" mas..! kecoa ," ucap Maya sambil menunjuk di dalam kamar mandi.
Dimas yang tadi melihat pemandangan yang membuat hasrat seorang lelaki normal naik, mengalihkan pandangan dan mencari kecoa di dalam kamar mandi.
dengan enteng Dimas memegang hewan yang di takuti sejuta umat itu dan memasukkannya ke dalam toilet.
"mas sudah?, " tanya Maya yang menyusul Dimas masuk dalam kamar mandi.
" sudah," balas Dimas singkat kemudian ia segera keluar dari dalam kamar mandi dengan cepat tanpa menatap Maya.
" kenapa sih tuh orang?, " ucap Maya santai tanpa dosa seakan tak melakukan kesalahan apapun.
Maya segera melanjutkan kegiatan mandinya dengan cepat kemudian ia keluar dan berganti pakaian dengan rapi, memasukkan semua tugasnya ke dalam tas dan segera menuju kampus.
namun saat Maya ingin keluar rumah ia mencari sepatu yang biasa ia pakai ke kampus namun sudah tidak ada di tempatnya.
"nih sepatu punya kaki ya..! hilang gitu aja perasaan kemarin aku simpan di sini deh, " Maya mencari sepatunya namun tidak ketemu.
"ish...! kalau kaya gini bisa terlambat gua, " ucap Maya mulai kesal mencari sepatunya tak kunjung dapat.
" Mas..! sepatu Maya kemana ya?, " tanya Maya pada Dimas.
" ada, coba kamu cek di rak sepatu, kemarin mas yang simpan, " balas Dimas yang sedang asik menyiram tanaman.
"ah...! ketemu deh...! coba dari tadi tanya mas Dimas, " Maya pun segera memakai sepatunya.
" hati-hati di jalan," ucap Dimas mendekati Maya.
"stop....! jangan mendekat aku udah tau pasti mas mau usik kepala ku ya, " tebak Maya langsung mendapatkan senyuman dari Dimas.
" Maya berangkat dulu ," pamit Maya pergi meninggalkan Dimas sendiri.
melihat kepergian Maya dengan motor besi miliknya membuat Dimas mengusap kepalanya dengan kasar.
" ah...! " Dimas menghela napasnya dengan kasar tak lama kemudian dering telfon Dimas berbunyi membuatnya langsung meraih ponselnya di dalam saku celana.
" Bibi ." tulisan di layar telfon Dimas.
"hallo asalamualaikum bi" ucap Dimas ramah.
"asalamualaikum Dimas, bagaimana Kabar kamu di sana..📞📞?, " tanya bibi Dimas di sebrang sana.
"baik Alhamdulillah, hmm kabar Bibi dan keluarga di sana bagaimana?," tanya Dimas
" Alhamdulillah baik dan bibi mau kasi kabar ke kamu bahwa Ade kamu Nia mau nikah bulan depan..📞📞" ucap bibi Dimas semangat
" oh iya Alhamdulillah, Dimas ikut senang dengarnya," balas Dimas.
" apa kamu bisa ke sini nak, banyak keluarga di sini yang menanyakan kabar kamu, sejak Abi dan umi mu meninggal kamu sangat jarang pulang ke kampung..📞📞 " ucap bibi.
" insya Allah bi Dimas usahain ke kampung tapi Dimas ingin memberitahukan sesuatu," ucap Dimas serius
" apa itu nak...📞📞?, " tanya bibi Dimas.
Dimas pun menceritakan pernikahannya dengan Maya kepada bibinya dengan lengkap tanpa ada yang terlewatkan.
" maafkan Dimas tidak memberitahukan bibi dan keluarga di sana dari awal " ucap Dimas.
"tidak apa-apa bibi akan menjelaskan semuanya kepada keluarga di sini mereka pasti akan mengerti dan kamu harus datang di acara nikahan Nia sekalian kamu bawa istri mu untuk di perkenalkan kepada keluarga ...📞📞," ucap bibi lembut.
"insya Allah bi, Dimas usahain" balas Dimas.
"baiklah kalau begitu, bibi tutup dulu ya telfonnya, ingat jaga kesehatan di sana ya nak ...📞📞" pesan bibi Dimas.
"iya, " jawab Dimas singkat.
"asalamualaikum ,...📞📞" ucap bibi
"waalaikum salam, " balas Dimas langsung mematikan sambungan telfon.
" pulang kampung..! sudah lama aku tidak ke sana, tapi kalau aku ajak Maya apa dia mau ikut?, " pikir Dimas mengingat istrinya yang begitu manja apakah dia mau kalau di ajak ke kampung yang tidak ada kata mall atau cafe di sana.
"aku akan coba bicara dulu dengannya, " ucap Dimas lalu melanjutkan perkejaan rumah.
...****************...
sesampainya Maya di kampus ia berjalan dengan riang menuju kelasnya, namun saat tiba di kelas Maya sangat beruntung mungkin saat ini Dewi Fortuna sedang berpihak padanya, dosen yang masuk hari ini sedang ada urusan sehingga ia hanya memberikan tugas kepada mahasiswanya melalui pesan singkat.
"syukurlah," ucap Maya langsung duduk di meja.
"Lo gak baca pesan yang di kirim Bu Tati?, " tanya Sintia.
"enggak sempat gua baca," balas Maya
" oh iya mana Zahra?," tanya Maya mencari keberadaan sahabatnya itu.
" tadi izin ke toilet dia, " balas Rere.
"oh ! gua mau ke ruang pak Arya mau setor tugas kemarin, temani yuk gua takut sendiri, " ajak Maya.
" tapi kami tunggu di luar ruangan pak Arya ya! " ucap Sintia.
"ok," balas Maya.
Rere, Maya dan Sintia menuju ke ruangan pak Arya untuk menyetor tugas yang pak Arya berikan pada Maya, namun saat Maya ingin masuk Maya malah melihat Zahra yang di peluk oleh pak Arya.
" OMG ...! guys itu Zahra kan?, " tanya Maya pelan menunjuk ke arah Zahra dan pak Arya.
" Zahra...! sudah gua duga dia pasti ada apa-apa dengan pak Arya, " balas Rere.
"Sttt... ! jangan ribut, gua mau mendengar mereka sedang membahas apa !" ucap Sintia.
di dalam ruangan pak Arya :
" pak Arya tega aku hamil...! apa pak Arya mau tanggung jawab atas perbuatan pak Arya, " ucap Zahra menumpahkan tangisannya di pelukan pak Arya.
"OMG..! Zahrah hamil sama pak Arya, " ucap Rere agak keras membuat Sintia langsung menutup mulut Rere dengan kedua tangannya.
" pelan kan suara mu, " ucap Sintia.
"saya akan bertanggung jawab atas kehamilan mu, jangan takut ," ucap pak Arya mengusap air mata di wajah Zahra membuat Sintia, Maya dan Rere saling menatap.
"nih maksudnya apa..? apa Zahra dan pak Arya melakukan hubungan badan tanpa pernikahan?, " tanya Rere membuat Sintia dan Maya saling menatap.
" gak mungkin...! kita kenal Zahra gimana orangnya jadi gak mungkin dia melakukan hal itu," ucap Maya dan langsung mendapatkan anggukan dari Sintia.
"kalau begitu apa kalian bisa jelaskan ucapan Zahra, " ucap Rere.
" pak Arya enak aja bilang akan bertanggung jawab, tapi jika di ketahui satu kampus gimana, dasar pak Arya gak peka," ucap Zahra langsung keluar dari ruangan pak Arya.
dengan cepat Sintia, Maya dan Rere berlari bersembunyi di balik tembok yang tak jauh dari ruangan pak Arya.
"tuh kan apa gua kata..! Zahra dan pak Arya melakukan hubungan terlarang, " ucap Rere dengan penuh keyakinan.
" apa iya Zahra seperti itu " batin Maya
bersambung...
jangan lupa untuk:
👍 like
💬 komentar
❤️ favorit
🎟️ vote
🥀 berikan hadiah jika kalian menyukai novel ini
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments