 9 "khayalan Maya"
10 part 10 " Kebenaran "
11 part 11 " Ketulusan Hati"
12 part 12 " Tidak mencintai"
13 part 13 " satu tahun "
14 part 14 " Hari H "
15 part 15 " kehidupan setelah menikah"
16 part 16 " terlambat"
17 part 17 " penasaran"
18 part 18 " ujian iman "
19 part 19 " hamil "
20 part 20 " Zahra dan pak Arya "
21 part 21 " Hadiah "
22 part 22 " demam "
23 part 23 " ciuman "
24 part 24 " teraktir"
25 part 25 " kekayaan Dimas "
26 part 26 " pakaian minim "
27 Bab 27 " mabuk "
28 Part 28 " I want You "
29 part 29 " perasaan yang membingungkan"
30 Part 30 " Rasa Takut "
31 part 31 " Berbuka"
32 part 32 " Tetaplah Bersama Ku"
33 Part 33 " pemakaman"
34 part 34 " Wisuda"
35 Part 35 " pulang kampung"
36 part 36 " membasuh kaki "
37 part 37 " Kambewe"
38 Part 38 " Saingan Baru "
39 Part 39 " Mas suka sama dia?"
40 part 40 " Mencari perhatian"
41 Part 41 " Pamitan"
42 part 42 " Eyang "
43 part 43 " Minuman Mematikan"
44 part 44 " Cinta Yang begitu dalam"
45 part 45 " Cemburu"
46 part 46 " Istri impian "
47 part 47 " Cari mati "
48 part 48 " Bogeman mentah"
49 part 49 " Weekend"
50 part 50 " Seorang bayi "
51 part 51 " Berita baik "
52 Part 52 " Masa lalu "
53 part 53 " Apakah Aku Bisa Hamil"
54 part 54 " pola makan "
55 part 55 " Izin"
56 part 56 " Adiba siapa ?"
57 part 57 " Cinta Dimas "
58 part 58 "Poligami"
59 Part 59 " Belajar Masak "
60 Part 60 " Baju Dinas";
61 part 61 " Santapan Ikan "
62 part 62 " Anak "
63 Part 63 " Kue Tetangga"
64 Part 64 " Rasanya Begitu Sakit"
65 Part 65 " Liburan Usai"
66 Part 66 " Kabar Baik"
67 Part 67 " Kehebohan Papa Darwin"
68 Part 68 " Bu Franca!"
69 Part 69 " Best Friend Forever"
70 Part 70 " Mau Ke Hotel"
71 Part 71 " Perjuangan Tian"
72 Part 72 " Tidak Tergiur"
73 Part 73 " Stay With Me"
74 Part 74 " Keluar Kota "
75 Part 75 " Apakah Aku Bisa Disisi Maya?"
76 Part 76 " Mimpi Buruk "
77 Part 77 " Dimas Pulang "
78 Part 78 " Berduka"
79 Part 79 " Kebenaran Dimas "
80 Part 80 " Perubahan Dimas "
81 Part 81 " Make A Wish"
82 Part 82 "Dinner"
83 Part 83 " Rasa Sakit"
84 Part 84 " Kenyataan Yang Pahit"
85 Part 85 " Semakin Parah"
86 Part 86 " Di Keliling Orang Baik"
87 Part 87 " Rasa Gelisah"
88 Part 88 " Rindu"
89 Part 89 " Selamat Datang Mas !"
90 Part 90 " Alea "
91 Part 91 " Milikku"
92 Part 92 " Wanita Jalang"
93 Part 93 " Kunjungan Dokter"
94 Bab 94 " Bayi Besar Maya"
95 Part 95 " Salah Paham "
96 Part 96 " Dimas Suamiku "
97 Part 97 " Memaafkan"
98 Part 98 " Malam di Kota Indah"
99 Part 99 " Jatuh Cinta "
100 Part 100 " Maaf Tidak Di Sisi Mu "
101 Part 101 " Sahabat somplak"
102 Part 102 " Felly "
103 Part 103 " Persiapan Hadiah Rere "
104 104 " Permasalah Selesai "
105 Part 105 " Penyakit Dimas "
106 Part 106 " Cinta Dimas untuk Maya "
107 Part 107 " Aku Juga Mencintai Mas "
108 Part 108 " Pesan Terakhir Untuk Maya "
109 Part 109 " Kecelakaan "
110 Part 110 " Hanya Sebuah Mimpi "
111 Part 111 " Akhir Sebuah Kisah "
112 Part 112 " TAMAT "
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Part 1 " Maya Putri Dirgantara"
2
part 2 " Dimas Pratama"
3
part 3 " memalukan"
4
Part 4 " Kesepakatan"
5
part 5 " Titisan nabi Yusuf "
6
part 6 " WC rusak "
7
part 7 " keputusan Daddy"
8
part 8 " mahkluk astral"
9
part 9 "khayalan Maya"
10
part 10 " Kebenaran "
11
part 11 " Ketulusan Hati"
12
part 12 " Tidak mencintai"
13
part 13 " satu tahun "
14
part 14 " Hari H "
15
part 15 " kehidupan setelah menikah"
16
part 16 " terlambat"
17
part 17 " penasaran"
18
part 18 " ujian iman "
19
part 19 " hamil "
20
part 20 " Zahra dan pak Arya "
21
part 21 " Hadiah "
22
part 22 " demam "
23
part 23 " ciuman "
24
part 24 " teraktir"
25
part 25 " kekayaan Dimas "
26
part 26 " pakaian minim "
27
Bab 27 " mabuk "
28
Part 28 " I want You "
29
part 29 " perasaan yang membingungkan"
30
Part 30 " Rasa Takut "
31
part 31 " Berbuka"
32
part 32 " Tetaplah Bersama Ku"
33
Part 33 " pemakaman"
34
part 34 " Wisuda"
35
Part 35 " pulang kampung"
36
part 36 " membasuh kaki "
37
part 37 " Kambewe"
38
Part 38 " Saingan Baru "
39
Part 39 " Mas suka sama dia?"
40
part 40 " Mencari perhatian"
41
Part 41 " Pamitan"
42
part 42 " Eyang "
43
part 43 " Minuman Mematikan"
44
part 44 " Cinta Yang begitu dalam"
45
part 45 " Cemburu"
46
part 46 " Istri impian "
47
part 47 " Cari mati "
48
part 48 " Bogeman mentah"
49
part 49 " Weekend"
50
part 50 " Seorang bayi "
51
part 51 " Berita baik "
52
Part 52 " Masa lalu "
53
part 53 " Apakah Aku Bisa Hamil"
54
part 54 " pola makan "
55
part 55 " Izin"
56
part 56 " Adiba siapa ?"
57
part 57 " Cinta Dimas "
58
part 58 "Poligami"
59
Part 59 " Belajar Masak "
60
Part 60 " Baju Dinas";
61
part 61 " Santapan Ikan "
62
part 62 " Anak "
63
Part 63 " Kue Tetangga"
64
Part 64 " Rasanya Begitu Sakit"
65
Part 65 " Liburan Usai"
66
Part 66 " Kabar Baik"
67
Part 67 " Kehebohan Papa Darwin"
68
Part 68 " Bu Franca!"
69
Part 69 " Best Friend Forever"
70
Part 70 " Mau Ke Hotel"
71
Part 71 " Perjuangan Tian"
72
Part 72 " Tidak Tergiur"
73
Part 73 " Stay With Me"
74
Part 74 " Keluar Kota "
75
Part 75 " Apakah Aku Bisa Disisi Maya?"
76
Part 76 " Mimpi Buruk "
77
Part 77 " Dimas Pulang "
78
Part 78 " Berduka"
79
Part 79 " Kebenaran Dimas "
80
Part 80 " Perubahan Dimas "
81
Part 81 " Make A Wish"
82
Part 82 "Dinner"
83
Part 83 " Rasa Sakit"
84
Part 84 " Kenyataan Yang Pahit"
85
Part 85 " Semakin Parah"
86
Part 86 " Di Keliling Orang Baik"
87
Part 87 " Rasa Gelisah"
88
Part 88 " Rindu"
89
Part 89 " Selamat Datang Mas !"
90
Part 90 " Alea "
91
Part 91 " Milikku"
92
Part 92 " Wanita Jalang"
93
Part 93 " Kunjungan Dokter"
94
Bab 94 " Bayi Besar Maya"
95
Part 95 " Salah Paham "
96
Part 96 " Dimas Suamiku "
97
Part 97 " Memaafkan"
98
Part 98 " Malam di Kota Indah"
99
Part 99 " Jatuh Cinta "
100
Part 100 " Maaf Tidak Di Sisi Mu "
101
Part 101 " Sahabat somplak"
102
Part 102 " Felly "
103
Part 103 " Persiapan Hadiah Rere "
104
104 " Permasalah Selesai "
105
Part 105 " Penyakit Dimas "
106
Part 106 " Cinta Dimas untuk Maya "
107
Part 107 " Aku Juga Mencintai Mas "
108
Part 108 " Pesan Terakhir Untuk Maya "
109
Part 109 " Kecelakaan "
110
Part 110 " Hanya Sebuah Mimpi "
111
Part 111 " Akhir Sebuah Kisah "
112
Part 112 " TAMAT "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!